Dasar-dasar Agronomi
PEMBIAKAN SPORA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spora merupakan sel reproduksi yang akan berkembang menjadi individu baru
tanpa adanya fusi atau peleburan gamet. Pada umumnya spora berbentuk bulat
dengan struktur seperti kapsul yang terdiri dari selubung dan isi. Spora dapat di
temukan pada tumbuhan, bakteri, alga dan jamur. Spora juga diartikan sebagai inti
sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembang biakan vegetatif. Tumbuhan yang
sangat umum dengan spora adalah tunbuhan paku (Leki,2022 ).
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora, yang tumbuh
melalui penyebarannya di udara ke tanah ketika sporangium pecah. Spora yang
nantinya akan tumbuh akan menghasilkan prothalium, dan berubah menjadi zigot.
Ditahap ini, terjadi proses generatif atau seksual. Siklus pergiliran keturunan ini
disebut metagenesis. Tumbuhan paku memiliki pembuluh sejati dengan bentuk
daun yang sangat beragam dan menarik ( Nurchayati, 2016).
Tanaman berspora berjenis suplir atau pakis contohnya, umumnya
dipelihara sebagai tanaman hias. Tanaman ini memiliki lebih dari 200 spesies yang
berbeda dan tumbuh diberbagai tempat. Selain sebagai tanaman hoas, spesies-
spesies dari suplir dipilih karena manfaatnya untuk menyerap racun diudara
sehingga area yang banyak terdapat suplir cenderung lebih sehat udaranya. Suplir
juga cocok ditanam didalam rumah karena dapat mengurangi efek radiasi dari
penggunaan alat-alat elektronik. Walaupun tidak signifikan, tanaman ini tetap
memiliki nilai positif dan manfaat untuk ditanam (Nurchayati,2016).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum mengenai
pembiakan spora.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum ini untuk memberi keterampilan mahasiswa dalam
mengembangbiakkan tanaman kelompok paku-pakuan termasuk jenis suplir
yang banyak dipelihara sebagai tanaman hias.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
4.1.1 Kecepatan Tumbuh Benang-Benang Halus (HST)
18
16
16
15
Kecepatan Tumbuh Benang-Benang
14 12
12
10
Halus (HST)
4
Cocopeat Tanah Tanah + Sekam
Media Tanam
18
16
16
15
14 12
Jumlah Prothallus yang Tumbuh
12
10
4
Cocopeat Tanah Tanah + Sekam
Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang dilakukan, perbanyakan
tumbuhan paku di ketiga media tanam yang digunakan telah gagal. Hal
tersebut disebabkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi awal
tunbuhnya spora. Kelembaban dan suhu tidak optimal sejak awal sehingga
percobaan kali ini gagal.
5.2. Saran
Sebaiknya pada percobaan di lain kali, kondisi ruangan dan
kelembabannya lebih diperhatikan dan di kondisikan, agar nantinya
tumbuhan paku dapat tunbuh bakan bersiklus jika lingkungannya kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Armi., Jailani., Mursiadi. 2017. Identifikasi Tumbuhan Paku Sebagai Bahan Ajar
Botani Tumbuhan Rendah Di Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Sains, 5(1): 22-31
Bui, F., Lelang, M. 2015. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Ukuran Polybag
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat. Portal Jurnal Unimor, 1(1): 1-
7
Hartono, A., Tanjung, I. 2021. Identifikasi Tumbuhan Paku di Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 6(2): 87-94
Lestari, W. 2015. Suplir, Tanaman Paku Dengan Banyak Potensi. Warta Kebun Raya,
11(1): 3-7
Mariana, M. 2017. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Stek Batang Nilam.
Agrica Ekstensia, 11(1): 1-8
Raksun, A., Mertha, I., Putri, N. 2018. Identifikasi Tumbuhan Paku Sejati di Kawasan
Hutan Wisata Aik Nyet Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Biologi
Tropis, 18(1): 104-108
Sari, M., Mahanal, S. 2017. Karakteristik Spora Tumbuhan Paku Asplenium Kawasan
Hutan Raya R.Soerjo. Teori, Penelitian dan Pengenbangan, 2(4): 454-
458
Susilo, B., Yuliana, N., Wiguna, E. 2017. Pengaruh Teknik Sterilisasi dan komposisi
Medium terhadap Pertumbuhan Tunas Eksplan Sirsak Ratu.
Bioedukasi, 11(1): 1-5
Soffyan, E., Dewi, T. 2017. Efek Sterilisasi dan Komposisi Media Produksi Indokulan
Fungi Mikoriza Arbuskula Terhadap Kolonisasi Akar, Panjang Akar
dan Bobot Kering Akar Sorgum. Jurnal Agro, 4(1): 24-31
LAMPIRA
N
1. Lampiran Tabel
Tabel Lampiran 1. Kecepatan Tumbuh Benang-Benang Halus (HST)
Jumlah
Media Tanam
Proth
allus
yang
Tum
buh
Cocopeat -
Tanah -
Tanah + Sekam -
2. Lampiran Gambar