Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Waktu Pemberian Pupuk Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil

Tanaman Terong (Solanum melongena L.)

MOCH FAIZIN AFDILA


Dosen Pembimbing:
Fajar Hidayanto, S.P., M.Sc.

Latar Belakang meningkatkan ketahanan tanaman terhadap


Terong (Solanum melongena L.) kekeringan dan memperbaiki agregat tanah.
merupakan tanaman sayuran yang dapat Tujuan Praktek Kerja Lapangan
tumbuh dengan tinggi berkisar antara 40-90 Mengetahui pengaruh waktu pemberian
cm. Tanaman terong banyak sekali di minati pupuk mikoriza terhadap pertumbuhan dan
oleh masyarakat Indonesia untuk di jadikan hasil tanaman terong (Solanum melongena L.)
bahan makanan karena memiliki kandungan
vitamin dan gizi seperti vitamin A, vitamin C, Tinjauan Pustaka
kalium, fasfor, zat besi, protein, dan Tanaman Terong
karbohidrat. Selain itu terong juga Terong merupakan jenis sayuran yang
mempunyai khasiat sebagai obat karena dapat tumbuh di iklim sub tropis maupun
mengandung alkolid solanin dan solasodin iklim tropis. Tanaman terong yang dalam
yang berfungsi sebagai bahan baku bahasa inggris di sebut enggplant merupakan
kontrasepsi oral (Haruna dan Murpey, 2015). tanaman daerah tropis yang berasal dari
Permintaan terong tiap tahun cenderung benua Asia terutama Indonesia, India, dan
menngkat, namun produksi terong di Myanmar. Setelah itu di perkenalkan ke
Indonesia masing tergolong rendah. Usaha Eropa oleh pedagang arab lalu di bawa ke
untuk mengurangi tingginya angka impor Amerika Utara oleh imigran Eropa. Prahasta,
buah terong, perlu dilakukan peningkatan (2009) klasifikasi tanaman terong (Solanum
produksi terong dalam negeri (Firmanto, melongena L.) adalah sebagai berikut:
2011). Menurut (Triani et al., 2020). Kingdom : Plantae
Penurunan produksi tanaman terong di Divisio : Magnoliophyta
sebabkan oleh sistem budidaya terong yang Kelas : Magnoliopsida
belum tepat atau belum maksimal dengan Ordo : Solanales
tanaman itu sendiri, serta penyebaran tanah Famili : Solanaceae
ultisol dan penggunaan pupuk anorganik Genus : Solanum
secara berlebihan sehingga membuat Species : Solanum melongena L.
rendahnya produktifitas hasil tanaman terong.
Penggunaan pupuk organik adalah solusi Syarat Tumbuh
permasalahan lingkungan pertanian yang
Tanaman terong dapat tumbuh dan
berpeluang tinggi di masa yang akan datang.
berproduksi baik di dataran rendah sampai
Penerapan pupuk anorganik yang terus
dataran tinggi sekitar 1000 meter di atas
menerus dinilai menurunka prodiktivitas
permukaan laut (dpl). Pada keadaan cuaca
lahan pertanian (Manuhuttu et al., 2014)
panas akan merangsang dan mempercepat
Mikoriza merupakan cendawan yang
proses pembungaan dan pembuahan. Terong
mampu masuk ke dalam akar tanaman untuk
merupakan tanaman semusim di daerah tropis
membantu memenuhi ketersediaan unsur hara
berhawa sejuk dan bersifat tahunan. Tanaman
bagi tanaman. Beberapa peran dari cendawan
terong merupakan tanaman daerah beriklim
mikoriza sendiri di antaranya adalah
panas, pada saat pertumbuhan pembrntukan
membantu akar dalam meningkatkan serapan
buah memerlukan cuaca panas, temperatur
fosfor (P) dan unsur hara lainnya seperti N,
optimum berkisar antara 22°C - 30°C. .
K, Zn, Co, S dan Mo dari dalam tanah,
Dalam batas normal intensitas cahaya akan
memberikan pengaruh yang baik terutama ember, meteran, bulpoin, buku, timbangan,
pada pembentukan warna buah yang di karung dan peralatan lain yang mendukung
perlukan tanaman terong yakni 60%. praktik kerja lapang ini.
Kelembapan udara untuk tanaman terong Bahan yang di gunakan dalam praktik
berkisaran 80% (Anonim, 2022). Tanah kerja lapang ini adalah benih terong hibrida
dalam budidaya tanaman terong harus F1 varietas Ratih Hijau-1, pupuk mikoriza
memiliki cukup banyak kandungan bahan dan pupuk NPK 161616.
organik didalamnya. Jenis tanah yang paling
baik adalah tanah bertekstur tanah lumpur Tahapan Pelaksanaan PKL
dengan dicirikan berpasir, subur, kaya akan Praktik kerja lapang ini berupa waktu
bahan-bahan organik, aerasi dan draenase pemberian pupuk mikoriza pada tanaman
baik. Derajat keasaman (ph) tanah dalam terong yang dimana terdiri dari tiga
budidaya terong antara 6,9-7,3, dan curah perlakuan, diantaranya yaitu:
hujan dimana rata-rata sekitar 900-1.000 P1 = Pemupukkan dua minggu
mm/tahun dan kelembapan udara berkisar sebelum tanam
anatara 70-85% (Sahetapy, 2012). P2 = Pemupukkan satu minggu
sebelum tanam
Pupuk Mikoriza P3 = Pemupukkan waktu tanam
Mikoriza ialah simbiosis asosiasi antara Masing-masing perlakuan diulang
jamur dan tanaman yang mengkolonisasi sebanyak dua kali sehingga mendapatkan
jaringan korteks akar tanaman, terjadi selama enam petakan yang dimana dalam satu petak
masa pertumbuhan aktif tanaman tersebut terdapat 25 tanaman, dengan lima tanaman
(Basri, 2018). Selain itu mikoriza memiliki disetiap petakan menjadi sampel. Dengan
banyak manfaat di bidang pertanian, yakni dosis pemberian pupuk sebanyak 5 kg/ha.
membantu meningkatkan status hara Pemupukkan dilakukan menggunakan
tanaman, meningkatkan ketahanan tanaman pupuk mikoriza sesuai dengan perlakuan
terhadap kekeringan, penyakit, dan kondisi yang di jelaskan yaitu P1 = pemupukan dua
tidak menguntungkan lainnya (Auge, minggu sebelum tanam, P2 = pemupukan satu
2001).Salah satu keuntungan yang bisa minggu sebelum tanam. P3 = pempukan
diperoleh tanaman inang yang berasosiasi waktu tanam, penambahan pupuk NPK1616.
dengan mikoriza adalah tanaman tersebut Menggunakan dosis 300 kg/ ha. Salah satu
mampu mengatasi keadaan kekeringan. Hal pupuk sintetik yang dapat digunakan untuk
ini disebabkan karena hifa mikoriza masih meningkatkan pertumbuhan dan hasil
mampu untuk menyerap air dari pori-pori tanaman adalah pupuk NPK (Raksun, et al.,
tanah pada saat akar tanamansudah kesulitan. 2019). Menurut (Raksun et al., 2019). Dalam
Penyebaran hifa yang sangat banyak di dalam penelitiannya menjelaskan bahwa perlakuan
tanah dapat memungkinkan tanaman pupuk NPK dengan dosis 20 gram per
mengambil air tanah relatif lebih banyak tanaman memberikan pertumbuhan dan hasil
(Musafa et al., 2015) tanaman terong hijau yang lebih baik dari
pada perlakuan yang lain.
Tata Laksana PKL Pengamatan dilakukan di tanaman
sampel, dimana setiap sampel meliputi 5
Tempat Dan Waktu tanaman sampel dalam satu petak.
Praktik kerja lapang ini dilakukan pada Pengamatan dilakukan dengan interval waktu
bulan Agustus sampai Desember tahun 2022 satu minggu. pengamatan meliputi: (1) Tinggi
di desa Sekargadung RT 03 RW 01 kelurahan Tanaman, (2)Jumlah Daun, (3) Berat Segar
Sekargadung Kecamatan Purworejo Kota Buah, (4) Panjang Buah dan (5) Berat Segar
Pasuruan. Berada di ketinggian 19 M dpl Akar.
dengan suhu rata-rata 25-30°C.
Hasil Dan Pembahasan
Alat Dan Bahan Tinggi Tanaman
Alat yang di gunakan dalam praktik kerja Hasil pengamatan pada tinggi tanaman
lapang ini adalah cangkul, lempak, celurit, menunjukan bahwa waktu pemberian pupuk
mikoriza berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman pada setiap
pengamatan.

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman (cm) Pada Semua Umur Pegamatan.

Umur Tanaman (HST)


Perlakuan
7 14 21 28 35
2 Minggu Sebelum Tanam 9,6 10,35 11,7 13,85 18,3
1 Minggu Sebelum Tanam 9,4 10,95 13,2 18,35 25
Waktu Tanam 10,15 11,4 12,8 16,4 23,3

Jumlah Daun
Umur Tanaman (HST)
Perlakuan
7 14 21 28 35
2 Minggu Sebelum Tanam 3,3 3,3 4 4,9 5,7
1 Minggu Sebelum Tanam 2,9 3,4 3,9 5 6,5
Waktu Tanam 3,4 3,8 4,4 5,2 6,6
Berdasarkan hasil pengamatan pada jumlah daun bahwa waktu pemberian pupuk
mikoriza sangat berpengaruh terhadap jumlah daun pada setiap perlakuan.

Berat Segar Buah Dan Panjang Buah


Berdasarkan pengamatan hasil panen berat segar buah dan panjang buah,
menunjukan bahwa waktu pemberian pupuk mikoriza berpengaruh terhadap
pertumbuhan generativ pada berat segar buah dan panjang buah.
Tabel 3. Rerata Berat Segar Buah (gram) dan Panjang buah (cm)
Panjang Buah
Perlakuan Berat Buah (gram)
(cm)
2 Minggu sebelum Tanam 161,35 25,58
1 Minggu Sebelum Tanam 175,97 27,35
Waktu Tanam 150,35 24,26

Berat Segar Akar


Berdasarkan pengamatan pada berat segar akar pada tanaman terong setelah panen
menunjukkan bahwa waktu pemberian pupuk mikoriza sangat berpengaruh terhadap bobot
segar akar tanaman terong. Hal ini bisa di lihat pada tabel nomer 4.
Tabel 4. Rerata Berat Segar Akar (gram) setelah panen pada umur 122 HST.
Perlakuan Berat (gram)
2 Minggu Sebelum Tanam 39,8
1 Minggu sebelum Tanam 44,6
Waktu Tanam 30,1
Pembahasan tanam. dari pengamatan jumlah
daun kita dapat menyimpulkan
Pengamatan Vegetatif bahwa pupuk mikoriza ini dapat
Data pengamatan tinggi langsung di serap oleh tanaman
tanaman pada umur 7 HST, ketika memberikan pada waktu
menunjukkan bahwa ada perbedaan tanam, sedangkan pada perlakuan 2
pada setiap perlakukan, akan tetapi minggu sebelum tanam cenderung
tidak berbeda sangat jauh. Dimana memiliki jumlah daun yang sedikit.
hasil tertinggi terdapat pada
perlakuan pemberian pupuk Pengamatan Generatif
mikoriza waktu tanam dengan Data pengamatan berat segar
jumlah 10,15. Nilai yang rendah buah dengaan bobot tertinggi
terdapat pada perlakuan 1 minggu terdapat pada perlakuan 1 minggu
sebelum tanam. Akan tetapi pada sebelum tanam. dan untuk berat
umur 28 HST disini terjadi terendah terdapat pada waktu
perubahan, dimana pada perlakuan tanam. dari hasil penelitian ini,
1 minggu sebelum tanam memiliki bahwa waktu pemberian pupuk
hasil tertinggi dari kedua perlakuan mikoriza pada 1 minggu sebelum
yang lain, Dari sini kita bisa tanam dan 2 minggu sebelum
menyimpulkan bahwa pemberian tanam dapat meningkatkan berat
pupuk mikoriza dapat segar buah. Hal ini di sebabkan
mempengaruhi laju pertumbuhan karena semakin lama kita
tinggi tanaman. Hal ini di sebabkan mengaplikasikan pupuk mikoriza
bahwa pupuk mikoriza berpotensi terhadap tanaman, maka lebih
besar sebagai pupuk hayati karena banyak waktu untuk mikoriza
salah satu mikroorganisme yang untuk berkembang membentuk hifa
memiliki peran sangat penting bagi yang lebih banyak yang dapat
tanaman, di antaranya dapat membantu tanaman menyerap
menyerap unsur hara dalam tanah unsur hara. Fungsi utama hifa
sehingga dapat meningkatkan sendiri yaitu untuk menyerap fosor
pertumbuhan tanaman, sebagai dalam tanah. Sedangkan fosfor
biologis terhadap infeksi patogen sendiri berfungsi untuk mengatur
akar dan meningkkatkan hormon sintesis protein. Oleh sebab itu
pemacu tumbuh (Prihastuti, 2007). unsur hara ini sangat penting dalam
proses pembelahan sel serta
Sedangkan untuk data perkembangan jaringan baru. Hasil
pengamatan jumlah daun pada dari panjang buah menunjukkan
umur 7 HST dengan nilai tertinggi bahwa pengaplikasian pupuk
terdapat pada perlakukan waktu mikoriza 1 minggu sebelum tanam
tanam. dan untuk jumlah daun yang cenderung lebih meningkat di
rendah terdapat pada perlakukan 1 banding dua perlakuan yang lain.
minggu sebelum tanam. akan tetapi hal ini di karenakan mikoriza dapat
pada umur 28 – 35 HST cenderung menggantikan kurang lebih 50%
lebih banyak jumlah daun pada kebutuhan fosfat, 40% kebutuhan
perlakuan 1 minggu sebelum tanam nitrogen dan 25% kalium, karena
dari pada perlakuan 2 minggu mikoriza dapat meningkkatakan
sebelum tanam. sedangkan untuk penyerapan unsur hara N, P, K, Ca
jumlah daun tertinggi terdapat pada dan Mg di banding dengan pupuk
perlakuan waktu tanam, namun Anorganik (Maspari, 2012).
tidak berbeda jauh seperti
perlakuan 1 minggu sebelum
Hasil dari berat segar akar Saran
menunjukkan bahwa perlakuan 1 Perlu dilakukan pengamatan lebih
minggu sebelum tanam lebih berat lanjut lagi pada aplikasi 2 minggu sebelum
dari pada 2 perlakuan yang lain, hal tanam dan 1 minggu sebelum tanam.
ini di karenakan oleh sifat mikoriza karena pada pengamatan ini lebih
yang dapat menyerap unsur hara cenderung baik pada pengamatan 1
dalam bentuk terikat yang tidak minggu sebelum tanam dari pada 2 minggu
tersedia bagi tanaman dengan sebelum tanam.
bentuk hifa internal dan hifa
eksternal. Hifa cendawan mikoriza
berkembang keluar dari akar masuk DAFTAR PUSTAKA
ke sekitar perakaran tanaman yang
di sebut dengan hifa eksternal, Anonim. 2022. Perkembangan
yang berperan menyerap hara dan Pertumbuhan Morfologi
air yang menyebabkan terjadinya Tanaman Terong Ungu.
perubahan fisiologis pada tanaman https://www.studocu.com/id/doc
inang, yakni meningkatnya ument/universitasterbuka/perke
pertumbuhan tanaman dan mbangan-tumbuhan/morfologi-
ketahanan terhadap cekaman tanaman-terong-ungu/29782193.
lingkungan yang berbeda dengan Diakses Tanggal 29 Desember
tanaman tanpa mikoriza (Hartoyo, 2022.
et al., 2011) Anonim. 2022. Perkembangan
Pertumbuhan Syarat Tumbuh
Penutup Tanaman Terong
Kesimpulan Ungu.https://www.studocu.com/
Berdasarkan hasil pengamatan antara id/document/universitasterbuka/
pengamatan vegetativ dan generatif, dapat perkembangan-tumbuhan/
di sipulkan bahwa waktu pemberian pupuk syarat-tumbuh-tanaman-terong-
mikoriza pada pengamatan vegetativ ungu/29782194 Diakses
cenderung lebih baik pada perlakuan Tanggal 29 Desember 2022.
waktu tanam di banding kedua perlakuana Anonim. 2017. Panduan Lengkap Cara
yang lain. akan tetapi pada pengamatan Budidaya Terong Kecap Agar
vegetatif di tinggi tanaman pada umur 21 Sukses.
HST perlakuan 1 minggu sebelum tanam www.faunadanflaura.com.
berbalik unggul lebih tinggi ketimbang Diakses Tanggal 15 Januari
kedua perlakuan yang lain. sedangkan 2019.
untuk pengamatan generatif cenderung Auge, R.M. 2001. Water Relation,
lebih bagus hasilnya pada perlakuan 1 Drought and Vesicular-
minggu sebelum tanam dari pada arbuscular Mycorrhizal
perlakuan waktu tanam yang cenderung Syimbiosis. Mycorrhiza 11, 35-
lebih rendah hasilnya yang dimana pada 42.
berat segar buah hanya memiliki berat Badan Pusat Statistik. 2019. Data Produksi
150,35 gram. Sedangkan perlakuan 2 dan Luas Panen Tanaman Terung di
minggu sebelum tanam yang mempunyai Kabupaten Tolitoli Tahun 2017
berat segar di posisi nomer dua dengan Dan 2018. Tolitoli: Badan Pusat Statistik.
berat 161,35 gram. Dan untuk panjang Basri, H.H.A. 2018. Kajian Peranan
buah perlakuan 1 minggu sebelum tanam Mikoriza Dalam Bidang
memiliki panjang 27,35gram jauh di atas Pertanian. Jurnal Agrica
perlakuan waktu tanam dengan panjan Ekstensial. Vol.12(2): 74-78.
hanya 24,26. Firmanto, B. 2011. Sukses Bertanam
Terung Secara Organik. Bandung (ID):
Angkasa.
Frita. 2015. Perlindungan Hukum Pertanian Indonesia. 22(1): 58-
Terhadap Pemula Dan Varietas 63.
Tanam Terong Putih (Kania F1). Prahasta. 2009. Agribisnis Terong. Pustaka
Skripsi. Universitas Jember. Hal Grafik. Bandung.
4-26. Prihastuti. 2007. Isolasi Dan Karakterisasi
Hartoyo, B. Ghulamahdi, M. Darusman, Mikoriza Vesikular-Arbuskular
L.K. Aziz, S.A. dan Mansur, I. Di Lahan Kering Masam,
2011. Keanekaragaman Fungi Lampung Tengah. Berk. Panel.
Mikoriza Arbuskula (FMA) Hayati: 12(99-106).
Pada Rizosfer Tanaman Putri, E.A. 2015. Respon Pertumbuhan
Pegagan (Centella asiatica L.) Dan Hasil Tanaman Terong
Urban. Jurnal Littri. 17(1). (Solanum molengena L.)
Terhadap Pemberian Pupuk
Kandang Dan Pupuk Multi
Haruna, B., & Maruapey, A. (2015). Kalium Fosfat Pada Tanah
Petumbuhan dan Produksi Tanaman Berpasir. Skripsi. Universitas
Terong Muhammadiyah Palangkaraya.
(Solanum melongena L) pada Hal 1-70.
Berbagai Dosis Pupuk Organik Raksun. A., Japa, L., Mertha, G.I. 2019.
Limbah Biogas Kotoran sapi. Pengaruh Jenis Mulsa Dan
Agroforestri, 218. Dosis Pupuk NPK Terhadap
Hendro, H. Dan Sunarjo. 2007. Bertanam Pertumbuhan Dan Hasil
30 Jenis Sayuran. Penebar Tanaman Terong Hijau
Swadaya. Jakarta. (Solanum melongena L.). Jurnal
Manuhuttu, A. P., Kartika, E., Alia, Y., Biologi Tropis, 19(20): 142-146.
Handayani, R. 2014. Pengaruh Sahetapy, M. 2012. Respon Terong
Pemberian Isolat Fungi Mikoriza (Solanum melongena L.)
Arbuskula Terhadap Terhadap Perlakuan Dosis
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Pupuk Herbafarm. Jurnal
Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Ilmiah. Universitas Klabat.
Yang Di Tanam Pada Tanah Vol.16.No 1 Hal 17. ISSN:
Bekas Tambang Batu Bara. Jurnal 1411-4372.
Biospecies, 7(1): 14-21. Samadi. 2001. Budidaya Terong Hibrida.
Maspari. 2012. Tingkat Serapan Hara Kanisius. Yogyakarta. 67 hlm.
Mikoriza Dan Fungsi Lainnya. Sasongko, J. 2010. Pengaruh Macam
Universitas Andalas. Padang. Pupuk NPK Dan Macam
Musafa, K.M., Aini, Q.L., Prasetyo, B. Varietas Terhadap Pertumbuhan
2015. Peran Mikoriza Arbuskula Dan Hasil Tanaman Terong
Dan Bakteri Pseudomonas Ungu (Solanum molengena L.).
Fluorescens Dalam Skripsi. Universitas Sebelas
Meningkatkan Serapan P Dan Maret. Hal 1-42.
Pertumbuhan Tanaman Jagung Soetasad dan Sri, Muryati. 2003. Budidaya
Pada Andisol. Jurnal Tanah Dan Terong Lokal Dan Terong
Sumber Daya Lahan. Vol 2 (2): Jepang. Penebar Swadaya.
191-197. Jakarta. 9 hlm
Nainggolan, V. E., Bertham, H. Y., Soetasad dan Sri, Muryanti. 1999.
Sudjatmiko, S. 2020. Pengaruh Budidaya Terong Lokal Dan
Pemberian Pupuk Hayatai Terong Kecap. Penebar
Mikoriza Dan Pupuk Kandang Swadaya. Jakarta.
Ayam Terhadap Pertumbuhan Subowo, G. 2012. Pemberdayaan Sumber
Dan Hasil Tanaman Kacang Daya Hayati Tanah Untuk
Panjang (Vigna Sinensis L.) Di Rehabilitasi Tanah Ultisol
Ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu
Terdegradasi. Jurnal Produksi Tanaman Jagung (Zea
Sumberdaya Lahan. 6(2): 79-88. mays L.) Pada Tanah Andosol
Tambunan, Ardian. S., Fauzi, Guchi, H. Dan Ultisol. Jurnal Online
2014. Efisiensi Pemupukkan P Agroteknologi, 2(2): 414-426
Terhadap Pertumbuhan Dan

Anda mungkin juga menyukai