Teddy Marpaung
(150510130136)
Dwisari J. P.
(150510130140)
Riva Ayu H.
(150510130143)
Yogi Sudirman
(150510130149)
Choirunnisyah Anwar
(150510130154)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana yang berjudul Budidaya Tanaman Jagung, Kangkung dan Kacang
Tanah. Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak putusputusnya. Kekurangan pangan seolah olah sudah menjadi persoalan akrabdengan manusia.
Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanammerupakan kebudayaan manusia
paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, teknik budidaya tanaman juga
berkembang menjadi berbagaisistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem
yang canggih.Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai produktivitas
yangdiinginkan.Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-katateknik,
budidaya, dan tanaman.
Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaianmembuat sesuatu, sedangkan
budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil.Kata tanaman merujuk pada pengertian
tumbuh-tumbuhan yang diusahakanmanusia, yang biasanya telah melampaui proses
domestikasi. Teknik budidayatanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.Pada umumnya
kegiatan budidaya tanaman terkait dengan tingkat pengetahuan manusia pada masa itu.
Relevansi dari peradaban tersebut terwujud pada kesadaran untuk melaksanakan tindak
budidaya.
Tanaman dibudidayakan dengan maksud agar tanaman tersebutmemberikan hasil
tinggi secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian untuk mencapai maksud dan tujuan
dalam budidaya tanaman, pemeliharaan varietassangat menentukan. Selain varietas juga perlu
diperhatikan mutu benih, karena benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan
pertanaman. Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih
sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting untuk mencegah kegagalan
petani.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam usaha teknologi budidayatanaman dan
pasca panen adalah bagaimana cara memelihara tanaman agar dapattumbuh dan berkembang
dengan baik sampai panen. Selain itu untuk melakukan pemeliharaan tanaman agar terhindar
dari serangan OPT terkadang jugamengalami kendala, sehingga perlu diterapkan
pengendalian OPT secara terpaduagar kehilangan hasil karena OPT dapat diminimalir.
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu dari macam-macam tanaman palawija yang
sering dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Jagung adalah bahan pangan alternatif yang
paling baik menggantikan beras karena rata-rata masyarakat di Indonesia mengonsumsi
menggunakan bahan beras yang dijadikan nasi. Jagung juga merupakan sumber penghasil
karbohidrat setelah beras. Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang
mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia.
Komoditas jagung mempunyai fungsi banyak, baik untuk pangan maupun pakan. Penggunaan
jagung untuk pakan mencapai 50% dari total kebutuhan yang ada.
Kangkung termasuk sayuran yang populer dan digemari masyarakat Indonesia.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di
Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup seharihari.Kangkung bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada pada kangkung seperti
kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin
A, vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Senyawa kimia yang
dikandung adalah saponin, flavonoid, dan poliferol. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans
ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung
air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat
dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerahmerahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polongpolongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat
yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacangkacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi
bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E;
vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.
B. Tujuan
1. Untuk memahami dan menerapkan prinsip teknik produksi jagung, kangkung, dan
kacang tanah.
2. Untuk melatih keterampilan dalam menganalisa komponen teknologi produksi
jagung, , kangkung, dan kacang tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
Kegiatan Yang Dilakukan
NO
TANGGAL
KEGIATAN
11-09-2014
Melihat lahan
18-09-2014
Pengelolaan lahan
25-09-2014
Pengelolaan lahan
08-10-2014
Pembuatan tedengan
16-10-2014
23-10-2014
30-10-2014
06-11-2014
13-11-2014
10
20-11-2014
11
27-11-2014
Jagung
Pengecekan pertama (30 oktober 2014)
Baris 1 (cm)
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
34
35
35
31
26
26.5
28
27,5
27,5
Baris 1 (cm)
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
56,5
57
55
54
47
49.5
56,5
50
58
Baris 1 (cm)
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
86
92
92
91
77
78
82
83
86
Baris 1 (cm)
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
118
92
92
91
77
78
82
83
86
Kacang Tanah
Pengecekan pertama (6 November 2014)
Tinggi Tanaman
Baris 1 (cm)
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
Baris 4 (cm)
7,5
6,5
5,5
6,5
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
Baris 4 (cm)
12
11
10
12
10
13
11,5
11,5
10
11
Baris 2 (cm)
Baris 3 (cm)
Baris 4 (cm)
14
14
13,5
15
16,2
12
14
17
18,5
15,5
18,5
17,5
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah dengan pH kurang
dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan
tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang
sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman
jagung.
C. Pemupukan
Waktu
Dosis POC
Perendaman
NASA
2 4 cc / lt air
Benih
Pupuk Dasar
120
80
25
20 40 tutup /
tangki (siram
2 minggu
merata)
4 8 tutup /
tangki
Susulan I (3
minggu)
4 minggu
115
55
(semprot/siram)
4 8 tutup /
tangki
Susulan II (6
115
minggu)
(semprot/siram)
4 8 tutup /
tangki
(semprot/siram)
Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER NASA dosis 1
botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk).
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk
menyiram + 10 m bedengan.
D. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
a. Tumpang sari ( intercropping ),
melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh:
tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti
jagung, ketela pohon, padi gogo.
b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai,
kacang tanah, dll.
c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ):
pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman
pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung
disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) :
penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun
larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman
hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
2. Lubang Tanam dan Cara Tanam
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya
jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman,
jarak tanamnya 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari,
jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam
tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh
dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10
hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman
sama dengan sewaktu penanaman.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
3. Pembumbunan
pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan
baik.
c. Penanaman
Waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan
(Oktober - Nopember). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April
-Juni (Palawija I) atau bulan Juli September (Palawija II).
Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih
perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah
secara tipis.
d. Pemeliharaan Tanaman
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90
kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar. Pemupukan dilakukan dengan
memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar
merata kedalam larikan.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan
membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari
penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21
hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah tanam.
Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan
b. Pemipilan
Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan.
c. Pengeringan
Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah
terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
d. Penyimpanan.
1) Penyimpanan dalam bentuk polong kering
Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan
digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
2) Penyimpanan dalam bentuk biji kering
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji
kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk
disimpan atau dijual.
3.3 Budidaya Tanaman Kangkung
Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung:
Iklim
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah
curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun.
Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan
disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Ditempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi
tempat, maka temperatur udara turun 10C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu
panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras.
Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik
dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah
yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik.
Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua
varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun didataran tinggi.
Cara Budidaya Tanaman Kangkung:
1. Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih
sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah
beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat
bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan
sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar
bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit
atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan
dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah
difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha
Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk
Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan
tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m 2) pada umur 1 dan 2 minggu
setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan
jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan
secara zigzag atau system garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga
tanaman dari serangan hama dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu
daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit
karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan
jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau
pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
7. Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman
sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan
tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara
menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian
akar dalam air.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1537/SKRIPSI%20KU
%20FIKS.pdf?sequence=3
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22818-5.%20BAB
%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28467/4/Chapter%20II.pdf