Anda di halaman 1dari 5

Ujian Tengah Semester (UTS) Program Studi Magister Agroekoteknologi

Nama : Dewi Farahdiba


Mata kuliah : Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Dosen : Dr. Ir. YUSRA, MP

Soal:
1. Kesuburan tanah dan konservasi sumberdaya lahan mempunyai hubungan yang sangat
erat. Jelaskan hubungan tersebut dan kemukakan contohnya!
2. Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu faktor genetik dan
lingkungan. Jelaskan masing-masing faktor tersebut dan bagaimana hubungan antara
keduanya?
3. Dalam tanah banyak terdapat unsur-unsur hara dalam bentuk yang tidak tersedia bagi
tanaman. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan agar unsur tersebut segera tersedia
bagi tanaman!
4. Uraikan hubungan antara air, tanah dan tanaman!
5. Setiap tanaman pangan dan perkebunan mutlak membutuhkan unsur hara makro dan
mikro esensial. Jelaskan dampak pemberian pupuk anorganik yang mengandung unsur
hara tersebut terhadap kesuburan dan kesehatan tanah saat ini dan akan datang serta
bagaimana cara mengatasinya!
6. Kemukakan masing-masing topik penelitian yang berhubungan dengan “Kesuburan dan
Kesehatan Tanah”, serta tulis “Latar Belakang Penelitian”, Rumusan masalah, Tujuan
dan Hipotesis.

================================== selamat bekerja =============================


JAWABAN:

1) Konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan tanah dalam usaha tani
dengan memperhatikan kemampuannya dan menerapkan kaidah-kaidah pengawetan
tanah agar penggunaannya dapat memberikan hasil yang optimal. Konservasi tanah erat
kaitannya dengan kesuburan tanah, karena kegiatan konservasi meliputi meningkatkan
kandungan lengas tanah, dan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia, maupun
biologi. Tanah di manapun keberadaannya merupakan komponen lingkungan hidup yang
secara mutlak harus dilindungi atau dihindarkan dari dampak yang merugikan, maka
konservasi tanah menjadi suatu keharusan bagi membuat lingkungan hidup terhunikan.
Contoh konservasi adalah dengan pemeliharaan dan pengolahan tanah dengan alat mesin
pertanian (alsintan), baik untuk pengolahan tanah, penanaman benih, dan penyiangan
gulma. Konservasi lahan juga dapat dilakukan secara vegetatif dengan memanfaatkan
tanaman atau vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah.
Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah
dan air karena memiliki sifat:
a. Memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan
memperbesar granulasi tanah.
b. Mengurangi evaporasi karena lahan ditutupi serasah dan tajuk .
c. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan
porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya
erosi.
2) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada dua faktor, yaitu:
a. Faktor genetik (internal)
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon. Gen
merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada keturunannya.
Dalam tumbuhan, gen bisa mengatur keadaan fisik dan non fisik tumbuhan,
misalnya warna bunga atau rasa buahnya. Sedangkan fitohormon adalah zat yang
mengendalikan fungsi tubuh pada tumbuhan. Contoh fitohormon antara lain
auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, etilen, traumalin, dan kalin.
b. Faktor lingkungan (eksternal)
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal
tersebut antara lain zat hara, cahaya, air, suhu, oksigen dan kelembapan.

Faktor internal dan eksternal saling terkait dalam pertumbuhan tanaman. Sebagai contoh,
tumbuhan yang memiliki gen bagus tidak dapat tumbuh dengan baik ketika kekurangan
unsur hara, dan sebaliknya tumbuhan yang tinggal di daerah subur namun karena gen
pertumbuhannya kerdil maka pertumbuhannya juga tidak maksimal. 

3) Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan
menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara kebutuhan tanaman
merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat
terbatas, dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman. Pada lahan-lahan
budidaya pertanian dan perkebunan khususnya, laju penyerapan unsur hara dari tanah
lebih tinggi daripada laju penyediaan unsur hara tersebut secara alami. Sehingga pada
realitanya, alam tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan tanaman akan unsur hara
tersebut dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita memerlukan input berupa pupuk.
Dengan pemberian pupuk yang cukup, kita tetap dapat memenuhi kebutuhan tanaman
sesuai dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan. Meskipun, katakanlah, tanah yang kita
tanami kurang subur, dengan mengaplikasikan pupuk, kebutuhan hara tanaman tetap akan
terpenuhi sehingga dapat tumbuh dan berproduksi optimum.

4) Hubungan air, tanah dan tanaman tidak dapat dipisahkan karena tanah menyimpan air
yang dibutuhkan tanaman. Fungsi air bagi tanaman adalah sebagai reagen yang penting
untuk proses fotosintesis, sebagai pelarut unsur hara dan merupakan unsur sel-sel dan
jaringan tanaman (80%-90%). Selain itu yang perlu diperhatikan bahwa agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik diperlukan kadar air yang sesuai pada kebutuhan masing-
masing tanaman. Setiap tanaman memiliki nilai ambang persentase kadar air yang
berbeda-beda. Sedangkan fungsi penting dari tanah adalah tempat timbuhnya tanaman.
Akar tanaman didalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan, yaitu air, nutrisi dan
oksigen.

5)  Dampak dari penggunaan pupuk anorganik tentunya menghasilkan peningkatan


produktivitas tanaman yang cukup tinggi. Namun, penggunaan pupuk anorganik dalam
jangka yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Adapun beberapa
dampak yang ditimbulkan akibat pemberian pupuk anorganik adalah :
 Tanah mengeras : penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat membuat
tanah mengeras dan kehilangan porositasnya.
 Pemusnahan mikroorganisme : bahan kimia sintetis dalam pupuk kimia
mengubah pH tanah dan membuatnya menjadi asam. Peningkatan keasaman ini
dapat membunuh mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanah. Misalnya bakteri
pengikat nitrogen, bakteri pembentuk antibiotik, dan juga berbagai macam jamur.
 Pencemaran air : penggunaan pupuk kimia dapat memicu pencemaran air dan
menganggu ekosistem di dalamnya.
 Memicu gangguan kesehatan : konsentrasi nitrogen yang tinggi dari pupuk kimia
akan masuk terus ke dalam tanah hingga batuan akuifer dan mencemari pasokan
air bersih di dalamnya. Selain masuk ke dalam air tanah, nitrogen dapat terbawa
pada tumbuhan atau hewan yang dimakan manusia dan meningbulkan berbagai
masalah.

6) Judul : Pengelolaan Lahan Untuk Meningkatkan Kualitas Tanah Pada Lahan Tegal di
Kecamatan Dewantara

Latar belakang Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan teratur yang
unik yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon-horison yang berkembang secara
genatik (Foth 1988). Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki
fungsi penting antara lain tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara, habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman. Tanah yang baik dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan
kerusakan tanah.
Kerusakan tanah atau degradasi tanah menurut Barrow (1991) cit Widjajanto
(2003) adalah hilangnya atau berkurangnya kegunaan atau potensi kegunaan tanah untuk
mendukung kehidupan. Kehilangan atau perubahan kenampakkan tersebut menyebabkan
fungsinya tidak dapat diganti oleh yang lain. Penggunaan tanah yang tidak diikuti teknik
pengelolaan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan tanah. Pada lokasi penelitian ini
yaitu Kecamatan Dewantara, kerusakan tanah sudah terlihat. Di daerah ini sebagian besar
kerusakan tanah disebabkan oleh erosi yang diakibatkan dari teknik penggunaan tanah
yang kurang tepat. Jatiyoso merupakan daerah yang mempunyai kemiringan antara
miring sampai sangat curam dengan macam penggunaan tanah berupa tegal yang tidak
diimbangi dengan penanaman tanaman konservasi sebagai penguat teras, sehingga
memicu terjadinya run off atau aliran permukaan.
Hal ini didukung oleh pernyataan Barrow (1991) cit. Widjajanto (2003) yang
menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab degradasi tanah adalah: 1) bahaya
alami, 2) perubahan jumlah populasi manusia, 3) marginalisasi tanah, 4) kemiskinan, 5)
status kepemilikan tanah, 6) ketidakstabilan politik dan masalah administrasi, 7) kondisi
sosial ekonomi, 8) masalah kesehatan, 9) praktek pertanian yang tidak tepat, 10)
aktifitas pertambangan dan industri. Kerusakan tanah yang semakin parah dapat
menurunkan kualitas tanah. Kualitas tanah itu sendiri sangat penting bagi keberlanjutan
suatu tanah, karena kualitas tanah merupakan gambaran kemampuan tanah untuk
melakukan fungsi-fungsinya.
Mengingat pentingnya pengaruh kualitas tanah di kecamatan Dewantara, maka
perlu adanya penelitian mengenai pengelolaan kualitas tanah. Pengelolaan yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah dengan pendekatan cara pengelolaan kualitas tanah
sehingga dapat menginformasikan kepada masyarakat dan pemerintah setempat dalam
pengelolaan kualitas tanah dengan benar sesuai dengan tingkat kemampuan tanah yang
ada.

Perumusan Masalah : Penggunaan lahan di Dewantara secara intensif dan tidak sesuai
dengan kemampuan lahan mengakibatkan menurunnya kualitas tanah, sehingga perlu
adanya cara pengelolaan lahan yang dapat meningkatkan kualitas tanah.

Tujuan Penelitian: Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mencari cara
pengelolaan lahan tegal yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah di
Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Anda mungkin juga menyukai