Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG, KANGKUNG DAN KACANG TANAH


Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Teknologi Produktifitas Tanaman II
Pada Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Teddy Marpaung

(150510130136)

Dwisari J. P.

(150510130140)

Riva Ayu H.

(150510130143)

Yogi Sudirman

(150510130149)

Choirunnisyah Anwar

(150510130154)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana yang berjudul Budidaya Tanaman Jagung, Kangkung dan Kacang
Tanah. Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Jatinangor, Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak putusputusnya. Kekurangan pangan seolah olah sudah menjadi persoalan akrabdengan manusia.
Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanammerupakan kebudayaan manusia
paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, teknik budidaya tanaman juga
berkembang menjadi berbagaisistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem
yang canggih.Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai produktivitas
yangdiinginkan.Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-katateknik,
budidaya, dan tanaman.
Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaianmembuat sesuatu, sedangkan
budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil.Kata tanaman merujuk pada pengertian
tumbuh-tumbuhan yang diusahakanmanusia, yang biasanya telah melampaui proses
domestikasi. Teknik budidayatanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.Pada umumnya
kegiatan budidaya tanaman terkait dengan tingkat pengetahuan manusia pada masa itu.
Relevansi dari peradaban tersebut terwujud pada kesadaran untuk melaksanakan tindak
budidaya.
Tanaman dibudidayakan dengan maksud agar tanaman tersebutmemberikan hasil
tinggi secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian untuk mencapai maksud dan tujuan
dalam budidaya tanaman, pemeliharaan varietassangat menentukan. Selain varietas juga perlu
diperhatikan mutu benih, karena benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan
pertanaman. Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih
sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting untuk mencegah kegagalan
petani.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam usaha teknologi budidayatanaman dan
pasca panen adalah bagaimana cara memelihara tanaman agar dapattumbuh dan berkembang
dengan baik sampai panen. Selain itu untuk melakukan pemeliharaan tanaman agar terhindar
dari serangan OPT terkadang jugamengalami kendala, sehingga perlu diterapkan
pengendalian OPT secara terpaduagar kehilangan hasil karena OPT dapat diminimalir.

Jagung (Zea mays) merupakan salah satu dari macam-macam tanaman palawija yang
sering dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Jagung adalah bahan pangan alternatif yang
paling baik menggantikan beras karena rata-rata masyarakat di Indonesia mengonsumsi
menggunakan bahan beras yang dijadikan nasi. Jagung juga merupakan sumber penghasil
karbohidrat setelah beras. Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang
mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia.
Komoditas jagung mempunyai fungsi banyak, baik untuk pangan maupun pakan. Penggunaan
jagung untuk pakan mencapai 50% dari total kebutuhan yang ada.
Kangkung termasuk sayuran yang populer dan digemari masyarakat Indonesia.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di
Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup seharihari.Kangkung bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada pada kangkung seperti
kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin
A, vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Senyawa kimia yang
dikandung adalah saponin, flavonoid, dan poliferol. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans
ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung
air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat
dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerahmerahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polongpolongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat
yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacangkacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi
bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E;
vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.

B. Tujuan
1. Untuk memahami dan menerapkan prinsip teknik produksi jagung, kangkung, dan
kacang tanah.
2. Untuk melatih keterampilan dalam menganalisa komponen teknologi produksi
jagung, , kangkung, dan kacang tanah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kacang Tanah (Arachis hypogaea L)


Kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari
famili papilionaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan
sejenis tanaman tropika. Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan
menghasilkan daun-daun kecil. Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya
selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu (Anonim, 2011).
Klasifikasi kacang tanah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Agiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Legumminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L. (Askari, 2010).
Kacang tanah umumnya ditanam di lahan kering pada awal atau akhir musim kemarau, baik
secara monokultur maupun tumpang sari dengan jagung atau ubi kayu.
1.2 Jagung (Zea mays)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)


Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual plant).


1.3 Kangkung (Ipomoea reptans Poir)
Kangkung merupakan tanaman tahunan yang banyak ditanam di daerah tropis maupun
subtropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Convolvulaceae atau kangkung-kangkungan
yang dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di dalamnya. Jenis kangkung yang
umumnya dibudidayakan terdiri dari dua macam yaitu kangkung air dan kangkung darat.
Bagian dari tanaman kangkung yang paling banyak dimanfaatkan ialah batang muda dan
daun-daunnya. Daun dan batang kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik
(Purwandari, 2006).
Klasifikasi Kangkung:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Family : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea reptans Poir (kangkung darat)

BAB III

PEMBAHASAN
Kegiatan Yang Dilakukan
NO

TANGGAL

KEGIATAN

11-09-2014

Melihat lahan

18-09-2014

Pengelolaan lahan

25-09-2014

Pengelolaan lahan

08-10-2014

Pembuatan tedengan

16-10-2014

Pemupukan dan penanaman jagung

23-10-2014

Penanaman kacang tanah, kangkung dan


pemupkan

30-10-2014

Pemupukan tanaman jagung

06-11-2014

Pemupukan dan penyiraman

13-11-2014

10

20-11-2014

11

27-11-2014

Jagung
Pengecekan pertama (30 oktober 2014)
Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

34

35

35

31

26

26.5

28

27,5

27,5

Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

56,5

57

55

Pengecekan kedua (6 november 2014)

54

47

49.5

56,5

50

58

Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

86

92

92

91

77

78

82

83

86

Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

118

92

92

91

77

78

82

83

86

Pengecekan Ketiga (13 november 2014)

Pengecekan Keempat (20 november 2014)

Kacang Tanah
Pengecekan pertama (6 November 2014)
Tinggi Tanaman
Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

Baris 4 (cm)

7,5

6,5

5,5

6,5

Pengecekan kedua (13 November 2014)


Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

Baris 4 (cm)

12

11

10

12

10

13

11,5

11,5

10

11

Pengecekan ketiga (20 November 2014)


Baris 1 (cm)

Baris 2 (cm)

Baris 3 (cm)

Baris 4 (cm)

14

14

13,5

15

16,2

12

14

17

18,5

15,5

18,5

17,5

3.1 Budidaya Tanaman Jagung


Syarat Pertumbuhan Tanaman Jagung:
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan
pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau
menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu
optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun
tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,67,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan
tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

Cara Budidaya Tanaman Jagung:


A. Syarat benih
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya
tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam,
sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).
B. Pengolahan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar,
abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah
yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat
saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm.

Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah dengan pH kurang
dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan
tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang
sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman
jagung.
C. Pemupukan
Waktu

Dosis Pupuk Makro (per ha)


Urea (kg)
TSP (kg)
KCl (kg)

Dosis POC

Perendaman

NASA
2 4 cc / lt air

Benih
Pupuk Dasar

120

80

25

20 40 tutup /
tangki (siram

2 minggu

merata)
4 8 tutup /
tangki

Susulan I (3
minggu)
4 minggu

115

55

(semprot/siram)
4 8 tutup /
tangki

Susulan II (6

115

minggu)

(semprot/siram)
4 8 tutup /
tangki

(semprot/siram)
Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER NASA dosis 1
botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk).
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk
menyiram + 10 m bedengan.
D. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
a. Tumpang sari ( intercropping ),

melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh:
tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti
jagung, ketela pohon, padi gogo.
b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai,
kacang tanah, dll.
c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ):
pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman
pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung
disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) :
penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun
larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman
hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
2. Lubang Tanam dan Cara Tanam
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya
jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman,
jarak tanamnya 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari,
jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam
tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh
dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10
hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman
sama dengan sewaktu penanaman.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
3. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi


batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas
permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu,
bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan
tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara
ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
4. Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah
lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman
berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit
diantara bumbunan tanaman jagung.
E. Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn)
dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar,
dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih,
tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.
2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.
3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar
air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 %
atau dengan mesin pengering.
5. Pemipilan
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.
6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa
tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan
jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

3.2 Budidaya Tanaman Kacang Tanah


Syarat Tumbuh Kacang Tanah:
a. Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian
dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah
bersuhu tinggi antara 25C - 32C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm
-1300 mm per tahun, tempat terbuka.
b. Media Tanam / Tanah
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol,
andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah
berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting
diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
- Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
- Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
- PH antara 6,0 -6,5.
Cara Budidaya Tanaman Kacang Tanah:
a. Benih
Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan
mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata. Dipanen
tepat pada waktunya (sudah cukup tua) , polong tidak pecah, pengolahan basil dan
pengupasan benih dilakukan dengan baik.Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30 cm.
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar

pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan
baik.
c. Penanaman
Waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan
(Oktober - Nopember). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April
-Juni (Palawija I) atau bulan Juli September (Palawija II).
Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih
perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah
secara tipis.
d. Pemeliharaan Tanaman
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90
kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar. Pemupukan dilakukan dengan
memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar
merata kedalam larikan.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan
membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari
penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21
hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah tanam.
Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan

kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan


memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya
optimal.
Pengairan
Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman
Kacang Tanah adalah fase perkecambahan, fase pertumbuhan dan fase pengisian
polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga
tanah cukup basah.
e. Panen
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk
Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen
Kacang Tanah adalah sbb:
- Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
- Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya.
- Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. "
- Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya tidak
tertinggal dalam tanah.
f. Pasca Panen
Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :
a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian
dibersihkan.

b. Pemipilan
Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan.
c. Pengeringan
Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah
terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
d. Penyimpanan.
1) Penyimpanan dalam bentuk polong kering
Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan
digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
2) Penyimpanan dalam bentuk biji kering
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji
kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk
disimpan atau dijual.
3.3 Budidaya Tanaman Kangkung
Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung:
Iklim
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah
curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun.
Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan
disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Ditempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi
tempat, maka temperatur udara turun 10C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu
panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras.

Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik
dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah
yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik.
Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua
varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun didataran tinggi.
Cara Budidaya Tanaman Kangkung:
1. Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih
sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah
beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat
bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan
sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar
bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit
atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan
dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah
difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha
Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk

Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan
tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m 2) pada umur 1 dan 2 minggu
setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan
jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan
secara zigzag atau system garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga
tanaman dari serangan hama dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu
daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit
karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan
jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau
pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

7. Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman
sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan
tanah.
8. Pasca Panen

Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara
menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian
akar dalam air.

BAB IV

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.


Aak.1993.Teknik Bercocok Tanam Jagung.Kanisius: Yogyakarta.
Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium Rancaekek.
Jurnal Hortikultura 7(3):756-762.
Harjadi, S.S., 2002. Pengantar Agronomi Gramedia. Jakarta. 113 hal.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1537/SKRIPSI%20KU
%20FIKS.pdf?sequence=3
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22818-5.%20BAB
%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28467/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai