Oleh
Nuki Aisah
1954181002
Pupuk merupakan salah satu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur
hara atau nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk menopang tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Penambahan pupuk sendiri bertujuan untuk
mempertahankan kesuburan tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman.
Pembuatan pupuk organik merupakan salah satu metode untuk mengubah
bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan
menggunakan aktivitas mikroba. Faktor yang mempengaruhi pembuatan
pupuk organik ini adalah C/N bahan, ukuran bahan, campuran bahan,
mikroorganisme yang bekerja, kelembaban dan aerasi, serta temperature dan
keasaman (pH).
Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang terbuat dari bahan-bahan
organik seperti sisa-sisa tumbuhan atau kotoran hewan. Pembusukan dari
bahan-bahan organik dan mahkluk hidup yang telah mati dapat mempengaruhi
perubahan sifat fisik dari bentuk sebelumnya. Dilihat dari bentuknya, pupuk
organik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik cair dan pupuk
organik padat.
Pupuk organik cair adalah pupuk hasilnya didapat dari hasil larutan dari
pembusukan bahan-bahan organik seperti sisa tanaman atau kotoran hewan.
Keunggulan dari pupuk organik cair ini adalah dapat mengatasi defisiensi hara
secara cepat, tidak memiliki masalah dalam pencucian hara, dan dapat
menyediakan hara secara cepat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit nanas ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui unsur hara apa saja yang terkandung didalam kulit nanas pada
pembuatan poc
2. Mengetahui berapa persentase unsur hara yang terkandung dalam kulit
nanas pada pembuatan poc
II. METODOLOGI
Alat yang digunakan pada pembuatan pupuk organik (POC) ini adalah blender
dan pisau/cutter. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah limbah kulit
nanas, yakult, air cucian beras, air gula merah, dan botol kosong.
Prosedur kerja yang dilakukan pada pembuatan pupuk organik cair (POC) ini
adalah sebagai berikut :
1. Dipisahkan kulit nanas dari buah nanas menggunakan pisau atau cutter.
Kemudian dibersihkan kulit nanas tersebut
2. Dimasukkan kulit nanas kedalam blender, ditambahkan air cucian beras
(air cucian beras yang digunakan tergantung dari berapa banyak pupuk
yang akan dibuat), kemudian dihaluskan hingga halus
3. Dimasukkan kulit nanas yang telah dihaluskan tadi kedalam botol kosong
4. Ditambahkan sepertiga gelas air gula merah kedalam botol yang berisi
larutan kulit nanas, kemudian dikocok agar tercampur
5. Ditambahkan juga sepertiga gelas yakult, lalu dikocok kembali agar
tercampur rata
6. Ditutup botol hingga rapat
7. Difermentasi selama seminggu dibawah suhu ruangan dan di cek dua hari
sekali.
III. PEMBAHASAN
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
yang berasal dari sisa tanaman atau kotoran hewan. Kelebihan dari pupuk organic
cair ini adalah dapat mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak memiliki
masalah dalam pencucian hara, dan dapat menyediakan hara secara cepat. Pupuk
organik cair ini umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun sudah
sering digunakan.
Adanya protein dalam nanas menunjukkan terdapat unsur nitrogen (N) yang
dimana unsur ini merupakan unsur hara tanaman yang memacu pertumbuhan
tanaman dan membangun kesuburan tanah.
Penggunaan air gula merah dilakukan untuk memberikan sumber makanan bagi
mikroorganisme lokal yang ada didalam air cucian beras tersebut. Selain itu juga,
penggunaan yakult sebagai fermentasi yang dimana saat pupuk organik cair
beraroma harum itu menandakan bahwa fermentasi berhasil dan pupuk organik
cair berhasil serta siap untuk digunakan.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit nanas
adalah :
1. Unsur yang terdapat pada kulit nanas meliputi unsur N, P, dan K. selain itu
unsur lain yang terkandung pada kulit nanas adalah air, serat kasar,
karbohidrat, protein, dan gula pereduksi.
2. Kandungan unsur hara N sebesar 0,028%; unsur hara P sebesar 0,026%;
dan unsur hara K sebesar 0,108%.
DAFTAR PUSTAKA
Hadisuwito, sukamto. 2012. Membuat Pupuk Cair. PT. Ago Media Pustaka.
Jakarta.
Mulyono, 2014. Membuat Mol dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga. PT.
Ago Media Pustaka. Jakarta.
Widya Satriawi, Etik Wukir Tini, dan Achmad Iqbal. 2019. Pengaruh Pemberian
Pupuk Limbah Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Mentimun (Cucumis Sativus L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan,
19.2, 116.
Wijana., dkk. 1991. Optimalisasi Penambahan Tepung Kulit Nanas dan Proses
Fermentasi pada Pakan Ternak Terhadap Peningkatan Nutrisi. ARMP
(Deptan) Universitas Brawijaya Malang. Malang.
LAMPIRAN