Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Pupuk merupakan bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang menompang
pertumbuhan suatu tanaman. Unsur hara yang diperlukan tanaman yaitu C, H, O, N, P, K, Ca,
Mg, dan Fe, bisa diperoleh lewat pupuk. Berdasarkan bahannya pupuk dibagi menjadi dua jenis,
yaitu pupuk organik, dan pupuk anorganik.
Pupuk organik yaitu pupuk yang diperoleh dari penguraian bahan-bahan alami seperti
pupuk kandang, dan pupuk kompos. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat atau
diproduksi dari pabrik dengan cara mengambil bahan-bahan mineral kemudian diproses dan
dikemas dengan takaran tertentu, Contohnya adalah urea, ZA, dan SP36. Berdasarkan
bentuknya pupuk dibagi menjadi dua yaitu pupuk cair dan pupuk padat.
Bagi sebagian orang pupuk organik cair (POC) lebih baik untuk digunakan, karena terhindar
dari bahan-bahan kimia atau sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair
terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.
Pupuk organik cair terdapat berbagai jenis tergantung kebutuhan. POC dapat dimanfaatkan dari
tumbuhan ataupun kotoran, contohnya POC dari limbah kulit pisang, POC dari kotoran hewan
ternak, POC dari nasi basi, dan masih banyak lagi.Yang akan kita bahas kali ini adalah POC dari
limbah kulit pisang.
Pisang adalah salah satu buah yang sering dikonsumsi sehari-hari. Kulit pisang biasanya
dibuang begitu saja tanpa diolah atau dimanfaatkan terlebih dahulu, yang mengakibatkan bau
tidak sedap yang akan mengganggu orang disekitarnya, jika kulit pisang itu tidak dibuang pada
tempatnya dan diinjak oleh seseorang, dia akan terjatuh. Sejauh ini pemanfaatan limbah kulit
pisang masih kuran, hanya sebagian orang yang memanfaatkannya sebagai pakan ternak. Oleh
karena itu, kita tertarik untuk mengolah limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair.
Limbah kulit pisang mengandung unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman,
diantaranya yaitu unsur nitrogen, fosfor, kalium, potassium, dan magnesium (Ince Manis, dkk,
2017, h. 219-226). Peran penting bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan yaitu
batang, cabang, daun sehingga dapat mempercepat tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah
cabang. Selain itu nitrogen juga berperan penting dalam pembentukan klorofil yang sangat
berguna dalam proses fotosintesis.
Penggunaan POC kulit pisang yang baik dapat digunakan pada tanaman holtikultural,
misalnya pada tanaman sayuran, seperti bawang merah. Bawang merah (Allium cepa) adalah
salah satu tanaman yang banyak dimanfaaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ditinjau
dari kandungan gizinya bawang merah mengandung karbohidrat, protein, dan lemak walaupun
dalam jumlah yang sedikit dan minyak atsiri juga terkandung didalam umbi bawang merah.
Pemanfaatan bawang merah yang semakin banyak menyebabkan harga bawang merah
semakin tinggi, dikarenakan upaya manusia dalam membudidayakan bawang merah kurang dan
juga pengaruh dari penyakit yang menyebabkan bawang merah sulit tumbuh. Pertumbuhan
bawang merah 1-2 bulan tetapi kalau untuk praktikum dapat diamati dalam waktu 1-2 minggu,
karena dalam waktu 2 minggu tanaman bawang merah sudah tumbuh tunasnya, jumlah
daunnya, dan dapat diukur sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama, dan hasil praktikum
dapat lebih cepat teramati.
Berdasarkan hasil penelitian Prelly M. J, menunjukkan bahwa perlakuan dari P3 ( 500 ml
limbah pupuk kulit pisang) merupakan perlakuan yang berpengaruh pada masa vegetatif yaitu
pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang. Selain itu P3 juga
merupakan perlakuan yang berpengaruh pada jumlah buah, dan berat buah pertanaman pada
masa generatif ( Prelly M. J, 2014, h. 15-23).

BAB III

METODE PENELITIAN

III. 1 Alat Dan Bahan


a) Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Meteran atau penggaris, Alat
tulis, gelas ukur, polybag, label, pengaduk, pisau atau gunting atau blender, HP,
ember, penutup kain atau plastic, semprotan air atau penyiram air, sekop kecil
atau sejenisnya, penyaring.
b) Bahan-bahan yang digunakan adalah air, gula, tanah, umbi bawang merah, kulit
pisang

III.2 Prosedur Penelitian


a. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Kulit pisang bisa diambil atau didapatkan dari tempat-tempat penjualan
gorengan yang ada disekitar. Adapun langkah-langkah pembuatannya dilakukan
dngan cara, siapkan kulit pisang yang belum dicuci, lalu potong kecil-kecil, pangkal
dan ujung kulit dibuang. Kulit pisang yang sudah dipotong kecil-kecil ditambahkan
air secukupnya, lalu diblender sampai halus atau bisa kulit pisangnya dipotong-
potong sampai halus, lalu tambahkan air. Kemudian dimasukkan ke dalam ember
tertutup.
Kulit pisang yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dengan gula merah
yang sudah dicincang, aduk hingga tercampur, tutup rapat ember kemudian
letakkan ember di tempat yang terhindardri semut dan biarkan selama 7hari.
Setelah 7 hari campuran ini dipisahkan antara yang padat dan cair atau di saring,
yang cair akan di encerkan dengan cara ditambahkan air.

b. Penanaman
Bawang merah yang sudah dipilih, ujung umbi dipotong, kemudian
ditanam dalam polybag yang berisi tanah yang sudah dihomogenkan. Masing-
masing tanaman dalam polybag berjumlah 1 umbi dan diberikan label menurut
konsentrasi yang akan dilakukan menrut polybag kemudian diletakkan berdasarkan
alur percobaan.

c. Penyiraman Pupuk Organik Limbah Kulit Pisang


Penyiraman pupuk organik cair dapat dilakukan pada pagi atau sore hari
dengan cara di siram di tanah yang ada di dalam polybag disekitaran tanaman
bawang merah dan jangan terkena daun bawang merah di setiap masing-masing
perlakuannya. Penyiraman pupuk organik cair kulit pisang terhadap tanaman
bawang merah yaitu T0 tanpa disiram POC, T1 POC 25mL + 75mL air untuk 5 kali
penyiraman atau pengulangan per polybag masing-masing polybag 20mL, T2
diambil POC sebanyak 50mL + 50mL air menjadi 100mL untuk 5 pengulangan per
polybag masing-masing 20mL. Penyiraman pupuk dilakukan setiap 15 hari sekali
selama empat kali pengamatan.

d. Penyiraman Air Pada Tanaman


Penyiraman air dilakukan pada pagi atau sore hari atau dissuaikan dengan
kondisi lingkungan. Apabila kondisi lingkungan panas maka tanaman disiram pagi
dan sore hari, tetapi apabila suhu lingkungan stabil maka penyiraman dilakukan di
pagi atau sore hari.

e. Pengukuran
Pengukursn dilakukan pada hari ke-15, 30, 45, dan 60 setelah
diberikan pupuk organik cair. Bagian yang diukur adalah tinggi tanaman,
jumlah daun, dan jumlah umbi bawang merah.

Anda mungkin juga menyukai