DOSEN PENGAMPU:
Dr. SUHARTI, S.Pd, M.Si
I WAYAN DASNA, Ph.D.
OLEH
2. RESEARCH QUESTION
2.1 Bagaimana dampak inovasi penggunaan pupuk kimia sebagai solusi pemenuhan
kebutuhan nutrisi tumbuhan terhadap lingkungan?
2.2 Bagaimana etika keilmuan memandang permasalahan lingkungan akibat
penggunaan pupuk kimia?
3. PEMBAHASAN
3.1 Pupuk Kimia
Pupuk kimia atau dikenal dengan pupuk anorganik merupakan semua jenis
pupuk yang berasal dari bahan kimia anorganik berupa unsur-unsur esensial bagi
pertumbuhan tanaman yang dibuat secara sintetik tidak hanya berisi unsur hara
tanaman tertentu, tetapi juga dapat berbentuk campuran yang memberikan bentuk-
bentuk ion dari unsur hara yang dapat diabsorpsi oleh tanaman. Setidaknya minimal
terdapat sekitar enam belas unsur yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan
tanaman secara normal, di mana tiga di antaranya merupakan unsur mutlak di antaranya
adalah nitrogen, fosfor, dan kalium (Simanjuntak et al., 2013). Pupuk tidak sama
dengan suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sedangkan suplemen seperti hormon tumbuhan merupakan
tambahan nutrisi untuk membantu proses metabolism tanaman. Namun tidak sedikit
juga keduanya dicampur terdiri dari pupuk buatan kemudian ditambahkan sejumlah
material suplemen (Anne, 2004).
Berdasarkan asalnya, pupuk dapat dibagi menjadi dua yaitu pupuk organik
(pupuk alami) dan pupuk anorgank (pupuk kimia). Berdasarkan kemurniannya, pupuk
anorganik dibagi menjadi dua yaitu pupuk anorganik teknis yang merupakan pupuk
buatan pabrik dari bahan kimia anorganik seperti urea, NPK, dan TSP serta pupuk
anorganik pro analis. Penggunaan pupuk anorganik di Indonesia sangat tinggi
dibandingkan dengan pupuk organik seperti yang disajikan pada gambar 1 berikut:
4. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan pupuk kimia atau pupuk buatan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
tanaman memiliki dampak positif dan negatif. Di antara dampak positifnya adalah
dapat memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan tanaman, memenuhi kebutuhan
unsur hara tanaman, serta lebih efisien. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan
pupuk anorganik secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi tanah di antaranya
terjadi perubahan sifat fisik dan kimia tanah yang menyebabkan kualitas tanah
menurun serta mengancam kehidupan mikroorganisme tanah.
2. Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta perlu
untuk dihormati dengan cara dijaga dan dilestarikan. Secara khusus sebagai pelaku
moral, manusia mempunyai kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik
pada manusia maupun makhluk lain dan lingkungan dalam komunitas ekologis
seluruhnya. Manusia sebagai bagian dari alam semesta bertanggung jawab pula
untuk menjaganya. Kelestarian dan kerusakan alam merupakan tanggung jawab
bersama seluruh umat manusia. Semua orang harus bisa bekerja sama bahu
membahu untuk menjaga dan melestarikan alam dan mencegah serta memulihkan
kerusakan alam, serta saling mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja
yang merusak alam.
REFERENSI
Adhikari, S. (2004). Fertilization, Soil, and Water Quality Management in Small Scale
Ponds: Fertilization Requirements and Soil Properties. 3.
Simanjuntak, A., Ratna Rosanty Lahay, & Edison Purba. (2013). Respon Pertumbuhan
Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Pemberian
Pupuk Npk Dan Kompos Kulit Buah Kopi. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1.
PLAGIARISM SCAN REPORT
Date 2022-12-23
0%
100%
Words 450
Plagiarised Unique
Characters 3422
1. LATAR BELAKANG
sumber nutrisi bagi tumbuhan terdiri dari berbagai jenis baik dari segi wujud fisiknya, sumber
Pupuk sebagai salah satu
pembuatannya, hingga kandungan senyawa kimianya. Salah satu jenis pupuk yang saat ini banyak digunakan adalah
pupuk kimia atau dikenal dengan pupuk anorganik yang dibuat secara kimia melibatkan unsur-unsur anorganik. Pupuk
anorganik memiliki banyak keunggulan di antaranya dapat meningkatkan produktivitas tanaman yang cukup tinggi,
namun penggunaan pupuk anorganik berlebihan dalam jangka waktu relatif lama umumnya dapat berakibat buruk dan
dapat mengubah keseimbangan tanah.
Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), konsumsi pupuk Indonesia berkisar 10 juta ton hingga 11 juta
ton pada 2017-2021. Sepanjang Januari hingga Juni 2022, konsumsi pupuk domestik tercatat sebesar 5,17 juta ton. Jumlah
itu telah mencapai 48,18% dari total konsumsi pupuk pada 2021. Data ini menunjukkan bahwa keberlangsungan hidup
tanaman baik pada bidang pertanian dan perkebunan sangat bergantung pada peran pupuk sebagai sumber nutrisi yang
dapat menyokong kehidupan tanaman dari awal hingga panen, sehingga para ahli mulai berinovasi untuk membuat
formula yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang kemudian dikenal dengan pupuk kimia (pupuk anorganik).
Besarnya kebutuhan akan pupuk masih belum diimbangi dengan ditambahnya persediaan pupuk organik atau pupuk
hayati yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia (pupuk anorganik). Sedangkan petani
atau pelaku tanaman lain lebih memilih menggunakan pupuk kimia sebab pupuk kimia memiliki banyak kelebihan di
antaranya dapat menyuburkan tanah secara cepat, mempercepat pertumbuhan tanaman serta lebih efisien dan mudah
diperoleh. Namun pupuk kimia juga dapat berakibat buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk kimia secara terus-
menerus dapat menyebabkan tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk
meningkatkan kadar asam dalam tanah, asam klorida dan asam sulfat dalam tanah melarutkan remah-remah tanah yang
kaya akan mineral. Perusakan mineral tanah oleh asam tersebut dapat menjadi sebab tanah kehilangan porositasnya. Hal
ini berarti tanah akan menjadi sangat padat atau mengeras sehingga air akan sulit masuk, dan sirkulasi udara yang
berkurang. Pengerasan tanah memicu ketidaksuburan tanah secara keseluruhan hingga tanah menjadi kering sehingga
dapat memicu penipisan mineral dan unsur hara dalam tanah. Hal tersebut membuat tumbuhan akan meningkatan
ketergantungan terhadap pupuk, yang semakin lama akan semakin merusak tanah tempat tumbuhan tersebut hidup,
penggunaan pupuk kimia berlebh juga dapat memusnahkan mikroorganisme tanah, pencemaran air dan dalam jangka
waktu panjang, dapat menjadi penyebab gangguan Kesehatan pada manusia. Realitanya, tidak banyak pelaku tanaman
seperti petani dan pekebun yang mendapatkan edukasi tentang dampak negatif penggunaan pupuk kimia. Oleh karena
itu, makalah studi kasus ini dilakukan untuk mengkaji serta meninjau penggunaan pupuk kimia jika dipandang dari aspek
etika keilmuan dan konservasi lingkungan.
2. RESEARCH QUESTION
2.1 Bagaimana dampak inovasi penggunaan pupuk kimia sebagai solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi tumbuhan terhadap
lingkungan?
2.2 Bagaimana etika keilmuan memandang permasalahan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia?
Matched Source
Page 1 of 2
No plagiarism found
Page 2 of 2
PLAGIARISM SCAN REPORT
Date 2022-12-23
7%
93%
Words 923
Plagiarised Unique
Characters 7191
3. PEMBAHASAN
3.1 Pupuk Kimia
Pupuk kimia atau dikenal dengan pupuk anorganik merupakan semua jenis pupuk yang berasal dari bahan kimia
anorganik berupa unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman yang dibuat secara sintetik tidak hanya berisi unsur
hara tanaman tertentu, tetapi juga dapat berbentuk campuran yang memberikan bentuk-bentuk ion dari unsur hara yang
dapat diabsorpsi oleh tanaman. Setidaknya minimal terdapat sekitar enam belas unsur yang dibutuhkan untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara normal, di mana tiga di antaranya merupakan unsur mutlak di antaranya adalah nitrogen,
fosfor, dan kalium (Simanjuntak et al., 2013). Pupuk tidak sama dengan suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang
diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan suplemen seperti hormon tumbuhan merupakan
tambahan nutrisi untuk membantu proses metabolism tanaman. Namun tidak sedikit juga keduanya dicampur terdiri dari
pupuk buatan kemudian ditambahkan sejumlah material suplemen (Anne, 2004).
Berdasarkan asalnya, pupuk dapat dibagi menjadi dua yaitu pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk anorgank (pupuk
kimia). Berdasarkan kemurniannya, pupuk anorganik dibagi menjadi dua yaitu pupuk anorganik teknis yang merupakan
pupuk buatan pabrik dari bahan kimia anorganik seperti urea, NPK, dan TSP serta pupuk anorganik pro analis. Penggunaan
pupuk anorganik di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan pupuk organik seperti yang disajikan pada gambar 1
berikut:
Informasi dari Peraturan Menteri Pertanian pada 2011 bahwa penggunaan pupuk anorganik di Indonesia telah berlangsung
selama kurang lebih tiga puluh tahun dan digencarkan sejak orde baru. Hal ini secara intensif memunculkan dampak
terhadap lingkungan yang dikenal dengan istilah soil sick (tanah sakit), soil fatigue (kelelahan tanah), serta inefisiensi
penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik terus menerus dengan tidak dilakukan penambahan pupuk
organik dapat mengakibatkan ketidakseimbangan unsur hara di dalam tanah, struktur tanah menjadi rusak, mikrobiologi di
dalam tanah sedikit. Selama ini penggunaan pupuk anorganik berdosis tinggi tanpa menambahkan bahan organik
mengakibatkan penurunan kadar bahan organik tanah, sehingga produksi tinggi tidak dapat dicapai (Mansyur, 2016).
Menurut (Alteri, 2022), pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil
panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat
adanya degradasi (pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian. pupuk anorganik dapat menimbulakan pencemaran
pada tanah sebab banyak kandungan yang terbuang. Fraksi-fraksi tanah yang halus lebih mudah mengalami erosi. Hal ini
menyebabkan unsur hara sebagian besar diserap butir-butir tanah tersebut maka banyak unsur pospor yang hilang karena
erosi. Sebagian besar pospor dalam tanah sukar larut sehingga pospor diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran
permukaan atau air infiltrasi Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganik secara terus
menerus dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan unsur hara yang terkandung di dalam tanah menurun. (Mansyur,
2016)
Sejak
tahun 90-an, pemakaian pupuk buatan (anorganik) oleh petani Indonesia sangat dominan hingga melupakan
peranan pupuk organik sebab respon pupuk organik sangat lambat dalam meningkatkan hasil sehingga mengalihkan
perhatian para petani. Namun tak dapat dihindari bahwa pupuk anorganik meninggalkan residu di dalam tanah sehigga
dalam waktu panjang dapat mengakibatkan rusaknya sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta terjadi degradasi unsur hara
(Adhikari, 2004).
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada umumnya sangat bergantung terhadap keadaan lingkungan di
sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Beberapa sumber daya alam
Page 1 of 2
yang utama bagi manusia di antaranya adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen dominan dari tubuh manusia yang sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup besar dan memiliki kualitas yang baik.
selain itu, udara juga merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. pada akhirnya, Lingkungan yang
baik dan sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungan dalam kondisi keseimbangan yang baik. pengelolaan
lingkungan hidup yang “nir-etik” menyebabkan Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern saat ini . dapat
dikatakan bahwa manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam banyak yang tidak memedulikan peran etika.
Dengan demikian, krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia
kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma
ciptaan dan kepentingannya sendiri dan akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
manusia (Rukandar, 2003).
Di antara beberapa prinsip yang ada dalam etika lingkungan di antaranya adalah (Rukandar, 2003):
Implementasi prinsip-prinsip etika lingkungan penting untuk diupayakan dalam kehidupan manusia karena persoalan
ekologi dan bencana alam yang terjadi pada dasamya diakibatkan oleh pemahaman yang salah. Pemahaman bahwa alam
adalah objek yang boleh diberlakukan dan dieksploitasi sekehendak manusia. Pola pembangunan saat ini perlu diubah dan
diimplementasikan secara jelas terhadap kehidupan. Aspek pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup
manusia tidak semata-mata hanya untuk pemenuhan kebutuhan aspek ekonomi namun juga perlu memberikan bobot
yang setara pada aspek-aspek sosial, budaya dan lingkungan.
Kerusakan yang terjadi pada masa sekarang, tidak hanya dirasakan oleh manusia yang hidup saat ini saja, namun juga akan
berdampak dan dirasakan pula oleh generasi yang akan datang.. Pembangunan membumi identik dengan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Dari beberapa pembahasan di atas, bahwa manusia di tuntut untuk
menjaga lingkungan. Dalam menjaga lingkungan, manusia harus memiliki “etika”. Etika lingkungan merupakan sikap kita
dalam menjaga kelestarian alam ini agar alam ini tidak rusak, baik ekosistem maupun habitatnya. Perlu disadari bahwa
sebagai bagian dari alam ini, manusia harus menjaga lingkungan ini dengan baik dengan norma-norma etika lingkungan
(Rukandar, 2003).
Matched Source
Similarity 6%
Title:Di Subulussalam, Polisi Gelar Bakti Sosial - Singkil Terkini -
https://www.singkilterkini.net/2019/11/tak-hanya-lakukan-penghijauan-polisi.html
Similarity 5%
Title:AKHLAK ISLAM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/hukumislam/article/download/4044/2819
Similarity 5%
Title:Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan Dan Peran ...
https://www.academia.edu/39705268/Korelasi_Antara_Manusia_Dengan_Lingkungan_Dan_Peran_Etika_Lingkungan_Bagi_Manusia_Dalam_Pe
Page 2 of 2
PLAGIARISM SCAN REPORT
Date 2022-12-23
0%
100%
Words 339
Plagiarised Unique
Characters 2593
Penggunaan pupuk anorganik sudah di lakukan sejak dulu khususnya pada masa pemerintahan orde baru untuk
mendorong produktivitas pertanian yang ada di Indonesia. Pemilihan penggunaan pupuk anorganik karena
pengaplikasiannya sangat mudah dan dapat dengan cepat meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya tanaman
padi. Banyak yang tidak memikirkan dampak yang di timbulkan dari pemakaian pupuk anorganik secara terus-menerus,
selain dampak terhadap tubuh manusia yang tidak baik dampak terhadap lingkungan juga perlu diketahui karena jika
penggunaan pupuk anorganik di lakukan secara terus- menerus maka akan berdampak pada tanah dan sedikt demi sedikit
akan menurunkan hasil produksi tanaman dan kualitas tanah (Rukandar, 2003).
Sekecil apapun perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya harus segera diperbuat untuk bumi yang lebih baik,bumi
adalah warisan nenek moyang yang harus dijaga dan diwariskan terhadap anak cucu sebagai generasi penerus
pembangunan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Perilaku manusia terhadap lingkungan yang tepat di antaranya
adalah tidak merusak tanah, tidak membuang sampah sembarangan. tidak menggunakan air secara berlebih, hal ini
merupakan suatu upaya manusia untuk menjaga lingkungan hidup. . Tapi yang terpenting dari itu semua adalah bentuk
konkrit yang harus dilakukan oleh semua pihak dalam berinteraksi dengan lingkungan hidup (Pranata, 2020).
4. KESIMPULAN
1. Penggunaan pupuk kimia atau pupuk buatan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman memiliki dampak positif
dan negatif. Di antara dampak positifnya adalah dapat memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan tanaman, memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman, serta lebih efisien. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik secara
terus menerus dapat berakibat buruk bagi tanah di antaranya terjadi perubahan sifat fisik dan kimia tanah yang
menyebabkan kualitas tanah menurun serta mengancam kehidupan mikroorganisme tanah.
2. Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta perlu untuk dihormati dengan cara dijaga
dan dilestarikan. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mempunyai kewajiban moral untuk menghormati
kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dan lingkungan dalam komunitas ekologis seluruhnya. Semua orang
harus bisa bekerja sama bahu membahu untuk menjaga dan melestarikan alam dan mencegah serta memulihkan
kerusakan alam, serta saling mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja yang merusak alam.
Matched Source
No plagiarism found
Page 1 of 1