Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di
seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk
organik. Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan oleh para petani. Sebab, jumlah
ketersediaan pupuk subsidi yang ada saat ini sangat terbatas.
Genta organik adalah gerakan pertanian pro organik yang pemanfaatan pupuk
organik,pupuk organik , pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap
maslalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk
organik , pupuk organik, dan pembenah tanah secara mandiri.
Genta organik tidak berarti mengharapkan penggunaan pupuk anorganik
(kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak
berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.
Tujuan
1. Kotoran sapi
2. Kotoran kelinci
3. Kotoran unggas
4. Kotoran kambing
5. Kotoran kuda
A. Pemupukan hayati
Nama kolektif semua kelompok fungsional mikroba tanah, berfungsi
menyediakan hara bagi tanaman , baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pupuk hayati = pupuk organik, bentuk padat dan cair.
- menyediakan hara, memfasilitasi penyerapan hara - mengefesienkan dan
mengefektifkan penyerapan hara
- merombak bahan organik
B. Pupuk organik
Pupuk berasal dari tumbuhan mati , kotoran hewan dan bagian hewan atau
limbah organik ainnya yang telah melauli proses rekayasa berbentuk padat atau cair ,
dapat diperkaya bahan mineral atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan
kadungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisika,kimia, dan
biologi tanah
Mengandung unsur hara lengkap (makro primer, mkro sekunder, mikro), asam
organik,ZPT, enzim , vitamin namun kadar haranya rendah. Hara utama C- organik
sebagai sumber energi bagi mikroba.
Ciri-Ciri pupuk organic:
Bahan-bahan sudah hancur karena pemrosesan (pengomposan)
Tekstur remah tidak lengket dan tidak panas (dingin/suhu alami 30º C)
Warna coklat kehitaman.
Tidak berbau (bau kotoran sudah hilang)
Kadar air 34-35% (? 40%).
Bukti Screenshoot: