PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Perumusan Masalah
E. Variabel Pengamatan
4. Jumlah daun
Jumlah daun dihitung pada akhir penelitian dengan menghitung seluruh daun
yang ada, termasuk daun yang masih kuncup.
5. Panjang akar
Pengukuran panjang akar dilaksanakan pada akhir penelitian. Akar yang
diambil sebagai sampel untuk diukur adalah akar terpanjang. Diukur mulai
pangkal akar yang menempel pada batang hingga ke bagian ujung.
6. Jumlah akar
Jumlah akar yang dihitung adalah semua akar yang ada, baik akar yang tumbuh
didalam tanah maupun akar yang tumbuh di atas tanah ( akar panjat ) dan
dilakukan pada akhir penelitian.
untuk pertumbuhan organ vegetatif tanaman di antaranya akar, sehingga berat segar
akar akan meningkat.
Tabel 8. Pengaruh Jumlah Ruas dan Macam Media Tanam terhadap Rata-rata Berat
Kering Akar
Rata-rata
Perlakuan
Berat kering akar
Jumlah Ruas
Satu ruas (M1) 0,41a
Dua ruas (M2) 0,34a
Tiga ruas (M3) 0,46a
Macam Media Tanam
Tanah (M1) 0,35a
Tanah dan pupuk kandang (M2) 0,57b
Tanah dan kascing (M3) 0,30a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada perlakuan menunjukkan tidak berbeda
nyata dengan DMRT taraf 5%
A. Kesimpulan
1. Perlakuan jumlah ruas memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan
setek panili.
2. Media tanam tanah dan pupuk kandang menghasilkan saat muncul tunas paling
awal dan panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, berat segar akar serta berat
kering akar yang paling baik.
3. Kombinasi perlakuan setek tiga ruas dan media tanam tanah dan pupuk kandang
menghasilkan berat segar akar dan berat kering akar terbesar.
B. Saran
Setek satu ruas pada media tanah maupun tanah dan pupuk kandang dan
setek tiga ruas pada media tanah dan pupuk kandang dapat diaplikasikan untuk
pengusahaan bibit panili dalam skala besar.
25
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, R., M. P. Yufdi dan M. T. Sumantri. 1989. Pengaruh Air Kelapa terhadap
Pertumbuhan Stek Panili. Pemb. LITTRI 15(2) :79-83.
Barus, J. 1995. Uji Beberapa Perlakuan Penyetekan dan Zat Tumbuh terhadap
Pertumbuhan Bibit Panili. J. Agrotropika II(1) : 13-17.
Danoesastro, H., 1973. Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pertanian. Yayasan Pembina
Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. 144 ha
Gardner, F.P., R.B.Pearce, dan R.L. Mithcell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI
Press. Jakarta.
Hadipoenyanti, E dan L. Udarno. 1998. Botani Panili. Monograf Panili. Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Ida, R. 2002. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kascing dan Pupuk Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Var.
seagon. J. Agrivita 24(1) : 44-50.
Ilham, N., S. H. Suhartini dan B. M. Sinaga. 2004. Penawaran Ekspor Panili Indonesia.
J. LITTRI 10(2) : 41-50.
Kastono, D., H. Sawitri dan Siswandono. 2003. Pengaruh Nomer Ruas Setek dan Dosisi
Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Hasil Kumis Kucing. J. Ilmu Pertanian
12(1) : 56-64.
Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rismunandar. 1990. Budidaya dan Aneka Jenis Bunga Potong. Penebar Swadaya.
Jakarta. 163 hal.
Rosman, R dan I. M. Tasma. 1988. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Kandang terhadap
Setek Panili. Pembr. LITTRI XII (3) : 65-68.
Ruhnayat, A. 2004. Bertanam Panili : Si Emas Hijau Nan Wangi. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Russel, E. W. 1973. Soil Condition on Plant Growth. Boo Society and Longman Green
Co. Ltd. New York.
Salishbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB. Bandung. 241
hal.
Samekto, H., A. Supriyanto dan D. Kristianto. 1995. Pengaruh Umur dan Bagian
Semaian Terhadap Pertumbuhan Setek Satu Ruas Batang Bawah Jeruk
(Japanesche citroen). J. Hortikultura V(1) : 25-29.
Sitompul dan Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Sumiati. 1999. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Daun Cair dan ZPT Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun Jepang. Skripsi S1 Fakultas
Pertanian UNS. Surakarta.
Syakir, M., D. S. Effendi dan Emmyzar. 1994. Pengaruh Cara Pengolahan Tanah dan
Pemberian Mulsa serta Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Panili. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Bogor.
Tjahjadi, N. 1987. Bertanam Panili. Kanisius. Yogyakarta.
Tombe, M. 2004. Teknologi Bibit Panili Sehat di Bali. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri. Vol.10(1).
Tyasono, S. B. 1979. Panili Menguntungkan Bagi Petani Yang Rajin. NV Masa Baru.
Jakarta.
Wudianto, R. 1992. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.