Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR BUDIDAYA PERIKANAN

PERSIAPAN MEDIA BUDIDAYA

PEMUPUKKAN MEDIA BUDIDAYA

OLEH:

MARIN SINTA SYAHPUTRI

NPM:

(20744047)

KELAS B

JURUSAN PETERNAKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pakan alami merupakan pakan terbaik bagi pertumbuhan ikan, baik itu
bagi larva ikan maupun ikan dewasa. Pakan alami pada dasarnya sudah terdapat
dalam air kolam. Namun agar jumlahnya melimpah perlu dilakukan pemupukan
kolam.

Pemupukan kolam dapat menggunakan pupuk organik maupun pupuk


anorganik. Pupuk organik yang biasa digunakan dalam pemupukan kolam adalah
kotoran ayam atau kotoran puyuh. Sedangkan pupuk anorganik yang biasa
digunakan adalah urea dan TSP.

Pemupukan kolam biasanya dilakukan pada saat persiapan kolam. Setelah


kolam dikeringkan, pematang dan caren kolam diperbaiki. Tanah dasar kolam di
cangkul dan di biarkan kering 2-3 hari. Pupuk organik atau pupuk anorganik lalu
di tebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40 cm. Kolam di biarkan 5-
7 hari agar pakan alami tumbuh.

Dalam praktikum ini diharapkan dapat menambah wawasan dan


keterampilan dalam mengetahui jenis pupuk,dosis pupuk dan cara pemberian
pupuk untuk media budidaya.

Kegiatan praktikum ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait


poin-poin diatas disaat pembelajaran dilakukan secara daring.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk ,dosis
pupuk dan teknik pemberian pupuk yang akan digunakan dalam pemupukkan
kolam budidaya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekilas tentang Pemupukkan

Fungsi utama pemupukan adalah menumbuhkan pakan alami fitoplankton.


Sama seperti tanaman, pupuk yang digunakan untuk memupuk kolam dapat
menggunakan pupuk organik dan anorganik.

Pupuk organik memiliki kelebihan kandungan hara dalam kolam.Namun,


penggunaannya pun memiliki kekurangan, yaitu harus menggunakan dalam
jumlah yang cukup banyak, sering kali susah ditemukan, dan kandungan unsur
haranya tidak sekompleks pupuk anorganik.

2.2 Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada
kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan
limbah kota (sampah).

Pupuk organik yang biasanya digunakan dalam pemupukkan kolam


budidaya adalah sebagai berikut:

1. Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan pelapukan dari dedaunan, jerami, alang-


alang, rumput, kotoran hewan, dan sampah dapur seperti sisa sayuran dan
buah. Proses pemupukan dipercepat dengan bakteri penghancur dan
pengurai sehingga limbah cepat terfermentasikan.

2. Pupuk kandang

Pupuk kandang berasal dari limbah kandang ternak berupa kotoran


padat (feses) dan bercampur dengan sisa makanan ataupun air kencing
(urine) ternak. Dalam pupuk kandang terkandung komponen
mikroorgnisme yang hidup seperti bakteri dan jasad mikro lainnya.
Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk melanjutkan proses pelapukan
pupuk kandang.

3. Pupuk hijau

Pupuk hijau dibuat dari dedaunan, tangkai, dan batang tertentu


yang masih muda. Tanaman yang bisa digunakan berupa tanaman yang
masih muda dan memiliki bakteri rhizobium yang menempel pada bagian
akar. Pupuk hijau sering dibuat dari daun trembesi, orok-orok, lumut, dan
ganggang.

4. Humus

Humus adalah sisa tumbuhan yang berupa daun, akar, cabang, dan
batang yang sudah membusuk secara alami dengan bantuan
mikroorganisme yang berada di dalam tanah dan dibantu dengan cuaca.
Humus bisa ditemukan pada lapisan permukaan atas tanah yang gembur
dan berwarna kehitaman.

2.3 Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik,
biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal
pula dengan sebutan pupuk kimia.
Tidak semua pupuk anorganik dapat digunakan untuk pemupukkan kolam
budidaya.Ada beberapa pupuk yang lazim digunakan dalam persiapan kolam
budidaya di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pupuk Urea

Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N)


berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat
diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna
putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupu
yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan
tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%,
Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.

2. Pupuk TSP

Pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama
yang memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara
luas di masyarakat. Secara teknis di kenal sebagai calcium dihydrogen
phosphate dan juga monocalcium phosphate, [Ca(H2PO4)2 .H2O].

3. Pupuk ZA

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang mengandung amonium


sulfat yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang
bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda,
zwavelzure ammoniak. Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur
dan terasa asin di lidah.

Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak


sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air
sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan
pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada
tanah alkalin.

4. Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat
yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk
NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum
digunakan.

2.4 Dosis Pemupukkan pada Kolam Budidaya

Pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk organik, dosis yang


digunakan adalah 200-500 gram pupuk per meter persegi luas kolam. Sedangkan
jika kolam dipupuk dengan pupuk anorganik, dosis yang digunakan adalah 10
gram TSP dan 15 gram Urea per meter persegi luas kolam.Dosis pemupukkan
biasanya disesuaikan dengan luas kolam.

2.4 Teknik Pemupukkan Kolam Budidaya

Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan cara disebar pada dasar
kolam maupun dionggokkan di beberapa tepi kolam dengan menggunakan
karung. Untuk pupuk TSP dan urea, pupuk diberikan dengan cara disebar pada
dasar kolam.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada hari Selasa,1 Desember


2020.Pelaksanaan praktikum dilakukan pada pukul 10.00 s/d pukul 12.00
WIB.Lokasi praktikum bertempatkan di Laboratorium A.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan baan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pupuk kandang (kotoran ayam) 10 kg.

2. Dua kantung karung kapasitas 10 kg tiap karung diisi sebanyak ½


bagiannya.

3. Tali untuk mengikat agar pupuk tidak keluar dari karung saat
dionggokkan.

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan pupuk kandang (kotoran ayam) ,karung dan tali.

2. Masukkan pupuk kedalam karung sebanyak ½ dari kapasitas karung.

3. Ikat karung dengan kuat agar pupuk tidak tersebar keluar.

4. Onggokkan atau di apungkan karung di tepi kolam.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah kegiatan pemupukkan dilakukan ,kolam dibiarkan selama 3-7 hari.


Pemupukkan pada kolam berhasil ditandai dengan warna air kolam yang berwarna
kehijauan .Warna hijau menandakan bahwa pakan alami telah tumbuh.

Selanjutnya adalah penebaran benih ikan .Pemupukkan hanya dilakukan


pada awal tahap budidaya agar benih ikan mendapatkan pakan alami. Setelah itu
ikan akan diberikan dengan pakan buatan.
BAB V

KESIMPULAN

Fungsi utama pemupukan adalah menumbuhkan pakan alami fitoplankton.


Sama seperti tanaman, pupuk yang digunakan untuk memupuk kolam dapat
menggunakan pupuk organik dan anorganik.

Dalam kegiatan pemupukkan pupuk organik memiliki kelebihan


kandungan hara dalam kolam.Dosis pemupukkan disesuaikandengan luas kolam.
Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan cara disebar pada dasar kolam
maupun dionggokkan di beberapa tepi kolam dengan menggunakan karung.
Untuk pupuk TSP dan urea, pupuk diberikan dengan cara disebar pada dasar
kolam.
DAFTAR PUSTAKA

https://mamanabee.wordpress.com/2010/01/05/menumbuhkan-pakan-alami-dengan-
pemupukan-kolam/

https://www.greenplanet.co.id/index.php/post/69/Pengertian+Pupuk+Organik

https://dkpp.bulelengkab.go.id/berita/pupuk-organik-yang-bisa-digunakan-untuk-
pemupukan-kolam-gurami-70

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/51-mengenal-pupuk-tanaman.html

https://kebunpupukorganik.wordpress.com/2013/10/05/jenis-pupuk-anorganik/

https://www.pusri.co.id/ina/urea-tentang-
urea/#:~:text=Pupuk%20Urea%20adalah%20pupuk%20kimia,butir%2Dbutir%20kristal%
20berwarna%20putih.

https://id.wikipedia.org/wiki/Amonium_sulfat#:~:text=Pupuk%20ZA%20adalah%20pupu
k%20kimia,dan%20terasa%20asin%20di%20lidah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_NPK

Anda mungkin juga menyukai