Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kepada Tuhan YME atas terselesaikannya laporan ini. Laporan ini dibuat
sebagai persyaratan UAP praktikum Teknologi Pupuk dan Pemupukan FP UB. Laporan ini berisi
tentang proses maupun hasil dari praktikum pupuk kompos yang telah dilakukan selama ini di
UPT Kompos FP UB.
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan disertakan dalam laporan ini. Pengerjaan
laporan sendiri menggunakan hasil praktikum, yakni pembutan kompos yang menggunakan
bahan utamanya yaitu kotoran ayam sebanyak 15 kg dan daun kaliandra sebanyak 15 kg. Selain
itu, kami menggunakan beberapa pustaka sebagai bahan referensi serta bahan kajian.
Kendala serta kesulitan terjadi selama praktikum maupun dalam pengerjaan laporan ini.
Dibutuhkan komunikasi yang baik saat proses pembuatan pupuk kompos ini sehingga meskipun
terjadi banyak kendala, kami tetap semangat untuk bisa membuat pupuk kompos ini dengan
sebaik-baiknya, hingga akhirnya bisa didapatkan hasil yang maksimal.
Ucapan terimakaih kepada Tuhan YME yang memberikan segalanya untuk kita semua.
Terimakasih pulaKepada Bapak/Ibu Dosen mata kuliah Teknologi Pupuk dan Pemupukan, para
asisten praktikum Teknologi Pupuk dan Pemupukan khususnya Mas Dedy Wijaya yang telaah
membimbing kami sehingga pembuatan laporan ini dapat dikerjakan dengan baik. Terima kasih
pula untuk teman-teman H1 atas kerjasamanya dalam pengerjaan laporan, serta semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Kami sadar bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitu pula laporan akhir
yang telah kami buat ini, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan sebagai koreksi bagi kami . Terakhir, kami
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, para mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
November 2012
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Layaknya makhluk hidup pada umumnya, maka tanaman juga membutuhkan
faktor kehidupan utama misalnya udara, air dan makanan. Faktor kehidupan tersebut
dinamakan faktor kehidupan esensial. Pemenuhan faktor kehidupan tersebut bisa
dilakukan melalui pengelolaan tanaman yang baik, berarti membuat kondisi lingkungan
tanah dan udara mikro (tempat tumbuh tanaman) memenuhi syarat yang dituntut
tanaman.
Pupuk kompos merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang paling sering
digunakan petani sebagai penambah hara tanah bagi tanaman budidayanya. Pupuk ini
mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah,
meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian
yang berwawasan lingkungan.
Sebagai pupuk organik, pupuk kompos ini bisa dikatakan pupuk masa kini dan
masa depan, sedang pupuk anorganik adalah pupuk masa lalu yang berdampak negatif,
lambat laun harus dihilangkan. Maka dari itu diperlukan teknologi tepat guna: praktis,
murah, mudah, dan berlimpah.
Untuk maksud di atas, saat ini sudah banyak digunakan teknologi pembuatan
pupuk kompos yang lebih praktis dan cepat yaitu dengan memanfaatkan bakteri misalnya
EM (Efektive microorganism). Bakteri ini mampu mempercepat proses
dekmposisi sehingga proses pembuatan pupuk atau fermentasinya
tidak memerlukan waktu yang lama.

1.2

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Pembuatan Pupuk Kompos ini adalah :


Mengetahui definisi pupuk , pupuk organik, dan pupuk anorganik
Mengetahui macam-macam pupuk dan perbedaannya
Mampu mengetahui manfaat pupuk organik dan anorganik
Mengetahui kelebihan dan kekurangan pupuk organik dan anorganik
Mengetahui definisi kompos dan manfaatnya
Mampu mengidentifikasi kompos yang sudah matang

1.3

Manfaat
Melalui praktikum pembuatan pupuk kompos ini, manfaat yang bisa diambil yaitu
mahasiswa bisa mengerti pembuatan pupuk kompos sehingga bisa menjadikan pupuk
kompos ini sebagai cara dalam peningkatan hasil produksi tanaman yang aman dan
memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat fisik, biologi maupun kimiatanah. Dengan
begitu, peran mahasiswa dalam upaya meningkatkan teknologi pertanian yang ramah
ingkungan dan bersifat sustainable dapat ditunjukkan melalui aplikasi pembuatan pupuk
kompos, yaitu sebagai pupuk yang memanfatkan sumberdaya lingkungan yang ada di
sekitar mereka sehhingga bersifat menanggulangi dan ramah lingkungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pupuk

2.1.1 Pengertian pupuk secara umum ialah : suatu bahan yang bersifat organic ataupun
anorganik, bila ditambahkan kedalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik,
sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dari batasan
ini diambil pengertian bahwa penambahan bahan pasir ke tanah yang mengandung kadar liat
yang tinggi dapat merobah sifat fisis tanah yakni adanya perbaikan porositas tanah.
Penambahan bahan kapur ketanah yang masam dapat meningkatkan pH tanah, terjadi
perbaikan sifat kimiawi tanah dan penambahan bahan lainnya. Disini pasir dan kapur
termasuk bahan pupuk dalam arti luas
Hasibuan, B.E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Universitas Sumatera Utara, Fakultas
Pertanian. Medan
2.1.2 Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi
tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang
khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
Marsono, dan Paulus, S., 2001. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
2.1.3 Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.
Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh
manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan
di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),
Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
http://nasih.wordpress.com/2010/06/08/pengertian-pupuk/
2.1.4

2.7 kelebihan dan kekurangan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk anorganik
1. Kelebihan:
a. tidak menyebabkan polusi lingkungan
b. memiliki kandungan hara makro dan mikro yang cukup dibutuhkan oleh tanaman
c. meningkatkan aktivitas biologi tanah mampu menekan Al dengan membentuk
kompleks Al-organik pada tanah masam
d. meningkatkan KTK
e. memperbaiki struktur tanah
f. meningkatkan kemampuan tanah menahan air

Lingga dan Marsono. 2000. Pupuk Organik. Kanisius:Yogyakarta


2. Kekurangan:
a. Pupuk organic yang berupa padatan memiliki kuantitas yang besar, sehingga
biaya pengangkutannya lebih mahal
b. Kecepatan penyerapan unsure hara oleh tanaman lebih lama dibandingkan dengan
penyerapan unsure hara dari pupuk anorganik
c. Selain itu, pada beberapa jenis pupuk organic, kandungan hara yang terdapat di
dalamnya beragam dan sulit diketahui secara pasti jumlahnya dan harus melalui
proses analisis
d. Pada pupuk kandang, kandungan haranya berbeda-beda, sesuai dengan jenis
ternak, jenis makanan ternak, dan umur. Sementara itu , pada pupuk hijau atau
kompos kandungan hara tergantung pada jenis tanaman serta daya serap tanaman
terhadap unsure penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium
e. Pada pupuk organic segar, penyebaran pathogen penyebab penyakit lebih besar
daripada pupuk organic yang telah mengalami proses fermentasi seperti kompos.
Parnata, Ayub S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik.
Jakarta: Agromedia Pustaka
2.8 definisi kompos (2indo, 1 inggris)
Kompos adalah bahan-bahan organic (sampah organic) yang telah mengalami
proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk)
yang bekerja di dalamnya yang didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan
lembab. Bahan-bahan organic tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting
dan dahan, kotoran hewan, rerontokan kembang, air kencing dan kotoran hewan, dan
lain-lain ( Murbandono, 2008)
Murbandono. 2008. Membuat Kompos. Yogyakarta: Penebar Swadaya
Kompos adalah hasil penguraian parsial/ tidak lengkap dari campuran bahanbahan organic yang dapat dipercepat secara atifisial oleh populasi berbagai macam
mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobic atau anaerobic
( Crawford, 2003).
Crawford. J.H. 2003. Composting of Agricultural Waste in Biotechnology Applications
and Research, Paul Cheremisinoff and R.P.Ouellette (ed).p.6877.
Compost derived from the latin words, namely compostum which means combined in the
composition of the animal and plant waste ( an instance of vegetables, remaining dirt
cattle) to get a mixture of products that are used to material soil fertilizing ( Anonymous,
2012)
Translate: Kompos berasal dari kata latin yaitu compostum, yang artinya digabungkandi
komposisi dari limbah binatang dan tumbuhan (contoh sayuran, sisakotoran sapi) untuk
mendapat satu campuran produk yang digunakan untukbahan penyubur tanah.
Anonymous .2011.http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/message/176. Diakses pada
28 November 2012

Anda mungkin juga menyukai