FOTOSINTESIS
Tindakan nyata yang bisa kita lakukan untuk saat ini adalah berupaya untuk mempelajari
dan mempraktekkan berbagai inovasi baru terkait dengan pertanian organic. Beberapa
diantaranya adalah Praktek Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), Pestisida Nabati dan Bakteri
Fotosintesis dengan memanfaatkan bahan bahan yang ada disekitar kita.
Bakteri Fotosintesis mempunya manfaat yang besar bagi tanaman. Diantaranya dapat
membantu menstimulasi kekebalan tanaman dengan baik, membuat kulit batang kuat serta lebih
tahan terhadap serangan hama maupun penyakit.
Pupuk organik adalah pupuk yang berperan dalam meningkatkan aktivitas biologi, kimia,
dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk organik cair
adalah unsur hara yang terdapat di dalamnya lebih mudah diserap tanaman. Pupuk organik cair
adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman,
kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk
organik cair tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin.
Pupuk organik cair yang baik yaitu mengandung unsur hara makro terutama nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K) dan C-organik, karena unsur-unsur tersebut adalah unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak.
Pemyemprotan pupuk organik cair yang ideal adalah pagi sekitar pukul 06.00-09.00. dan
sore pukul 16.00-17.00. Pengaplikasian POC dilakukan dengan cara disemprot merata pada
seluruh bagian tanaman mulai dari ujung daun sampai ke tanah (akar tanaman).
Penyemprotan POC diberikan sesuai dengan interval waktu pemberian yaitu 7 sampai 14 hari
sekali.
Unsur Nitrogen: daun meh, daun lamtoro, urine kelinci, daun kelor, azolla
Siapkan Jerigen ukuran 20 liter sebagai media pembuatan pupuk organik cair (POC),
satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas aqua
ukuran 1 liter. Lubangi tutup jerigen seukuran selang aerotor.
Cara pembuatan :
1. Air kelapa, air cucian beras, EM4, Tricoderma, Tetes tebu dicampur jadi satu di dalam
ember. Lalu aduk, diamkan kurang lebih 10 menit untuk membangunkan bakteri.
2. Giling halus semua bahan. Kemudian campur semua yang telah dihaluskan ke dalam
ember yang berisi campuran air kelapa, EM4, Tricoderma dan Tetes tebu yang telah
didiamkan selama 10 menit.
3. Semua bahan yang telah tercampur dimasukkan ke dalam jerigen ukuran 20 liter..
4. Tutup jerigen dengan rapat, lalu masukkan selang lewat tutup jerigen yang telah diberi
lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung
selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.
5. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang
dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
7. Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan
kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
8. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup
rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk
bisa digunakan sampai 6 bulan.
9. Aplikasi 2 gelas mineral per tangki dengan interval penyemprotan 7 sampai 14 hari sekal
Cara Pembuatannya :
1. Telor keong, saori saos tiram dan penyedap rasa dijadikan satu lalu diblender
2. Masukkan 3 sendok makan campuran telor keong, saori saos tiram dan penyedap rasa
yang telah diblender ke dalam botol.
3. Isi botol mineral dengan air bersih, jangan sampai penuh. Sisakan ruang kosong untuk
mengocok isinya.
4. Tutup rapat lalu kocok sampai berwarna merah.
5. Jemur ditempat yang kena sinar matahari langsung selama 21 hari sampai 45 hari.
6. Bakteri fotosintesis siap digunakan