Latar Belakang
khususnya Kalimantan Selatan. Tanah ultisol umumnya memiliki sifat tanah yang
masam yaitu pH yang rendah, unsur hara makro dan mikro rendah dan kapasitas
tukar kation yang rendah sehingga kemampuan tanah dalam menyerap unsur hara
juga rendah. Selain itu masalah pada tanah ultisol yaitu keracunan Al dan Fe yang
cukup tinggi membuat kelarutan unsur hara P menjadi defisiensi. Oleh karena itu
dilakukan usaha untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut. Salah satu cara
pupuk. Pembuatan pupuk dapat diolah dari limbah selain dapat digunakan untuk
mengurangi residu dari hasil suatu kegiatan dapat dimamfaatkan menjadi sesuatu
yang berguna misalnya dalam penelitian ini menggunakan limbah dari feses
(kotoran) dari hewan sapi. Penggunaan kotoran sapi maupun urinnya dapat
digunakan menjadi pupuk dan mengandung bahan organik selain itu dapat
dapat memperbaiki sifat tanah berupa sifat kimia, fisika dan biologi tanah
meningkatkan kesuburan tanah dan juga dapat menyedian unsur hara makro
unsur-unsur mikro seperti seng, besi, tembaga, mangan, magnesium dan boron,
memperbaiki kesuburan tanah ini yaitu salah satunya dengan cara memberikan
memerlukan takaran pupuk yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi faktor
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biourin sapi
Rumusan Masalah
darat.
Hipotesis Penelitian
3
produktivitas tanaman kangkung darat (Ipomoea reptana poir) pada tanah ultisol.
Mamfaat Penelitian
Bahan Organik
Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan semua jenis
senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan
organik biomassa mikroorganisme, banan organik terlarut di dalam air, dan bahan
sangga tanah dan tergadap keharaan tanah. Penambahan bahan organik akan
(KTK). Bahan organik memberikan konstribusi yang nyata terhadap KTK tanah.
koloid humus, sehingga terdapat korelasi antara bahan organik dengan KTK tanah
(Stevenson, 1982)
Bahan organik terdiri dari bahan organik mati dan bahan organik hidup.
Termasuk kedalam bahan organik hidup adalah organisme yang ada didalam
tanah. Seperti akar tanaman, fauna makro dan meso, protista,fungi dan monera.
lebih 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat tanah besar sekali. Peran bahan
organik terhadap sifat-sifat tanah dan juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah
sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah, menjadi sumber unsur hara
unsur-unsur hara (Kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi) (Fahmi Susilawati
Pupuk kandang
ternak, urin, serta sisa-sisa makanan ternak tersebut. Pupuk kandang ada yang
berupa cair dan ada pula yang berupa padat, tiap jenis pupuk kandang memiliki
jumlah dan komposisi yang beragam. Kandungan hara pada pupuk kandang dapat
dipengaruhi oleh jenis ternak, umur ternak, bentuk fisik ternak, pakan dan air
(Pranata, 2010).
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran
sapi yang baik untuk memperbaiki kesuburan, sifat fisika, kimia dan biologi
tanah, meningkatkan unsur hara makro dan mikro, meningkatkan daya pegang air
meningkat 518,52% dan pemberian pupuk kandang sapi 10 t/ha , 20 t/ha, dan 40
t/ha pada tanaman jahe menyatakan bahwa C-organik tanah setelah panen
menambah ketersediaan hara bagi tanaman, tetapi juga menciptakan kondisi yang
6
Anty dan Naswir (2003) menyatakan limbah cair hewan ternak (urin)
mengandung berbagai unsur hara esensial seperti unsur N, P, K dan hormon IAA
atau zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh
sel-sel baru seperti daun, cabang, dan pergantian sel-sel yang rusak.
pada pupuk cair urin sapi cukup banyak salah satunya ialah Nitrogen. Nitrogen ini
untuk panjang umbi wortel adalah 0 ml pupuk organik cair per tanaman,
sedangkan untuk variabel pengamatan yang lain berpengaruh tidak nyata. Dosis
pupuk organik cair 135 ml per tanaman memberikan pengaruh yang nyata
terhadap bobot segar umbi per tanaman, produksi umbi per plot dan produksi
7
umbi per hektar kecuali pada tinggi tanaman, jumlah daun, panjang umbi dan
diameter umbi.
hasil yang tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk melalui daun
dengan interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan pemborosan pupuk.
hara tanaman kurang terpenuhi. Interval waktu pemberian pupuk organik cair urin
Urine sapi yang difermentasi memiliki kadar nitrogen, fosfor, dan kalium
pada urine sapi yang telah difermentasi menurun (Rinekso, Sutrisno, Sumiyati
2014).
menyimpan air, sehingga unsur hara lebih mudah diserap oleh tanaman (Asroh,
2010).
dikombinasikan dengan pupuk kandang sapi 5,0 t/ha mampu meningkatkan hasil
bawang merah sebesar 60,8%, sedangkan pemberian biourin sapi 15.000 l/ha
Pada penelitian Herul, dkk. (2015), pupuk organik cair urine sapi dengan
dosis 60 ml/l air memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah
8
cabang, umur berbunga yang lebih cepat, jumlah tandan dan jumlah buah tanaman
tomat.
Penelitian Supriyanto, dkk. (2014), bahwa pupuk organik cair urin sapi
dengan dosis 150 ml/l berpengaruh dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah
daun, diameter batang, berat basah dan berat kering semai tanaman jabon merah.
Tanah Ultisol
Tanah Ultisol mempunyai sebaran yang cukup luas yaitu 29,7% dari total
Ultisol memiliki berbagai kendala berat untuk budidaya tanaman yang saling
berkaitan. Hal ini menuntukan penangan yang kompleks, dimana kendala yang
muncul pada jenis tanah ini bersumber dari proses pembentukannya. Tanah ini
dibentuk dari proses pelapukan dan pembentukan tanah yang sangat intensif
karena berlangsung dalam lingkungan iklim tropika dan subtropika yang bersuhu
kering seluas 1.256.648 Ha. Lahan kering ini didominasi oleh tanah mineral asam
diantaranya tanah Ultisol seluas 838.321 Ha atau sekitar 66.71 % dari seluas lahan
kering yang ada. Tanah ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan
pertanian namun ada beberapa kendala yang harus diatasi (Subagyo et al., 2004).
karena material di dalam profil tanah banyak mengandung mineral kuarsa seperti
besi (Fe) dan aluminium (Al), sementara mineral-mineral lainnya amat sedikit.
9
terjadinya keracunan bagi tanaman yang tumbuh didaerah ini (Hakim, dkk, 1986).
Tanah mineral masam seperti Ultisol, didaerah tropika yang tidak subur
Untuk menyakatan ketidak suburan tanah ini umumnya dapat diamati dari adanya
masalah defisiensi unsur hara. Kendala lain yang tidak kalah pentingnya adalah
pemupukan yang berimbang untuk mendapatkan hasil yang optimum. Bila tidak
tanah mineral masam ini sangat rendah. Hal ini terlihat dari produktivitas tanaman
pangan yang ditanam pada tanah Ultisol tanpa perlakuan pemupukan berimbang
(Barchia, 2009).
Tanah yang memiliki horizon argilik dengan kejenuhan basa rendah <36%
yang menurun sesuai dengan kedalaman tanah tidak mempunyai lidah-lidah yang
menembus horizon albik atau oksik. Tanah ini sudah berkembang lanjut dibentang
lahan yang tua dan stabil atau bahan induk yang terlapuk lanjut. Tanah yang
2005).
Tanaman Kangkung
Kangkung dapat tumbuh dengan cepat dan memberikan hasil dalam waktu
10
berbagai macam iklim dan kondisi tanah. Temperatur ideal untuk pertumbuhan
dan penyakit perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil yang optimal. Sayuran
yang terawat dengan baik dapat menghasilkan 10-16 ton/ha dalam setahun
METODE PENELITIAN
Bahan
EM4; digunakan sebagai perombak dalam permentasi proses pupuk organik padat
maupun cair
permentasi
Alat
sampel tanah
Polybag; digunakan sebagai tempat dan wadah yang diisi tanah untuk tanaman
Alat tulis; digunakan sebagai tulis menulis dan mencatat parameter yang diamati
dalam penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan maret 2018 hingga juli 2018. Lokasi
penelitian adalah di rumah kaca dan Laboratorium Kimia dan Fisika Jurusan Ilmu
Metode Penelitian
perlakuan terdiri atas 6 perlakuan yaitu (biourin dengan konsentrasi 0%, biourin
Persiapan
Pembuatan larutan stok yaitu pencampuran urin sapi yang dipermentasi dengan
EM4 1 tutup botol dan gula aren kemudian dicampur dengan aquades.
Pengolahan 500 ml urin sapi dan 500 ml aquades. Cara pembuatan bahan-
kapasitas 1 liter kemudaian ditutup rapat selama 3-4 minggu, setiap harinya
ember dibuka dan diaduk agar-gas yang dihasikan dari perombakan keluar,
dibuka minimal 1 menit kemudian ciri-ciri pupuk cair ini sudah siap digunakan
ketika baunya sudah tidak menyengat lagi dan warnanya kecoklatan. Kemudian
Pelaksanaan
a. Analisis Tanah
total, P tersedia, K total, K-dd, pH tanah, dan C-organik. Sampel tanah diambil
dan dikering anginkan hingga lolos ayakan 2 mm. Tanah yang telah diayak
Pupuk cair urin sapi dianalisis terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk
sedang yang telah dilubangi sedalam 1 cm, kemudian ditutup dengan tanah dan
c. Pemupukan
Pada saat penanaman tanah dalam polybag dicampur dengan pupuk kandang
Pengamatan :
1. N tersedia
2. pH tanah
Analsis Data
ragam Barlet. Jika data homogen langsung dilanjutkan dengan analisis ragam
(ANOVA), tetapi jika data tidak homogen dilakukan transformasi log X sehingga
menggunakan uji F-hitung dan jika diantara perlakuan terdapat perbedaan sangat
nyata, maka dilanjutkan dengan Uji BNT/LSD (Leas Significant Defference) pada
Abdul A.A. 2014. Dinamika Fosfor Pada Tanah Ultisol Ynag Diberi Kompos
Dan Batuan Phosphat. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
Universitas Hassanuddin. Makassar
BOA. 2008. Pertanian Organik Penyelamat Ibu Pertiwi. Denpasar. Bali Organic
Association
Fahmi, A. A. Susilawati, dan A Jumberi. 2006. Dinamika Unsur Besi, Sulfat Dan
Posfor Serta Hasil Padi Akibat Pengolahan Tanah, Saluran Kemalir Dan
Pupuk Organik Dilahan Sulfat Masam. J. Tanah Trop.12 (1). 11-19
Hakim. N..N. Yusuf. G. Sutopo.D. Amin. Go Ban Hong dan Bailey. 1986. Dasar-
Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.