Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan pada tumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan proses reproduksi setiap hari
tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang dibutuhkan
oleh tumbuhan diserap melalui akar, batang dan daun. Nutrisi tersebut memiliki
berbagai fungsi yang saling mendukung satu sama lainnya dan menjadi salah satu
komponen penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian (Dwi, 2007).

Pupuk merupakan bahan alami atau buatan yang ditambahkan ke tanah dan dapat
meningkatkan kesuburan tanah dengan menambah satu atau lebih hara esensial
(Maryam, 2008). Pupuk adalah hara tanaman yang ada dalam tanah, atmosfer,
dan dalam kotoran hewan secara alami. Namun, hara yang ada itu tidak selalu
tersedia dalam bentuk siap digunakan tanaman atau jumlahnya tidak mencukupi.
Jadi, harus ditambahkan dengan penggunaan pupuk, untuk membantu tanaman
tumbuh mencapai potensi maksimum. Pupuk dapat digolongkan kedalam dua
kategori, organic dan anorganik. Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari
bahan-bahan mahkluk hifup atau mahkluk hidup yang telah mati, meliputi
kotoran hewan, seresah, sampah, kompos dan berbagai produk antara organic
hidup (Riyo Sumekto, M.P, 2006).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pupuk?

2. Apa saja efek pupuk pada tanau atau air?


1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pupuk!


2. Mengetahu efek pupuk pada tanah atau air!
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pupuk

Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organic maupun
anorganik dengan maksud mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan
lingkungan yang baik. Pemupukan telah dikenal oleh masyarakat sejak abad ke-
19, hasil demi hasil dari tiap percobaan telah dikemukakan sehingga kini terdapat
pengetahuan bahwa tanaman itu sangat membutuhkan bahan makanan (unsur
hara) (Mulyani, 1999).

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau
biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam
pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau
lebih hara tanaman. Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas dari masalah
pupuk. Dalam pertanian modern, penggunaan materi yang berupa pupuk adalah
mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan. Seperti telah
diketahui bersama bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran sangatlah
beragam, baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya. Pupuk-
pupuk tersebut hamper 90% sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi
tanaman, dari unsur makro hingga unsur yang berbentuk mikro. Kalau tindakan
pemupukan untuk menambah bahan-bahan yang kurang tidak segera dilakukan
tanaman akan tumbuh kurang sempurna, misalnya menguning, tergantung pada
jenis zat yang kurang (Rinsema, 1983).

Pupuk merupakan salah satu sumber penting dalam kehidupan tanaman. Salah
satunya, produksi pangan dunia ditentukan oleh sumbangan unsur hara yang
didapat dari tanah dan pupuk-pupuk yang ditambahkan kedalam tanah. Saat ini,
hal tersebut sangat diperlukan untuk menjamin kecukupan produksi pangan dan
mencegah penurunan produktivitas tanah akibat pengurangan unsur hara.
Cepatnya peningkatan populasi dunia mengakibatkan meningkatnya konsumsi
yang menjadikan pupuk-pupuk menjadi bagian integral dalam suplai pangan
(Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).

2.2. Efek Pupuk Pada Tanah atau Air

1. Efek Pupuk Anorganik pada Tanah atau Air

Dalam peningkatan produksi pertanian, banyak petani yang menggunakan


pupuk anorganik sebagai solusinya. Namun, penggunaan pupuk anorganik
dalam jangka waktu panjang memiliki dampak buruk bagi tanaman dan
kondisi tanah. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat
merusak kehidupan organisme tanah, menurunkan kesuburan dan kesehatan
tanah, merusak keseimbangan ekosistem tanah, dan dapat menimbulkan
peledakan serangan hama ( Pristiada, 2010).

Salah satu contoh efek yang ditimbulkan oleh pupuk kimia/anorganik adalah
pencemaran air yang disebabkan oleh penggunaan nitrogen dan fosfor secara
berlebihan. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi
sehingga menguntungkan petani, tetapi dilain pihak, nitrat dan fosfat dapat
mencemari sungai, danau, dan lautan (Agustiningsih dkk, 2012). Kandungan
fosfat cenderung dapat merangsang pertumbuhn gulma air dan eceng gondok.
Selain itu kandungan dari fosfat yang sebagian merupakan residu dapat
meresap ke tanah dan mencemari air tanah dan selanjutnya masuk kedaerah
aliran sungai (DAS). Kondisi tersebut apabila berkelanjutan tentu dapat
mengganggu aktivitas manusia untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya akan
air. Penggunaan nitrogen dan fosfor yang berlebih mengakibatkan terjadinya
Eutrofikasi diperairan yaitu suatu pengkayaan (enrichment) air dengan adanya
nutrient (nitrogen dan fosfor) yang berupa bahan anorganik dan sangat
dibutuhkan oleh tumbuhan dan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
produktivitas primer perairan. Adanya proses pengkayaan unsur hara pada air,
menyebabkan memburuknya sumber daya perikanan dan menurunnya kualitas
air (Effendi, 2003).

Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh
tanaman. Akan tetapi, seharusnya unsur hara yang dibutuhkan tersebut
tersedia secara alami didalam tanah melalui siklus hara tanah. Siklus hara
tersebut seperti tanaman yang telah mati dimakan hewan herbivore, kotoran
atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme tanah seperti bakteri,
jamur, mesofauna, cacing, dan lainnya. Penggunaan pupuk kimia yang
berlebiha akan memutuskan siklus hara tersebut dan dapat mematikan
organisme tanah. Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga dapat
mengurangi dan menekan populasi organisme tanah yang sangat bermanfaat
bagi tanah dan tanaman.

2. Efek Pupuk Organik pada Tanah atau Air

Dalam mengatasi dampak negative dari penggunaan pupuk kimia, perlu


dilakukan pengaplikasian pupuk organic. Menurut Musnamar (2003) bahwa
pupuk organic merupakan salah satu bahan penting dalan upaya memperbaiki
kesuburan tanah. Penggunaannya masih sering dikombinasikan dengan pupuk
anorganik atau pupuk kimia. Penggunaan pupuk organic secara terus-menerus
dalam rentan waktu yang lama akan menjadikan kualitas tanah lebih baik.

Menurut Marsono dan Paulus (2001) beberapa kelebihan pupuk organi antara
lain, mengubah struktur tanah menjadi lebih baik sehingg pertumbuhan
tanaman juga semakin baik. Saat pupuk dimasukkan kedalam tanah, bahan
organic pada pupuk akan dirombak oleh mikroorganisme pengurai menjadi
senyawa organic sederhana yang mengisi ruang pori tanah sehingga tanah
menjadi gembur. Pupuk organic juga dapat bertindak sebagai perekat
sehingga struktur menjadi lebih mantap. Pupuk organic dapat meningkatkan
daya serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga tersedia bagi
tanaman. Hal ini karena bahan organic mampu menyerap air dua kali lebih
besar dari bobotnya. Dengan demikian pupuk organic sangat berperan dalam
mengatasi kekeringan air pada musim kering.

Dalam pupuk organic terkandung bahan organic yang dibutuhkan oleh


tanaman. Bahan organic adalah bahan mineral yang berasal dari organisme
yang telah mati. Bahan organic dapat berasal dari hewan, tumbuhan, maupun
jasad mikro baik yang telah terdekomposisi maupun yang belum
terdekomposisi. Materi organic yang tidak terdekomposisi berubah menjadi
humus berwarna coklat kehitaman. Bahan organic sangat menentukan
keberadaan organisme tanah karena sebagian besar organisme tanah
mengkonsumsi bahan organic. Komposis dan jenis bahan organic yang terletaj
dipermukaan tanah sangat menetukan jenis mesofauna tanah yang hidup
didalamnya (Prayitno, 2004).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organic maupun
anorganik dengan maksud mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan
lingkungan yang baik.

2. Efek pupuk anorganik pada tanah atau air yaitu mengakibatkan terjadinya
Eutrofikasi diperairan yaitu suatu pengkayaan (enrichment) air dengan adanya
nutrient (nitrogen dan fosfor) yang berupa bahan anorganik dan sangat
dibutuhkan oleh tumbuhan dan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
produktivitas primer perairan. Adanya proses pengkayaan unsur hara pada air,
menyebabkan memburuknya sumber daya perikanan dan menurunnya kualitas
air. Sedangkan pada tanah penggunaan pupuk kimia yang berlebiha akan
memutuskan siklus hara tersebut dan dapat mematikan organisme tanah.

3. Efek pupuk organic pada tanah atau air yaitu mengubah struktur tanah
menjadi lebih baik sehingg pertumbuhan tanaman juga semakin baik dan
meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga
tersedia bagi tanaman. Hal ini karena bahan organic mampu menyerap air dua
kali lebih besar dari bobotnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, Dyah. (2012). Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal
Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai. Tesis. Progrram Magister
Ilmu Lingkungan Pasca Sarjanan, Universitas Diponegoro Semarang.
Semarang.
Dwi. (2007). Pembuatan Bionutrien Dari Ekstrak Tanaman KPD Dan Aplikasinya
Pada Tanaman Caisin. Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI. Bandung.
Effendi, dan Hefni (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi. (2004). Pupuk dan Pemupukan. Departemen
Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Maryam. (2008). Aplikasi Wastewater Sluge untuk Proses Pengomposan Serbuk
Gergaji. PT Novartis Biochemie. Bogor.
Mulyani, Mul Sutedjo. (1999). Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta
Musnamar, E. I. 2003. Pupuk Organik Padat: Pembuatan dan Aplikasinya. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Paulus, S., dan Marsono. (2001). Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Riyo, Sumekto,. 2006. Pupuk-pupuk organik. PT.Intan Sejati. Klaten.

Anda mungkin juga menyukai