Anda di halaman 1dari 26

Bioteknologi Tanah

Endang Sulistyorini
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Pemanfaatan Mikroorganisme pada proses pertumbuhan
tanaman
Mikrob Pelarut Fosfat
Penghasil Antibiotik dan Biokontrol (Pengendali hayati)
3. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam manajemen lingkungan
Bioremediasi tanah terkontaminasi pestisida, pertambangan
4. Fauna Tanah dan pemanfaatannya (Cacing Tanah)
5. Kuis
6. UAS (Ujian Akhir Semester)
Keanekaragaman Hayati untuk Bioteknologi

 Keanekaragaman hayati – keragaman makhluk


hidup serta kompleks ekologis
didalamnya,termasuk keanekaragaman didalam
dan antarspesies, serta ekosistem
 Keanekaragaman hayati---Persyaratan penting
dalam pengembangan bioteknologi,baik dimasa
lalu,masa kini dan masa depan
 Berdasarkan beberapa kajian LIPI menyatakan
bahwa kemungkinan besar keanekragaman hayati
di Indonesia lebih tinggi dibanding Brasil, dan
tentang kajian Mack dan Alonso (1998) telah
melaksanakan eksplorasi diPapua juga
menyimpulkan hal yang sama bahwa Indonesia
merupakan negara dengan keanekaragaman yang
tinggi di dunia.
BIOTEKNOLOGI UNTUK
PERTANIAN
 Dalam bidang pertanian, bioteknologi memberikan
alternatif pilihan untuk
(1) memanfaatkan, melestarikan dan memperkaya
keanekaragaman hayati;
(2) mempercepat perakitan tanaman, hewan, atau mikroba
unggul melalui teknologi rekayasa genetik,
pemanfaatan marka molekuler dan kultur in vitro; dan
(3) memanfaatkan mikroba : (a) dalam pengolahan hasil
panen, (b)sebagai bahan utama dalam formulasi
pestisida hayati, pupuk hayati, biodekomposer dan
probiotik yang ramah lingkungan
Bioteknologi Tanah
 Pemanfaatan Mikrob tanah untuk meningkatkan
produksi dan sebagai agen hayati pengendali
hama dan penyakit tanaman.
 Produk pupuk hayati pertama yang dibuat dalam
skala komersial adalah Legin (leguminosae
inokulum) produksi Fakultas Pertanian UGM pada
awal tahun 1980-an dalam proyek nasional
pengembangan Kedelai
 IPB dan Unpad juga mengembangkan pupuk
hayati dalam skala komersial (Boks3 PROVIBIO-
IPB untuk peningkatan produksi pangan)
Pengertian ekologi
• Menurut Ernst Haeckel “oekologie”, terdiri atas
dua suku kata Yunani, yaitu “oikos” (rumah
tangga atau tempat tinggal) dan “logos” (ilmu,
studi atau kajian).
• Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi
antara organisme dengan lingkungannya.
• Ekologi tanah merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan organisme tanah dengan
lingkungannya
Latar Belakang
 Menurut BPS Kabupaten Brebes, data produktivitas
bawang merah di Brebes pada tahun 2012-2018 brebes.xls.

Produktivitas Bawang Merah

Kecamatan dan Rata-rata Produksi (ton/Ha)


total
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kecamatan Brebes 11.3 11.4 11.6 10.6 10.8 9.9 9.8

Rata-rata 10.7
Menurut Purba R (2016) Produktivitas bawang merah
ditingkat petani berkisar 7-10 t/ha sedangkan potensi hasil
bawang merah dapat mencapai 10-20 t/ha.

Produktivitas bawang merah di Indonesia masih rendah


dengan rata-rata 9,24 ton/ha produktivitas bawang merah
nasional, jauh dibawah potensi produksi yaitu diatas 20
ton/ha (Kementerian Pertanian, 2014).

Kondisi ini disebabkan


 Petani tidak menggunakan pupuk organik sehingga
kadar bahan organik rendah (Purba R, 2016)
 Penggunaan bibit yang kurang bermutu dan media
tanam yang kurang baik (Rahmah dan Sipayung, 2013).
 Pemakaian pestisida yang berlebihan dapat menjadi
sumber pencemar bagi bahan pangan, air, dan
lingkungan hidup (Badrudin dan Jazilah, 2010).
Pemberian pupuk anorganik tanpa
Pengendalian OPT dengan pestisida
pemberian bahan organik

Pestisida berlebih yang diaplikasikan


dapat berpengaruh pada perubahan
keseimbangan ekologi tanah yang
dapat merusak organisme non target
sehingga berimplikasi pada komposisi
organisme tanah (Fais, 2009)

Aktivitas nguler (Pemetikan daun yang terserang OPT)


Menurut Mutho’ (2010) Lingkungan anorganik yang didalamnya
dipenuhi dengan berbagai bahan kimia sintetis, baik dari sisa
pemupukan maupun penyemprotan pestisida dalam mengendalikan
hama, dapat menyebabkan matinya organisme tanah.

Pemulihan kesuburan tanah


 Meningkatkan pemberian bahan
organik
 Aplikasi mikrob pupuk hayati
 Menggunakan pupuk anorganik
secara seimbang
Tujuan pembelajaran ekologi tanah
• Agar kita dapat memahami keseimbangan ekosistem,
bagaimana cara memperlakukan organisme tanah
sehingga tercipta kelestarian lingkungan dan kesehatan tanah
sebagai unsur utama dalam kehidupan.
Menurut Suripin, 2002 Tanah adalah
benda alami yang bersifat heterogen
yang memiliki 3 fungsi (fisik, kimia dan
biologi)
Faktor yang memengaruhi kelimpahan organisme tanah :

1. Bahan organik
2. Aerasi (oksigen) Macam-macam organisme
3. Suhu tanah tanah selain bakteri dan
4. pH tanah jamur berdasarkan ukuran
5. Kelembaban tanah
1. Makrofauna (20 mm)
2. Mesofauna (< 2mm)
3. Mikrofauna ( < 100µm)
Peranan Makrofauna
Vermikompos adalah kompos yang dihasilkan dari proses
perombakan bahan bahan organik yang dilakukan oleh
cacing tanah.
Vermikompos memiliki keuntungan bagi tanah pertanian,
Menurut Fitria et al, 2018 Pemberian vermikompos pada
tanah Ultisol nyata meningkatkan P tersedia dan C-Organik
tanah.
Hasil penelitian
Peranan mesofauna
Soil mesofauna is dominated by mites (Acari) and
springtails (Collembola), Because of their abundance and
species richness in soils, mites and springtails have been
proposed as soil quality indicators (Bedano, et al 2011)

Menurut Suhardjono et al. (2012), Collembola berperan


sebagai indikator hayati tingkat kesuburan atau keadaan
tanah. Collembola membantu menyebarkan jasad renik
sehingga dapat mempercepat perombakan bahan
organik.

Sulistyorini, et al. 2018 menyatakan bahwa terdapat


kelimpahan Oribatida yang berbeda pada enam tipe
penggunaan lahan di Kecamatan Mentebah, Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Peranan Mikrofauna
 Sebagai Penghasil Antibiotik
 Dapat bersimbiosis dengan akar tanaman (Rhizobium
dan Mikoriza)
 Dapat melarutkan unsur hara P yang sukar terlarut
didalam tanah.
Simbiosis dengan Akar Tanaman
Bakteri Rhizobium

1. Mampu menambat N
2. Bersimbiosis dengan tanaman inang
Tanaman legum
3. Pertumbuhan optimal pada suhu
250-300 C dan pada pH 6-7
4. Dapat dijadikan pupuk hayati yang
ramah lingkungan
5. Menambat N sekitar 50-600 kg/ha
dalam setahun (Schlegel, 1994).
Penggunaan Agen Hayati Rhizobium sp.
terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max) pada
Tanah Salin (Zulaikha dan Yuliani, 2018)
MIKORIZA

Mikoriza merupakan asosiasi simbiosis mutualistik antara


cendawan dengan sistem perakaran tanaman.

Keuntungan
Tanaman : Pengambilan unsur hara
Cendawan : Pengambilan karbohidrat dan keperluan tumbuh dari
tanaman inang.
Manfaat mikoriza

Peningkatan Penyerapan
Unsur Hara
Peningkatan Ketahanan
Terhadap Kekeringan
Ketahanan terhadap
Tanaman tanpa mikoriza Tanaman dengan mikoriza
serangan patogen
Tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan
Serapan Phospat dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada
Tanah Ultisol Akibat Cendawan Mikoriza Abuskula
( (Same,2011)
Kesimpulan

 Keberlanjutan tanah sebagai sistem hidup (living system)
sangat tergantung pada manajemen ekologi tanah dan
keberadaan organisme tanah.
 Organisme tanah berfungsi mempertahankan kualitas
tanah. Penggolongan organisme tanah berdasarkan
ukuran terdiri dari makrofauna, mesofauna dan
mikrofauna yang bermanfaat untuk pengembangan
bioteknologi tanah dan lingkungan.
 Pemahaman ekologi tanah dalam ekosistem pertanian
merupakan kunci utama dalam pertanian berkelanjutan
atau ramah lingkungan (environmentally friendly
agriculture).

Anda mungkin juga menyukai