Anda di halaman 1dari 7

batang pisang memiliki kandungan nitrogen tinggi.

Pengertian Pupuk Organik Cair

            Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau


seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan
yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan mensuplai bahan organik untuk mengkondisikan atau memperbaiki
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari
pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan
kotoran hewan, dengan kandungan unsur hara yang majemuk. Bahan-bahan
untuk membuatnya inilah yang membedakan pupuk organik dan anorganik

Kelebihan dari Pupuk Organik Cair

 Umumnya tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak


walaupun digunakan sesering mungkin.
 Mengandung Giberelin atau asam giberelat (GA), yaitu hormon
perangsang pertumbuhan tanaman untuk memicu munculnya bunga
dan pembungaan yang serempak.
 Memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke
permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
 Kandungan alkohol pada pupuk organik berfungsi untuk sterilisasi pada
tanaman, yaitu mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba
pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti
bercak daun, jamur dan spora organisme penyakit.
 Ramah lingkungan, gampang didapat, dan ramah kantong  dibanding
dengan harga pupuk anorganik yang semakin melangit.

Bahan Pupuk Organik Cair

1. Kotoran ayam, limbah sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair
yang didapatkan dengan mengunakan bahan baku ini cocok
diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas dan daun,
karena kaya akan unsur nitrogen.
2. Kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang
dihasilkan dengan bahan baku jenis ini cocok diaplikasikan untuk
pertumbuhan buah karena banyak mengandung kalium dan fosfor.
3. Limbah buah seperti jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain
sebagainya. Pupuk organik yang dihasilkan ini hampir sama fungsinya
dengan yang kedua.
4.  Gedebog/batang pisang.
Cara membuat Pupuk Cair Organik Sederhana dari Batang pohon pisang

Bahan-bahan :
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih batang yang bagian dalam berwarna putih.

- Gula merah: 200 gram

- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)

- Air tanah : 3 liter

- Tong atau ember yang mempunyai tutup

- Karung bekas

Catatan :

 untuk eksperimen pertama kali disarankan komposisinya sedikit dulu


seperti yang saya contohkan. Kalau memang berkeinginan
membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda kali lipatkan
saja semuanya.
 fungsi bioaktivator / EM4 adalah sebagai starter atau pemicu awal
terjadinya reaksi fermentasi. Tanpa menggunakan EM4 ini sebenarnya
tidak apa-apa, tapi kalau memang bisa mengusahakannya saya rasa
akan lebih bagus dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di
toko-toko pertanian, rata-rata menyediakan EM4.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair:

 Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula
larut dalam air.
 Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan
dalam wadah karung bekas.
 Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke
dalam ember atau tong berisi campuran air dan gula. Usahakan karung
berisi potongan batang pohon pisang terendam seluruhnya di dalam air.
 Tutup rapat tong atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak
terkena matahari langsung.
 Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari
untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari campuran bahan-bahan
pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya. Setelah itu tutup kembali
dengan rapat.

            Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila


wanginya seperti wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap
digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk seperti
limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan
cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan
air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk;
cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat
dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.

Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair

            Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas,


encerkan terlebih dahulu dengan air bersih. Komposisinya: 1 bagian cairan
pupuk organik cair diencerkan dengan 20 bagian air bersih. Tetapi ada juga
yang menyarankan jika penggunaan pupuk organik cair disemprotkan pada
daun, bunga atau batang maka kepekatan pupuk organik cair yang akan
disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Ini berarti untuk setiap 1 liter pupuk
organik cair harus diencerkan dengan menggunakan minimal 50 liter air.
Pupuk organik cair dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun,
menghasilkan buah, biji atau umbi. Setiap penyemprotan disarankan dengan
interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim
hujan. Namun ukuran inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis tanaman yang
akan disemprot.

Cara membuat pupuk organik cair


 Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg
hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml
bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
 Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu
meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran
1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
 Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan
kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air.
Kemudian aduk-aduk hingga merata.
 Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian
tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
 Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang.
Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang
lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
 Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi
selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan
tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
 Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium
bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
 Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan
kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
 Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat.
Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa
digunakan sampai 6 bulan.
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan
organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan
bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

Cara Buat Pupuk Cair


 Bahan Pupuk Organik cair dan Alat pembuatan pupuk organik cair.

1. 1 (satu) liter bakteri. Bakteri dapat digunakan EM4, larutkan dalam air.
2. 5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari
pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk
seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
3. 0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
4. 1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
5. 30 kg kotoran hewan
6. Air secukupnya
7. Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat
 Cara Pembuatan:

1. Masukan air ke dalam drum secukupnya.


2. Masukan bahan-bahan yang telah disediakan tersebut ke dalam Drum, 30 kg kotoran
hewan, 5 kg daun-daun segar, 1 kg gula pasir atau gula merah atau tetes tebu setelah
dicairkan dengan air, 0,5 kg terasi yang telah dicairkan, 1 liter bakteri yang telah
dilarutkan kedalam air.
3. Aduk bahan-bahan tersebut agar merata
4. Tutup drum tersebut dengan rapat.
5. Tunggu sampai 8-10 hari,
6. Hari ke 8 atau ke 10 bakteri sudah jadi dan drum boleh di buka.
7. Cairan dalam drum di saring dan masukan ke dalam wadah yang bersih. Wadah
tersebut dapat berupa botol.
8. Bahan yang tersisa (ampas) masih mengandung bakteri. Jika ingin proses pengulangan
pembuatan pupuk.

Artikel Terkait : Cara Membuat Pupuk Organik


Membuat Pupuk Cair
Pupuk Organik cair, ampas tersebut dapat digunakan kembali sebagai pengganti EM4.
Untuk proses pengulangan dapat dilakukan seperti tahap-tahap di atas. Jika ampas
dibuang bakteri untuk proses pembuatan pupuk tersebut akan terputus.

 Pupuk Cair Organik dapat di gunaan

Pupuk cair tersebut dapat digunakan sebagai berikut :

1. Untuk mempercepat proses pembuatan pupuk organik dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari
saja.
2. Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos
(subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk
tidak dianjurkan.

Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain,
terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.

Anda mungkin juga menyukai