GPP (Great Giant Pineapple) mempunyai luas lahan 32.000 Ha dan memproduksi
nanas dan pisan sunpride. Latar belakakng LOB dan Kompos yaitu memanfaatkan
limbah dan isolat. Manfaat pupuk hayati menyuburkan tanah dan meningkatkan
kesejahteraan petani. LOB (Liquid Organic Biofertilizer) adalah Pupuk hayati cair
yang mengandung berbagai jenis mikroba. Proses membuat pupuk ada dua tahap
preculture dan produksi. Persiapan produksi LOB yaitu menyiapkan bahan , mencuci
, media preparasi (media ditimbang dan diangkut), proses produksi (input media,
cooling down, preculture dan pemberian aerasi) serta proses inkubasi dan dipanen.
Aplikasi LOB yaitu pagi,siang dan sore jangan dicampur dengan pestisida akan
mengakibatkan hormonnya rusak. Konsentrasi LOB dengan pengaplikasikan 10-20
ml/liter. Pendistribusian GGP yaitu Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung. Bakteri
memakan IAA yang memacu pertumbuhan tanaman. GGP mengembangkan dengan
isolat Micrococcus sp. Sehingga aplikasi LOB dapat menaikkan hasil panen dan
berpotensi mengurani pupuk kimia 25%. GGP fokus pada agriculture, makanan,
industri dan farmasi.
Kelapa sawit membutuhkan nutrisi yang optimum untuk kebutuhan nutrisi dan
dapat menghasilkan hasil yang maksimum. Kebutuhan nutrisi tanaman disediakan
dari berbagai sumber, namun sumber terbesar berasal dari pupuk. Terbatasnya
cadangan bahan deposit pupuk mengakibatkan terjadinya ketergantungan
penyediaan pupuk terhadap impor. Pemupukan memberikan kontribusi yang besar
terhadap total biaya produksi sekitar 60-65% dari biaya perawatan tanaman.
Penerapan manajemen pupuk yang baik dengan 4T yaitu,
1. Tepat produk
Pada tepat produk pupuk harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan
tanaman dengan kandungan yang sesuai dengan SNI dan tidak palsu. Pupuk
yang diberikan harus sesuai dengan fase tanaman dan juga harus spesifik
dengan tanaman sesuai kondisi lahan. Untuk menjamin kualitas pupuk
dengan mengecek di laboratorium dengan dilengkapi perawatan.
2. Tepat dosis
3. Tepat waktu
Pemilihan waktu yang tepat merupakan kunci utama merupakan kunci utama
tercapainya efisiensi pemupukan yang maksimal. Waktu aplikasi harus
memperhatikan curah hujan dan kebutuhan tanaman. Pupuk lebih efektif
diapkilasikan pada kondisi lembab pada umunya awal dan akhir musim hujan.
4. Tepat lokasi dan metode aplikasi
Ada dua metode aplikasi secara mekanis dan manual.
Tujuan dari majemen pemupukan yaitu menyediakan nutrisi yang cukup bagi
tanaman dalam proporsi yang seimbang sehingga dapat menjamin tercapainya
pertumbuhan dan produksi yang optimum. Menjamin aplikasi pupuk yang sesuai
dengan cara yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan tingkat efisiensi yang
maksimal. Mengintegrasikan pupuk mineral dan residu, meningkatkan ketahanan
hama serta penyakit dan juga ramah terhadap lingkungan.