Anda di halaman 1dari 4

Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan

hama. penggunaan pupuk organikterbarukan untuk meningkatkan hasildan memperbaiki kondisi tanah
dan menjamin kelestarian lingkungandiharapkan dapat merubah pola pikir petani konvesional
yangmengedepankan pupuk sintetis sebagai sarana untuk meningkatkan produksi dan
mengesampingkan kelestarian lingkungan hidup.

Budidaya kangkung tentu tidak lepas dari teknologi untuk menghasilkan kangkung dengan mutu yang
baik danhasil yang optimal. Salah satuteknologi yang sangat penting adalah pemupukan. Pemupukan
bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Seiring dengan semakin sadarnya masyarakatterhadap bahaya lingkungan penggunaan
pupuk buatan, muncul gagasan untuk kembali menggunakanpupuk organik. Kelebihan pupuk organik
dibandingkan pupukanorganik antara lain adalah tidak menimbulkan resiko pada hewan maupun
manusia, mudah didapatkan,memberikan pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim
kemarau, serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalamtanah.

Raihan (2000), yang menyatakan bahwa penggunaan bahan organik pupuk kandang ayam sebagai
pemasok hara tanah dan meningkatkan retensi air, apabila kandungan air tanah meningkat, proses
perombakan bahan organik akan banyak menghasilkan asam-asam organik, anion dari asam organik
dapat mendesak fosfat yang terikat oleh Fe da Al sehingga fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi
tanaman. Penggunaan pukan kotoran ayam tercampur oleh sisa-sisamakanan ayam relatif lebih cepat
terdekomposisi serta sekam sebagai alas kandang yang diharapkan dapat menyumbangkan tambahan
haraterhadap tanaman.
Tinjauan Pustaka

Kangkung (Ipomoea reptans. Poir) termasuk jenis tanaman dengan kemampuan tumbuh cepat dan
dapat memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama
latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu kangkung darat yang disebut kangkung cina dan
kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Bunga kangkung darat berwarna
putih. Batang kangkung darat putih kehijau-hijauan. Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada
kangkung air. Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji (Muntashilah dkk, 2015).

Pemupukan merupakan salah satu program intensifikasi yang dapat memperbaiki produktifitas lahan
dan tanaman. Pengambilan dan pengurasan hara secara terus menerus melalui hasil panen tanpa
diimbangi dengan pengembalian hara melalui pemupukan organik dan anorganik akan menjadikan
tanah semakin kurus, miskin hara dan tidak produktif (Bonazir, 2005). Pupuk organik yang sering
digunakan adalah pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari berbagai macam
kotoran hewan ternak diantaranya: pupuk kandang dari kotoran sapi, kotoran kambing/domba dan
kotoran ayam (Asroh, 2012)

Dijelaskan oleh Hakim et al. (1989), pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik dengan cara membuat
tanah menjadi gembur dan lepas sehingga aerasi menjadi lebih baik serta mudah ditembus perakaran
tanaman, perbaikan sifat kimia tanah melalui sumbangan hara pada tanaman. Hara yang terhadap
didalam pupuk kandang sapi berkadar rata-rata 0,5% N, 0,25% P2 O5, 0,5% K2O. Di samping unsur-unsur
tersebut pupuk kandang juga mengandung karbon, magnesium, belerang. sedangkan pengaruh bahan
organik pada sifat biologi tanah adalah menambah energi yang diperlukan kehidupan mikroorganisme
tanah (Asroh,2012).

Suleman dkk, (2013) menjelaskan bahwa pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak
tanah, menyediakan unsur hara makro dan mikro, selain itu pupuk kandang berfungsi untuk
meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar kation dan
memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah,
menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, seng,
boron, kobalt, dan molibdenium) (jarangga dkk,2018)

Selain penggunaan pupuk, Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, dengan
mengoptimalkan penggunaan lahan, pemberian air sesuai dengan kebutuhan tanaman dan pemberian
pupuk yang optimal. Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam
jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobot segar sel-
sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air. Selain itu, air berfungsi sebagai media gerak akar untuk
menyerap unsur hara dalam tanah serta mendistribusikan ke seluruh organ tanaman. Untuk
mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman perlu penyiraman sesuai kebutuhan
(Sruhartono dkk, 2021).

Pemberian air dapat meningkatkan ketersediaan air tanah dan memperpanjang masa tanam. Apabila air
diverikan setiap hari, kelembababn tanah masih di atas 30% volume, sehingga pemberian air tidak
efisien. Pemberian air dengann interval 2-4 hari masih memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik,
karena kelembababm tanah masih cukup tinggi (19,5—24,80% volume). Sebagian besar unsur-unsur
hara yang dibuthkan tanaman disediakan melalui media tanam, selanjutnya diserap oleh perakaran dan
digunakan untuk proses fisiologis tanaman. Pada prinsipnya suatu media tumbuh harus mempunyai
empat fungsi pokok memberikan pertumbuhan yanh baik bagi tanaman, yaitu harus dapat menahan air
tersedia, menyimpan hara bagi tanaman, menunjang tanaman dan mempunyai aerasi yang baik
(kusumawati dkk, 2016).
Daftar pustaka

Asroh, Ardi. 2012. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Interval Pemberian Pupuk Hayati Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Linn). Agronobis. 2(4): 1-6

Suhartono, Achmad Djunaedy, dkk. 2021. Pengaruh Interval Pemberian Air dan Jenis Pupuk Kandang
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.). Jurnal Sains dan Teknologi.
14 (2) : 282-287.

Jarangga, Melinda A.,Akhmad Ali, dkk. 2018. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Median. 10 (2) : 1-11.

Muntashilah, Ummi Hadayati, Titiek Islami, dkk. 2015. PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN
PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea
reptans. Poir). Jurnal Produksi tanaman. 3(5): 391-396.

Kusmawanti, Rissya Dewi, dkk. 2016. PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMBERIAN
AIR SAMPAI DENGAN KAPASITAS LAPANG TERHADAP PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum
frutescens L.). Plantropica Journal of Agricultural Science. 1(2): 64-71.

Anda mungkin juga menyukai