BAB I
PENDAHULUAN
dibutuhkan dalam jumlah besar dan kontinyu karena buah ini banyak disukai oleh
hasil panen yang tinggi dengan input pupuk kimia, pestisida kimia, benih varietas
berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberi hasil panen yang tinggi
sedangkan penggunaan pupuk organik yang tidak hati-hati terutama pada proses
hamparan limbah pertanian yang dibiarkan terendam air dan mengalami proses
fermentasi aeroup akan menghasilkan gas metane yang berpotensi besar terhadap
a. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan
sedimen,
b. Ancaman bahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida
c. Pengaruh aditif senyawa kimia pertanian pada mutu dan kesehatan makanan,
Korea, Hongkong, Cina, Thailand dan Indonesia. Pemakaian pupuk organik atau
Sifat fisik, kimia dan biologi tanah banyak berpengaruh dalam membangun
varietas unggul, melupakan usaha perbaikan lahan dan pengelolaan bahan organik
Pupuk organik, tanah yang subur dan mengandung hara yang cukup
merupakan syarat mutlak bagi tanaman mentimun. Hara NPK juga di perlukan oleh
nutrisi di dalam tanah pada kondisi cukup dan seimbang. Keseimbangan penggunaan
pupuk organik dan anorganik akan memberikan stimulan yang cukup untuk
Mentimun juga dikenal dalam dunia kesehatan sebagai obat batuk, penurunan
panas dalam, bahkan mentimun yang dikukus dan di simpan sehari semalam lalu di
4
diamkan langsung akan berkhasiat mengurangi sakit tenggorokan dan batuk - batuk.
dalam hal sifat fisik dan kimia tanah. Tanah yang kurang subur menyebabkan
produksi menurun. Untuk itu dalam penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah
dan penambahan usur hara. Dalam hal ini dapat dilakukan pemanfaatan pupuk
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
mentimun. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang mengalami
dipengaruhi beberapa faktor antara lain, yaitu jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
tanah permukan (top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya
serap dan daya simpan air, yang keseluruhan dapat meningkatkan daya kesuburan
tanaman juga dapat meningkatkan efisensi pengunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi, jagung
dan kentang) maupun tanaman sayur – sayuran (kacang panjang, timun, terong
(Rusmaili, 2011).
pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir, dalam keadaan demikian
peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk
menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah, juga mencukupi keperluan
buah (timun, labu-labuan, belewah). Pupuk kandang kambing, karena pupuk ini
(Intan, 2010).
pertumbuhan tanaman tersebut selain faktor-faktor yang lain, hal ini dikarenakan
pupuk sebagai salah satu pemberian unsur-unsur nutrisi yang diperlukan oleh
tanaman. Penggunaan pupuk pada penelitian ini adalah pupuk NPK Mutiara 16-16-16
dan Pupuk Kandang Sapi. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 adalah pupuk yang
mempunyai kombinasi nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) yang dirancang untuk
merupakan pupuk majemuk yang di buat dari bahan-bahan bermutu dan berkualitas.
6
Komposisi unsur hara pada pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dapat disesuaikan dengan
sehingga dihasilkan butiran yang homogen. Dalam pertanian unsur mikro dan makro
harus seimbang, hal ini dikarenakan tanaman menyerap unsur-unsur tersebut untuk
melakukan pertumbuhan . Pertumbuhan tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga
unsur yaitu C 43,6 %, O 44,4 % dan H 6,2 %. Unsur-unsur tersebut diambil oleh
tanaman dari udara berupa CO2 dan O2 serta dari tanah berupa H2O.
(Mulyani¸ 2008)
Pemberian Pupuk Kandang Kambing Dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 Terhadap
Hercules ”.
Varietas Hercules?
7
Varietas Hercules?
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 merupakan variabel
terikat, secara sederhana kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat
Pupuk Kandang
Lembu
Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman
Mentimun
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
10
Varietas Hercules.
Penelitan ini dilaksanakan di lahan Bapak I Sitompul, Desa Aek Kota Batu,
Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis
tanah top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantarum
Divisio : Spermatophyta
Clas : Dikotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
(Cucurbitaceae). Beberapa jenis tanaman lain yang masih satu famili dengan
pemeliharaan mentimun terbagi dua jenis yaitu varietas hibrida diantaranya Hercules
Varietas Hercules diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Tanaman ini
pertumbuhanya kuat dan bercabang banyak, tahan terhadap penyakit embun pagi.
Buah beragam, tidak berongga, cukup tebal, dan rasanya tidak pahit. Buah berbentuk
panjang silindris dan kulitnya berwarna hijau tua. Buah memiliki ukuran panjang 18
cm dan diameter 4 cm, berat buah 350 – 400gr. Setiap tanaman dapat menghasilkan
(Cahyono, 2003).
posisi brand image diareal Sumbagsel ini, PT. Tanindo Subur Prima memiliki produk
handal, yakni Hercules 56. Hercules 56 adalah mentimun hibrida yang merupakan
hasil persilangan yang kini dikembangkan oleh PT. BISI (Benih Inti Subur Intani),
Bila dilihat dari segi hasilnya dapat mencapai 5 kg per tanaman, dengan
jumlah buah antara 10 – 16 buah pertanaman. Panen pertama biasanya dimulai pada
umur 35 hts, sedangkan masa panen mampu bertahan hingga 60 hari setelah tanam.
Bila tanaman dalam kondisi yang baik dapat dipanen hingga 17 kali. Ada pun
kelebihan lainya adalah penggunaan benih / kebutuhan benih yang cukup hemat yakni
antara 750 hingga 800 gr/ha dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm (Harist 2001).
13
terhadap serangan hama penyakit Downy Mildew relatif kuat, penampilan tanaman
berarti banyak cabang – cabang yang lebih produktif. Di samping, itu buah seragam
tidak berongga dengan warna yang hijau tua dan tidak berasa pahit sedikit pun.
Potensi tumbuhnya pun cukup luas, yakni dari dataran renda hingga pada dataran
Selama ini timun Hercules lebih menguasai pasar, hal ini dikarnakan pertama
daerah, kemudian yang kedua oleh karena orang – orang di daerah ini mengenal lebih
dahulu tentang karakteristik timun ini, yakni yang lebih tahan lama, tidak muda
keriput sehingga pedagang lebih menyukainya karena memiliki waktu yang lebih
Mentimun hibrida terdiri dari Asian Star 22 dan Pretty swallau. Asian star
1) banyak percabangan,
4) diameter 3 - 4 cm,
14
4) diameter 4 cm,
2) berwarna hijau,
3) berduri putih,
4) panjang 20 - 21 cm,
2) panjang 45 cm,
Yang kedua jenis mentimun OP (Open polingated) terdiri dari mars, Pluto dan
local. Varitas mars memiliki ciri - ciri sebagai berikut : Umur panen 34 hst, buah
muda berwarna hijau dan buah tua berwarna coklat bersisik, panjang 15 - 18 cm.
15
Pluto memiliki ciri - ciri sebagai berikut : umur panen 33 hst, buah muda berwarna
hijau muda, buah tua berwarna kuning sampai coklat bersisik, panjang 11 - 1 3 cm.
Venus : umur panen 32 hst, buah muda berwarna hijau keputihan dan buah tua
berwarna putih sampai kuning, panjang 14 - 18 cm. Lokal : umur panen 30 - 35 hs,t
warna buah beragam arna putih, hijau keputihan, kuning, coklat panjang antara 12 -
19 cm (Sumpena, 2001).
2.1.2. Akar
Tanaman mentimun terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Tanaman mentimun memiliki akar tunggang dengan bulu akar, tetapi daya tembusnya
(Imdad, 2001).
2.1.3. Biji
Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning -
kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, lunak, menjalar, dan
berbulu berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku – buku, berwarna hijau
16
segar, batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Luas batang atau buku -
(Nawangsih, 2001).
2.1.4. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat lebar, persegi mirip jantung, dan bagian
ujung daunya meruncing. Daun ini tumbuh berselang - seling keluar dari buku - buku
(ruas) batang. Bunga mentimun berbentuk terompet berwarna kuning bila suda mekar
mentimun termasuk tanaman berumah satu artinya bunga jantan dan bunga betina
2.1.5. Bunga
Bunga betina mempunyai bakal buah yang bengkok terletak dibawah mahkota
bunga, sedangkan pada mahkota bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang
membengkok. Bunga jantan keluar beberapa hari lebih dulu baru bunga betina
muncul pada ruas ke enam setelah bunga jantan. Buah mentimun menggantung dari
ketiak antara daun dan batang bentuk ukuranya bermacam - macam antara 12 - 25 cm
dan diameter 2 - 5 cm. Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula
yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau
sampai dengan dataran tinggi. Mentimun diusahakan sebagai tanaman utama atau
sebagai tanaman sela setelah panen padi dan palawija. Di dataran tinggi mentimun
diusahakan setelah tanaman cabai atau tomat dan dalam budidayanya digunakan
sayuran komersial lainnya. Penerapan usaha tani yang intensif, kondisi iklim yang
cocok, dan penerapan kultur teknis tanaman di lapangan secara tepat merupakan hal
mentimun dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi 1000 M di atas
matahari cukup (tempat terbuka), temperatur berkisar 21,1 - 26,7˚ C (Prajnata, 2001).
Tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi. Hal ini
membentuk buah. Demikian juga daerah temperatur siang dan malam harinya
tumbuhanya. Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga mentimun dapat di tanam dari
dengan suhu berkisar antara 21˚ C - 27˚ C. Panjang atau lama penyinaran, intensitas
penyinaran, dan suhu udara, merupakan faktor yang penting karena berpengaruh
terhadap munculnya bunga betina. Panjang penyinaran lebih dari 12 jam perhari
dengan intensitas dan suhu udara yang tinggi, tanaman mentimun lebih banyak
kurang dari 12 jam perhari, dengan intensitas sinar dan suhu udara yang rendah
(Sumpena, 2001).
19
2.2.3. Tanah
Tanah merupakan media dasar bagi tanaman, maka harus mampu memberikan
lingkungan yang cocok bagi tanaman agar akar tanaman dapat menyerap unsur hara
dan air dengan baik. Tanaman mentimun tidak dianjurkan ditanaman pada tanah
Semua tanah yang digunakan untuk lahan pertanian cocok untuk di tanami
mentimun. Supaya produksi yang tinggi dan kualitas yang baik, tanaman mentimun
Tanah yang memiliki sifat kimia dan biologinya kurang baik sering kali
merendah. Pada tanah masam (di bawah 5) dapat menyebabkan tanaman mentimun
unsur hara dan kekurangan garam - garam mineral. Tanah yang becek dapat
memudahkan berjangkitnya penyakit layu bakteri. Oleh karena itu pengolahan lahan
Apabila tanah bersifat asam perlu diberi kapur dolamit dosisnya ditentukan
oleh tingkat keasaman tanah. Semakin rendah pH tanah, semakain banyak kapur
dolamit atau kalsiat yang harus diberikan pada tanah. Namun demikian, pada tanah
yang berasal dari campuran kotoran Lembu dari urine, serta sisa –sisa
Pupuk Kandang Lembu mempunyai beberapa sifat yang lebih baik dari
pupuk alam lainnnya maupun dari pupuk buatan. Sifat – sifat baik ini antara
lain :
tanaman dan hewan, terdiri dari zat organis yang sedang mengalami
pemecahan yang tidak pecah lagi menjadi susunan yang lebih sederhana.
b. Sebagai sumber hara nitrogen, fosfor, dan kalium yang amat penting
Lembu yaitu 86 % H2O, 0,60 % N, 0,15 % P2O5, 0,45 %K2O. Ini merupakan
gambaran rata-ratanya. Hal ini sangat bervariasi dan tergantung pada keadaan
21
sekitarnya dan dapat dilihat jenis-jenis pupuk kandang dan presentase hara
Tabel 2.1. Jenis-jenis Pupuk Organik dan Persentase Hara yang Dikandung.
nitrogen, phosphor, dan kalium, juga mengandung unsure mikro seperti kalsium,
magnesium, tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Adapun dosis
pemupukan untuk bibit tanaman mentimun adalah 30 ton/ha atau sama dengan 3
2.4. Peranan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Mentimun
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang
dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan
Pupuk NPK 16-16-16 adalah pupuk yang mempunyai kombinasi nitrogen (N),
fosfor (P), dan kalium (K) yang dirancang untuk memaksimalkan hasil dan kualitas.
22
Pupuk NPK ini terdiri dari 4 jenis yaitu NPK 16-16-16, NPK 15-15-15, NPK 25-7-7,
NPK 14-14-21. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 ini diberikan 2 minggu sekali terhadap
gejala-gejala seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walaupun
tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak merah coklat.
Selanjutnya, daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutu jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Maka pupuk NPK 16-16-16
sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan, kualitas dan produksi tanaman
cabai. Pada penelitian ini digunakan pupuk NPK 16-16-16 sebab unsur haranya lebih
tinggi meskipun kandungan zat haranya sama. Ada Beberapa Unsur hara yang
2.4.1. Nitrogen
pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu
nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna
dalam pembentukan Fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik lainya. Pupuk nitrogen atau pupuk buatan adalah
jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia
23
sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara
yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya
satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya
Pupuk nitrogen dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan bagi tanaman.
pemupupukan. Karena pupuk merupakan salah satu unsur hara yang di butuhkan
pemupukkan yang tepat sesuai anjuran. Strategi pemberian unsur hara N yang
mencukupi hara tanaman, maka peningkatan kesuburan tanah secara alami melalui
melapuk, yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu
tumbuh kerempeng dan tersendat-sendat. Daun menjadi hijau muda, terutama daun
yang suda tua, lalu berubah menjadi kuning. Selanjutnya daun mengering mulai dari
tanaman sempat berubah, buahnya akan tumbuh kerdil kekuningan dan lekas matang.
Kalau pada tanah tersebut tidak diberi pupuk yang mengandung unsur nitrogen maka
Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman melon warna ini mulai
dari ujung daun menjalar ketulang daun selanjutnya berubah warna kuning lengkap,
dan ini lah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan brwarna merah
sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya.Dapat menimbulkan
daun penuh dengan serat, hal ini disebabkan menebalnya membran sel daun,
parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus kebagian atas.
25
2.4.2. Fosfor
Fosfor (P) juga berperan penting bagi pertumbuhan mentimun, fosfor terdapat
dalam bentuk phitin, nuklein dan fatide.Merupakan bagian dari protoplasma dan inti
sel, sebagai bagian dari inti sel sangat penting bagi pembelahan sel, demikian pula
pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti pada tanaman mentimun, melon
dan semangka. Daun-daunnya berwarna hijau tua atau keabu-abuan mengkilap sering
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, tangkai-tangkai daun kelihatan
lancip-lancip, pembentukan buah jelek merugikan hasil selanjutnya mati. Hal ini di
Tanah yang kekurangan fosfor pun akan jelek akibatnya bagi tanaman.
Gejalah yang tampak adalah warna daun seluruhnya berubah kelewat tua dan sering
tanpak mengkilap kemerahan. Tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah
ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. Kalau tanaman berubah buahnya
kecil, tampak jelek dan lekas matang. Pada tanah seperti itu perlu diberi pupuk yang
26
mengandung unsur fosfor. Kalau tidak, tanaman akan tetap bernasib jelek dan ahirnya
Fosfor terdapat dalam bentuk phitim, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian
dari protoplasma dan inti sel. Sebagai dari bagian inti sel sangat penting dalam
pembelahan sel, fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO¯4, dan HPO¯4.Bahwa
fosfor di dalam tanah dapat di golongkan dalam dua bentuk, yaitu bentuk organis dan
bentuk anorganis. Di dalam tanah fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat
dewasa pada umumnya, dapat mempercepat pembungaan, pemasakan buah, biji atau
Bahwa fosfor didalam tanah dapat digolongkan dalam 2 bentuk yaitu bentuk
organis, dan bentuk anorganis. Di dalam tanah pungsi P terhadap tanaman adalah
demikian statis, hanya sebagian kecil saja sesungguhnya yang terdapat dalam bentuk
dalam tubuh tanaman semua inti mengandung fosfor dan selanjutnya sebagai
tangkai-tangkai sari, kepala-kepala sari, butir-butir tepung sari, daun buah serta bakal
biji ternyata mengandung P jadi bagian maksud mendorong pembentukan bunga dan
2.4.3. Kalium
Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman mentimun khususnya pada
pembentukan daun, tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur kalium
akan memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengkrut atau keriting terutama pada
daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak
merah coklat. Selanjutnya daun akan mengeriting, lalu mati.Buah tumbuh tidak
sempurna kecil, jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan
(Rahardi, 1999).
Elemen ini dapat dikatakan elemen yang langsung pembentuk bahan organic,
dalam hal ini dapat di tegaskan, bahwa kalium berperan membantu pembentukan
protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,
penelitian kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium. Pada se-sel zat
28
ini terdapat sebagai ion didalam cairan sel dan keadaan demikian akan merupakan
bagian penting dalam melaksanakan turgor, yang disebabkan oleh tekanan osmotis.
Selain itu kalium mempunai pungsi fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang,
ang berarti apabila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan
Kebutuhan (K) ini sesungguhnya cukup tinggi dan dalam hal ini apabila akan
K tidak tercukupi akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua
tetapi kalium tidak terdapat dalam protein. Protoplasma, selulosa, sehingga diduga
gejalah seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walau pun tidak
selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya renda, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan tanaman
Hama ini berupa kumbang daun yang panjangnya ± 1 cm, bersifat pemangsa
segala jenis tanaman (polifag) serta dapat berpindah dari satu tanaman ke tanaman
lain dengan terbang. Hama ini merusak dan memakan daging daun, sehingga
menimbulkan gejala bolong-bolong dan jika serangan cukup berat maka semua
dengan cara melakukan rotasi tanaman, waktu tanaman serempak dan disemprot
Dua jenis kutu pengisap cairan tanaman, yaitu Thrips sp. dan Myzus persicae.
Thrips suka mengisap pucuk tunas dan bunga, sehingga daun mengeriting serta
bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat. Hama Aphids ini akan
mengisap cairan tanaman dari pucuk hingga daun bagian bawah. Serangan hama ini
Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik hitam perak. (b) hindari
menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang
30
penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili
lainnya, seperti melon, semangka, dan waluh. Pemberantasannya melalui (a) jika
serangan banyak dilakukan oleh Thrips sp., lakukan penyemprotan insektisida yang
tepat pada sore hingga malam hari. Jika hanya aphids yang menyerang, penyemprotan
bisa dilakukan pada pagi atau sore hari, (b) beberapa contoh insektisida yang bisa
digunakan adalah Arrivo 30 EC, Marshal 200 EC, Pounce 20 EC dan Confidor 5 WP.
3. Mites
sp.Hama ini termasuk jenis akarina. Bentuk tubuhnya seperti laba-laba; berukuran 1 -
2 mm; serta berwarna cokelat, merah, dan kuning. Binatang ini disebut juga tungau.
bergerombol di balik daun. Serangan hama ini akan menyebabkan daun mengeras dan
muncul karat di balik daun. Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik
hitam perak, (b) hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih
tua dan terserang penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan
(a) semprot dengan akarisida (pestisida untuk jenis akarina) yang tepat sasaran.
Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari. Arahkan mata spray ke balik daun.
(b) contoh beberapa akarisida yang bisa digunakan adalah Kelthane 200 EC,
31
Morestan 25 WP, Meothrin 50 EC, dan Omithe 570 EC. Gunakan dosis sesuai
ini menimbulkan gejala awal berupa bercak kuning yang berbentuk kotak mengikuti
alur tulang daun. Serangannya dimulai dari daun yang sudah tua. Semakin lama,
bercak kuning semakin lebar dan daun mengering, Pencegahannya dengan cara: (a)
hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang umurnya lebih tua, (b)
perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan, dan (c) lakukan sanitasi lahan
secara rutin. Pemberantasannya dengan cara (a) jika tampak gejala awal, segera
semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray ke permukaan daun bagian
atas dan bawah, (b) beberapa contoh fungisida yang bisa digunakan adalah Anvil 50
5C, Nimrod 250 EC dan Score 250 EC. Gunakan dosis yang sesuai dengan anjuran.
Penyakit ini disebabkan oleh Erisiphe sp. Gejalanya hampir sama dengan
gejala downy mildew tetapi terdapat serbuk putih seperti tepung yang muncul di balik
mentimun yang umurnya lebih tua, (b) perbaiki saluran drainase, terutama pada
musim hujan dan, (c) lakukan sanitasi lahan secara rutin.Pemberantasannya melalui
32
(a) ketika gejala awal muncul, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan
mata spray lebih dominan ke permukaan daun bagian bawah. (b)fungisida yang bisa
digunakan di antaranya Afugan 300 EC, Score 250 EC, dan Morestan 25 WP.
3. Antraknose.
bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk agak bulat atau bersudut-sudut sehingga
daun mati, gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara
hujan. Gejalanya, berupa daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan
berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering
Penyakit lain yang menyerang tanaman mentimun, yaitu virus, kudis (scab) dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Mentimun, Tanah topsoil, Pupuk Kandang Lembu, Pupuk NPK Mutiara 16-16-16,
Insektisida (Perfekthion 400 EC, Hostathion 40 EC, Thiodan 35 EC dan Decis 2,5
Air. Sedangkan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Cangkul, Parang,
Parang babat, Gembor, Schliper, Alat ukur, Hand sprayer, Timbangan, Gergaji, dan
Alat tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- K0 : Tanpa perlakuan
- N0 : Tanpa perlakuan
sebagai berikut :
Dimana :
(Lβ)jk = Efek dari pupuk Kandang Lembu interaksi pada taraf ke-j dan
pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk Kandang Lembu
taraf ke-j dan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 taraf ke-k
(Hanafiah, 2010).
35
SK Db JK KT Fhit F0,05
Ulangan r-1 = 2 JKR KTR KTR/KTG 3,44
Perlakuan t-1 = 11 JKT KTT KTT/KTG 2,26
Galat (r-1)(t-1) = 22 JKG KTG
Total 35 JKT
Sumber : Gomez & Gomez (2007)
Keterangan :
Apabila F hitung pada analisis ragam menunjukan keragaman nyata maka untuk
melihat perbedaan diantara perlakuan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji
Scott Knott pada taraf 0,05. Terlebih dahulu menyusun nilai rata-rata perlakuan
menurut urutan besarnya, dimulai dari yang terkecil sampai yang terbesar atau dari
yang terbesar sampai yang terkecil. Menghitung total kumulatif positif dan total
kumulatif negatif dari nilai rata-rata perlakuan. Menghitung nilai Boi untuk setiap
pasangan gugus, kemudian nilai yang maksimum dijadikan sebagai batasan untuk
membagi gugus menjadi dua jika seandainya data perlakuan berbeda nyata maka diuji
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
36
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
n ≥ 26/11
n = 2,36
n = 3 ulangan
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
37
4.1. Persemaian
semai di polibag ukuran 4x7 cm. Media polibag terdiri dari campuran tanah : pupuk
organik dengan perbandingan 1 : 1. Selama dalam persemaian, bibit disiram air 1–2
kali sehari, serta disemprot dengan fungisida atau insektisida untuk mencegah
serangan hama atau penyakit dengan dosis rendah. Pindah tanam dilakukan setelah
Lahan yang tersedia dibajak dan digaru untuk menciptakan kondisi tanah yang
kandang Lembu dan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sesuai dengan dosis perlakuan.
4.3.. Pindah.Tanam
38
Satu hari sebelum pindah tanam, lahan diairi untuk menambah kelembaban
tanah. Pindah tanam dilakukan sore hari untuk memperpendek masa stress tanaman
4.4.. Pemeliharaan
4.4.1. Pemupukan
NPK Mutiara 16-16-16 yang di aplikasikan tiga kali dengan dosis sesuai perlakuan,
aplikasi pertama pada umur 12 hari setelah tanam (Hst), aplikasi kedua 25 Hst, dan
4.4.2. Pengairan
Pengairan rutin diberikan dengan melihat kondisi tanah, pada musim hujan,
yang harus diperhatikan adalah drainase yang harus terbuka untuk membuang air dari
4.4.4. Pemangkasan.dan.Pengikatan
ketiga atau keempat. Dampak positif dari pemangkasan ini adalah mempercepat
4.5. Pemanenan
Panen pertama mentimun dapat dilakukan saat tanaman berumur 31 hari dan di
hentikan setelah 11 kali panen, dengan selang waktu pemetikan sehari sekali. Untuk
tangkai yang terpotong buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara
Setiap plot jumlah tanaman sampel yang diamati sebanyak 3 dari jumlah
Umur berbunga di hitung pada saat tanaman berbunga mekar pada masing-
masing plot penelitian tanaman mentimun, yang diambil satu tanaman contoh.
Dimana setiap tamanan sampel dihitung umur berbunga dan kemudian dirata-ratakan
Umur panen dihitung sejak pemanenan buah pertama dari masing - masing
plot penelitian sampai ke akhir pemanenan yang dapat di hitung. Dimana setiap
dilakukan setelah tanaman berumur 12 minggu setelah tanaman atau pada saat panen.
sampel/tanaman contoh sampai pada saat akhir pemanenan. Dimana setiap tamanan
setelah tanaman berumur 12 minggu setelah tanaman atau pada saat panen.
41
pada setiap tanaman contoh/sampel. Dimana setiap tamanan sampel dihitung berat
Pengukuran panjang buah dilakukan dengan cara pilih buah yang besar dan
panjang, diukur dari pangkal buah sampai diujung buah setelah itu dijumlahkan
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 serta interaksi
keduanya pada parameter yang diamati seperti umur berbunga, umur panen, berat
buah pertanaman sample, berat buah perplot dan panjang buah dapat dilihat pada
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam umur berbunga umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 4. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata
dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari umur berbunga mentimun pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dapat dilihat
nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah
tanam yaitu nilai tertinggi pada K3N2 sebesar 9,55 hari dan nilai terendah pada
K0N0 sebesar 7,33 hari. Dari hasil rataan pada umur berbunga mentimun tersebut
Perlakuan N0 N1 N2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam umur panen umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada lampiran 5. Untuk perlakuan Pupuk Kandang Lembu
pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh tidak nyata dan Pupuk
NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh
yang nyata sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari umur panen mentimun pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dapat dilihat
nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu yaitu
nilai tertinggi pada K3N2 sebesar 166,88 hari dan nilai terendah pada K0N0 sebesar
125,55 hari. Dari hasil rataan pada umur panen mentimun tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.2.
Perlakuan N0 N1 N2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah buah umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 12. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata
dan untuk perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu setelah
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah buah mentimun pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dapat dilihat
nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah
tanam yaitu nilai tertinggi pada K3N2 sebesar 176,86 buah dan nilai terendah pada
K0N0 sebesar 114,18 buah. Dari hasil rataan pada jumlah buah mentimun tersebut
Perlakuan N0 N1 N2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat buah/tanaman sampel umur
12 minggu setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 13. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Lembu pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang
sangat nyata dan untuk perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat buah/tanaman sampel
mentimun pada perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16
dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12
minggu setelah tanam yaitu nilai tertinggi pada K3N2 sebesar 26,54 gr dan nilai
terendah pada K0N0 sebesar 20,98 gr. Dari hasil rataan pada berat buah/tanaman
Tabel 5.4. : Rataan Berat Buah/Tanaman Sampel (gr) Mentimun Umur 12 MST.
Perlakuan N0 N1 N2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam panjang buah umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 15. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang sangat
nyata dan untuk perlakuan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada umur 12 minggu
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari panjang buah mentimun pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dapat dilihat
nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah
tanam yaitu nilai tertinggi pada K3N2 sebesar 22,92 cm dan nilai terendah pada
K0N0 sebesar 13,85 cm. Dari hasil rataan pada panjang buah tersebut dapat dilihat
Perlakuan N0 N1 N2 Rataan
5.2. Pembahasan
terhadap parameter berat buah pertanaman sampel dan panjang buah, sedangkan
terhadap parameter umur berbunga, umur panen dan jumlah buah tidak menunjukkan
berat buah pertanaman sampel. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk Kandang
fotositensis, dengan adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan
protein, lemak vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan buah. Hal
ini disebabkan karena pupuk Kandang Lembu juga berpengaruh sangat nyata
terhadap panjang buah yang merupakan komponen dari berat buah pertanaman
sampel. Atau dengan kata lain berat buah pertanaman sampel merupakan konversi
Pengaruh pemberian pupuk Kandang Lembu sangat nyata terhadap berat buah
pertanaman sampel merupakan komponen dari panjang buah. Apabila panjang buah
semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat buah pertanaman sampel akan
semakin tinggi juga. Dalam hal ini panjang buah sangat nyata akibat pemberian
pupuk Kandang Lembu, dengan demikian dapat dimengerti bahwa berat buah
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
umur berbunga, umur panen dan jumlah buah di akibatkan karena dipengaruhi oleh
factor genetik dan faktor lingkungan (Mulyani, 2010). Hal ini dapat dimengerti
bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu varietas,
5.2.2. Pengaruh pupuk NPK Mutiara 16-16-16 terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman mentimun.
sampel dan panjang buah. Namun demikian umur berbunga, umur panen dan jumlah
terhadap berat buah pertanaman sampel dan panjang buah. Hal in disebabkan oleh
jumlah populasi tanaman per satu satuan luas, dimana semakin banyak populasi
tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan timbulnya persaingan ketat
diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan cahaya matahari. Dengan
cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga berat buah pertanaman
sampel dan panjang buah.akan meningkat. Terlihat bahwa tanaman yang terbaik
adalah pada perlakuan N2 (17 gr/tanaman). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
padat populasi tanaman per satu satuan luas tanaman akan semakin banyak jumlah
terhadap berat buah pertanaman sampel. Hal ini di duga karena pupuk Kandang
Kambing yang semakin banyak, dimana tanaman dapat memanfaatkan energi hasil
Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 yang berpengaruh tidak nyata terhadap umur
berbunga, umur panen dan jumlah buah. Hal ini di duga karena umur berbunga, umur
panen dan jumlah buah dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan
50
tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga (2007), yang menyatakan
untuk jumlah bunga , jumlah asimilasi yang diproduksi dan pembagian fotosintesa.
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk Kandang Lembu dengan pupuk NPK Mutiara 16-
16-16 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk
NPK Mutiara 16-16-16 menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua
faktor lain, sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor
bekerja sendiri-sendiri. Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk
Kandang Lembu tidak dipengaruhi oleh Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 demikian
sebaliknya.
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2010), bahwa pada Pupuk Kandang Lembu terdapat unsur
Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau
BAB VI
6.1. Kesimpulan
nyata terhadap parameter umur berbunga, umur panen dan jumlah buah.
3. Interaksi pupuk Kandang Lembu dan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 tidak
6.2. Saran
dengan taraf diatas 3,5 kg/tanaman dan untuk penggunaan pupuk NPK
DAFTAR PUSTAKA
54
Hanafiah. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo
persada, Jakarta.
Higa dan Widan. 2003. Pedoman Bertanam Mentimun. CV. Yrama Widya, Bandung.
Intan, 2010. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya Jakarta.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mulyani, 2002. Pranan Pupuk fosfor Terhadap Tanaman Sayuran. Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
Nurtika, 2001. Dosis Pupuk Kandang Untuk Tanaman Semusim. CV. Simelex Argo
Media Pustaka. Depok Estate.
Nurhayati, 1996. Pranan Pupuk fosfor Untuk Tanaman Semusim. PT. Argo Media
Pustaka. Depok Estate.
Simatupang et, al, 2008. Berbagai Macam Jenis Pupuk kandang. Abdi Tani. Edisi IX.
Vol. 2.no.6.
Susilo, 2009. Pemupukan Yang Efektif. PT. Agro Media Pustaka. Depok.
Sumpena, 2001. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Lembaga Sehat Dompet
Dhuafa Republika.
56
Sutanto, 2000. Pengaruh Komposisis Media Tanam dan Pemberian Pupuk Kascing
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon. Kaninsius. Yogyakarta.