Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMANFAATAN CANGKANG TELUR DENGAN PENAMBAHAN


DAUN LAMTORO DAN AMPAS KOPI UNTUK PUPUK ORGANIK
CAIR

DISUSUN OLEH

KETUA : KANAYA AFDIRA

WAKIL KETUA : MELLY SYUPRIANISA

SMA NEGERI 1 TUALANG

BIDANG MIPA

2018/2019
Daftar Isi

Daftar isi .............................................................................................................................. i

Bab I Pendahuluan ..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 1

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................2

Bab II Teori dan Kajian Pustaka ......................................................................................3

2.l Teori .............................................................................................................3

2.2 Kajian Pustaka ............................................................................................. 5

Bab III Metode Penelitian ..................................................................................................6

3.1 Waktu dan tempat penelitian .......................................................................6

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 6

3.3 Langkah-langkah Penelitian.........................................................................6

3.4 Metode Penelitian ........................................................................................6

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................7

3.6 Teknik Analisa Data ....................................................................................7

3.7 Hipotesis ......................................................................................................7

Daftar Pustaka ....................................................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan bertambah banyaknya jumlah pemukiman, perdagangan, perindustrian,


mengakibatkan bertambahnya jumlah buangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Salah
satunya adalah cangkang telur dan ampas kopi. Telur termasuk bahan pokok yang banyak
digunakan dalam berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui cara memanfaatkan limbah dari cangkang telur,karena
mereka biasanya membuang cangkang telurnya setelah menggunakan isi telur tersebut.

Sebenarya , cangkang tersebut memiliki banyak kandungan yang dapat diolah menjadi
pupuk organik untuk merangsang pembentukan bulu akar, mengeraskan batang tanaman,
meningkatkan kesuburan tanah, dan merangsang pembentukan biji.

Ampas kopi juga memiliki manfaat sebagai penyeimbang pH tanah. Namun,


masyarakat juga banyak yang belum mengetahui manfaat tersebut dan membuang ampas kopi
tersebut setelah menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apakah cangkang telur, daun lamtoro dan ampas kopi dapat diolah menjadi pupuk cair
organik yang ramah lingkungan?
b) Apa keunggulan pupuk cair organik dari cangkang telur, daun lamtoro dan ampas kopi
dibandingkan dengan pupuk cair kimia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini :

a) Mengetahui cara pembuatan dari pupuk cair organik dari cangkang telur, daun lamtoro
dan ampas kopi.
b) Memperkenalkan pupuk cair alami yang lebih efisien dibanding pupuk padat maupun
pupuk berbahan kimia.
c) Mengetahui apa kandungan dari cangkang telur, daun lamtoro dan ampas kopi.

1
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari penulisan karya ilmiah ini adalah memberikan solusi untuk lebih
memilih menggunakan pupuk cair organik yang ramah lingkungan dari pada memakai
pupuk cair kimia yang dapat merusak lingkungan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Penelitian

Pupuk merupakan suatu nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Pupuk secara umum dibedakan menjadi dua yaitu pupuk anorganik dan pupuk
organik. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia aktif seperti
pestisida yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kimia yang beredardipasaran. Sedangkan pupuk
organik yaitu pupuk yang terbuat dari pelapukan organisme tumbuhan atau hewan. Terdapat
dua macam pupuk organik yaitu pupuk organik padat dan organik cair. Pupuk organik padat
merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kotoran manusia
yang berbentuk padat sedangkan pupuk organik cair merupakan larutan yang berasal dari
pembusukan bahan-bahan organik.Kelebihan pupuk organik cair adalah mampu memberikan
hara bagi tanaman tanpa merusak unsur hara di dalam tanah dan lebih mudah diserap oleh
tanaman.(Hadisuwito, 2012)

Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair tidak padat mudah sekali larut
pada tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik
cair mempunyai banyak kelebihan diantaranya, pupuk tersebut mengandung zat tertentu seperti
mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk organik padat dalam bentuk kering (Syefani dan
Lilia dalam Mufida, 2013: 15).

Menurut Simamora (2005) pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan
atau tumbuhan sudah mengalami fermentasi, kandungan bahan kimia di dalamnya maksimum
5 %. Penelitian lainnya, Hadisuwitu (2007) mengatakan bahwa pupuk organik cair adalah
larutan dari pembusukan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa tanaman kotoran hewan,
dan manusia yang terkandung unsur haranya lebih dari satu unsur. Ciri fisik pupuk cair yang
baik adalah berwarna kuning kecoklatan dan bau bahan pembentuknya sudah membusuk.
Penggunaan dosis tertentu pada pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik
serta kimia dan menyediakan unsur hara (Elmi Sundari, Ellyta Sari, Riko Rinaldo; 2012)

Cangkang telur ayam ras merupakan salah satu limbah yag mengandung kalsium cukup
tinggi (kalsium karbonat 98,43% dan kalsium fosfat 0,75%) (Rois Mansur, 2010).

Saat ini cangkang telur hanya digunakan sebagai bahan baku industri kerajinan tangan.
Setiap telur memiliki 10.000 – 20.000 poripori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu

3
solut dan dapat digunakan sebagai adsorben.Disamping itu kandungan terbesar cangkang telur
adalah kalsium karbonat, dimana kalsium karbonat ini termasuk kedalam adsorben polar.
Mayoritas ukuran pori cangkang telur berkisar 1 – 10 mm. Cangkang telur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cangkang ayam ras petelur (ayam negeri) karena telur ayam negeri
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehingga banyak terdapat limbahnya. (F Asip,
R Mardhiah, H Husna, 2008)

Ampas kopi merupakan pupuk organik yang ekonomis dan ramah lingkungan. Ampas
kopi mengandung 2,28% nitrogen,fosfor 0,06% dan 0,6 kalium. pH ampas kopi sedikit asam,
berkisar 6,2 pada skala pH. Selain itu, ampas kopi mengandung magnesium, sulfur, dan kalsium
yang berguna bagi pertumbuhan tanaman (Losito, 2011).

Kopi yang diminum biasanya menyisakan ampas yang hanya dibuang begitu saja
setelah digunakan. Ampas kopi mempunyai banyak manfaat terutama bagi tumbuhan yaitu
dapat menambah asupan Nitrogen, Fosfor dan Kalium yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga
dapat menyuburkan tanah. Ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organikkarna
mengandu mineral, karbohidrat, membantu terlepaasnya nitrogen sebagai nutrisi tanaman, dan
ampas kopi bersifat asam sehingga menurunkan Ph tanah (Yunus, 2010).

Menurut Thomas (1992) daun lamtoro mengandung unsur hara makro maupun mikro
yaitu Nitrogen 2,0-4,3%, Fosfor 0,2-0,4 %, Kalium 0,23%, Abu 11%, Kalsium 2,36%, Protein
30-40 %, serat kasar 20-40 %, Tanin 10,15 mg/g, energi kotor 20,10 Kj/g. unsur hara yang
terkandung merupakan unsur hara essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara makro sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan-
pertumbuhan again-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun, dan apabila
ketersediaan unsur makro dan mikro tidak lengkap dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanpa kehadiran unsur hara makro dan mikro yang cukup maka
tanaman akan memperlihatkan gejala defesiensi atau kahat dan bentuknya berubah dari
biasanya atau disebut malformasi (Sutioso, 2003)

Daun lamtoro dapat digunakan menjadi pupuk hijau yang memiliki manfaat, yaitu
mempertinggi kandungan bahan organik dalam tanah sebagai pengganti yang telah habis
diserap tanaman selama periode pengolahan tanah, Mengurangi leaching selama periode
kosong antara dua objek agronomi yang dikelola, menambah nitrogen apabila yang dijadikan
pupuk hijau adalah legumes, mengurangi erosi vertikal, dan mengurangi penyakit akar pada
tanaman kapas (Jumin, 2002).

4
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat organik
melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Suprihatin, 2010).Menurut
Hidayat dan Suhartini (2013) faktor yang mempengaruhi proses fermentasi adalah suhu, pH
awal fermentasi, inokulum, substrat dan kandungan nutrisi medium.

2.2 Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan
dan dapat menjadi landasan penulis dalam berfikir dan mengembangkan ide. Adapun penelitian
itu antara lain:
a. Penelitian oleh Dra. Hj. Teti Suryati, M.Pd dengan judul buku “Cara Bijak Mengolah
Sampah Menjadi Kompos dan Pupuk Cair” yang menyatakan bahwa perbandingan
pembuatan pupuk cair dengan air, manfaat pupuk cair organik, kandungan yang harus
dimiliki oleh pupuk cair.
b. Penelitian oleh Elmi Sundari, Ellyta Sari, dan Riko Rinaldo pada tahun 2012 dengan
jurnalnya yang berjudul Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator
Biosca dan EM4 yang menjelaskan tentang pengertian pupuk organic cair menurut para
ahli dan ciri fisik pupuk organik cair.
c. Penelitian oleh R Adikasari tahun 2012 dalam jurnalnya berjudul “Pemanfaatan Ampas
Teh Dan Ampas Kopi Sebagai Penambah Nutrisi Pada Pertumbuhan Tanaman Tomat
Dengan Media Hidroponik” yang menyatakan bahwa ampas kopi berguna bagi
pertumbuhan tanaman [jurnal].
d. Penelitian oleh Simanjuntak, Nani F. O tahun 2012 yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Ekstrak Daun Lamtoro Terhadap Tumbuhan dan Hail Tanaman Sawi Pakcoy” yang
menyatakan bahwa kandungan unsur hara esensial daun lamtoro dapat meningkatkan
kesuburan tanah, menggemburkan lapisan tanah yang keras, dan meingkatkan
kandungan N yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
[jurnal].

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Waktu yang kami butuhkan dalam pembuatan makalah selama 2 minggu. Dan
percobaan dari penelitian ini selama 6 bulan yang bertempat di Laboratorium Biologi SMAN
1 Tualang.

3.2 Alat dan bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu: Corong kecil, timbangan, batu giling,
ember, panci, labu elemeyer, gelas ukur, sendok, derigend ukuran 2 liter, dan saringan.

3.2.2 Bahan

1
Bahan-bahan yang digunakan adalah 2 kg cangkang telur, 150 gram ampas kopi, 350 gram daun

lamtoro, dan 1 liter air.

3.3 Langkah – langkah penelitian

Tahapan eksperimen

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Cuci bersih cangkang telur.
3. Kemudian jemur cangkang telur hingga kering.
4. Lalu, tumbuk hingga halus cangkang telur yang sudah kering.
5. Memotong daun lamtoro hingga berukuran kecil.
6. Selanjutnya masukkan tepung cangkang telur, ampas kopi, gula merah yang telah
dihlauskan dan potongan daun lamtoro kedalam ember.
7. Mengaduk bahan tersebut sampai rata.
8. Tutup ember tersebut dengan rapat, lalu tunggu selama 2 minggu untuk proses
fermentasi.

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunkan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah metode
eksperimen. Yaitu dengan cara mengolah semua bahan-bahan menjadi pupuk cair organik.

6
Metode penulisan karya ilmiah ini menggunakan kajian pustaka, yaitu dengan mengutip
referensi dari beberapa sumber, buku, jurnal, artikel, Dll.

3.5 Teknik pengumpulan data

Dalam penulisan ini penulis membandingkan hasil tanaman yang diberi pupuk cair
alami dengan pupuk yang berbahan kimia.

3.6 Teknik analisi data

Penulis menggunakan analisis data yaitu kuantitatif (berupa angka) yaitu dengan
membandingkan panjang batang dan jumlah daun tanaman yang diberi pupuk cair dan
pupuk berbahan kimia.

3.7 Hipotesa

Dugaan sementara penulis yaitu pupuk cair organik ini sangat efektif dalam
pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman yang di beri pupuk cair cangkang telur,
dalam penggunaannya sangat efisien karena harga pupuk cair relatif murah dan aman
bagi kesuburan tanah, bahan-bahan yang dapat dipakai untuk dijadikan pupuk cukup
mudah ditemukankarna hanya memanfaatkan limbah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adekasi, Ria. 2012. PemanfaatanTeh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah Nutrisi Pada Pertumbuhan

Tanaman Tomat Dengan Media Hidroponik. Surakarta :Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta. [Jurnal]

Losito, Risean. 2011. “Coffee Grounds as Garden Fertilizers” (online).

(http://www.ehow.com/about647215 cofe-grounds-garden-fertilizer/html/ , diakses tanggal 30


Januari 2012).

Yunus, Ahmad Mahmudi. 2010. “manfaat Kopi dan Ampas Kopi” (online).

(http://blog.amyunus.com/manfaat-kopi-an-ampas-kopi/, diakses tanggal 30 Maret 2011).

Sundari, Elmi, dkk. 2012. Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan

Tambahan EM4. Pekanbaru. Univrsitas Bung Hatta. [Jurnal]

Ratrinia, Putri Wening, dkk. 2014. Pengaruh Penggunaan Bioaktivator EM4 dan Penambahan

DaunLamtoro Terhadap Spesifikasi Pupuk Organik Cair Rumput Laut. Semarang. Universitas
Diponegoro. [Jurnal]

Anda mungkin juga menyukai