Anda di halaman 1dari 4

Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No.

06 Tahun 2016

PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BIJI BAWANG MERAH


SELAMA 7 PERIODE SIMPAN
Atin Yulyatin dan Yati Haryati
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
Jl. Kayu Ambon No. 80 Lembang

ABSTRAK
Biji bawang merah yang akan digunakan sebagai benih harus disimpan pada kondisi yang tepat agar dapat dipertahankan mutu
fisik dan fisiologisnya. Daya berkecambah merupakan salah satu tolak ukur mutu suatu benih. Untuk mengetahui umur daya
simpan benih dilakukan pengkajian yang dilaksanakan di Laboratorium BPTP Jawa Barat pada Bulan Agustus 2015-Februari
2016. Biji bawang merah yang digunakan adalah varietas Bima merupakan hasil perbanyakan Kebun Bibit Inti (KBI) Lembang
yang dipanen sejak tanggal 1 Juli 2015. Metode yang digunakan yaitu RAL (rancangan acak lengkap), dimana perlakuan umur
simpan yaitu 0,1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 bulan diulang sebanyak 4 ulangan atau masing-masing ulangan @100 butir. Tujuan pengkajian
melakukan pengujian daya berkecambah biji bawang merah selama periode 7 bulan simpan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa
periode simpan berpengaruh paling nyata terhadap daya berkecambah biji bawang merah. Semakin lama benih disimpan maka
daya berkecambahnya makin menurun. Biji Bawang merah yang disimpan dengan kantong klip pada suhu ruang hanya dapat
mempertahankan daya berkecambahnya > 90% selama 3 bulan.
Kata Kunci : periode simpan, biji, bawang merah

PENDAHULUAN menghasilkan tanaman. Nilai daya berkecambah


Petani bawang cenderung menggunakan umumnya lebih besar dari pemunculan bibit di
umbi sebagai benih. Namun mahalnya harga lapang. Penghitungan pertama pada uji daya
umbi dan tidak bisa disimpan lama membuat berkecambah bertujuan untuk mengeluarkan
sebagian petani mengalami kerugian ketika benih yang telah berkecambah normal.
harga bawang konsumsi rendah akibat impor Penghitungan terakhir dirancang untuk
bawang konsumsi. Maka penggunaan biji memberikan cukup waktu sehingga benih
bawang merah menjadi salah satu alternatif yang kurang vigor dapat berkecambah normal.
sebagai benih atau yang biasa dikenal dengan Nilai yang diperoleh pada pengujian ini adalah
TSS (True Seed of Shallot). Salah satu persentase perkecambahan yang merupakan
keunggulannya adalah dapat disimpan lama dan gabungan kecambah kuat dan lemah. Pada
tidak memerlukan tempat yang luas sehingga umumnya kecambah yang lemah tidak akan
diharapkan biaya produksi dapat ditekan. tumbuh baik dilingkungan yang sub-optimum.

Namun biji bawang merah sebagai benih Salah satu cara untuk menghindari
masih memiliki beberapa kekurangan yaitu daya penurunan daya berkecambah biji adalah dengan
berkecambah yang cepat menurun jika tidak rekayasa kemasan. Penggunaan kemasan benih
disimpan secara tepat. Salah satu cara untuk dapat dilakukan dengan menggunakan plastik
mengetahui seberapa lama biji bawang merah klip untuk penyimpanan jangka pendek (< 5
dapat mempertahankan viabilitasnya selama bulan). Selain harganya yang murah, mudah
dipenyimpanan adalah dengan menguji daya didapat, dan efisien. Hal ini sejalan dengan
berkecambahnya sebelum ditanam dilapangan. penelitian Waluyo et al. (2014) mutu fisiologis
Pengujian daya berkecambah merupakan salah benih bawang daun dipengaruhi oleh periode
satu tolak ukur untuk mengetahui viabilitas simpan dan jenis kemasan, semakin lama benih
suatu benih. ISTA (2006) menyatakan bahwa disimpan pada suhu ruang mutu fisiologisnya
tujuan pengujian daya berkecambah adalah menurun seiring dengan bertambahnya periode
untuk menentukan potensi perkecambahan simpan benih. Untuk mempertahankan daya
maksimum dari suatu lot benih yang dapat berkecambah benih bawang merah selama 4
digunakan untuk membandingkan mutu benih bulan dapat menggunakan plastik klip. Waluyo
dari lot yang berbeda dan untuk menduga (2012) benih cabai yang disimpan selama 1
mutu benih sebagai bahan tanaman (the tahun pada di suhu ruang dengan menggunakan
field planting value). Menurut Copeland dan kemasan kantong kertas memiliki kecepatan
McDonald (1995) uji daya berkecambah harus berkecambah yang nyata lebih rendah
dilakukan pada media standar yang steril dalam dibandingkan yang dikemas pada botol kaca,
ruangan lembap dengan suhu terkontrol. Pada plastik klip dan kantong alumunium foil.
dasarnya uji daya berkecambah menunjukkan Mudjisihono et al. (2001) mengungkapkan
kemampuan maksimum suatu lot benih untuk bahwa jenis kemasan plastik efektif untuk

BPTP JABAR 5
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016

menghambat perubahan kadar air selama diulang sebanyak 4 ulangan atau masing-masing
penyimpanan. ulangan @100 butir.
Suhu penyimpanan benih biji bawang merah Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan
dapat dilakukan pada suhu < 250C. Penyimpanan adalah penyimpanan biji dengan kantong
dapat dilakukan oleh petani penangkar dengan pastik klip, suhu ruang dengan berkisar
syarat suhu terpenuhi. Maka Penelitian Rao et al. antara 20-230C, RH 81%. Untuk mengetahui
(2006) pada biji bawang bombay menunjukkan daya berkecambah benih maka dilakukan uji
berkecambah. Uji dilakukan antar kertas dalam
penyimpanan dengan kantong alumunium dan petridis sebanyak 400 butir biji bawang merah.
penambahan silica gel pada suhu 25°C dapat Masing-masing petridis 100 butir untuk 4 kali
memelihara daya kecambah dan viabilitas biji ulangan. Biji ditanam dalam petridis yang
lebih dari 1 tahun. Daya berkecambah yang berisi kertas merang. Selanjutnya biji yang
baik dan masa hidup benih bawang masing- ditanam tersebut diamati pada hari ke 5 dan ke
masing adalah sebesar 1 dan 7 tahun jika benih 12 setelah tanam untuk mengetahui persen daya
tersebut disimpan pada pada kondisi yang baik berkecambahnya. Selanjutnya benih tersebut
(Mc Cormack, 2004). Suhu penyimpanan dapat diamati untuk melihat benih normal (BN), benih
mempengaruhi viabilitas benih biji bawang segar tidak tumbuh (BSTT), benih keras (BK),
merah. Vigor benih dicerminkan oleh dua dan benih mati (BM). Tujuannya adalah untuk
informasi tentang viabilitas, masing-masing melihat persen daya berkecambah (%dB).
kekuatan tumbuh dan daya simpan benih. Kedua BN = Benih total - BSTT - BK-BM
nilai fisiologis ini menempatkan benih pada %dB= BN x 100%
kemungkinan kemampuannya untuk tumbuh
menjadi tanaman normal meskipun keadaan Adapun yang diamati adalah persen daya
biofisik lapangan produksi suboptimum atau berkecambah. Data ditabulasi dan dianalisa
sesudah benih melampaui suatu periode simpan dengan uji F, apabila terdapat beda nyata maka
yang lama (Sutopo, 2002). Kemampuan benih dilakukan uji lanjut DMRT taraf 5%.
untuk mempertahankan viabilitasnya, sehingga
laju kemunduran dapat dikurangi dipengaruhi HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh kadar air benih diawal penyimpanan, Berdasarkan hasil analisa sidik ragam
suhu tempat penyimpanan, kerusakan mekanis terlihat bahwa pengaruh periode simpan
yang terjadi pada saat panen dan pengolahan, berbeda nyata terhadap daya berkecambah benih
serangan hama dan penyakit (Maemunah, (Tabel 1.). Daya berkecambah akan berubah
2010). seiring dengan makin lamanya penyimpanan.
Biji bawang merah sangat rentan terhadap Waluyo et al. (2014) menyatakan bahwa mutu
penurunan daya berkecambah, yang pada fisiologis benih bawang daun dipengaruhi oleh
akhirnya akan menurunkan daya tumbuhnya. periode simpan.
Jika penanganan penyimpanan biji jelek, Tabel 1. Analisa Sidik Ragam Anova pada
kualitasnya cepat menurun yang ditandai oleh Daya Berkecambah Biji Bawang
daya tumbuh yang jelek di lapangan. Tujuan Merah selama 7 Periode Simpan.
pengkajian ini adalah melakukan pengujian Sumber %kk
daya berkecambah biji bawang merah selama db JK KT F-hit Pr>F
Keragaman
periode 7 bulan simpan. Model 7 11494,97 1642,14** 40,7 <0,0001 8,78
Error 24 968,25 40,344
BAHAN DAN METODE Corrected
Pengkajian dilaksanakan di Laboratorium Total 31 12463,22
BPTP Jawa Barat pada bulan Agustus 2015 Catatan : tn=tidak nyata, *=perlakuan berpengaruh nyata pada taraf
5%, **=berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%
- Februari 2016. Biji bawang merah yang
digunakan adalah varietas Bima merupakan
Mutu benih awal benih atau 0 bulan simpan
hasil perbanyakan Kebun Bibit Inti (KBI)
yaitu 92%(Gambar 1.). Berdasarkan analisis
Lembang yang dipanen pada tanggal 1 Juli
mutu tersebut, benih yang digunakan memiliki
2015.
mutu fisiologis yang baik, sehingga diharapkan
Rancangan yang digunakan adalah RAL penelitian penyimpanan dapat dilakukan dengan
(rancangan acak lengkap), dimana perlakuan baik dan penarikan kesimpulan yang keliru
umur simpan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 bulan (misleading interpretation) dapat dihindari.

6 BPTP jABAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016

Periode simpan selama 0-3 bulan


menunjukan bahwa daya berkecambah biji
bawang merah masih diatas 90%. Hal tersebut
diduga bahwa biji bawang merah yang
disimpan dengan kemasan kantong klip dan
di suhu ruang masih dapat mempertahankan
daya berkecambahnya. Selain itu kemunduran
benih atau turunnya mutu benih diakibatkan
oleh kondisi penyimpanan dan kesalahan dalam
penanganan benih (Umar, 2012).
Gambar 1. Pengujian Daya Berkecambah Biji Bawang Merah
Namun ketika periode simpan 4 bulan Selama 7 Periode Simpan
daya berkecambahnya menurun menjadi Daya berkecambah benih yang tinggi
55,5%. Hal tersebut berbeda dengan penelitian dapat menjadi salah satu indikasi bahwa
Waluyo et al, (2014) bahwa daya berkecambah
benih tersebut bermutu. Sebaliknya jika benih
benih bawang merah selama 4 bulan dapat
yang mempunyai vigor rendah menyebabkan
menggunakan plastik klip. Esti dan Eny (2007)
menyatakan bahwa menurun viabilitas benih pemunculan bibit di lapangan rendah, terutama
disebabkan oleh peningkatan kandungan asam dalam kondisi tanah yang kurang ideal (Umar,
lemak bebas yang nyata lebih tinggi. Selain itu 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi
suhu penyimpanan yang tinggi yaitu 20-230C viabilitas benih selama penyimpanan dibagi
dapat menjadi salah satu penyebab menurunnya menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor
daya berkecambah benih. Benih akan terus internal mencakup sifat genetik (ortodoks atau
melakukan respirasi selama dipenyimpanan rekalsitran), daya kecambah dan vigor, kondisi
maka perlu adanya penekanan faktor dari luar fisik dan kadar air benih awal serta tingkat
untuk mengurangi kecepatan respirasi tersebut. kematangan benih. Faktor eksternal antara lain
Respirasi menggunakan substrat dari cadangan suhu dan kelembaban ruang simpan, komposisi
makanan dalam benih, sehingga cadangan kimia benih dan kebersihan mikroflora
makanan berkurang untuk pertumbuhan (Copeland dan McDonald, 2002). Benih bermutu
embrio pada saat benih dikecambahkan. tinggi mencakup mutu genetis, mutu fisik
Respirasi merupakan proses oksidasi, semakin dan mutu fisiologis memerlukan penanganan
lama respirasi berlangsung, semakin banyak yang terencana dengan baik (Esti dan Eny,
cadangan makanan benih yang digunakan 2007). Biji yang berkualitas pada akhirnya
(Justice and Bass, 2002) akan mempengaruhi produksi. Biji yang
Makin lama penyimpanan maka daya bermutu ditandai oleh daya berkecambah yang
berkecambahnya makin turun. Pada periode tinggi, tumbuh cepat, serempak, dan seragam.
simpan selama 4,5,6 dan 7 bulan tidak berbeda Rahmawati (2009), menyatakan bahwa kualitas
nyata namun periode simpan 6 bulan daya benih ditandai dengan daya berkecambah yang
berkecambahnya lebih rendah yaitu 49%. tinggi, tumbuh cepat, serempak dan seragam.
Sadjad (1980) menyatakan bahwa periode Kualitas biji sangat dipengaruhi oleh beberapa
simpan akan berpengaruh terhadap viabilitas faktor, diantaranya (a) kualitas genetik, yaitu
benih, dimana penurunan viabilitas seiring kualitas benih yang ditentukan berdasarkan
dengan pertambahan waktu identitas genetik yang telah ditetapkan oleh
Penggunaan kantong klip sebagai media pemulia dan tingkat kemurnian dari varietas yang
simpan tidak dapat mempertahankan daya dihasilkan, identitas benih yang dimaksud tidak
berkecambah biji bawang merah. Hal ini diduga hanya ditentukan oleh tampilan benih, tetapi
bahwa kantong klip hanya dapat digunakan juga fenotipe tanaman; (b) kualitas fisiologi,
sebagai media simpan jangka pendek yaitu yaitu kualitas benih yang ditentukan oleh daya
selama 3 bulan. Waluyo et al. (2014), menyatakan berkecambah/daya tumbuh dan ketahanan
bahwa plastik klip merupakan kemasan berpori simpan benih; (c) kualitas fisik, ditentukan oleh
yang cocok untuk penyimpanan jangka pendek tingkat kebersihan, keseragaman biji dari segi
serta suhu ruang yang fluktuatif sehingga ukuran maupun bobot, kontaminasi dari benih
respirasi benih lebih cepat, akibatnya viabilitas tanaman lain atau biji gulma, dan kadar air
benih lebih cepat turun. (Saenong, 1982).

BPTP JABAR 7
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016

KESIMPULAN Penyimpanan. Jurnal Penelitian


Daya berkecambah biji bawang merah Pertanian. 20 (1):55-65.
cepat mengalami penurunan. Pengujian daya Rao, R.G.S., P.M. Singh and M. Rai. 2006.
berkecambah biji bawang merah selama periode Storability of onion seeds and effects
3 bulan simpan hanya mampu mempertahankan of Packaging and storage condition
daya berkecambah sebanyak 90%. on viability and vigour. Sciencia
Horticulturae. 110 : 1-6.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati. 2009. Mutu Fisiologis Benih dari
Copeland OL, McDonald MB. 1995 Principle Berbagai Tingkat Bobot Biji Selama
of Seed Science and Technology. New Periode Simpan. Balai Penelitian
York: Chapman & Hall,. 408 hal. Tanaman Serealia. Prosiding Seminar
Copeland LO and MB McDonald. 2002. Nasional Serealia 2009. ISBN :978-
Principles of Seed Sciences and 979-8940-27-9.
Technology. Fourth Edition. Kluwer Saenong, S. 1982. Pengaruh vigor benih
Academic Publisher, Massachusetts. terhadap vigor tanaman di lapang dan
Esti, R. dan Eny Widajati. 2007. Pengaruh daya simpan benih jagung. Magister
Kemasan, Kondisi Ruang Simpan dan Sain Tesis. FPS, IPB. 127p.
Periode Simpan terhadap Viabilitas Sadjad S. 1980. Panduan pembinaan mutu
Benih Caisin (Brassica chinensis L.). benih tanaman kehutanan di Indonesia.
Bul. Agron. 35 (3):191 – 196 Proyek Pusat Pembinaan Kehutanan
Justice, O.L., and L.N. Bass. 2002. Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi.
Prinsip dan Praktek Penyimpanan Ditjen Kehutanan-IPB.
Benih(Terjemahan R Roesli). Raja Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 446 hal. Grafindo Persada: Jakarta
[ISTA]. International Seed Testing Association. Umar, S.2012. Pengaruh Pemberian Bahan
2006. Seed Science and Technology. Organik Terhadap Daya Simpan
International Rules for Seed Testing. Benih Kedelai {Glycine Max (L.)
Zurich: International Seed Merr.}. Berita Biologi 11(3): 401-410,
Testing AssociaMaemunah. 2010. Viabilitas Desember 2012
Dan Vigor Benih Bawang Merah Waluyo, N. 2012. Kemunduran Benih Cabai
Pada Beberapa Varietas Setelah Merah (Capsicum annuumL.) Varietas
Penyimpanan Viability And Vigor Of Tanjung-2 Pada Ruang Simpan Dan
Red Onion Varieties After Storage. J. Kemasan Yang Berbeda Selama
Agroland 17 (1) : 18 - 22, Maret 2010 Periode Simpan. Prosiding Seminar
ISSN : 0854 – 641X nasional Perhimpunan Hortikultura
McCormack, J.H. 2004. Seed Processing and Indonesia 2012.
Storage. Jeff McCormack co.. http:// Waluyo, N., C. Azmi dan R. Kirana. 2014.
www.syngentafoundation.org diakses Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap
25 Oktober 2011. Mutu Fisiologis Benih Bawang Daun
Mudjisihono, R., D. Hindiarto., Z dan Noor. (Allium Fistulosum L.) Selama Periode
2001. Pengaruh Kemasan Plastik Simpan. ISSN: 1410-0029 Agrin Vol.
terhadap Mutu Sawut kering Selama 18, No. 2, Oktober 2014

8 BPTP jABAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai