Anda di halaman 1dari 12

MEMBUAT BOKASHI PUPUK KANDANG AYAM

(KESUBURAN TANAH PKD-1214)

DISUSUN OLEH :

LENITA ROZA NAOMI S. 22721071


INDRA YOGI SARAGI 22721067
DIKI MIRANDA1 22721061
JESSEN FRISMA BIJAKSANA P.W. 22721069
PUTU ANDRIAN WIRTA D. 22721091

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
TA 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah serigkali menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks.


jumlahnya akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk dan beragam aktivitasnya. Peningkatan jumlah penduduk berarti
peningkatan jumlah timbulan limbah, dan semakin beragam aktivitas berarti
semakin beragam jenis limbah yang dihasilkan.Sampah yang menumpuk itu,
sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang
tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan
wabah penyakit. Walaupunterbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi
manfaatnya. Hal ini karenaselain dapat mendatangkan bencana bagi
masyarakat, sampah juga dapat diubahmenjadi barang yang bermanfaat.
Kemanfaatan limbah ini tidak terlepas daripenggunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menanganinya. Limbah inimemiliki nilai potensial, seperti
penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatankualitas dan estetika lingkungan,
dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatankompos yang dapat digunakan
untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerahdi Indonesia, dan dapat juga
mempengaruhi penerimaan devisa negara.
Limbah yang paling besar bersumber dari kegiatan pertanian, baik itu
darikotoran ternak maupun dari tumbuh-tumbuhan. Limbah-limbah tersebut
dapatdiolah menjadi berbagai barang bermanfaat yang bisa kita kembalikan lagi
untuk alam, misalnya sebagai pupuk.
Pupuk anorganik yang selalu digunakan petani dapat diganti dengan pupuk
organik yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti penggunaan
pupuk bokasi yang dapat dibuat dari bahan jerami dan sampah rumah
tangga.Bokasi adalah kompos yang salah satu bahan penyusunnya
menggunakan EM(Effective Microorganism). Teknologi EM dan bokashi
merupakan salah satu pilihan yang realistis dalam mengatasi kelangkaan dan
mahalnya pupuk buatan.Selain menunjang pertumbuhan tanaman, kedua
teknologi tersebut dapatd imanfaatkan sebagai salah satu pilihan dalam
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Disamping itu,
teknologi bokasi mudah, murah, dan ramah lingkungan sehingga sangat
prospektif untuk dikembangkan di tingkat petani. Selain itu pupuk cair organik
dapat diterima oleh petani dengan baik karena petani dapat membuatnya sendiri
dan tidak memerlukan biaya yangbanyak dalam prosespembuatannya dan
efektif pengaplikasiannya untuk tanamanyang mereka budidayakan.
Dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan hasil pertanian dan
usahapertanian lainnya seharusnya penggunaan pupuk organik untuk pertanian
organik yang bebas dari bahan kimia ditingkatkan, sehingga memiliki nilai atau
hargayang lebih dipasaran.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengolahan Limbah Pertanian dengan
acarapembuatan pupuk bokashi yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui cara pembuatan pupuk bokashi.
2. Mengetahui formulasi yang tepat untuk membuat pupuk bokashi.
3. Mengetahui limbah-limbah apa saja yang dapat dimanfaatkan
sebagaipupuk bokashi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Akhir-akhir ini berkembang wacana untuk kembali ke alam (back tonature)


dalam kegiatan pertanian, diantaranya dengan pemanfaatan bahan-bahan alam
(sumber daya hayati) untuk kebutuhan pupuk dan pestisida(pengendali hama) yang
dikenal dengan system pertanian organic yang ramahlingkungan. Pupuk adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan essensial bagi pert-
umbuhan tanaman.
Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami yang
dapat diperbaharui,didaur ulang dan dirombak dengan bantuan mikroorganisme
decomposer seperti bakteri dan cendawan menjadi unsur-unsur hara yang dapat
diserap oleh tanaman (Suprihatin, 2011).Pupuk organik merupakan suatu sistem
yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui praktek pendaur ulangan
unsur hara dari bahan organik,rotasi tanaman, pengelolaan yang tepat dan
menghindari pupuk sintesis sertapestisida. Keuntungan dari pemanfaatan mik-
roorganisme dalam proses penguraian bahan organik adalah dapat mempercepat
penguraian, sehingga bahan organis limbah tidak menimbulkan pencemaran,
mampu meningkatkan nilai ekonomis bahan organik, karena berguna menjadi
pupuk yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat meningkatkan kesuburan dan kese-
hatan tanah, karena pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah. Pupuk bokashi penguraiannya melalui fermentasi, maka bokashi lebih
banyak mengandung senyawa organik, asam amino, protein, gula, alkohol dan
mikroorganisme yang bermanfaat dibandingkan dengan kompos. Di samping itu,
proses penguraian bahan organik pada pembuatan berlangsung lebih cepat
(Mihrani, 2008).
Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik
maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik. Pembenah tanah atau
Soilameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami,organik
atau mineral. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan
sabutkelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian,
dan limbah kota. Pupuk hijau merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun
hanyabagian dari tanaman seperti sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas
tanaman yang hijau digunakan sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau
ini adalah sisa- sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air
Azolla.Pupuk kandang merupakan kotoran ternak (Parnata 2004).
Bahan dasar pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk
kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti jerami, dan sekam padi,
kulitkacang tanah, ampas tebu, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya.
Sedangkankotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau,
kambing,ayam, itik dan babi. Disamping itu, dengan berkembangnya
pemukiman,perkotaan dan industri makan bahan dasar kompos makin
beranekaragam sepertidari tinja, limbah cair, sampah kota dan pemukiman. Salah
satu bentuk pupuk organik yang sekarang sedang banyak digunakan adalah pupuk
bokasi (Nasir,1999).
Hasil fermentasi bahan organik menggunakan teknologi EM4
disebutbokashi. Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dengan bakteri
EM4yang menguntungkan seperti bakteri asam laktat, actinomycetes dan ragiyang
digunakan sebagai inokulum untuk meningkatkan mikroba tanah.Bokashi juga
dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkantanah dan meningkat-
kan pertumbuhan dan produksi tanaman. Hasil penelitianWididana (1994)
memperlihatkan bahwa penggunaan bokashi sekam padi padatanaman cabai
keriting mampu memperbaiki sifat fisik tanah denganmeningkatnya pori drainase
mikro, air tersedia dan peningkatan hasil buahsebesar 71%. Pemberian bokashi
untuk tanaman tahunan sebagai pupuk dasar saat pembibitan berkisar 50 - 150 g per
polybag (Loekito, 1998). Pemberianbokashi kotoran ayam pada dosis 150 g per
polybag memberikan pengaruhpositif terhadap pertumbuh-an bibit kelapa sawit
yang ditandai dengan peningkatan berat kering pupus dan berat kering tanaman. Di
alam ini terdapat begitu banyak bahan organik yang tidak teroptimalkan potensinya.
Oleh karena itupenulis tertarik mengambil bahan organik yang ada di alam
dandifermentasikan bersama EM4 menjadi bokashi. Dengan demikian, bahan-
bahan organik yang tersedia dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Adapun bahan
organik tersebut adalah alang-alang, serbuk gergaji, eceng gondok dankotoran sapi
(Soverda, dkk, 2008).
Bokasi dapat dipergunakan sebagai pupuk alternatif yang memiliki banyak
keunggulan dibanding kompos tradisional dan pupuk buatan. Pembuatan
kompossecara tradisional memakan waktu yang relatif lama (3-4 bulan). Dengan
teknologi EM, pembuatan bokasi hanya memerlukan waktu yang sangat
singkat(kurang lebih 4 hari). Kecepatan pembuatan bokasi dipandang penting
mengingat berlimpahnya bahan organik buangan, sedangkan kebutuhan pupuk
terusmeningkat dengan harga yang semakin tinggi dan makin sulit terjangkau
olehpetani. Seperti halnya kompos tradisional, bokasi juga ramah lingkungan.
Dengan teknologi yang sederhana, petani dapat membuat sendiri sesuai dengan
kebutuhandan ketersediaan bahan-bahan organik buangan di sekitar tempat tinggal.
Berbagaibahan organik seperti jerami, sekam padi, dedak, kotoran ternak, serbuk
gergajidan lain-lain dapat digunakan sebagai bahan pembuat bokasi yang baik
(Subadiyasa, 1997).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum Kesuburan Tanah( Membuat Bokashi )dilaksanakan pada hari
(Senin,22 Mei 2023 pukul 13.00 wib bertempat di Lahan Praktik Politeknik
Negeri Lampung.

3.2 Alat Dan Bahan


Alat :
 Tempat penimbunan
 Plastik ukuran 1x1 m
 Karung goni
 Tali
 Cangkul
 Termometer
 Pengaduk
 Gelas Ukur
Bahan :
 Kotoran Ayam15 kg
 EM-4
 Sekam 10 kg
 Larutan gula merah 2 buah
 Air secukupnya
 Molase
 Dedak 0,5 kg

3.3 Prosedur Kerja


1. Melarutkan EM-4 dan gula ke dalam air dengan perbandingan 1 liter
air: 50 ml molase : 10 ml EM4.
2. Mencampur kotoran ayam secara merata, atau mencampurkan
dedaunan menjadi satu atau mencampurkan kotoran ayam dengan
buah serta kotoran ternak dengan sekam
3. Menyiramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan
secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila
kepalan dilepas maka adonan akan segar.
4. Bahan yang sudah dicampur terebut dimasukkan kedalam kantong
pelastik, dengan suhu dalam kantong berkisaran 40˚C. jika terlalu
panas ,plastik dibuka dan bahan dibalik.
5. Selanjunya Lakukan Pengamatan Suhu memakai termometer
6. Setelah 4-7 hari Bokashi telah selesai ter-fermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
Suhu Jenis Bokashi Warna & Keremahan Keterangan
Aroma
Bahan dasar : Hitam dan Remah, tidak
Kotoran ternak Berbau lengket
1 30 campuran(Kotoran -
Ayam)

Bahan dasar : Hitam seperti Remah, tidak


Kotoran ternak tanah &Tidak lengket
2 30 campuran(Kotoran Berbau -
Ayam)

Bahan dasar : Hitam seperti Remah, tidak Jadi(terdapat


Kotoran ternak tanah &Tidak lengket jamur putih)
3 30 campuran(Kotoran Berbau
Ayam)

Bahan dasar : Hitam seperti Remah, tidak Jadi(terdapat


Kotoran ternak tanah &Tidak lengket jamur putih)
4 30 campuran(Kotoran Berbau
Ayam)

Bahan dasar : Hitam seperti Remah, tidak Jadi(terdapat


Kotoran ternak tanah &Tidak lengket jamur putih)
5 30 campuran(Kotoran Berbau
Ayam)

4.2 pH
Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang optimum
untuk proses pengomposan 7 pH kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8
hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada
bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagaicontoh, proses pelepasan asam,
secara temporer atau lokal, akan menyebabkan penurunan pH (pengasaman),
sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen
akan meningkatkan pH pada fase-fase awal pengomposan. pH kompos yang sudah
matang biasanya mendekati netral.
5.2 Pembahasa
(Pembahasan Ada Pada Kertas Polio)
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Bokashi pupuk kandang ayam adalah metode pengomposan organik


yang menggunakan limbah kandang ayam sebagai bahan baku utama.
2. Proses pembuatan bokashi melibatkan fermentasi limbah kandang ayam
dengan menggunakan mikroorganisme yang menguntungkan, seperti
bakteri asam laktat.
3. Selama fermentasi, mikroorganisme akan menguraikan bahan organik
dalam limbah kandang ayam, menghasilkan pupuk kaya nutrisi yang
mengandung mikroba bermanfaat dan enzim.
4. Bokashi pupuk kandang ayam memiliki beberapa manfaat, antara lain
meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan nutrisi bagi tanaman,
meningkatkan retensi air tanah, dan mengurangi kebutuhan akan pupuk
kimia.
5. Proses pembuatan bokashi pupuk kandang ayam melibatkan
penambahan bahan tambahan seperti serbuk gergaji, dedak, atau
mikroorganisme pengurai untuk meningkatkan kualitas pupuk.
6. Dalam pembuatan bokashi, perhatian terhadap faktor-faktor seperti
kelembaban, suhu, dan proporsi bahan sangat penting untuk memastikan
fermentasi yang efektif dan hasil pupuk yang berkualitas.
Dengan menggunakan bokashi pupuk kandang ayam, petani dapat memanfaatkan
limbah kandang ayam secara efektif, mengurangi dampak lingkungan, dan
menghasilkan pupuk organik yang berguna untuk pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Mihrani. 2008. Evaluasi Penyuluhan Penggunaan Bokashi Kotoran Sapi Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah.Agrisistem4 (1):18 27.
Nasir, SP., MBA. 1999.Pengaruh Penggunaan Pupuk Bokasi Pada Pertumbuhan
Dan Produksi Padi Palawija Dan Sayuran.PT. Gramedia. Jakarta
Parnata, Ayub.S. 2004.Pupuk Organik. PT Agromedia Pustaka. Jakarta
Soverda,dkk. 2008. Pengaruh Beberapa Macam Bokashi Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) Di Polybag.
Agronomi12 (1) : 1720.
Subadiyasa, N. 1997.Teknologi Effektive Microorganism (EM) potensi dan
prospeknya di Indonesia. Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta.
Suprihatin. 2011. Proses Pembuatan Pupuk Organik Dari Batang Pohon Pisang.
Teknik Kmia15 (2) : 429– 433.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai