SEJARAH RUNTUHNYA
KERAJAAN BANTEN
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten merupakan salah satu tempat berdirinya suatu kerajaan
S U LTA N M A U L A N A
K E H
HASANNUDIN
A N C U R A N
1552-1570
MAULANA YUSUF
1570-1585
MAULANA MUHAMMAD
1585-1596
S U LTA N A B U L M U FA K I
1596-1647
S U LTA N A G E N G T I RTAYA S A
1651-1682
S U LTA N H A J I
1682-1687
Akan tetapi pada tahun 1862, kediaman Sultan Ageng Tirtayasa di ketahui oleh Sultan
Haji, hingga ia kemudian mengutus 52 orang keluarganya untuk membujuk Sultan Ageng
Tirtayasa agar kembali ke Istana dan mulai menerapkan tipuan muslihat untuk mengepung
iringan Sultan Ageng Tirtayasa yang masih bersembunyi untuk menuju istana dan
menangkapnya. Setelah tertangkanya Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1862, Belanda
mulai berperilaku seenaknya terhadap kesultanan Banten.
M A S A K E K U A S A A N S U LTA N
H Pada
A J Itahun 1684 Sultan Haji yang naik tahta dan berkuasa selalu di
bayang-bayangi oleh Belanda. Belanda mulai menguasai kesultanan
Banten secara perlahan melalui perjanjian atau persyaratan yang sudah
tertera antara Belanda dengan Sultan Haji.
Perjanjian tersebut nyatanya sangat memberatkan dan merugikan
kerajaan Banten, hingga membuat Banten kehilangan kendali atas
perdagangan bebasnya akibat Belanda yang sudah memonopoli
perdagangan di Banten.
Hingga pada akhir masanya, kesultanan banten kian semakin terpuruk
dan saat masa-masa pemerintahan setelah Sultan Haji pun kesultanan
Banten tetap sulit untuk berkembang akibat VOC/Belanda mengatur dan
mengendalikan kekuasaan raja Banten layaknya sebagai boneka yang
membuat kesultanan Banten semakin hancur dan menghilang pada tahun
1813.
KESIMPULAN
Kesultanan Banten Menuju di ambang keruntuhan dan mulai lenyap dari
kejayaannya akibat dari monopoli dan penjajahan yang dilakukan oleh pihak
Belanda. Kehidupan sosial masyarakat Banten pun yang awalnya baik-baik
saja mulai berubah seiring melemahnya kesultanan Banten dan mulai
mengalami penderitaan yang sangat kuat.
Sultan haji harus membayar perang yang ditimbulkannya, rakyat dipaksa
untuk menjual hasil pertaniannya terutama lada dan cengkeh ke pihak VOC
dengan harga sangat murah, dan selama kekuasaan Sultan Haji seolah-olah
hanya sebagai pegawai VOC dan boneka pihak Belanda. Hal ini tentunya
menjadi penyesalan tersendiri dari sultan haji yang sudah berkompromi
dengan Belanda dan menggulingkan ayahnya sendiri dari tahta kerajaan.
Setelah kematian Sultan Haji, VOC inilah yang berperan penuh terhadap
pemilihan kesultanan Banten, hingga secara perlahan kesultanan Banten
menjadi hilang pada tahun 1813 akibat peran VOC yang berkuasa penuh di
Banten.
THANK YOU