Anda di halaman 1dari 7

KESUBURAN TANAH

PEMBUATAN POC (Pupuk Organik Cair)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesuburan Tanah

DOSEN
Dr. Okti Purwaningsih, SP, MP

OLEH
ARIN WULANDARI
NPM. 18122100011

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pupuk Organik Cair (POC) merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di
pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai
pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B,
Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat
diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan
pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan
fotosintetis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman
sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang
pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Anonim, 2004).
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang
diaplikasikan terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih
baik dibandingkan dengan pemberian melalui tanah (Hanolo, 1997). Semakin tinggi dosis
pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin
tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan
pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namum pemberian pupuk
dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada
tanaman (Suwandi & Nurtika, 1987). Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu
diketahui oleh para peneliti dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di
lapangan.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1) Pemanfaatan limbah rumah tangga untuk kemudian diolah menjadi POC (Pupuk Organik
Cair)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sampah merupakan masalah di masyarakat yang sampai saat ini penanganannya


belum menyeluruh. Pada dasarnya sampah dibagi menjadi dua macam yaitu sampah organik
dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup
seperti daun kering, sampah dapur, dan kotoran ternak yang dimana terurai lebih cepat
dibanding sampah anorganik. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
bisa terurai secara cepat karena bersifat sintetis contohnya seperti plastik, kaca, dll.
Pada bidang pertanian, para petani lebih banyak menggunakan pupuk anorganik,
pestisida anorganik dan lainnya yang berbahan anorganik. Sehingga meninggalkan residu
pada tanah, yang mengakibatkan pencemaran pada tanah. Dan hasilnya tanah akan
mengalami degradasi. Pupuk anorganik akan menyebabkan struktur tanah menjadi keras dan
unsur hara dalam tanah menjadi berkurang. Untuk itu diperlukan langkah yang konkret demi
menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian pupuk
kimia. Salah satunya adalah dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk padat dan cair.
Sampah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar kepada
lingkungan. Penanggulangan sampah dapat dimulai dari skala rumah tangga dengan
memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah dapur sangat bermanfaat bisa
digunakan seperti sampah sayur dan buah atau makanan yang sudah membusuk.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 22 April 2020 di rumah.
B. Alat dan Bahan
1) Ember
2) Pisau
3) Talenan
4) Sisa sayur dan buah
5) MOL nasi basi
C. Cara Kerja
1) Sebelum membuat POC, terlebih dahulu membuat MOL (Micro Organisme Local) dari
nasi basi dengan cara :
a. Nasi sisa yang sudah basi dibuat seperti bola pingpong sejumlah 3 buah
b. Setelah itu ditempatkan kedalam wadah dan ditaruh pada tempat yang tidak terkena
sinar matahari langsung
c. Ditunggu selama kurang lebih 3 hari atau sampai timbul jamur, kemudian dilarutkan
kedalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 5 sendok makan gula pasir
d. Diaduk sampai semua tercampur, ditutup dan didiamkan sampai berbau seperti tape
e. MOL dari nasi basi siap untuk digunakan
2) Untuk pembuatan POC langkah yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan
3) Memotong semua bahan (sisa sayur dan buah) supaya lebih mudah dimasukkan ke dalam
ember
4) Memasukkan bahan yang sudah dipotong ke ember
5) Menambahkan secukupnya air (disini air yang digunakan adalah air kolam ikan) dan
MOL
6) Ditutup dan didiamkan kurang lebih 3 minggu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

POC (Pupuk Organik Cair) ini memanfaatkan sampah rumah tangga berupa sisa sayur
dan buah. Kemudian untuk EM4 diganti dengan MOL (Micro Organisme Local) dari nasi
yang di diamkan selama 3 hari sampai berjamur, yang kemudian di fermentasi kurang lebih 3
hari ke dalam air yang sudah dicampur dengan gula pasir sampai timbul bau seperti tape
busuk.
Pembuatan POC ini pada tanggal 22 April, difermentasi selama 25 hari. Setelah 25
hari, kemudian disaring dan hasilnya seperti gambar di atas. Berwarna kuning dan baunya
sangat menyengat. Tetapi disini kadar air yang digunakan lebih banyak daripada sisa sayur
dan buahnya. Sehingga menyebabkan proses fermentasinya tidak maksimal karena waktu
yang dibutuhkan harus lebih lama dari batas waktu yang sudah ditentukan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Limbah maupun sampah rumah tangga seperti sisa sayur, buah, daun pembungkus
makanan, nasi basi, dan lain-lain dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Dan
tentunya penggunaan pupuk organik pada tanaman akan lebih sehat dan bebas dari bahan-
bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan.
B. Saran
Saran ini saya tujukan kepada saya sendiri karena menurut saya dalam pembuatan
POC (Pupuk Organik Cair) terlalu banyak air yang saya gunakan, sementara sisa sayur dan
buah yang saya pakai tidak terlalu banyak. Sehingga hasil akhir dari pupuk saya kurang
maksimal karena seharusnya masih memerlukan beberapa waktu lagi untuk fermentasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Rizqiani, Nur Fitri., Ambarwati, Erlina., Yuwono, Nasih Widya. 2007. Pengaruh Dosis
Dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan,
7.
Tinarja, Daniel Rinengkuh., Novibriawan, Fedik., Fadilatussiam, Dewi Komala., Susilawati.
2019. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Menggunakan
Komposter Di Lingkungan Desa Montong Baan Selatan, Kecamatan Sikur,
Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Warta Desa, 2.

Anda mungkin juga menyukai