KELOMPOK :
1. SAYU RINDA (41181230)
2. BAYU ELANG P (41181231)
3. INDAH ANGGUN G (41181245)
4. FREDDY DWI K (41191268)
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Bahan Organik Tanah”
Rasa hormat dan terimakasih bagi semua pihak atas segala dukungan dan
doanya semoga Allah SWT, membalas segala kebaikan yang telah mereka
berikan, penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini, apabila masih terdapat
kekurangan dalam penulisannya, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran
yang sipatnya membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dan
semoga Allah SWT melimpahkan karunianya dalam setiap amal kebaikan kita dan
diberikan balasan. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris.Mayoritas penduduknya atau sekitar
35.7 juta jiwa penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani (BPS,
2019).Tanahnya yang subur, ketersediaan sinar matahari yang melimpah dan
curah hujan yang tinggi setiap tahunnya menjadi pendorong masyarakat
Indonesia untuk bertani.
Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah,
hidrologi dan tumbuhan yang sampai batas tertentu akan mempengaruhi
penggunaan laha (Purwowidodo, 1983). Lahan merupakan salah satu faktor
penting dalam pertanian.Kondisi lahan sangat berpengaruh terhadap produksi
pertanian.
Pertanian Indonesia memiliki penggunaan pupuk kimia yang cukup besar.
Data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia menunjukkan bahwa sepanjang 2018
konsumsi urea tercatat sebanyak 6,27 juta ton sedangkan konsumsi NPK 2,60
juta ton.Pola pikir yang menginginkan peningkatan hasil secara instan tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan menjadi salah satu penyebab tingginya
penggunaan pupuk kimia.Padahal penggunaan pupuk kimia secara berlebihan
dapat merusak kesuburan tanah.
Tanaman tidak dapat menyerap seluruh pupuk kimia, akibatnya akan
selalu ada residu. Sisa pupuk kimia ini apabila terkena air akan mengikat tanah
seperti halnya semen. Setelah kering tanah akan lengket dan keras atau tidak
gembur lagi. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur
hara menjadi mati atau berkurang populasinya.
Komposisi lahan yang baik memiliki sekurang-kurangnya 5% bahan
organik.Meskipun jumlahnya sedikit dalam tanah, tetapi peranan bahan
organik ini sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.Bahan organik berperan
penting dalam memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah.Oleh
karena itu pengetahuan tentang bahan organik tanah sangat penting guna
memperbaiki kualitas tanah sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian
dalam jangka panjang.
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Bahan Organik Tanah
Sumber bahan organik tanah dibedakan menjadi dua, sumber primer dan
sumber sekunder.Sumber primer bahan organik tanah adalah aringan
tumbuhan berupa akar, batang, ranting, daun, bunga dan buah.Sumber
sekunder bahan organik adalah binatang.Fauna atau binatang terlebih dahulu
harus menggunakan bahan organik tanaman.Setelah itu barulah binatang
menyumbangkan pula bahan organik.
4.2 Saran
Perlu adanya sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat mengenai
penggunaan bahan organik agar dapat meningkatkan produksi sekaligus
meningkatkan kesuburan tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA: Lampung
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
Mustafa, Prof Dr Ir Muslimin. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
Hasanuddin : Makassar