Guru Pengajar:
Roni Adharyanto,ST
Disusun Oleh:
2. Linda Oktaviani
SMAN 8 PONTIANAK
XI MIPA 3
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang
Laporan ini disusun dam diajukan sebagai salah satu syarat untuk
pembaca.
pengalaman Kami. Mohon maaf jika ada kata kata yang salah selamat
HALAMAN JUDUL....................................................................................… 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI..............................................................................................…. 3
A. Latar belakang..............................................................................… 4
B. Rumusan Masalah........................................................................… 4
C. Tujuan................................................................................................ 4
A. Pengertian……………………………………………………………. 5
C. Cara Pembuatan...........................................................................…. 7
A. Kesimpulan...................................................................................…… 10
B. Saran............................................................................................…… 10
BAB 1: TEORI DASAR
A. Latar Belakang
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara
yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses
pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal. Pengomposan
adalah proses perombakan (dekomposisi) bahan-bahan organik dengan
memanfaatkan peran atau aktivitas mikroorganisme. Melalui proses tersebut,
bahan-bahan organik akan diubah menjadi pupuk kompos yang kaya dengan
unsur-unsur hara baik makro ataupun mikro yang sangat diperlukan oleh
tanaman
Proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi. Pengomposan adalah proses yang
merubah limbah organik menjadi pupuk organik melalui kegiatan biologi pada
kondisi yang terkontrol. Kompos sebagai pupuk organik berfungsi sebagai
sumber bahan organik atau sumber hara yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Menurut Soepardi (1983) bahwa pengolahan pupuk organik yang
berasal dari kotoran sapi merupakan salah satu alternatif dalam penerapan
teknologi tepat guna. Pupuk organik banyak kandungan hara diantaranya 0,5%
N, 0,25% P2O5 dan 0,5% K2O yang dapat menyuburkan tanah
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pupuk organik?
2. Apa itu kompos
3. Bagaimana cara membuat pupuk kompos organik dari bahan limbah rumah
tangga?
C. Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian pupuk organik
2. Agar pembaca mengetahui apa itu kompos
3. Agar pembaca tau memanfaatkan limbar rumah tangga
BAB II : TEORI DASAR PRODUK
1. Pengertian Pupuk
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara
yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses
pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal.
Secara alamiah, bumi dan atmosfer di atasnya adalah sumber hara yang
tidak terbatas bagi kehidupan tanaman. Namun ketersediaannya tidak
seirama dengan kebutuhan tanaman, sehingga diperlukan campur tangan
manusia melalui biosphere management, di antaranya pengaturan komoditas,
klon, masa tanam, lokasi, pemupukan, irigasi, dll, agar tujuan produksi tinggi
dan efisien dapat tercapai
2. Fungsi Pupuk
Fungsi pupuk adalah sebagai sumber unsur hara tambahan atau
pengganti yang diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya.
Pupuk juga bisa dipergunakan untuk memperbaiki struktur tanah agar layak
digunakan sebagai media tanam.
3. Jenis-jenis Pupuk
Jenis Pupuk adalah penggolongan pupuk berdasarkan asal, senyawa,
kandungan unsur hara, bentuk fisik.
• Pupuk berdasarkan senyawanya terdiri atas pupuk organik dan apupuk
anorganik.
a.) Pupuk Organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa organik.
Pupuk organik kebanyakan berasal dari alam, yang terproses alami atau
dengan rekayasa. Contoh pupuk organik adalah pupuk kompos, pupuk
kandang, pupuk guano dll.
b.) Pupuk Anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk
anorganik kebanyakan merupakan pupuk buatan, maupun pupuk alam yang
terbuat dari bahan kimia Contoh pupuk anorganik adalah Pupuk NPK, Pupuk
Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dll.
• Berdasarkan bentuknya pupuk terdiri atas pupuk padat dan pupuk cair.
a.) Pupuk Padat adalah pupuk yang memiliki bentuk fisik padatan dengan
kelarutan yang beragam. Kebanyakan merupakan pupuk yang menganduk
unsur hara makro. Contoh pupuk padat adalah pupuk tablet, pupuk briket,
pupuk granul, dll.
b.) Pupuk Cair adalah pupuk yang memiliki bentuk fisik cair. Kebanyakan
merupakan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro.
• Berdasarkan jumlah unsur haranya pupuk terdiri atas pupuk tunggal dan
pupuk majemuk.
a.) Pupuk Tunggal adalah pupuk yang mengandung satu macam unsur hara
saja. Kebanyakan merupakan kandungan unsur hara makro primer. Contoh
pupuk tunggal adalah pupuk urea yang mengandung unsur hara N, pupuk TSP
yang mengandung unsur hara P, dll.
b.) Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa macam unsur
hara. Contoh pupuk majemuk adalah pupuk NPK yang mengandung unsur
hara nitrogen, phosphorus, dan potassium
4. Pemupukan Ideal
Pemupukan ideal adalah pemupukan yang mampu menciptakan tanaman
sehat, mampu menyerap semua unsur yang dibutuhkan (13-18 macam).
Selama ini hanya 3-4 macam hara saja yang biasa diberikan dalam bentuk
pupuk (misal : N, P, K, Mg), sisanya diserahkan penuh kepada alam untuk
menyediakannya.
Dalam jangka panjang, pemupukan yang kurang memadai, akan direspon
tanaman dalam bentuk pelambatan reaksi-reaksi fisiologis, yang sangat
mungkin menimbulkan gejala : lambat tumbuh, lambat pulih, daun pucat dan
kusam, batang kecil dan pendek, peka penyakit, dan produktivitas menurun.
Pemupukan yang ideal merupakan fungsi dari beberapa faktor, yaitu
: faktor tanah, faktor pupuk, faktor tanaman, dan faktor teknik aplikasi,
artinya bahwa keberhasilan pemupukan akan dapat dicapai jika tindakannya
dilaksanakan dengan memperhitungkan sifat-sifat tanah, iklim, sifat tanaman
(komoditas, klon, umur, hara daun), sifat pupuk (jenis, jumlah dan
komposisinya), dan cara aplikasi yang tepat.
Tanaman membutuhkan 13 macam unsur hara esensial makro (N,
P, K, S, Mg, Ca), unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo) dan kurang lebih 5
unsur hara non-esensial / fungsional (Na, Co, V, Si, Ni). Ke 13 unsur hara
essensial wajib diperlukan tanaman untuk metabolisme yang sempurna,
sementara itu 5 unsur hara non essensial, dalam beberapa hal mampu
berfungsi atau menggantikan sementara peran beberapa unsur hara essensial.
Kekurangan hanya salah satu hara essensial akan menyebabkan
keterbatasan produktivitas. Dalam aspek hara, produktivitas tanaman dibatasi
oleh hara yang paling minimal.
.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan
sampah organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan
banyaknya sampah organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
A. Kesimpulan
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di
masyarakat. Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik, baik
secara sengaja maupun tidak disengaja.Kompos adalah hasil penguraian
parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat
dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
B. Saran
Dalam pembuatan kompos jangan gunakan bahan bahan yang keras, biji
tumbuhan
yang matang, produk dari susu, daging, bangkai dan bahan yang tercemar zat
kimia.
Jagalah suhu dan kelembapan dalam pembuatan kompos. Kompos juga
dapat dijadikan sebagai mata pencaharian yang menjanjikan dengan jalan
dikemas sebelum dipasarkan. Apabila kompos akan dijual, ukuran kemasan
disesuaikan dengan target pasar penjualan. Ukuran kemasan dapat bervariasi
mulai dari 1 kg hingga 25 kg. pada plastic / kantong kemasan perlu
dicantumkan nama, produk, kandungan hara, dan spesifikasi lainnya.