Oleh:
Kelompok IV:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
yang dibutuhkan untuk (menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah
disamping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan
Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan – bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pupuk cair organik umumnya
tidak merusak tanah dan tanaman maupun digunakan sesering mungkin. Pupuk
cair merupakan zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan – bahan organik
dan berwujud cair selain berfungsi sebagai pupuk, pupuk cair juga dapat
tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan meningkatkan daya tahan tanaman
2011).
Kelebihan pupuk organik cair adalah unsur hara yang dikandungnya lebih
cepat tersedia dan mudah diserap akar tanaman. Pupuk organik mempunyai fungsi
antara lain adalah memperbaiki struktur tanah, karena bahan organik dapat
ukuran pori tanah sehingga daya pegang air tanah meningkat dan pergerakan
udara (aerasi) di dalam tanah menjadi lebih baik (Erita et al., 2012).
Pupuk organik cair memiliki kandungan hara yang lengkap, bahkan juga
asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Unsur tersebut
tanah yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia bertahun- tahun (Melgo et al.,
2017).
organik yang segar mempunyai rasio C/N tinggi, seperti jerami padi sebesar 50-
sehingga sama dengan rasio C/N tanah (< 20). Semakin tinggi rasio C/N bahan
maka proses pembuatan pupuk akan semakin lama karena rasio C/N harus
diturunkan. Rasio C/N merupakan perbandingan dari pasokan energi mikroba
yang digunakan terhadap nitrogen untuk sintesis protein. Standar kualitas pupuk
alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu 30 kg kotoran ternak (kotoran yang
baik kotoran ternak sapi), 1 tabung cairan mempercepat fermentasi Aktivator M4,
5 kg sampah organik (daun lapuk atau buah-buahan yang sudah busuk yang baik
dijadikan pupuk), air satu ember, digester alat fermentasi pupuk organik cair tipe
penampungan sementara, tempat keluar pupuk organik cair dan drum penampung
pupuk organik cair. Setelah itu sampah organik di cacah di mesin pencacah hingga
Limbah lendi dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang dapat
1. untuk mengetahui teknik pembuatan pupuk cair organik dari beberapa bahan
organik.
1. agar dapat mengetahui teknik pembuatan pupuk cair organik dari beberapa
bahan organik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
pada umumnya adalah kandungan unsur hara yang rendah dan lambat tersedia
dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk organik
pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur nitrogen (N), fosfor
(P), dan kalium (K) tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya. Pupuk
(Roidah, 2013).
yang dibutuhkan untuk menciptakan kesuburan tanah baikfisik, kimia dan biologi.
Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah disamping
sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan pupuk organic
Pupuk cair adalah suatu bahan hara berbentuk cairan yang digunakan
umumnya dilakukan secara anaerob (tanpa oksigen). Manfaat pupuk cair yaitu
lebih mudah terserap oleh tanamn karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.
Tanaman menyerap hara terutama melalui akar, namun daun juga punya
kemampuan menyerap hara. Sehingga ada manfaatnya apabila pupuk cair tidak
hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di atas daun-daun (Pratama, 2011).
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair
ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam
dengan pupuk cair dari bahan anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak
merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu,
pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan
pupuk organik cair adalah pupuk kandang cair, sisa padatan dan cairan pembuatan
sesuai agar kebutuhan hara untuk tanaman dapat terpenuhi. Hal yang lebih
bakteri asam laktat, ragi aktinomisetes dan jamur fermentasi) yang dapat
meningkatkan keragaman mikroba tanah. Pemanfaatan EM4 dapat memperbaiki
organik cair adalah unsur hara yang dikandungnya lebih cepat tersedia dan mudah
diserap akar tanaman. Selain dengan cara disiramkan pupuk cair dapat digunakan
langsung dengan cara disemprotkan pada daun atau batang tanaman (Marlinda,
2015).
Pupuk cair memegang peranan penting dalam metabolisme dan penentu kualitas
nutrisi tanaman. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang
daun dapat memberikan kebutuhan nutrisi pada tanaman antara lain unsur hara
makro (N, P, K, S, Ca, Mg) dan mikro (B, Mo, Cu, Fe, Mn) zat pengatur tumbuh
serta mikroorganisme tanah yang sangat diperlukan oleh berbagai jenis tanaman
(Nur, 2016).
Penggunaan pupuk organik cair aplikasinya lebih praktis. Pupuk ini cukup
dicampurkan dengan air dan disiramkan langsung ke tanah. Alasan inilah yang
cair belum tentu dapat memperbaiki struktur tanah sebaik pupuk organik padat.
padat, organik cair dan kombinasinya terhadap porositas tanah dan pertumbuhan
tanaman bayam (Amaranthus tricolor L.) dan mengetahui pupuk yang paling
yang membusuk. Kandungan karbohidrat yang terdapat di dalam air cucian beras
tertarik untuk mengamati pengaruh penambahan EM-4 dan air cucian beras dalam
menjadikan tanah lebih gembur dan tidak muda terkikis aliran air. Struktur tanah
menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan-bahan organik dan lebih
tahan menyimpan air di banding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik.
Pada tanah yang miskin bahan organik, air muda mengalir dengan membawa
aktivitas organisme yang menguntukan bagi tanaman, meningkatkan cita rasa dan
biasanya dibuang secara open dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut sehingga
akan meninggalkan gangguan lingkungan dan bau tidak sedap. Limbah sayuran
dan buah-buahan mempunyai kandungan gizi rendah, yaitu protein kasar sebesar
1-15% dan serat kasar 5-38%. Penggunaan Effective Microorganisme 4 (EM4)
pemberian kapur dan pemupukan baik organik maupun anorganik. (Kari et al.,
efisiensi penyerapan unsur fosfor (P), yang dapat meningkatkan agregasi tanah
pertumbuhan ginofor.
Pupuk organik dibuat dalam bentuk cairan dengan tujuan agar dapat
pupuk organik cair dapat dilakukan melalui tanah yang kemudian diserap oleh
akar tanaman, dan dapat pula melalui daun tanaman guna mendukung
penyerapan unsur hara secara optimal. Pemberian pupuk organik cair pada
Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari pada hari Sabtu, 10 November 2018
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ember dan tutupnya, tong
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 5 liter air lendi (air
sampah), 1 kg buah nenas, 10 liter air beras, ½ gula pasir dan EM4.
3. Memasukkan air beras kedalam ember dan air lendi (air sampah) lalu aduk
hingga merata.
4. Setelah merata maka kemudian memasukkan bahan yang telah dicacah tersebut
6. Kemudian menutup dengan rapat lalu simpan ditempat yang aman dari
menggunakan saringan.
aplikasikan ketanaman.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pupuk Cair
Variabel pengamatan
No. Jenis Pupuk Pengamatan ke-
Warna Aroma
Pertama Coklat tua Tidak beraroma
Bahan dengan
1. Kedua Coklat tua Bau/alkohol
air lindi
Ketiga Coklat muda Bau/alkohol
Pertama Coklat tua Bau tidak menyengat
Bahan dengan
2. Kedua Coklat tua Bau/menyengat
sisa sayuran
Ketiga Coklat muda Bau/menyengat
Gambar A Gambar B
4.2. Pembahasan
organik cair adalah unsur hara yang dikandungnya lebih cepat tersedia dan mudah
diserap akar tanaman. Selain dengan cara disiramkan pupuk cair dapat digunakan
langsung dengan cara disemprotkan pada daun atau batang tanaman. Pupuk
organik cair adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik
dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses fermentasi yang
menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, untuk mengurangi dampak sampah
Pupuk cair memegang peranan penting dalam metabolisme dan penentu kualitas
nutrisi tanaman. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang
daun dapat memberikan kebutuhan nutrisi pada tanaman antara lain unsur hara
makro (N, P, K, S, Ca, Mg) dan mikro (B,Mo, Cu, Fe, Mn) zat pengatur tumbuh
serta mikroorganisme tanah yang sangat diperlukan oleh berbagai jenis tanaman.
Pupuk organik cair sangat baik jika langsung disemprotkan pada batang,
daun, bunga dan buah. Ini berbeda dengan pupuk organik padat yang ditaruh
dalam tanah secara langsung. Pupuk organik cair juga sebagai alternatif dari
organik cair sangat sehat untuk dikonsumsi, berbeda dengan penggunaan pupuk
kimia. Manfaat dari pupuk cair organik sendiri ialah yaitu dapat mendorong dan
dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga
tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
buah nenas, gula, air beras, air lendi dan pemberian EM-4 pada campuran air lendi
yang akan dijadikan pupuk maka bakteri-bakteri yang terdapat didalam cairan
EM-4 tersebut akan membantu proses fermentasi atau penguraian pada pembutan
pupuk tersebut. Kemudian setelah didiamkan beberapa hari, hasil yang diperoleh
dimana pupuk tersebut menimbulkan bau yang menyengat, warna yang lebih
coklatan.
Pada pembuatan Pupuk Organik Cair ini beberapa hal yang dapat
dan waktu pembuatan. Proses pembuatan pupuk cair bahan yang digunakan
sebaiknya tidak busuk, hal ini dikarenakan pada bahan yang busuk kemungkinan
terjadinnya kontaminasi dari mikroba lain (mikroba merugikan) sangat besar, hal
ini dikarenakan pada bahan yang telah busuk sudah dapat dipastikan ada
penyebabnya, hal ini tidak boleh terjadi, karena berdampak pada tingkat
keberhasilan dalam proses pembuatan pupuk cair yang akan dibuat. Pada intinya
keberhasilan bisa dapat dipastikan akan kecil. Ciri-ciri dari pembuatan pupuk cair
yang tidak jadi adalah dari bau yang dihasilkan, apabila berbau busuk dan
menyengat pupuk itu dinyatakan gagal, hal ini mungkin disebabkan juga karena
bahan yang digunakan sudah mengalami pembusukan, sehingga pada saat proses
menyebabkan gagal dalam pembuatan pupuk cair yaitu kurang tertutupnya drum
pengomposan sehingga air dan udara masih dapat masuk, drum pengomposan
dan lain-lain.
Keunggulannya Pupuk Organik yaitu Mengandung unsur hara makro dan mikro
tanah menjadi gembur, memiliki daya simpan air (water holding capasity) yang
tinggi, beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan
produktivitasnya
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pupuk cair memegang peranan penting dalam metabolisme dan penentu kualitas
nutrisi tanaman. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang
daun dapat memberikan kebutuhan nutrisi pada tanaman antara lain unsur hara
makro (N, P, K, S, Ca, Mg) dan mikro (B,Mo, Cu, Fe, Mn) zat pengatur tumbuh
serta mikroorganisme tanah yang sangat diperlukan oleh berbagai jenis tanaman.
Pada pembuatan Pupuk Organik Cair ini beberapa hal yang dapat mempengaruhi
dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah,
sehingga tanah menjadi gembur, memiliki daya simpan air (water holding
capasity) yang tinggi, beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik
5.2. Saran
Saran saya dalam praktikum ini sebaiknya kita lebih memperhatikan hal-
hal yang dapat menyebabkan pembuatan pupuk organik cair gagal, sehingga
Atikah R., M. Izzati dan Sarjana M., 2014. Pengaruh pupuk organik cair berbahan
dasar limbah sawi putih (Brassica Chinensis L.) terhadap pertumbuhan
tanaman jagung manis (Zea Mays L. Var. Saccharata). Jurnal anatomi
dan fisiologi. 13(1): 65-71.
Deffy S., 2012. Simulasi aplikatif pembuatan pupuk organik cair dan kompos
pada bplh majalengka. Jurnal Infotech, 5(12): 1-15.
Dewi, P. R. 2010. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Kotoran Hewan (Sapi).
Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Erita H., T. mahmud dan Riza F., 2012. Pengaruh jenis pupuk organik dan
varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum
Annum L.) Jurnal Floratek. 7(2): 45-62.
Erlina, 2011. Aplikasi pupuk organik dan nitrogen pada jagung manis. Jurnal
Agritek. 17(6): 1119-1132.
Fitria, Y, Ibrahim, B. dan Desniar. 2008. Pembuatan pupuk organik cair dari
limbah cair industry perikanan menggunakan asam asetat dan EM4.
Jurnal Sumberdaya Perairan. Volume 1 : 25.
Gusti A.P., 2013. Kualitas pupuk organik cair dari limbah buah jambubiji
(psidium guajava l.), pisang mas (Musa Paradisiaca L. var. mas) dan
pepaya (Carica Papaya L.). Jurnal Ilmu Pertanian, 9(1): 101-112.
Leovini dan Helena. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Pada Budidaya
Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Monica F., S. Prijono, 2017. Pemanfaatan pupuk organik cair untuk meningkatkan
serapan nitrogen serta pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica
Juncea L.) pada tanah berpasir. Jurnal Tanah dan Sumberdaya
Lahan. 5(2): 109-118.
Munifatul Izatti, Imelda A. dan Sri Widodo AS. 2014. Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pupuk Organik Padat dan Organik Cair Terhadap Porositas
Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amarantus tricolor L.).
Jurnal Biologi, 3(2): 1-10.
Nur, T, Noor, A. R. dan Elma, M. 2016. Pembuatan pupuk organik cair dari
sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator EM4.
Jurnal Konverse. 5 (2) : 6-10
Pratama, B. J. 2011. Pengaruh dosis pemupukan npk majemuk susulan yang
diaplikasikan saat awal berbunga (r1) pada pertumbuhan dan hasil
tanaman kedelai (glycine max Merill). Fakultas Pertanian.
Puspa S., W. Sutari dan Kusumiyati, 2016. Pengaruh konsentrasi pupuk organik
cair (poc) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis (Zea Mays L. var. rugosa bonaf) kultivar talenta.
Jurnal Kultivasi. 15(3): 208-219.
Rahman Hairuddin. 2015. Efektifitas Pupuk Organik Air Cucian Beras terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi hijau (Brassica juncea L.). Jurnal perbal,
3(3): 65-75.
Roidah, I.S. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah.
Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo, 1(1) : 32-42.
Sari, M. P. 2016. Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit
Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus
tricolor L.). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Lampung.
Siboro Erickson S, Edu Surya dan Netti Herlina. 2013. Pembuatan Pupuk Cair
dan Biogas dari Campuran Limbah Sayuran. Jurnal Teknik Kimia
USU, 2(3): 40-43.
Sumarno, Hartati S. dan Widjianto H. 2009. Kajian macam pupuk organik dan
dosis pupuk P terhadap hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di
tanah latosol. Jurnal Sains Tanah, 1(1): 1-6.
Sundari E., Sari dan Rinaldo R., 2012. Pembuatan pupuk organik cair
menggunakan bioaktivator biosca dan EM4. Fakultas teknologi industri
universitas bung hatta. Palembang.
Thoyib Nur, Ahmad Rizali N dan Muthia Elma. 2013. Pembuatan Pupuk Organik
Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga dengan Penambahan
Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Jurnal Konversi, 5(2):
5-12.