Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Kesuburan Tanah S2 ITN (UTS)

Dosen : Prof. Dr.Ir. Denah Suswati, MP


Waktu : Sabtu, 8 April, Jam 20.30 - 22.30
Mahasiswa : Bagus Sukiswara, SP.
NIM : C2031221004

1. Jelaskan mengapa perlu mengetahui kesuburan tanah untuk meningkatkan produksi


tanaman pertanian
Jawab:
Tanah merupakan salah satu komponen lahan yang mempunyai peranan penting
terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman, karena tanah selain berfungsi
sebagai tempat/media tumbuh tanaman, menahan dan menyediakan air bagi tanaman juga
berperan dalam menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk mendukung
pertumbuhan tanaman. Agar mampu menjalankan peran-peran tersebut, maka tanah harus
memiliki kesuburan yang baik. Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman dengan sifat kimia, fisika, dan biologi yang
dimilikinya. Dalam pembentukan tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim,
bahan induk, topografi/relief, organisme dan waktu. Perbedaan pengaruh dari berbagai
faktor pembentuk tanah tersebut akan menghasilkan karakteristik tanah baik karakteristik
fisik, kimia maupun biologi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kesuburan tanah
bersangkutan.
Dengan memahami kondisi kesuburan tanah maka kita dapat menentukan
pengolahan lahan yang tepat. Tanah dapat dikatakan subur apabila tanah memiliki
kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Mengetahui kesuburan tanah sangat penting dalam meningkatkan produksi tanaman
pertanian karena tanaman memerlukan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik dan
menghasilkan hasil panen yang maksimal. Kesuburan tanah terkait erat dengan
ketersediaan nutrisi dalam tanah, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mikronutrien
seperti zat besi, mangan, dan tembaga. Ketika tanah tidak subur atau kekurangan nutrisi,
pertumbuhan tanaman akan terhambat, daun akan terlihat kuning atau merana, dan
tanaman akan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebaliknya, ketika tanah
subur dengan ketersediaan nutrisi yang cukup, tanaman akan tumbuh dengan baik dan
sehat, menghasilkan produksi yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.
Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan, mengetahui
kesuburan tanah juga penting untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan
pupuk dan pestisida yang berlebihan. Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi tanah, petani
dapat menggunakan pupuk dan bahan organik secara tepat sehingga mengurangi risiko
pencemaran lingkungan dan menjaga keberlanjutan produksi pertanian di masa depan.

1
2. Jelaskan hubungan kesuburan tanah dengan sifat kimia, fisika dan biologi tanah

Jawab:
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar
permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat
pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief
tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Tanah merupakan faktor terpenting dalam
tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro
maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula
sebagai pemasok unsur hara.
Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara
dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia
dan biologi tanah. Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah
faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk, iklim, relief,
organisme, atau waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan
tanah, sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.
Kesuburan tanah terkait erat dengan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah. Berikut ini
adalah penjelasan hubungan antara kesuburan tanah dengan ketiga sifat tersebut
➢ Sifat Fisika
Sifat fisika tanah berkaitan dengan struktur tanah, tekstur tanah, dan kapasitas
lapang tanah. Tanah yang memiliki struktur yang baik, seperti agregat tanah yang
terbentuk dari bahan organik, dapat meningkatkan drainase, infiltrasi air dan oksigen ke
dalam tanah, serta memfasilitasi aerasi tanah yang baik. Tekstur tanah juga dapat
mempengaruhi ketersediaan air dan nutrisi, karena tanah dengan tekstur kasar (pasir)
akan memegang air dan nutrisi dengan buruk, sedangkan tanah dengan tekstur halus
(liat) akan memegang air dan nutrisi dengan baik.
➢ Sifat Kimia
Sifat kimia tanah berkaitan dengan pH tanah, ketersediaan nutrisi, dan kapasitas
tukar kation (KTK) tanah. pH tanah yang rendah atau asam dapat menghambat
ketersediaan nutrisi tertentu, sementara pH tanah yang tinggi atau basa dapat
menghambat ketersediaan nutrisi yang lain. KTK tanah juga mempengaruhi
ketersediaan nutrisi, karena tanah yang memiliki KTK yang tinggi dapat menahan
nutrisi lebih baik daripada tanah yang memiliki KTK yang rendah
➢ Sifat Biologi
Sifat biologi tanah berkaitan dengan aktivitas organisme tanah seperti bakteri,
jamur, dan cacing tanah, serta keberadaan bahan organik dalam tanah. Organisme tanah
membantu memecah bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh
tanaman, serta membantu meningkatkan struktur tanah dan ketersediaan air.
Keberadaan bahan organik dalam tanah juga dapat meningkatkan kesuburan tanah,
karena bahan organik dapat memberikan nutrisi, meningkatkan sifat fisika tanah, serta
memfasilitasi aktivitas organisme tanah

2
Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara, air, dan bahan
pendukung lain dalam komposisi yang pas sehingga mampu dimanfaatkan untuk
pertumbuhan tanaman. Kondisi tanah juga memiliki potensi kerusakan, sehingga perlu
dijaga untuk mempertahankan kesuburannya. Kerusakan tanah ditandai dengan tingkat
kesuburannya yang berkurang. Walaupun tanah memiliki kemampuan dalam memperbaiki
dirinya dari kerusakan, namun tanah tetap membutuhkan upaya khusus untuk membantu
perbaikan kondisinya.
Dalam keseluruhan, kesuburan tanah tergantung pada sifat kimia, fisika, dan biologi
tanah yang saling berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kesuburan tanah, diperlukan upaya untuk menjaga keseimbangan ketiga sifat tersebut,
seperti mengatur pH tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi, meningkatkan struktur
tanah, dan meningkatkan keberadaan organisme tanah dan bahan organik.

3
3. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Mekanisme hubungan larutan tanah dengan lingkungan adalah sebagai berikut:
• Udara Tanah
Udara tanah memiliki hubungan yang erat dengan larutan tanah. Kedua faktor
ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan nutrisi dan kelembaban tanah yang
berpengaruh pada kesehatan tanaman. Udara tanah berperan sebagai sumber oksigen
untuk akar dan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Tanah yang cukup
memiliki udara akan membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan
pertumbuhan akar, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang membantu
dalam memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah.
• Bahan Organik dan Biota
Bahan organik dan biota memiliki peran penting dalam membentuk sifat kimia
dan biologi tanah, termasuk dalam membentuk kualitas larutan tanah. Bahan organik
dalam tanah berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan, atau mikroorganisme yang telah
mati dan terdekomposisi. Sedangkan biota tanah mencakup berbagai organisme
seperti bakteri, fungi, cacing tanah, dan serangga yang hidup di dalam tanah.
Kehadiran bahan organik dan biota di dalam tanah memiliki beberapa dampak
positif terhadap larutan tanah, antara lain:
➢ Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman: Bahan organik dan biota tanah
dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan membentuk senyawa
organik kompleks yang mengikat nutrisi Senyawa organik tersebut akan dilepaskan
ke dalam larutan tanah dan dapat diserap oleh akar tanaman.
➢ Meningkatkan ketersediaan air: Bahan organik dapat menyerap dan menyimpan air
di dalam tanah, sehingga meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman dan
membantu menjaga kelembaban tanah. Biota tanah seperti cacing tanah juga dapat
membentuk liang-liang yang membantu mengalirkan air ke dalam tanah.
➢ Meningkatkan kualitas tanah: Bahan organik dan biota tanah dapat membentuk
agregat tanah yang lebih stabil dan pori-pori yang lebih besar. Hal ini dapat
meningkatkan sirkulasi udara dan air di dalam tanah serta memperbaiki drainase
tanah.
• Hujan, evapotranspirasi, drainase, pemberian pupuk
➢ Hujan: Hujan dapat mempengaruhi ketersediaan air dalam larutan tanah. Selain itu,
curah hujan juga dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi dalam larutan tanah
karena dapat menyebabkan pencucian nutrisi dari lapisan atas tanah ke lapisan
bawah.
4
➢ Evapotranspirasi: Evapotranspirasi adalah proses yang terjadi ketika tanaman
mengambil air dari tanah melalui akar dan menguapkan air melalui daunnya.
Evapotranspirasi dapat mempengaruhi ketersediaan air dalam larutan tanah. Jika
evapotranspirasi terlalu tinggi, maka ketersediaan air dalam larutan tanah akan
menurun dan dapat menyebabkan stres pada tanaman.
➢ Drainase: Drainase atau sistem pengairan yang baik juga sangat penting dalam
menjaga kualitas larutan tanah. Drainase yang baik akan membantu memperbaiki
sirkulasi udara dan air dalam tanah serta mencegah terjadinya genangan air yang
dapat menyebabkan kerusakan pada akar dan tanaman.
➢ Pemberian pupuk: Pupuk merupakan sumber nutrisi bagi tanaman yang diberikan
untuk meningkatkan kualitas dan produksi tanaman. Pemberian pupuk yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi
dalam larutan tanah.
• Fase Padatan dan mineral
Fase padatan dan mineral memiliki peran penting dalam membentuk kualitas larutan
tanah karena keduanya mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah yang dapat
mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
➢ Fase padatan: Fase padatan dalam tanah terdiri dari bahan organik dan mineral
tanah. Fase padatan dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi dalam larutan tanah
karena adanya interaksi kimia dan fisika antara fase padatan dan larutan tanah. Fase
padatan dapat mempengaruhi kestabilan pH larutan tanah, kapasitas tukar kation
(KTK), dan kemampuan larutan tanah untuk menahan nutrisi.
➢ Mineral: Mineral tanah merupakan sumber nutrisi bagi tanaman. Mineral dalam
tanah terdiri dari unsur makro dan unsur mikro. Mineral dalam tanah juga dapat
tercuci oleh air hujan dan tidak tersedia bagi tanaman.
• Ion dapat dipertukarkan permukaan jerapan
Ion dapat dipertukarkan antara permukaan jerapan dengan larutan tanah melalui
proses yang disebut dengan pertukaran kation. Pertukaran kation terjadi ketika ion-ion
yang terdapat dalam larutan tanah menempati tempat ion-ion yang terdapat pada
permukaan jerapan tanah dan sebaliknya. Proses ini terjadi karena adanya muatan
positif pada permukaan jerapan tanah yang dapat menarik ion-ion bermuatan negatif
pada larutan tanah.
Ketersediaan nutrisi bagi tanaman sangat dipengaruhi oleh kemampuan suatu
tanah dalam mempertukarkan kation dengan larutan tanah. Nutrisi seperti kalsium,
magnesium, dan kalium yang bersifat kationik dapat tersedia bagi tanaman ketika
terdapat pertukaran kation yang cukup pada permukaan jerapan tanah. Namun, jika
kandungan kation pada larutan tanah kurang, maka pertukaran kation akan terhambat
dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman juga akan berkurang.

5
4. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Pembahasan dari skema diatas dimulai dari aspek imobilisasi dan mineralisasi unsur
hara. Immobilisasi dan mineralisasi logam larut memiliki kaitan yang erat dengan serapan
tanaman dan bahan organik di dalam tanah. Immobilisasi logam larut adalah proses di
mana ion logam berikatan dengan senyawa organik atau mineral di dalam tanah dan
menjadi tidak aktif atau tidak tersedia untuk diserap oleh tanaman. Proses ini terjadi ketika
ion logam berada dalam jumlah yang berlebihan di dalam tanah. Jumlah ion logam yang
berlebihan ini dapat mengganggu keseimbangan tanah dan merusak struktur tanah.
Sementara itu, mineralisasi logam larut adalah proses di mana senyawa organik atau
mineral di dalam tanah terurai menjadi ion logam yang dapat terserap oleh tanaman.
Proses ini terjadi ketika jumlah senyawa organik atau mineral yang mengandung ion logam
rendah di dalam tanah.
Bahan organik dalam tanah, seperti residu tanaman, pupuk hijau, dan kompos, dapat
mempengaruhi keseimbangan ion logam di dalam tanah. Proses mineralisasi bahan
organik ini juga dapat membantu melepaskan ion logam yang terkait dengan senyawa
organik atau mineral di dalam tanah. Selain itu, bahan organik dapat membantu
meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman dengan meningkatkan pH tanah,
meningkatkan kapasitas tukar kation, dan meningkatkan sifat fisik dan biologi tanah.
Dalam konteks serapan tanaman, ion logam yang tersedia untuk diserap oleh
tanaman akan mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Jika jumlah ion logam
berlebihan, akan mengurangi ketersediaan nutrisi bagi tanaman dan dapat menyebabkan
keracunan logam pada tanaman. Namun, jika ion logam tersedia dalam jumlah yang tepat,
tanaman dapat menyerapnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Oleh karena itu,
menjaga keseimbangan ion logam dalam tanah sangat penting untuk meningkatkan
serapan tanaman dan produktivitas pertanian.
Secara keseluruhan, keseimbangan antara immobilisasi dan mineralisasi logam larut
serta kandungan bahan organik dalam tanah akan mempengaruhi kesehatan tanah dan
produktivitas pertanian.
Kehilangan hara melalui erosi dan panen tanaman adalah dua faktor penting yang
dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.

6
Erosi tanah terjadi ketika lapisan tanah terbawa oleh air atau angin. Erosi dapat
memindahkan bahan organik, nutrisi, dan partikel mineral penting dari tanah yang subur
ke tempat lain yang tidak subur, sehingga menyebabkan kehilangan hara. Kehilangan hara
melalui erosi dapat mengurangi kesuburan tanah, mempengaruhi produktivitas pertanian,
dan memperburuk kondisi lingkungan sekitar.
Selain itu, panen tanaman juga dapat menyebabkan kehilangan hara. Saat panen,
tanaman dipanen bersama dengan bagian-bagian tanaman yang mengandung nutrisi seperti
daun dan buah. Hal ini dapat mengurangi jumlah nutrisi yang tersedia di dalam tanah dan
berdampak pada kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di masa depan. Jika panen
dilakukan secara berlebihan, tanah dapat menjadi kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh
tanaman, dan dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah hasil pertanian.

7
5. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Menelaah kurva diatas dapat diambil kesimpulan merupakan kurva yang
menerangkan tentang pengaruh dosis pupuk agar memberikan pengaruh yang optimal
bagi tanaman dimana pada titik kritis inilah dosis pupuk menunjukkan respon yang nyata
dan apabila diberikan dosis yang lebih tinggi dari titik kritis maka dapat disimpulkan
tidak adap peningkatan terhadap hasil tanaman.
Tingkat kritis peningkatan hasil tanaman adalah tingkat kebutuhan pupuk untuk
mencapai peningkatan hasil tanaman yang optimal. Maka melalui Kurva hasil versus
dosis pupuk yang menunjukkan hubungan antara dosis pupuk yang diberikan dan hasil
produksi tanaman. Pada kurva ini dapat ditentukan dosis pupuk optimal yang
memberikan hasil produksi tanaman terbaik.
Setelah tingkat kritis peningkatan hasil tanaman ditentukan, dosis pupuk yang
dibutuhkan dapat dihitung berdasarkan luas lahan dan jenis pupuk yang digunakan. Dosis
pupuk yang diberikan perlu disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman yang
akan ditanam.

8
6. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Menelaah skema diatas dapat disimpulan skema di atas membahas tentang
keseimbangan pemberian unsur hara bagi tanaman.
Kekurangan, kecukupan, dan kelebihan unsur hara dalam tanah memiliki dampak
yang signifikan pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kekurangan unsur hara
dalam tanah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman yang terhambat dan produksi
yang rendah. Misalnya, kekurangan nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
yang buruk dan daun menjadi kuning. Kekurangan fosfor dapat mengurangi pertumbuhan
akar dan mengurangi produksi buah pada tanaman buah-buahan. Kekurangan kalium
dapat menyebabkan tanaman menjadi mudah terserang penyakit dan stress pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan.
Kecukupan unsur hara pada tingkat optimum dapat memaksimalkan pertumbuhan
dan produksi tanaman. Tanaman yang mendapatkan jumlah unsur hara yang cukup akan
tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Namun, jika unsur hara
terlalu banyak, tanaman dapat menjadi terlalu tinggi, tidak stabil, dan dapat
mengakibatkan penurunan kualitas hasil panen.
Kelebihan unsur hara dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi tanaman dan
dapat berdampak pada lingkungan sekitar. Kelebihan nitrogen dalam tanah dapat
menyebabkan pencemaran air dan udara. Kelebihan fosfor dapat menyebabkan
pertumbuhan alga yang berlebihan dan pencemaran air. Kelebihan kalium dapat
mempengaruhi keseimbangan nutrisi tanaman lainnya dan dapat mengurangi kecernaan
protein pada ternak yang makan rumput yang tumbuh pada tanah yang kelebihan kalium.
Dalam pertanian, penting untuk memperhatikan keseimbangan unsur hara dalam
tanah dan memastikan bahwa tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Petani dapat melakukan uji tanah secara berkala untuk memantau tingkat unsur hara
dalam tanah dan melakukan pemupukan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Dengan memperhatikan keseimbangan unsur hara dalam tanah, petani dapat
meningkatkan produktivitas tanaman dan meminimalkan dampak negatif pada
lingkungan.

9
7 Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab
Gambar diatas menjelaskan bagaiman unsur hara tersedia bagi tanaman melalui
beberapa mekanisme seperti intersepsi akar dan aliran difusi.
• Intersepsi Akar: Intersepsi akar terjadi ketika akar tanaman menyerap unsur hara dari
larutan tanah di sekitarnya. Akar tanaman memiliki rambut-rambut akar yang
berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan akar. Rambut-rambut akar ini
memiliki permukaan yang lebih luas daripada akar utama, sehingga memungkinkan
tanaman untuk menyerap lebih banyak unsur hara dari tanah. Selain itu, intersepsi
akar juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, karena akar
tanaman dapat merombak dan melepaskan senyawa organik yang dapat membantu
dalam pelarutan dan pelepasan unsur hara dalam tanah.
• Aliran Difusi: Aliran difusi terjadi ketika unsur hara bergerak dari daerah konsentrasi
yang lebih tinggi menuju daerah konsentrasi yang lebih rendah. Dalam hal ini, unsur
hara bergerak dari tanah ke akar tanaman. Hal ini terjadi karena konsentrasi unsur
hara di dalam sel-sel akar lebih rendah daripada di dalam larutan tanah. Akar tanaman
memanfaatkan gradien konsentrasi ini untuk mengambil unsur hara dari tanah melalui
aliran difusi.
Kedua mekanisme ini sangat penting dalam menentukan ketersediaan unsur hara
bagi tanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti pH tanah, ketersediaan air, kondisi iklim, dan kepadatan akar tanaman. Oleh
karena itu, pemupukan yang tepat dapat membantu meningkatkan ketersediaan unsur
hara dalam tanah dan memastikan pertumbuhan dan produksi tanaman yang optimal.
Namun ketersediaan unsur hara baik melalui melakisme intersepsi maupun aliran
difusi, yang harus diperhatikan juga adalah Komplek Jerapan dan Komplek Pelepasan.
Kompleks jerapan adalah senyawa kimia yang terbentuk ketika ion positif (kation)
dari unsur hara seperti kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan kalium (K+) menempel
pada permukaan tanah yang bermuatan negatif, seperti lempung atau humus. Selain itu,
kompleks jerapan juga dapat terbentuk ketika ion negatif (anion) seperti fosfat (PO43-)
atau nitrat (NO3-) menempel pada permukaan tanah yang bermuatan positif.
Proses pembentukan kompleks jerapan terjadi melalui beberapa tahap, yaitu
adsorpsi, pertukaran ion, dan kompleksasi. Pada tahap adsorpsi, ion positif atau negatif
akan menempel pada permukaan tanah yang bermuatan negatif atau positif melalui gaya
tarik elektrostatik. Pada tahap pertukaran ion, ion yang menempel pada permukaan tanah
akan digantikan oleh ion lain yang memiliki kekuatan tarik yang lebih kuat. Pada tahap
10
kompleksasi, ion yang tertukar akan membentuk senyawa kompleks dengan ion lain yang
menempel pada permukaan tanah.
Pelepasan kompleks jerapan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara dalam
tanah. Jika kompleks jerapan tidak dilepaskan, unsur hara tidak dapat diakses oleh akar
tanaman. Oleh karena itu, pemupukan dapat digunakan untuk meningkatkan ketersediaan
unsur hara dalam tanah dengan cara memberikan unsur hara dalam bentuk yang mudah
diakses oleh akar tanaman.

11
8. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Ketersediaan hara tanaman dapat mempengaruhi Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh tidak langsung ketersediaan hara tanaman terhadap OPT terutama melalui
pengaruhnya pada kualitas tanaman yang tumbuh. Tanaman yang kekurangan unsur hara
tertentu cenderung lebih rentan terhadap serangan OPT karena sistem pertahanan
tanaman menjadi lemah. Tanaman yang sehat dan berkualitas akan memiliki sistem
pertahanan yang lebih kuat terhadap OPT.
Selain itu, kekurangan hara juga dapat mempengaruhi produksi senyawa kimia
dalam tanaman yang dapat menarik OPT atau mengusirnya. Misalnya, kekurangan
nitrogen dapat menyebabkan produksi senyawa tanin dalam tanaman, yang dapat
mengusir serangga dan hama tertentu, tetapi juga dapat memikat OPT lain seperti
herbivora yang khusus memakan daun-daunan berkadar tanin tinggi.
Di sisi lain, kelebihan hara tertentu dapat memicu serangan OPT tertentu seperti
cendawan patogen dan nematoda parasit. Kelebihan hara tertentu dapat menyebabkan
ketidakseimbangan ekologis dalam sistem tanah-tanaman-OPT, sehingga meningkatkan
risiko serangan OPT tertentu.
Dalam pengendalian OPT, penting untuk mempertimbangkan aspek ketersediaan
hara tanaman dan melakukan pemupukan yang tepat untuk menjaga kesehatan tanaman
dan meminimalkan risiko serangan OPT

12
9. Jelaskan Gambar di bawah ini

Jawab:
Gambar diatas menjelaskan tentang angkutan hara ke bagian atas tanaman. Angkutan
hara adalah proses transportasi nutrisi dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Ada dua
rute transportasi hara dalam tumbuhan yaitu rute apoplastik dan rute simplastik.
• Rute apoplastik adalah rute transportasi hara melalui dinding sel dan ruang antara sel
tanpa melewati protoplasma sel. Pada rute ini, ion hara dan molekul organik melalui
dinding sel dan masuk ke dalam ruang antar sel, kemudian bergerak menuju jaringan
konduksi yang terdapat di pusat akar.
• Rute simplastik adalah rute transportasi hara yang melewati protoplasma sel melalui
plasmodesmata. Pada rute ini, ion hara dan molekul organik akan diambil oleh sel
akar dan masuk ke dalam sitoplasma sel. Larutan hara secara bebas bergerak menuju
ke permukaan akar melalui difusi dan aliran massa. Hara dan senyawa dengan berat
molekul (BM) kecil bahkan secara bebas dapat masuk sampai ke sel kortek yang berisi
air secara difusi.
Kedua rute tersebut saling berhubungan dan berfungsi secara bersama-sama dalam
proses transportasi hara. Pada akhirnya, kedua rute tersebut akan menuju jaringan
konduksi dan kemudian diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem.

13
10. Jelaskan mekanisme penyerapan hara melalui daun sesuai gambar di bawah ini.

Jawab:
Penyerapan hara melalui daun merupakan proses penyerapan nutrisi oleh tanaman
melalui permukaan daun yang dilakukan dengan menggunakan larutan nutrisi yang
disemprotkan pada daun.
Penyerapan hara melalui daun umumnya digunakan untuk memberikan nutrisi
tambahan pada tanaman yang mengalami defisiensi nutrisi atau untuk memberikan
nutrisi dalam bentuk yang mudah diserap oleh tanaman seperti unsur hara mikro. Namun,
perlu diperhatikan bahwa penyerapan hara melalui daun tidak dapat menggantikan
pemupukan dasar yang dilakukan melalui tanah karena efektivitasnya lebih rendah.
Selain itu, penyerapan hara melalui daun juga dapat menyebabkan kerusakan pada daun
jika konsentrasi nutrisi terlalu tinggi atau aplikasi dilakukan pada kondisi yang tidak
tepat.
Mekanisme penyerapan hara melalui daun melibatkan beberapa proses, antara lain:
• Penetrasi: Larutan nutrisi harus dapat menembus lapisan lilin pada permukaan daun
agar dapat masuk ke dalam jaringan tanaman.
• Absorpsi: Setelah larutan nutrisi masuk ke dalam jaringan daun, nutrisi akan
diabsorpsi oleh sel-sel tanaman melalui proses difusi atau osmosis. Proses ini
memerlukan adanya gradien konsentrasi yang memungkinkan nutrisi bergerak dari
daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
• Translokasi: Setelah diserap oleh sel-sel daun, nutrisi akan didistribusikan ke seluruh
bagian tanaman melalui proses translokasi. Nutrisi yang diserap melalui daun akan
dibawa oleh sistem pembuluh tanaman dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman.
Pada daun terdapat ectodesmata, yaitu semacam lubang atau saluran tempat
bergeraknya hara dan zat terlarut menyeberangi lapisan kutikula. Ectodesmata tidak
berplasma (non-plasmatik), berguna pula bagi jalur transpirasi kutikula (transpirasi
peristomata) dan halangan penetrasi pada bagian kutikula adalah berbeda pada bagian
berbeda. Penetrasi masuknya hara pada kutikula lebih kecil daripada bila hara
masuk lewat stomata.
Berdasarkan hal itu, penetrasi hara ke dalam jaringan daun melalui stomata
terbuka tidak bisa berlangsung dengan mudah karena lapisan kutikula juga menutupi

14
permukaan sel jaga (guard cell) pada lubang stomata. Perjalanan hara dalam daun ke
jaringan vaskuler (floem daun) kemudian diangkut keluar daun dapat melalui 2
jalur yaitu apoplastik dan simplastik. Transport hara dari daun ke bawah melalui
floem. Jadi sama dengan transport hasil fotosintesis.
Poses Difusi larutan lewat retakan, celah atau sambungan pada kutikula, ion ke
epidermis lewat ekstodermata (dinding sel yang tidak menebal berisi plasma),
selanjutnya seperti penyerapan akar. Penyerapan hara lewat daun umumnya lewat
stomata Penyerapan hara lewat dibatasi oleh adanya dinding luar sel epidermis. Dinding
epidermis dilapisi malam, kutin, hemiselulosa dan selulosa. Fungsi lapisan luar bersifat
hidrofolik, melindungi tanaman dari hilangnya air akibat transpirasi. Penyerapan
dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, temperatur, dan status hara dalam tanaman

15

Anda mungkin juga menyukai