Anda di halaman 1dari 2

Nama : Taufik Ismail

NIM : 02.03.22.281
Prodi : 2B PPKH
Mata Kuliah : Teknik Penulisan Ilmiah

Organic Fertilizer untuk Pertanian Berkelanjutan


Milenial Agriculture Forum Vol. 3 Edisi 50

a. Latar belakang
 Penggunaan agro kimia meningkat (pestisida, hebrisida, pupuk
kimia, dll.)
 Hama dan penyakit bervariasi dan semain meningkat
 Produktivitas dan produksi pertanian meningkat

b. Materi
Pupuk/Fertilizer

 Suatu bahan yang diberikan berupa nutrisi untuk tanaman dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi tanaman.
 Setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada
tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan tanaman
(Romaskam & Yuwono, 2006).
 Suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau
biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman
(Sarief, 1993) – pupuk organik

Berdasarkan senyawanya:

 Pupuk organik : pupuk yang mengandung senyawa organik, kebanyakan


pupuk alam tergolong pupuk organik misalnya kompos, bokashi, pupuk
hijau, pupuk kandang.
 Pupuk anorganik/mineral : pupuk yang berasal dari senyawa anorganik,
kebanyakan pupuk buatan merupakan pupuk anorganik misalnya TSP,
KCl, ZA.

Sistem pertanian berkelanjutan sebenarnya memanfaatkan sumberdaya yang dapat


diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui secara seimbang tanpa menimbulkan
kerusakan permanen. Kita harus berhati-hati agar dapat seimbang dan tidak
merusak. Pertanian berkelanjutan melihat dari aspek sosial, ekonomi, dan
lingkungan.
Tanah sebagai media tumbuh menjadi tanah sebagai bioreaktor (tanah sebagai
pabrik dari aktifitas penyediaan kondisi lingkungan tanaman dan unsur hara)

Sistem pengolahan : Pertanian Organik

Pertanian Terpadu

Manipulasi bahan organik dengan rentang yang berbeda-beda

- Penanaman hijauan
- Pengembalian bahan segar
- Kompos/bokhasi
- Pupuk hayati
- POC, Eco Enzym, MOL, dll.

Mengkombinasikan antara biologi, fisika, kimia tanah yang akhirnya bisa


mendukung terhadap kesuburan dan lingkungan yang ingin kita capai.

Tahapan pengomposan :

- Mesofilik
- Termofilik
- Stabilisasi

Hasil:

• Sanitasi: mengurangi organisme pengganggu, larva serangga, parasit dan benih


tanaman pengganggu.

• Energi bioavailable dan volume limbah berkurang.

• Menghasilkan sejumlah besar karbon dioksida dan methan

• Menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbons →bioremidasi

Kesimpulan

1. Pengelolaan BOT sebagai bioreactor tanah merupakan kunci dari pertanian


berkelanjutan.

2. Organic fertilizer dapat mengambil peran pada pertanian berkelanjutan.

3. Produksi tanaman (padi) dapat ditingkatkan dengan mengembangkan Organic


biofertilizer

Anda mungkin juga menyukai