Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
LABORATORIUM TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : CITRA FITRIANI

NIM : A44231554

PRODI : PENGELOLAAN PERKEBUNAN KOPI

GOLONGAN : A

MATA KULIAH : ILMU TANAH

JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN PUPUK CAIR

TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa di harapkan mampu


1. Memahami dan melaksanakan pembuatan pupuk cair.
2. Memahami unsur unsur yang terkandung dalam pupuk
cair.
3. Memahami apa saja manfaat pupuk cair.

Hari, Tanggal :Senin, 13 November 2023


Tempat : Laboratorium Tanaman.
Dosen pembimbing : Fandyka Yufriza Ali ,S.P,.M.P
Teknisi : 1. Edi Sucipto,S.P,M.M.
2. Agustin Jaka Putri,,A.Md.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN PERKEBUNAN KOPI


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Urin sapi merupakan salah satu produk limbah cair dari peternakan sapi. Pengelolaan
limbah peternakan yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius bagi lingkungan.
Kehadiran urin sapi tidak hanya menimbulkan bau yang tidak sedap, tetapi juga dapat
membahayakan kesehatan. Kotoran sapi juga dapat mendorong lalat dan nyamuk
berkembang biak di tumpukan sampah, serta dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
demam merah dan diare pada ternak dan masyarakat sekitar peternakan.
Untuk mengurangi risiko tersebut, urine sapi dapat digunakan sebagai pupuk organik
cair yang dapat memberikan efek positif bagi tanaman. Penggunaan pupuk sebagai bahan
tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi sangat penting bagi tanaman
karena dapat memenuhi unsur hara yang dibutuhkannya. Pupuk organik mempunyai
keunggulan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta ramah lingkungan.
Dengan menggunakan jenis pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan
terhadap pupuk anorganik. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan yaitu harganya mahal,
tidak dapat mengatasi permasalahan fisik dan biologi tanah, serta pemupukan yang tidak
tepat atau berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui cara membuat pupuk organik cair.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk organik cair


Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam suatu tanah untuk membantu
tanah menyediakan unsur hara esensial yang kurang di dalam tanah tersebut bagi
tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari material mahkluk hidup
seperti pelapukan sisa-sisa tanaman dan kotoran hewan yang berbentuk cair maupun
padat. Pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pupuk organik lebik banyak mengandung bahan organik dibandingkan kandungan hara.
Sumber bahan organik dapat diperoleh dari kompos, pupuk kandang, sisa-sisa panen, dan
limbah industri yang menggunakan bahan pertanian.
Pupuk organik cair (POC) merupakan zat untuk menyuburkan tanaman dan tanah
yang berasal dari bahan organik dan berbentuk cair. Proses pembuatan pupuk cair
menggunakan proses fermentasi. Kandungan hara dalam pupuk organik tidak lebih
unggul daripada pupuk an-organik. Penggunaan pupuk organik secara terus-menerus
dalam jarak waktu tertentu akan membuat kualitas tanah menjadi baik dan gembur
dibandingkan dengan menggunakan pupuk an-organik. Pupuk organik juga tidak akan
meninggalkan residu pada hasil tanaman.

2.2 Kandungan di dalam POC


Kandungan pupuk organik pada umumnya rendah dan memiliki variasi seperti unsur
nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain kandungan tersebut pupuk organik juga memiliki
kandungan unsur mikro esensial lainnya. Pupuk organik dapat membantu pencegahan
erosi dan mengurangi adanya retakan tanah. Pupuk organik cair ini ditambahkan tetesan
tebu atau molase. Molase merupakan sumber energi bagi mikroorganisme yang akan
memfermentasikan bahan dasar dari pupuk organik cair ini.
Bahan baku yang bagus digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair yaitu bahan
organik yang memiliki kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan dan sayuran.
Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka proses penguraian oleh
bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan organik juga kaya akan
nutrisis yang dibutuhkan oleh tanaman.

2.3 Macam-macam POC


1. Pupuk EM4
Pupuk cair EM4 biasanya digunakan untuk membantu dalam pembuatan kompos, tetapi
ini juga berfokus untuk menyuburkan tanah. Pupuk ini dikenal juga dengan sebutan
pupuk bokashi. Isinya mengandung bakteri fermentasi yang dapat memecah bahan-bahan
organik di dalam tanah. Jika unsur hara di tanah sudah terpecah, tanah akan menjadi lebih
subur dan bisa menyediakan makanan untuk tanaman.
2. Multitonik
Jika ingin tanaman hias bunga tidak mudah layu dan rontok, Anda dapat menggunakan
pupuk cair dari Multitonik ini. Produk ini memiliki kandungan khusus sebagai pupuk
tanaman hias berbunga seperti anggrek, mawar, adenium, dan krisan. Secara umum
kegunaannya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, menyuburkan tanah, dan tanaman
hias.
3. Orient Orchid Fertilizer
Bagi pemilik tanaman hias bunga anggrek, merawat tanaman ini memerlukan perhatian
khusus. Produk ini dapat membantu dengan membantu merangsang pertumbuhan tunas
daun dan bunga. Caranya penggunaannya juga mudah. Anda hanya perlu menyemprotkan
pupuk cair ini ke bunga anggrek setiap hari sedikit-sedikit. Produk ini berisi 100 ml
pupuk cair.
4. Nasa
Tak jarang, seseorang memelihara tanaman hias dan ikan dalam satu kolam. Nah, produk
ini sangat cocok untuk digunakan sebagai pupuk cair. Tak hanya untuk menutrisi
tanaman, tetapi juga bisa digunakan untuk perikanan. Anda bisa mencampurkannya
dengan pakan peliharaan Anda.
5. GDM
Ada banyak produk pupuk cair dari GDM ini. Anda dapat menyesuaikannya dengan
kebutuhan Anda sesuai dengan jenis tanaman yang Anda miliki. Khasiatnya cukup
lengkap, seperti memperkuat akar, mengeluarkan warna asli bunga, dan memberi daya
tahan.
Pupuk cair ini juga dilengkapi dengan berbagai bakteri baik yang bermanfaat.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan waktu


Hari/tanggal: Senin, 04 November 2023
Tempat: Laboratorium tanah Politeknik Negeri Jember

3.2 Alat dan bahan


1. Urine sapi
2. Tong biru besar
3. Tetesan tebu atau molase
4. Pengaduk

3.3 Prosedur kerja


1. Masukkan urine sapi ke dalam tong biru besar dengan disaring
2. Masukkan tetesan tebu
3. Kemudian aduk hingga rata
4. Tutup tong dengan rapat agar fermentasi berjalan dengan baik
5. Aduk POC setiap hari agar tidak terjadi pemadatan
6. Tutup dengan rapat agar tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme lain
BAB IV
HASIL

Dari praktikum yang sudah dilakukan didapat hasil bahwa pada pupuk organic cair (POC) terdapat
bercak putih dipermukaan cairan. berwarna kuning kecoklatan, dan memiliki bau yang khas. Maka
dapat dikatakan pembuatan pupuk organic cair yang dibuat berhasil . POC ini juga ramah lingkungan
dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
BAB V
PEMBAHASAN

Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair adalah sisa dari
bahan-bahan tanaman maupun kotoran hewan. Dalam praktikum ini pembuatan pupuk
organik cair menggunakan bahan dasar dari urine sapi. Di dalam urine sapi terdapat unsur
hara nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan bahan organik. Kandungan yang terdapat di
dalam POC tersebut dapat menyuburkan tanah dan tanaman.
Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal
dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan haranya lebih dari
satu unsur. Pupuk organik cair dapat memberikan unsur hara yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman karena bentuknya yang cair, oleh karena itu jika terjadi kelebihan
kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya tanaman akan mudah mengatur
penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Dibandingkan
dengan pupuk cair an-organik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak akan tanaman
dan tanah walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk organik cair memiliki
bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan kepermukaan tanah bisa langsung
digunakan oleh suatu tanaman (Parnata, Ayub.S 2007).
Dalam proses pembuatan Pupuk Organik Cair ini kemudian ditambahkan tetesan tebu.
Tetesan tebu ini berperan sebagai molase yang merupakan sumber energi bagi
mikroorganisme yang akan memfermentasikan dari bahan dasar dari pupuk organik cair.
Pada saat pupuk organik cair dipanen terlihat adanya bercak-bercak putih pada pupuk
organik cair tersebut dan memiliki aroma yang kurang sedap, dimana dengan adanya
tanda- tanda seperti itu maka POC tersebut dapat dikatakan berhasil. Hal ini sesuai
dengan pendapat purwendo dan nurhidayat (2007) yang menyatakan bahwa pupuk cair
dikatakan berhasil serta dapat diaplikasikan pada tanaman apabila memperhatikan
keadaan dari bentuk-bentuk fisiknya, dimana fermentasi yang berhasil ditandai dengan
adanya bercak-bercak putih pada permukaan cairan, cairan yang dihasilkan dari proses ini
akan berwarna kuning kecoklatan atau kuning tua dan dengan bau yang khas.
BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan

Dari POC yang sudah dipanen dapat disimpulkan bahwa hasil dari fermentasi urine
sapi dan tetes tebu menghasilkan bercak putih dan bau yang khas. Hal ini merupakan
suatu ciri keberhasilan dari pembuatan POC. Hal ini sesuai dengan pendapat purwendo
dan nurhidayat (2007) yang menyatakan bahwa pupuk cair dikatakan berhasil serta dapat
diaplikasikan pada tanaman apabila memperhatikan keadaan dari bentuk-bentuk fisiknya,
dimana fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada
permukaan cairan, cairan yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning
kecoklatan atau kuning tua dan dengan bau yang khas.

Anda mungkin juga menyukai