Anda di halaman 1dari 6

REVIEW HORTIKULTURA

Judul

Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea.


L) Terhadap Interval Peniraman dan Konsentrasi Larutan

Jurnal
Volume & Nomor
Tahun
Penulis
Reviewer
Tanggal
Tujuan Penelitian

Pupuk NPK Secara Hidroponik.


Jurnal Online Agroekoteknologi
Vol. 01, No. 03
2013
Marnangon Alfa Tambunan, Asil Barus dan Jasmani Ginting
Triyoga Budi Krisiwjayanto
3 Juni 2015
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
interval penyiraman dan konsentrasi pupuk NPK yang
sesuai pada pertumbuhan dan diproduksi sawi (Brassica

Subjek Penelitian

juncea L.).
Tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, skala kehijauan
daun, panjang akar, bobot akar, bobot biomassa tanaman,

Metode Penelitian

bobot segar jual, dan indeks panen tanaman sawi.


Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok
dengan dua faktor, yaitu faktor pertama : interval
penyiraman yaitu terdiri dari (1, 2 dan 3 hari sekali) ; faktor
kedua : konsentrasi pupuk NPK yaitu 0, 2.5, 5, 7.5 dan 10
(g/l air). Dari hasil pengamatan dianalisis dengan sidik

Definisi

Operasional

Variabel Dependen

ragam.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peningkatan
produksi tanaman sawi dengan pengairan dan pemupukan.

Dwi (2006) menyatakan bahwa peningkatan produksi


dapat ditempuh dengan cara perbaikan teknik bercocok
tanam, seperti budidaya hidroponik yaitu bercocok

tanam tanpa menggunakan media.


Barus (2011) menyatakan bahwa peningkatan produksi

tanaman sawi dapat dilakukan melalui pemupukan yang


tepat. Pemupukan dapat berupa pemberian pupuk
anorganik terutama untuk menyediakan unsur hara baik
Cara

dan

Mengukur

Alat
Variabel

makro maupun mikro


Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel
dependen yaitu :

Dependen

Cara yang digunakan untuk mengukur variabel


dependen yaitu dengan perlakuan interval penyiraman
yang berbeda dan pemberian pupuk NPK dengan

konsentrasi berbeda.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
polibag, ember, ayakan pasir, cangkul, timbangan
analitik,

Definisi

Operasional

Variabel Independen

gembor,

meteran,

leaf

area

meter,

klorofilmeter, alat tulis, kertas label, dan kalkulator.


Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan dan produksi tanaman sawi.

Pupuk NPK berperan dalam metabolisme tanaman


yaitu sebagai penghasil energi seperti adp, atp,
membangun sel-sel baru, penghasil protein, asam

nukleat dan membentuk klorofil (Damanik et al., 2011).


Damanik et al (2011) menjelaskan perkembangan akar
tanaman sangat dirangsang kondisi tanah yang lembab,
sehingga kesempatan dari akar untuk lebih dekat
dengan unsur hara yang lebih besar. Demikian juga
dengan aliran massa untuk keperluan transpirasi
diperlukan air dan pada waktu bersamaan juga akan
mengangkut unsur hara ke akar dari daerah yang jauh
dari jangkaun akar.

Langkah-langkah

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah :

Penelitian

1. Menyiapkan lahan 5 m x 4 m dengan jarak antar


polibag 30 cm dan jarak antar blok 50 cm.
2. Mencuci pasir hingga bersih, memasukannya kepolibag
seberat 3 kg.
3. Merendam benih selama semalam, tanam ditempat
penyemaian dengan ukuran 1 m x 1 m.
4. Menanam bibit yang telah berumur 3 minggu dan
berdaun 3-4 helai, tanam dua bibit per lubang tanam.
5. Menjarangi daun sawi setelah 1 minggu setelah tanam
(MST), jumlah tanaman disisakan 1 per polibag.
6. Menyiram sawi dengan interval sehari sekali, 2 hari
sekali dan 3 hari sekali.
7. Memberikan pupuk NPK 4 minggu setelah tanam
(MST).
8. Memanen tanaman sawi pada umur 48 hari atau 8
minggu setelah tanam (MST) dengan mencabut seluruh
tanaman secara hati-hati agar tidak rusak.
9. Mengamati tinggi tanaman sawi, jumlah daun, luas
daun, skala kehijauan daun, panjang akar, bobot akar,
bobot biomassa tanaman, bobot segar jual, dan indeks

Hasil Penelitian

panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk
NPK berpengaruh nyata terhadap semua peubah amatan
sedangkan interval penyiraman berpengaruh tidak nyata
pada semua parameter kecuali bobot akar. Tinggi tanaman
terbaik pada TI yaitu 28,08 cm dan terendah T4 yakni
18,62 cm. Jumlah daun terbaik pada T1 yaitu 11,89 helai
dan terendah T4 yakni 6,50 helai. Skala kehijauan daun
SPAD tertinggi pada T1 yaitu 55,17 unit/mm3 dan terendah
T0. Luas daun tertinggi pada T1 yaitu 113,28 cm2 dan

terendah T4 yakni 74,07 cm2. Biomassa tanaman tertinggi


pada T1 yaitu 55,22 g dan terendah T4 yakni 24,40 g.
Bobot segar jual tertinggi pada T1 yaitu 51,99 g dan
terendah T4 yakni 21,78 g. Bobot akar tertinggi pada T0
yaitu 2,72 g, terendah T4 yakni 1,06 g. Panjang akar
tertinggi pada T1 yaitu 17,76 cm dan terendah T3 yakni
13,96 cm . Indeks panen tertinggi pada T1 yaitu 0,94%,
terendah T0 yakni 0,87%. Interval penyiraman berpengaruh
nyata terhadap parameter bobot akar, tertinggi pada 3 hari
sekali yaitu 2,03 g dan terendah pada sehari sekali yakni
1,52 g. Budidaya tanaman sawi secara hidroponik dengan
pemberian pupuk NPK konsentrasi 2,5 g/l air dan interval
Kekuatan Penelitian

penyiraman 3 hari sekali.


Kekuatan penelitian ini menggunakan analisis sidik ragam
sehingga bisa mendapatkan data yang akurat dan
meminimalisir

kesalahan

data

ataupun

perhitungan.

Perlakuan yang diujikan tidak terlalu rumit sehingga tidak


menyulitkan dalam penelitian dan hasil yang didapatkan
dapat lebih akurat dan sesuai harapan. Penelitian dilakukan
ditempat yang telah disesuaikan lingkungannya dengan
tanaman yaitu dirumah kaca, sehingga tanaman dapat
beradaptasi dengan baik untuk mendapatkan hasil yang
Kelemahan Penelitian

maksimal.
Kelemahan penelitian ini adalah butuhnya ketelitian,
kesabaran dan ketepatan dalam memberikan perlakuan,
sebab bila sedikit kesalahan akan merubah hasil akhir data
penelitian. Dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada
perlakuan pengairan dan pemupukan, faktor lain seperti

hama penyakit tanaman yang sering menjadi musuh


tanaman kurang diperhatikan yang bisa saja mempengaruhi
hasil akhir.

ANALISIS JURNAL
Jurnal penelitian ini meneliti tentang respon pertumbuhan dan produksi sawi
terhadap interval penyiraman dan konsentrasi pupuk NPK larut dengan metode
hidroponik. Interval penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman sawi, karena interval penyiraman hanya akan merangsang
perkembangan akar, sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi, sedangkan konsentrasi pemupukan NPK sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, sebab pupuk NPK berperan dalam
metabolisme tanaman yaitu sebagai penghasil energi seperti adp, atp, membangun
sel-sel baru, penghasil protein, asam nukleat dan membentuk klorofil. Bila terjadi

kekurangan nitrogen akan menghambat pertumbuhan tanaman menyebabkan tanaman


kerdil dan daun berwarna kuning pucat dan bila kelebihan daun tanaman akan
berwarna hijau tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK
berpengaruh nyata terhadap semua peubah amatan sedangkan interval penyiraman
berpengaruh tidak nyata pada semua parameter kecuali bobot akar. Kelebihan jurnal
penelitian ini adalah penggunaan analisis sidik ragam sehingga bisa mendapatkan
data yang akurat dan meminimalisir kesalahan data ataupun perhitungan. Perlakuan
yang diujikan tidak terlalu rumit sehingga tidak menyulitkan dalam penelitian dan
hasil yang didapatkan dapat lebih akurat dan sesuai harapan. Penelitian dilakukan
ditempat yang telah disesuaikan lingkungannya dengan tanaman yaitu dirumah kaca,
sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan baik untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Namun jurnal penelitian ini mempunyai kelemahan yaitu butuhnya
ketelitian, kesabaran dan ketepatan dalam memberikan perlakuan, sebab bila sedikit
kesalahan akan merubah hasil akhir data penelitian. Dalam penelitian ini hanya
memfokuskan pada perlakuan pengairan dan pemupukan, faktor lain seperti hama
penyakit tanaman yang sering menjadi musuh tanaman kurang diperhatikan yang bisa
saja mempengaruhi hasil akhir.

Anda mungkin juga menyukai