Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA

BAHAN ORGANIK

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD FARHAN

1901023

DOSEN PENGAMPU : INGRID OVIE YOSEPHINE SITOMPUL,S.P.,M.Sc

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AGROBISNIS PERKEBUNAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmatdan
hidayah-Nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis mengalami
banyak kesulitan yang dihadapi dalam penyelesaian makalah ini. Namun, berkat bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menghaturkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah, orang tua, dan teman-teman serta semua pihak atas motivasi serta bantuannya baik
secara materil maupun spiritual.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran, kritik yang bersifat positif,dalam
penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, sebagai gerbang pembukacakrawala
berpikir kita. Khususnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

LATAR BELAKANG..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

1.1 SUMBER BAHAN ORGANIK.........................................................................................2


1.2 FUNGSI BAHAN ORGANIK...........................................................................................3
1.3 PERANAN BAHAN ORGANIK PADA SAWIT.............................................................4
1.4 PERANAN BAHANAN ORGANIK PADA KARET......................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................5
KESIMPULAN .......................................................................................................................5
SARAN....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6

  .

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bahan organik merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang besumber dari sisa
tanaman atau binatang yang terdapat  di dalam tanah yang terus menerus mengalami
perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor fisika, biologi, dan kimia. Bahan organik
memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman,
sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung
produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu
bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi.

Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya
yang cenderung meningkat, sehingga tercipta tanah rusak-rusak yang jumlah maupun
intensitasnya meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu: kerusakan sifat tanah kimia, biologi, dan fisika.

Dengan demikian, terjadi ketidakseimbangan masukan bahan organik terhadap tanah yang
dapat mengakibatkan tanah menjadi rusak. Namun, jika hal ini dibiarkan maka akan tidak
menguntungkan bagi pertanian yang berkelanjutan. Meningkatnya kemasaman tanah akan
mengakibatkan ketersediaan hara dalam tanah yang semakin berkurang dan dapat
mengurangi umur produktif tanaman.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat di perbaharui ,daur ulang ,dirombak
oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa
mencemari tanah dan air.bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman
dan binatang yang sebagian telah menhgalami pelapukan dan pembentukan kembali .

Laju dekomposisi bahan organik ditentukan oelh faktor dakhil bahan organiknya sendiri
dan faktor luar (lingkungan).faktor lingkungan yang paling berpengaruh ialah
suhu,kelembapan,pH,dan potensial redoks, faktor dakhil ialah susunan kimia bahan organic
yang banyak mengandung selulosa,hemiselulosa,dan senyawa-senyawa larut air lebih mudah
terombak sedangkan bahan organik yang banyak mengandung lignin sulit terombak

1.1 SUMBER BAHAN ORGANIK

Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah. Bahan organik tanah
menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi
bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, serta meningkatkan daya pulih tanah
(Sutanto, 2005). Menurut Suntoro (2003) dan Budianta serta Ristiani (2013), bahan organik
berasal dari:
1. Sumber primer, yaitu jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa daun,
ranting dan cabang, batang, buah, serta akar.
2. Sumber sekunder, yaitu jaringan organik fauna yang dapat berupa kotoran dan
mikrofauna.
3. Sumber lain dari luar yang berupa pupuk organik, seperti:
a. Pupuk kandang
b. Pupuk hijau
c. Pupuk bokasi (kompos)
d. Pupuk hayati

2
1.2 FUNGSI BAHAN ORGANIK

Bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan akan dilepaskan
ke dalam air tanah dan disediakan bagi tanaman. Bahan organik di dalam atau di atas tanah
juga melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah. Pengelolaan yang
tidak memadai dapat menyebabkan pemanfaatan unsur hara yang tidak efisien karena
hilangnya unsur hara tersebut

1. Terhadap Kimia
a. Meningkatkan daya serap kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar
dibandingkan koloid anorganik. Peningkatan KTK dikarenakan pelapukan bahan
organik akan menghasilkan humus (koloid organik) yang mempunyai permukaan
dapat menahan unsur hara dan air. Peningkatan KTK menambah kemampuan
tanah untuk menahan unsur-unsur hara.
b. Bahan organik berperan sebagai sumber asam-asam organik yang mampu mengontrol
kelarutan logam dalam tanah. Asam-asam organik mampu mengkhelat unsur-unsur
beracun dalam tanah sehingga menjadi tidak berbahaya bagi tanaman dan juga
menurunkan jumlah fosfat yang difiksasi oleh Fe dan Al melalui mekanisme pengkelatan
sehingga P tersedia bagi tanaman
2. Terhadap Biologi
Bahan organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah.
Penambahan bahan organik dalam tanah akan meningkatkan aktivitas dan
populasi mikrobiologi dalam tanah, terutama yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Hal ini dikarenakan bahan organik
menyediakan karbon sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
3. Terhadap Fisika
 Mengikat partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan
stabilitas struktur tanah
 Meningkat kan kemampuan tanah dalam menyimpan air
 Perubahan moderate terhadap suhu tanah.

3
1.3 Peranan Bahan Organik Pada Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memerlukan input
hara cukup tinggi, sehingga kebutuhan pupuk per hektar diperkebunan kelapa sawit cukup
besar. Pemupukan menjadi faktor penting dalam upaya mencapai produktivitas yang tinggi,
terutama dalam memenuhi ketersediaan hara. Unsur hara dari pupuk menjadi tambahan
energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit
(Darmosarkoro et al., 2007). Tercapainya produksi tandan buah segar (TBS) yang optimal
dan kualitas minyak yang baik merupakan tujuan dari pemupukan pada tanaman kelapa
sawit. Kekurangan salah satu unsur hara akan menyebabkan tanaman menunjukkan gejala
defisiensi dan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan vegetatif serta penurunan

1.3 Peranan Bahan Organik Pada Karet

Bahan organik/pupukmerupakan kegiatan penting bagi perkebunan karet. Beberapa penelitian


menunjukkan bahwa pemupukan pada tanaman karet berpengaruh pada pertumbuhan, status
hara, peningkatan produksi dan ketahanan terhadap penyakit. Pemupukan yang intensif pada
masa tanaman belum menghasilkan karet akan meningkatkan ''nutrient bank”, sehingga
setidaknya beberapa tahun setelah tanaman masuk ke tahap tanaman menghasilkan,
pemupukan dapat diminimalkan sepanjang status hara yang tinggi dapat dipertahankan.
Namun demikian, umumnya kegiatan pemupukan tanaman karet hanya mempertimbangkan
unsur makro saja (N, P, K, Ca, dan Mg) sehingga mulai gejala defisiensi unsur mikro (B, Cu,
Zn, Mn, Mo, dan Fe) terlihat di beberapa perkebunan karet setelah beberapa kali siklus
penanaman karet.Selain itu, sistem manajemen budidaya perkebunan karet untuk beberapa
dekade terakhir ini seperti penggunaan klon-klon unggul, penerapan tanaman sela diantara
tanaman karet dan lahan yang telah digunakam beberapa kali siklus penanaman karet juga
ikut menjadi penyebab terjadi defisiensi unsur mikro. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji
peran penting unsur mikro pada pertumbuhan karet dan bagaimana gejala defisiensi unsur
mikro yang terjadi di perkebunan karet.

4
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan penggunaan bahan organik di lahan pertanian, keseimbangan tanah lebih terjaga karena
dapat memperbaiki sifat biologi, fisika, dan kimia tanah. Pencemaran oleh kegiatan pertanian dapat
diminimalisir sehingga produk yang dihasilkan cukup aman dan bergizi serta baik untuk kesehatan.
Selain untuk konsumen, dapat pula menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi petani.
Produktifitas lahan pertanian dapat dijaga dan ditingkatkan dalam jangka waktu panjang serta
melestarikan sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya. Keanekaragaman hayati dapat
dipertahankan karena adanya sistem daur ulang dengan mengaktifkan jasad renik, flora, dan fauna.
Dengan demikian, tujuan pertanian organik dapat tercapai melalui penambahan bahan organik ke
tanah karena mampu mengurangi penggunaan input bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan
manusia maupun lingkungan

SARAN

Dengan disusunnya makalah ini penulis berharap semoga bermanfaat bagi yang
membacanya, penulis sadar masih banyak terdapat kekurangan dari makalah ini maka dari itu
kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan

5
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Suntoro Wongso. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan
Upaya Pengelolaannya. Sebelas Maret University Press: Surakarta
Junaidi, Wawan.Bahan –Organik Tanah(http:www.kompas)/ 26 Desember 2011

Anonim.Pupuk-Organik(http:www.lestarimandiri.org)/ 26 Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai