1.4 Hipotesis
1. Pemberian pupuk kandang sapi berbagai dosis meghasilkan pertumbuhan
dan hasil bawang daun yang berbeda.
2. Pemberian pupuk urea berbagai dosis dapat menghasilkan pertumbuhan
dan hasil bawang daun yang berbeda.
3. Terdapat interaksi anatara pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk urea
terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun.
Bawang daun sudah ditanam sejak berabad-abad di negara cina dan jepang yang memiliki
iklim tropis. Di indonesia budidaya bawang daun pada mulanya ditanam di pulau jawa yang
memiliki dataran tinggi (pegunungan ) yaitu di jawa barat dan jawa timur seperti cipanas,
Lembang (Bandung ) dan malang ( jawa timur ). Dan sekarang bawang daun dibudidayakan
secara luas oleh masyarakat di dataran tinggi maupun dataran rendah, (Caahyono. B
.2005,).Bawang daun ini memiliki banyak jenis, namun yang dibudidayakan oleh masyarakat
ada tiga jenis (spesies)myakni : bawang kakung (allium fistulosum L), bawang prei (allium
ampeleprosum var.porrum), dan bawang kucai (allium schoeprasum L.) Disamping itu
bawang daun masih sefamili dengan bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay.
Bawang daun memiliki manfaat selain sebagai sayuran, dapat di gunakan juga untuk
mengobati penyakit seperti : antibiotik, mengobati cacing, rematik, dan memudahkan
pencernaan. Kandunngan gizi bawang daun setiap 100 g yaitu :
No Jenis Zat Jumlah Kandungan Gizi
1. Kalori (kal.) 29,000
2. Protein (g) 1,80
3. Lemak (g) 0,40
4. Karbohidrat (g) 6,00
5. Serat (g) 0,90
6. Abu (g) 0,50
7. Kalsium (mg) 35,00
8. Fosfor (mg) 38,00
9. Besi (mg) 3,20
10. Vitamin (SI) 910,00
11. Tiamin (mg) 0,08
12. Ribloglavin (mg) 0,09
13. Niasin (mg) 0,60
14. Vitamin C (mg) 48,00
15. Air (g) -
16. Nikotinamid (mg) 0,50
Sumber: Cahyono. B. (2010)
2.2 Morfologi Bawang Daun
Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran daun semusim (berumur
pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atatu rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60
cm atau lebih, tergantung pada varietasnya . Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-
anakan baru sehingga membentuk rumpun. Organ-organ penting bawang daun adalah sebagai
berikut :
Akar bawang daun berakar serabut pendek yang bertumbuh dan berkembang kesemua arah
dan sekitar permukaan tanah. Tanaman ini tidak memiliki akar tunggang. Perakaran bawang
daun cukup dangkal, antara 8-20 cm. Perakaran bawang daun dapat tmubuh dan berkembang
dengan baik pada tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air dan kedalam tanah (solum
tanah) cukup dalam. Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegak nya tanaman dan alat
untuk menyerap zat-zat hara dan air (Cahyono B., 2005).
Batang bawang daun memiliki dua macam yaitu batang sejati dan bawang semu. Batang
sejati berukuran sangat pendek, berbentuk cakram, dan terletak pada bagian dasar yang
berada di dalam tanah. Batang yang tampak di permukaan tanah nerupakan batang semu,
terbentuk (tersususun) dari pelepah-pelepah daun (kelopak daun) yang saling membungkus
dengan kelopak daun yang lebih muda sehingga kelihatan seperti batang. Batang semu
berwarna putih atau hijau keputih-putihan dan berdiameter antara 1-5 cm, tergantung
varietasnya. Fungsi batang bawang daun, selain sebagai tempat tumbuh-tumbuh daun dan
organ-organ lainya, adalah sebagai jalan untuk mengangkut zat hara (makanan) dari akar
kedaun dan sebagai jalan untuk menyalurkan zat-zat thasil asmilasi ke seluruh bagian
tanaman (Cahyono B.,2005).
Daun tanaman bawang berbentuk bulat, memanjang, berlubang menyerupai pipa, bagian
ujung meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaan daun halus. Daun
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis dan hasil fotosintesis digunakan
untuk pertumbuhan tanaman. Daun tanaman bawang daun ini yang di konsumsi (dimakan)
sebagai bumbu atau penyedap sayuran (Cahyono B., 2005).
Bunga bawang daun tergolong bunga sempurna (bunga jantan dan betina terdapat pada satu
bunga). Dalam setiap tandan bunga terdapat 68-83 kkuntum bunga, panjang tangkai tandan
bunga mencapai 50 cm atau lebih. Bunga bawang terdiri atas 6 buah mahkota bunga , 6 buah
benang sari, 1 buah plasenta, tangkai bunga, kelopak bunga dan bakal buah, dan mahkota
bawang daun berwarna putih
Buah bawang daun berbentuk bulat, berwarna hijau muda. Biji bawang daun yang masih
muda berwarna dan setelah tua berwarna hitam, berukuran sangatkecil. Bawang daun
berbentuk umbi, umbi bawang daun ini berukuran kecil dan dapat digunakan untuk
mengobati borok dan goreng
Bawang daun ini berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau
lebih, berakar serabut, batang tersusun berbentuk pelepah-pelepah daun berwarna hijau
keputih-putihan, daun berbentuk bulat memanjang berlubang menyerupai pipa dan ujungnya
meruncing. Bawang daun tumbuh di dataran rendah dan tinggi mencapai ketinggian 200-
1200 m dpl. Curah hujan yang tepat sekitar 1000-1500 mm/tahun dengan memiliki suhu 19o c
-24o c. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budiddaya bawang daun. Bila tanah
bersifat asam perlu dilakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang
cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah berstruktur lempung yang
mengandung pasir (Cahyono B., 2005).
2.3 Pupuk
Pupuk dalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik berupa organik maupuna anorganik
untuk mengganti atau menambah unsur hara yang hilang dari dalam tanah dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi tanaman (Sutedjo, 2010).
Menurut sutedjo (2010), berdasrkan senyawanya pupuk terbagi atas pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang berasal dari hasil akhir dari perubahan atau
penguraian bagian-bagian (sisa tanaman dan binatang) seperti pupuk kandang dari kotoran
hewan (sapi, kambing, ayam, babi, kuda, kerbau dll.), pupuk hijau (dari dedaunan, ranting,
batang tumbuhan) dan kompos. Sedangkan pupuk anoragnik atau mineral, yakni semua
pupuk buatan.
Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan produktivtas
tanaman. Keperluan tanaman akan pupuk sama halnya keperluan manusia akan makanan.
Pupuk yang digunakan sesuai anjuran dan seefesien mungkin akan memberkan hasil secara
ekonomis. Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan kedalam tanah yang digunakan untuk
memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman.
Tanaman sayuran membutuhkan tanah yang gembur serta banyak mengandung bahan
organik. Bahan organik merupakan bahan yang penting dalam memciptakan kesuburan tanah,
baik secara fisik, kimia maupun biologi tanah. Bahan organik sangat ditentukan oleh sumber
dan susunanya, oleh karena itu laju dekomposisi harus diperhatikan. Sumber primer bahan
organik adalah berupa akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Dalam proses
dekomposisinya jaringan hewan lebih cepat mudah dari pada jaringan tumbuhan (Sahlan,
2003).
Menurut Setiawan (2010) Pupuk kandang yang mengandung unsur hara esensial baik unsur
hara makro (N, P, K, S, Mg, Ca) dan unsur hara mikro ( S, Mn, Zn, Co, Mo) yang
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis bagi kesuburan tanah. Seperti memudahkan air
hujan, memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air, mengurangi erosi, tanah menjadi
gembur, dan sumber unsur hara bagi tanaman.
2.4 Pupuk Kandang Sapi
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat mengandung air dan lendir. Bagi pupuk
padat yang keadaanya demikian bila terpengaruh oleh udara maka cepat terjadi pengkerakan
sehingga menjadi keras, selanjutnya air tanah yang akan melapukan pupuk itu sehingga sukar
menembus atau merembes didalam tanah. Dengan demikian peranan jasad renik untuk
mengubah bahan-bahan yang terkandung didalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia
didalam tanah untuk mencukupi keperluan pertumbuhan tanaman mengalami hambatan,
perubahan akan berlansung perlahan-lahan. Oleh sebab itu pupuk kandang sapi disebut pupuk
dingin (Mulyani, 1987).
Menurut Simatra (2005) pupuk kandang sapi berpengaruh nyata meningkatkan Tinggi
tanaman, diameter tanaman, berat basah tanaman bayam, tetapi berpengaruh tidak nyata
meningkatkan PH tanah dan N tanah.
Kandungan unsur hara yang terdapat dalam kotoran sapi yaitu Nitrogen 0,4 %, Fosfor 0,2 %,
Klium 0,10 %. Kualitas kotoran sapi bergantung dari pemberian makanan dan perawatan
hewan ternak dan pupuk kandang sapi ini merupakan pupuk dingin, maka pemberian pupuk
kandang sapi kedalam tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum masa tanam (Setiawan, 2007).
2.5 Pupuk Nitrogen (Urea)
Pupuk kimia yang paling banyak oleh tanaman bawang daun adalah nitrogen (N). Nitrogen
merupakan faktor pembahas dalam pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun karena
hasil utamanya adalah daun. Jenis pupuk yang umum digunakan adalah urea ( Bandini dkk,
2000).
Unsur nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tanaman dibandingkan dengan
unsur esensial lainnya yang diambil dari tanah (Khrisna dan Rosen, 2002). Sekalipun
nitrogen di alam cukup banyak, yaitu sekitar 78%, tetapitanaman sering
mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan nitrogen bersifat labil sehingga mudah tercuci
atau menguap. Sebagai salah satu komponen udara nitrogen berupa gas yang tidak berbau,
tidak berasa dan baru bisa dimanfaatkan oleh tanaman setelah terfiksasi (tertambat), misalnya
oleh bakteri dan ganggang (Ashari, 1995).
Di dalam organ dan sel tanaman, nitrogen merupakan salah satu komponen dasar penyusun
protein. Fiksasi purin dan puridin dari DNA dan RNA mengandung nitrogen. Senyawa
propirin yang berperan penting dalam proses fotosintesis mempunyai nitrogen dalam struktur
kimianya. Meskipun tidak semuanya, beberapa vitamin juga mengandung nitrogen. Nitrogen
terlibat dalam fungsi yang sangat luas dalam sel tanaman, juga pada beberapa reaksi
fisiologis dan biokimia selama fase vegetatif dan generatif tanaman.
Tumbuhan yang terlalu banyak mendapat ntrogen baisanya mempunyai daun yang berwarna
hijau dan tebal, dengan sistem akar yang kerdil sehingga nisbah tajuk- akarnya tinggi (nisbah
ini kecil bila kurang nitrogen) (Salisbury dan Ross, 1995).
Menurut Hardjowigeno (2003) unsur nitrogen merupakan unsur utama pada tanaman dalam
merangsang pertumbuhan tanaman khususnya batang, cabang, dengan daun. Nitrogen juga
merupakan unsur yang sangat penting sebagai komponen klorofil yang memberikan warna
hijau pada daun tanaman dan sebagian yang menyusun protein serta protoplasma. Pupuk urea
adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur nitrogen
merupakan zat hara yang sangat penting diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-
butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia C0 (NH2)2 , merupakan pupuk yang mudah
larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (Higriskopis), karena itu sebaiknya
disimpan ditempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N
sebesar 46 % dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg nitrogen.
Unsur hara nitrogen yang dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunanya bagi tanaman
untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain : 1). Membuat daun tanaman lebih hijau
dan segar dan banyak mengandung butir hijau (Clorophyl) yang mempunyai peranan sangat
penting dalam proses fotosintesa, 2). Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah
anakan, cabang dll.), 3). Menambah kandungan protein tanaman, 4). Dapat dipakai untuk
semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha
perternakan dan usaha perikanan (Palimbani, 2007).
Penggunaan pupuk urea dilakukan dengan cara yang baik dan bijaksana dalam budidaya
tanaman bawang daun akan berdampak menguntungkan bila diimbangi dengan jumlah N
yang dibutuhkan tanaman serta penggunaan pupuk kandang sapi.
Pelaksanaan penelitian diawali dengan pengolahan tanah dengan membersihkan areal lahan
dari gulma dan tunggul dari sisa panen dari tanaman sebelumnya. Kemudian tanah diolah
dengan cara dibajak dahulu hingga menjadi gembur dan diratakan. Dibuat guludan atau plot
percobaan menggunakan cangkul dengan ukuran 1 x 2 m2. Tinggi plot percobaan 25 cm
dengan lebar parit antar bedengan 25 cm, setalah selesasi membuat plot percobaan diberikan
pupuk kandang sapi sesuai dengan perlakuan penelitian dengan cara ditaburkan kedalam plot
percobaan, tanah diratakan dengan cangkul. Luas areal percobaan keseluruhan yaitu panjang
20,5 m dan lebar 4,5 m.
3.4.2 Penanaman
Bibit yang diperoleh dari petani berupa bibit bawang daun anakan yang berumur 2 bulan dan
dipilih yang seragam, kemudian dipindahkan kelahan penanaman. Jumlah bibit yang ditanam
2 bibit per lubang, dan ditanam dengan jarak 20 x 20 cm. Rata-rata tinggi bibit bawang
daun 20 cm, penanaman dilakukan dengan cara melubangi tanah dengan menggunakan
koret, kemudian bibit bawang daun ditanam dengan posisi tegak (berdiri), Kemudian tanah di
padatkan pelan-pelan disekitar pangkal batang, setelah selesai penanaman dilakukan
penyiraman. penanaman dilakukan pagi hari sehingga tidak terkena matahari langsung.
3.4.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan ini meliputi:
1. Penyulaman, adalah mengganti bibit yang mati dengan bibit yang baru penyulaman ini
dilakukan pada lubang tanam yang mati pada umur 5-10 hari setelah tanam, Dengan tanaman
cadangan yang sudah dipersiapkan.
2. Pengairan, dilakukan pada pagi hari atau sore hari dengan cara penggenangan selama 15-30
menit pada area parit plot penelitian.
3. Penyiangan, adalah membersihkan tanaman dari tanaman Penggangu/gulma yang tumbuh
pada areal penanaman, Penyiangan dilakuakan pada saat tanaman berumur 2 minggu setelah
tanam. Penyiangan selanjutnya dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 minggu setelah
tanam.
4. Pengendalian hama dan penyakit, dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida pada saat
muncul tanda-tanda tanaman yang terserang hama dan penyakit.
3.4.4 Pemupukan
Pemberian pupuk kandang sapi di berikan 1 kali dengan dosis 15 ton/ha diberikan 1 minggu
sebelum tanam (3 kg/plot). Pupuk urea diberikan 2 kali (1/2 bagian diberikan 1 minggu
setelah tanam dan 1/2 bagian diberikan pada waktu tanam berumur 4 minggu setelah tanam)
yakni dosis n1 = 100 kg/ha atau 20 g/plot dibagi 50 tanaman= 0,4 g/tanaman, n2 = 200 kg/ha
atau 40 g/plot dibagi 50 tanaman= 0,8 g/tanaman, n3 =300 kg/ha atau 60 g/plot dibgi 50
tanaman = 1,2 g/tanaman.
Pemberian pupuk ini diberikan dengan cara melarutkan pupuk kedalam air yang ditempatkan
diember kemudian disiramkan satu persatu ke tanaman secara hati-hati agar tidak mengenai
tanaman sampingnya. Untuk ukuran air ialah 2,5 litter air/plot (50 ml/tanaman).
3.4.5 Pemanenan
Pemanenan di lakukan pada saat tanaman berumur 65 hari setelah tanam, Tanda tanaman
yang akan di panen ialah tanaman yang beberapa helai daun mulai menguning atau
mengering. Panen dilakukan pada pagi hari agar tidak cepet mengalami kelayuan karna sinar
matahari, Panen dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun tanaman dan
membongkarnya dengan alat bantu cangkul secara hati-hati agar akarnya tidak patah di dalam
tanah, kemudian akar dibersihkan dengan air bersih.