Anda di halaman 1dari 10

RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L)

TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO

Oleh:
Osten M. Samosir 1),
Robert G. Marpaung 2)
Tasarambowo Laia 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail :
omsamosir1963@gmail.com 1)
marpaungpertanian@gmail.com 2)
tasarambowolaia@gmail.com 3)

ABSTRACT
Groundnut (Arachis hypogaea, L) is an important legume from family leguminoceae fixes
atmospheric nitrogen with the help of Rhizobium in the root nodules. Root nodulation
affected by availability of micro nutrient such as Fe and Mo level. Therefore, it is important
to examine effect of Mo and Fe to groundnut yield. This research was conducted in
Agriculture faculty field experiment with randomized block design non factorial consist of 4
level namely Mo = control; M = 0,5 g/plot; M 1 g/plot; M = 1,5 g/plot with three
1 2 = 3

replicated. Variables observed are plant height, branch number, ginofor number, pod filled
number perplant, pod weight perplant and weight of 100 seed. It was found that giving Fe
and Mo at level 1 g/plot increase growth and yield groundnut significantly.

Keywords : Groundnut, Fe and Mo mic ro nutrient

ABSTRAK
Tanaman Kacang tanah (Arachis hypogaea, L) salah satu dari famili leguminoceae yang
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang dapat memfiksasi nitrogen. Pembentukan bintil
akar sebagi tempat bakteri Rhizobium berkaitan dengan ketersediaan unsur hara mikro Mo
dan Fe. Sehingga perlu diuji pengaruh pemberian takaran unsur hara mikro Mo dan Fe
terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di kebun
percobaan Fakultas Pertanian Universitas Darma Agung dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok Non Faktorial yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu M0= tanpa unsur
mikro, M1 = 0,5 g/plot, M2 = 1,0 g/plot M3 = 1,5 g/plot yang diulang 3 kali. Pengamatan
dilakukan terhadap Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Cabang (cabang), Jumlah Ginofor
(buah), Jumlah Polong berisi pertanaman (buah), Berat Polong pertanaman (g) dan Berat
100 biji (g). Hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian unsur hara mikro Fe dan Mo pada
taraf 1,0 g / plot dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah secara
signifikan.

Kata kunci : 1.Kacang tanah, 2. Unsur Hara mikro Fe dan Mo

1. PENDAHULUAN keberbagai penjuru dunia yang beriklim


1. Latar Belakang tropis dan sub tropis. Di Indonesia sudah
Kacang tanah (Arachis hypogaea menjadi komoditas penting dan
L.,) berasal dari Brazilia (Amerika strategis yang bernilai ekonomi tinggi
Selatan) yang saat ini telah menyebar dengan sentra produksi di Pulau Jawa dan

74 RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO


Osten M. Samosir 1), Robert G. Marpaung 2) Tasarambowo Laia 3)
Nussa Tenggara, Sulawesi, Sumatera Tanaman kacang tanah salah satu
Selatan dan Sumatera Utara dan telah dari kelompok tanaman leguminosa yang
menyumbang bagi pendapatan petani bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
sebesar 65 % dari total pendapatan japonicum yang hidup dalam nodula akar
terutama petani pada lahan kering (BPS tanaman kacang tanah dan berperan dalam
2012) penambatan nitrogen dari
Kacang tanah termasuk komoditas Udara. Sehingga bakteri ini dapat
yang multi fungsi dan dapat disebut membantu penyediaan Nitrogen pada
sebagai bioindustri disebabkan karena tanaman kacang
kacang tanah selain dapat dikonsumsi tanah. Sementara pembentukan nodula
langsung dalam bentuk biji segar, dapat pada akar tanaman kacang tanah di
juga digunakan sebagai bahan baku pengaruhi oleh ketersediaan unsur hara
industri berbagai jenis makanan olahan mikro Fe dan Mo. Berdasarkan hal ini
dan minyak nabati, serta bungkilnya untuk maka peneliti tertarik untuk menguji
pakan ternak. Oleh karena itu, pemberian unsur hara Mikro terhadap
perkembangan industri pangan dan pakan pertumbuhan dan hasil kacang tanah.
ternak berbahan baku kacang tanah telah 2. Tujuan dan manfaat penelitian
menyebabkan meningkatnya permintaan 1. Untuk mendapatkan informasi
terhadap kacang tanah dalam negeri. tentang penggunaan dosis unsur
Meningkatnya penggunaan kacang tanah mikro Fe dan Mo terhadap
merupakan peluang pasar yang besar bagi pertumbuhan dan hasil kacang
pengembangan produksi kacang tanah ( tanah
Swastika, 2016) 2. Untuk menambah Informasi
Pemenuhan kebutuhan tanaman tentang Teknologi budidaya kacang
akan suplai unsur hara merupakan hal tanah
yang sangat penting untuk mendapatkan 3. Hipotesis
pertumbuhan maupun produksi tanaman Ada Pengaruh Dosis unsur hara Mikro
kacang tanah yang maksimal. Kacang Fe dan Mo terhadap pertumbuhan dan
tanah tumbuh dan berkembang dengan Hasil kacang tanah
baik bila kebutuhan nutrisinya tercukupi
dan lingkungan lainnya berada dalam 2. TINJAUAN PUSTAKA
keadaan yang optimal yang dapat 1. Pertumbuhan Kacang Tanah
diciptakan melalui penerapan teknologi Budidaya kacang tanah di
budidaya tanaman. Indonesia umumnya di lahan kering
Budidaya kacang tanah di tetapi saat ini telah meluas ke lahan sawah
Sumatera Utara umumnya belum melalui pola rotasi padi–padi–palawija
dilakukan secara optimal, utamanya yang juga pada berbagai lingkungan agroklimat
berkaitan dengan pengelolaan kesuburan dengan beragam suhu, curah hujan dan
tanah, karena tanaman ini tiddak jenis tanah. Jenis tanah lahan sawah pada
diusahakan secara intensif hanya sering umumnya Aluvial dan Regosol, sedang
sebagai tanman sela. Hal ini menjadi salah lahan kering adalah Podzolik Merah
satu penyebab tidak meningkatnya Kuning dan Latosol dengan kemiringan
produktivitas.Potensi produktivitas tanah kurang dari 8% (Agustina dkk,
varietas unggul di Indonesia sesungguhnya 2015)
dapat mencapai 3–4 t/ha polong kering Pertumbuhan tanaman merupakan
(Balitkabi 2012).Oleh karena itu suatu hasil dari metabolisme sel-sel hidup
pemahaman tentang aspek kesuburan yang dapat diukur sebagai pertambahan
tanah bagi kacang tanah menjadi hal yang bobot basah atau bobot kering, isi,
penting. panjang, atau tinggi. Pertumbuhan dapat
dibedakan dari arah

JURNAL AGROTEKDA Volume 3 Nomor 2, 2019 ( September) ; 74-83 75


letak pertumbuhannya. Akar akan menuju dapat meningkatkan efisiensi pupuk N
ke bawah di dalam tanah, sedangkan tanpa mengurangi hasil. Sedangkan
pucuk tumbuh ke atas dari permukaan penambatan N sering terganggu berupa
tanah. Baik sistem pucuk maupun sistem perakaran yang sedkit dan bintil akar yang
perakaran cenderung berada dalam sedikit akibat Kandungan Fe rendah,
keseimbangan. Pertumbuhan bagian atas CaCO3, dan ion HCO3 – tinggi,
yang semakin besar seperti bertambahnya kandungan P tinggi, aerasi jelek,
indeks luas daun, dan bertambahnya penambahan pupuk kandang yang tinggi,
kehilangan air karena transpirasi akan bahan organik tanah rendah.
diimbangi dengan pertambahan sistem
perakaran. Pertambahan besar sistem 2. Agroekologi Kacang Tanah (Arachis
pucuk juga memerlukan jumlah hara yang hypogaea L.)
lebih besar yang akan diabsorpsi Budidaya kacang tanah di
sebanding dengan pertambahan sistem Indonesia umumnya di lahan kering
perakaran (Trustinah, 2016). tetapi saat ini telah meluas ke lahan sawah
Produksi ditentukan oleh luas areal melalui pola rotasi padi–padi–palawija
panen dikalikan dengan produktivitas dan juga pada berbagai lingkungan agroklimat
produktivitas ditentukan oleh genotipe, dengan beragam suhu, curah hujan dan
lingkungan dan pengelolaan tanaman atau jenis tanah. Jenis tanah lahan sawah pada
teknologi budidaya. Faktor yang umumnya Aluvial dan Regosol, sedang
menyebabkan rendahnya produktivitas lahan kering adalah Podzolik Merah
kacang tanah berbeda untuk masing- Kuning dan Latosol dengan kemiringan
masing daerah produksi. Secara umum tanah kurang dari 8% (Agustina dkk,
faktor abiotik dan biotik yang 2015)
mempengaruhi pertumbuhan, Kacang tanah adalah tanaman C 3

perkembangan tanaman dan produksi karena itu memerlukan suhu 27 C – 30 C 0 0

kacang tanah antara lainadalah tentang pada pertumbuhan awal, 30 C-34 C untuk
0 0

ketersediaan nutrisi makro dasm mikro perkembangan ginofora (Suprapto, 2006),


(Rahmiana, dkk, 2016). Intensitas cahaya yang rendah menguangi
Biji kacang tanah mengandung jumlah ginofor, menurunkan jumlah
protein berkisar 17–32,8% (Balitkabi polong dan bobot polong
2012). Pembentukan Protein pada biji (Mangoendidjojo, 2003), jumlah curah
kacang tanah harus didukung oleh hujan 426-1066 mm yang merata dapat
ketersediaan hara Nitrogen (N) yang meningkatkan hasil polong kering dan
cukup, oleh karena itu suplai unsur N membutuhkan 150-120 mm/bulan dengan
sangat diperlukan dalam jumlah yang penyinaran penuh dua bulan pertama
banyak. Sebagai Kelompok tanaman (Goldsworthy dan Fisher, 1996).
leguminosa tanaman kacang tanah mampu Kacang tanah lebih menghendaki
mendapatkan hara nitrogen dari proses tanah dengan drainase yang
simbiotik dengan bakteri Rhizobium baik, sehingga tanaman akan lebih mudah
japonicum. Dari sejumlah temuan menyerap air, hara nitrogen, CO dan 2

terdahulu diperoleh bahwa bakteri O.2 Drainase yang kurang baik


Rhizobium japonicum dapat menyumbang akanmenghambat pertumbuhan akar dan
hara nitrogen sebesar 25–50% dari seluruh bakteri fiksasi nitrogen menjadi tidak
kebutuhan tanaman akan hara nitrogen aktif. Tanah dengan struktur remah,
Sutarto et al. dalam Rahmiana dkk, (2016). keberhasilan perkecambahan benih akan
Rahmiana dkk, (2016), Taufiq dan lebih besar, ginofor lebih mudah
Kristiono, (2016) Penambatan N dari melakukan penetrasi kemudian
udara akan dapat mengurangi penggunaan berkembang menjadi polong, dan polong
pupuk N anorganik sehingga diharapkan

76 RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO


Osten M. Samosir 1), Robert G. Marpaung 2) Tasarambowo Laia 3)
lebih mudah dicabut pada saat panen Kacang tanah sebagai anggota
(Agustina dkk, 2015) family Leguminosae memiliki kemampuan
membentuk bintil akar dan menambat
2. Unsur Mikro Besi (Fe) nitrogen udara melalui hubungan simbiosis
dan Molibdenum (Mo) dengan bakteri rhizobium.Tanaman
Menurut Heddy (2010), unsur hara kacang tanah berfungsi sebagai inang,
mikro merupakan unsur hara yang diserap menyediakan tempat bagi rhizobium
dalam jumlah sedikit untuk proses dalam bintil akar, dan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menambat nitrogen. Sebaliknya tanaman
tetapi memiliki peranan penting dalam menerima nitrogen yang ditambat dari
metabolisme tanaman bintil untuk nutrien dan bahan baku
Kacang tanah yang ditanam pada protein (Suryantini, 2016).
tanah dengan pH tinggi sering Defisiensi Mo dalam tanah dapat
menunjukkan klorosis akibat kekurangan menghambat pembentukan nodula
Fe (Romheld and Nikolic, 2007).Kacang akar pada tanaman kacang
tanah lebih sensitif terhadap kekurangan tanah. Pengahambatan pembentukan
Fe dibandingkan kedelai dan jagung. nodula pada akar kacang tanah
Gejala klorosis pada tanah dengan pH mengakibatkan penghambatan simbiosis
tinggi atau mengandung kapur tinggi Rhizobium dengan tanaman sekaligus
semakin banyak terjadi pada sentra menghalangi penambatan N dari Udara.
produksi kacang tanah di Indonesia, pada Efektivitas bintil akar sangat dipengaruhi
umumnya mulai muncul pada umur 10–15 oleh ketersediaan Mo (Taufiq dan
hari, dan kadang antara umur 30 hari Kristiono, 2016)
hingga 60 hari. Fase awal pembentukan Berfungsinya bintil memerlukan
polong (umur 45–50 hari) merupakan fase unsur hara esensial meliputi P, S, Fe, Mo,
kritis terhadap klorosis .Klorosis yang dan Co. Bintil yang efektif mengandung
terjadi hingga tanaman berumur 50– 60 unsur-unsur tersebut dalam kadar yang
hari berkorelasi negatif dengan hasil tinggi (O’Hara dalam Suryantini, 2016).
polong (Taufiq dan Kristiono, 2016).
Klorosis akibat defisiensi Fe
terutama disebabkan inaktivasi Fe dalam 3. METODE PENELITIAN
tanaman sehingga menghambat 1. Tempat dan Waktu Penelitian
translokasinya atau tidak efisiennya Penelitian dilaksanakan di kebun
penggunaan Fe dalam daun. Inaktivasi Fe percobaan Fakultas Pertanian
dalam tanaman dapat disebabkan oleh Universitas Darma Agung yang
adanya ion bikarbonat dan unsur P, Zn, berlokasi di Jalan Binjal km. 10,8
Cu dan Mn yang berlebihan dalam Medan dengan ketinggian tempat 34
tanaman (Romheld and Nikolic, 2007). meter di atas permukaan laut (mdpl)
Tanaman yang mengalami gejala yang dilaksanakan pada bulan
klorosis produktivitasnya rendah, dan Februari hingga mei 2019.
bahkan tidak menghasilkan. Gejala 2. Alat dan Bahan Penelitian
klorosis mulai muncul pada daunmuda Alat –alat yagn digunakan meliputi :
(Taufiq dan Kristiono, 2016) babat, cangkul, garu, meeteran, tali
Molibdenum (Mo) umumnya plastik, meteran, gembor hand
dijumpai dalam jumlah yang cukup pada sprayer, ajir, timbangan dan alat
tanah mineral. Dijumpai dalam bentuk tulis.
molbderit, powellit, tetapi sering terjadi Bahan-bahan yang digunakan
defisiensi pada tanah gambut dan tanah meliputi : Pupuk, kompos, benih
organik ((Romheld and Nikolic, 2007). kacang tanah, fungisida Murtox 520

JURNAL AGROTEKDA Volume 3 Nomor 2, 2019 ( September) ; 74-83 77


SC, Insektisida Decis 25 EC, minggu kemudian hingga 3 kali
Ridomil. pemberian.
3. Metode Peneltian Tanaman dipelihara dengan
Penelitian menggunakan Rancangan menyiang, membumbun dan
acak Kelompok non mengendalikan hama, penyakit
faktorial. dengan perlakuan sesuai kondisi lapangan.
pemberian unsur hara Mikro yang Pengamatan dilakukan terhadap
terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : tanaman sample yang ditentukan
Mo (tanpa unsur Mikro), M (0,5 1 secara acak meliputi; Tinggi
g/plo), M (1,0 g/plot), M (1,5 g
2 3 Tanaman (cm), Jumlah Cabang
/plot). Diulang 3 kali. (cabang), Jumlah Ginofor (buah),
4. Pelaksanaan penelitian Jumlah Polong berisi pertanaman
Benih kacang tanah ditanam pada (buah), Berat Polong pertanaman
plot-plot yang telah disiapkan 1 biji (g), Berat 100 biji (g).
perlobang, dan setelah tanman
berumur 2 minggu setlah tanam 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
diberi perlakuan pupuk mikro 1. Tinggi Tanaman (cm)
dengan cara menyiramkan ke Hasil pengamatan terhadap
tanaman hingga batang sesuai perkembangan tinggi tanaman
dengan perlakuan dan diulangi 2 disajikan pada Gambar 1

50
45
40
35
30
25
20
15 Mo M1 M2 M3

10
5
0
T
I

0 10 20 30 40 50 60 70

Waktu Pengamatan (hst)

Gambar 1. Perkembangan Tinggi Tanaman pada Perlakuan Empat Taraf Unsur Mikro

Dari gambar 1 terlihat perkembangan umur 60 hst dan penggunaan dosis 1,5 g
pertumbuhan tinggi tanaman mengikuti perplot menyebabkan laju pertumbuhan
pola sigmoidal untuk keempat taraf tinggi tanaman yang lebih cepat hingga
perlakuan dosis unsur mikro dan perlakuan umur 60 hst.
tanpa unsur mikro mengahsilkan laju Dari hasil analisis sidik ragam
pertumbuhan yang lebih lambat mulai diperolah bahwa pemberian unsur mikro
umur 20 hari setelah tanam (hst) hingga berpengaruh nyata terhadap laju

78 RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO


Osten M. Samosir 1), Robert G. Marpaung 2) Tasarambowo Laia 3)
pertumbuhan tinggi tanaman dan hasil uji ganda Duncan diperoleh hasil seperti
bedda rata-rata dengan metode Uji jarak disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengaruh Dosis Unsur Mikro terhadap Tingggi Tanaman


Perlakuan Umur (hst)
20 30 40 50 60
Mo 6,64d 20,16d 25,86d 35,11d 37,15d
M1 6,84c 22,84c 28,50c 38,30c 40,59c
M2 7,13b 23,13b 28,87b 40,63b 42,85b
M3 7,41 a 23,41a 29,11a 41,85a 44,22a
Keterangan : Angka dalam Kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5 %

Berdasarkan hasil uji beda rataan pemberian unsur mikro dengan dosis 1,5
(Tabel 1) terlihat bahwa antar taraf g/plot. Tinggi tanaman meningkat secara
perlakuan dosis unsur mikro saling linear seperti digambarkan pada Gambar 2
berbeda nyata pada taraf 5 % dengan dengan Persamaan Kurva responnya Ŷ =
tanaman tertinggi diperoleh pada 37,68 + 4,70 M ; r = 0,98.

Gambar 2 Kurva Respon Pengaruh Dosis unsur Mikro terhadap Tinggi Tanaman

Laju pertumbuhan vegetatif tanaman bakteri rhizobium sehingga proses


kacang tanah seperti tinggi simbiotik antara Rhizobium dengan
tanaman adalah merupakan tanaman inang yang dalam hal ini kacang
fungsi penggunaan metabolit terutama tanah dapat dikatakan sangat baik sejalan
berkaitan dengan penggunaan nutrisi dengan yang disebutkan dalam
Nitrogen (N). Berkaitan dengan data hasil tulisan Suryantini, (2016) Molibdenum
penelitian dapat dinyatakan bahwa suplai dan Cobalt mempunyai peranan yang
N untuk mendorong pertumbuhan khusus dalam penambatan nitrogen.
vegetatif lebih tersedia Keduanya berturut-turut adalah komponen
dengan meningkatnya ketersediaan nitrogenase dan makanan untuk rhizobium.
Mo. Walaupun pengaruh Mo terhadap Tanpa adanya kedua unsur tersebut dalam
penyediaan N tidak langsung tetapi dengan jumlah yang memadai penambatan
ketersediaan Mo yang cukup nitrogen tidak akan terjadi.
meningkatkan pembentukan nodula pada
akar lebih baik yang menjadi tempat 2. Jumlah Cabang dan Jumlah Ginofor

JURNAL AGROTEKDA Volume 3 Nomor 2, 2019 ( September) ; 74-83 79


Tabel 2. Pengaruh Pembeian Unsur Mikro terhadap Jumlah Cabang dan Ginofor
Perlakuan Jumlah Cabang (cabang) Jumlah Ginofor (buah)
M0 3,33d 52,56d
M1 4,22c 65,26c
M2 4,44b 74,07b
M3 5,30a 82,63a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada Kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf 5 % (Uji Duncan)

Data pada Tabel 2 menunjukkan Trustinah, (2015), tanaman kacang tanah


bahwa, pemberian dosis Fe dan Mo yang dengan tipe tegak dapat memiliki cabang
lebih tinggi menghasilkan jumlah cabang primer 3-8 cabang. Hal ini berarti bahwa
yang lebih banyak dengan fungsi pertumbuhan vegetatif yang subur
meningkat secara linear dengan persamaan menghasilkan jumlah cabang yang lebih
Ŷ = 3, 41 + 1,22 M : r = 0,97 yang banyak.
disajikan pada Gambar 3. Menurut

Gambar 3. Kurva Respon Pengaruh Dosis Unsur Mikro terhadap Jumlah Cabang

Meningkatnya jumlah cabang akan banyak menghasilkan ginofor yang


mengakibatkan peningkatan jumlah buku semakin banyak juga seiring dengan
subur yang semakin banyak yang sekaligus meningkatnya dosis Fe dan Mo dengan
akan menghasilkan jumlah ginofor yang fungsi linear Ŷ = 53,78 + 19,81M ; r =
semakin banyak seperti terlihat pada Tabel 0,99 dan disajikan pada Gambar 4 berikut.
2 dimana jumlah cabang yang semakin

Gambar 4. Kurva Respon Pengaruh Dosis Unsur Mikro terhadap Jumlah Ginifor

80 RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO


Osten M. Samosir 1), Robert G. Marpaung 2) Tasarambowo Laia 3)
3. Produksi Polong (g) jumlah polong berisi dan berat 100
Evaluasi terhadap Data hasil polong biji disajikan pada Tabel 3 berikut:
tanaman dalam bentuk polong petanaman,

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Unsur Mikro terhadap Produksi Polong per Tanaman
Perlakuan Berat Polong Jumlah Polong Berisi pertanaman (buah) Berat 100 biji (g)
Pertanaman (g)
M0 11,93d 10,96d 20,82d
M1 14,34c 14,37c 23,84c
M2 16,87b 17,19b 26,40b
M3 19,49a 18,85a 28,67a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada Kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf 5 % (Uji Duncan)

Pengaruh pemberian Fe dan Mo adalah klorofil. Tanaman kacang tanah


secara sidik ragam menunjukkan pengaruh yang kekurangan Fe dan N akan
yang nyata terhadap produksi polong dan menyebabkan klorosis, sehingga dengan
berat 100 biji. Rata-rata hasil polong pemberian Fe menyebabkan klorofil
tertinggi pertanaman terdapat pada bertambah dan bertahan lama sehingga
penggunaan unsur mikro 1,5 g/plot yaitu partisi fotosintat yang dapat
19,49 g pada M yang berbeda nyata
3 ditranlokasikan ke buah (polong) menjadi
dengan M , M dan Mo dan terendah
1 2 lebih tinggi.
sebesar 11,93 g tanpa pemberian unsur Pengaruh pemberian Fe dan Mo
mikro. Jumlah polong berisi sebesar 18,85 terhadap produksi biji dan polong
buah polong berisi pertanaman pada M 3 mempunyai hubungan yang linear dengan
dan 10,9 polong berisi pada Mo. Berat persamaan sebagai berikut:
100 biji tertinggi sebesar 28,67 g pada M 3 Jumlah polong berisi ; Ŷ = 11,37 + 5,30 M
dan 20,82 g pada Mo. Jumlah polong :r = 0,98 (Gambar 5)
berisi pertanaman dan berat biji akan Berat polong pertanaman : Ŷ = 10,01 +
menentukan berat polong 7,29 M ; r = 0,97 (Gambar 6)
pertanaman. Laju pengisian polong Berat 100 biji : Ŷ = 2,02 + 5,22 M : r =
berkaitan dengan aktivitas 0,99 (Gambar 7)
fotosintesis. Laju fotasintesis ditentukan
berbagai faktor salah satu diantaranya

Gambar 5. Kurva Respon Pengaruh Unsur Mikro terhadap Jumlah Polong Berisi

JURNAL AGROTEKDA Volume 3 Nomor 2, 2019 ( September) ; 74-83 81


Gambar 6. Kurva Respon Pengaruh Dosis Unsur Mikro terhadap Berrat Polong Pertanaman

Gambar 7. Kurva Respon Pengaruh Dosis Unsur Mikro terhadap Berat 100 biji
Dari gambar 5, 6, 7 di atas terlihat bahwa penting dalam pembentukan nodula pada
hasil kacang tanah dalam bentuk plong dan akar kacang tanah. Aktifnya rhizobium
biji meliputi; jumlah polong berisi pada akar akan meningkatkan fiksasi N
pertanaman, berat polong pertanaman dan dari udara. Nitrogen yang difiksasi oleh
berat 100 biji mengalami peningkatan rhizobium akan meningkatakn
berturut turut sebesar, 5,30, 7,29 5,22 pada ketersediaan N bagi pertumbuhan kacang
setiap peningkatan dosis unsur mikro Fe tanah. Peningkatan ketersediaan N akan
dan Mo. Hal ini berkaitan dengan peranan menghasilkan aktivitas fotosintesis yang
Fe sebagai penyusun sitokrom yang lebih tinggi sehingga partisi assimilat ke
berfungsi dalam transfer energi, sebagai polong dapat menjadi lebih besar.
enzim dalam pembentukan klorofil dan
juga dalam pembentukan nodula paada 5. SIMPULAN
akar. Sedangkan Mo berperan dalam Kesimpulan
nitrogenase pada pengikatan N oleh 1. Penggunaan unsur hara Mikro Fe dan
Rhizobium sekaligus sebagai unsur Mo dapat meningkatkan pertumbuhan

82 RESPON KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) TERHADAP PEMBERIAN UNSUR MIKRO


Osten M. Samosir 1), Robert G. Marpaung 2) Tasarambowo Laia 3)
dan hasil polong kacang tanah secara Rahmiana, A.A., E. Ginting dan
nyata hingga pengggunaan dosis 1,5 E.Yusnawan, 2016. Kontaminasi
g/plot Alfatoksin dan Cara
2. Peningkatan pertumbuhan dan Hasil Pengendaliannya melalui
polong kacang tanah menunjukkan Penanganan Pra dan
peninkatan secara linear oleh karena Pascapanen. Balai Penelitian Aneka
itu masih diperlukan pengujian Kacang dan Umbi. Monograf
lanjutan untuk mendapatkan dosis Balitkabi No.13.
yang lebih sesuai.
Romheld, V and M. Nikolic, 2007. Iron
In Hand Book of Plant Nutrition.
6. DAFTAR PUSTAKA Taylor and Francis Group New
York.
Agustina, dkk, 2015. Kontaminasi
Alfatoksin dan Cara Pengendaliann Sryantini, 2016. Pembintilan dan
Tanaman Anekaya Melalui Penambatan Nitrogen pada Tanaman
Penanganan Pra dan Pasca Kacang Tanah. Balai Penelitian
Panen. Balai Penelitian Aneka Tanaman Aneka Kacang dan
Kacang dan Umbi. Balikabi No.13 Umbi. Monograf Balikabi No.13.
(329-351)
Trustinah, 2016. Morfologi dan
Goldsworthy, P. R and N. M. Fisher. 1996. Pertumbuhan Kacang Tanah. Balai
Fisiologi Budidaya Tanaman Tropik. Penelitian Aneka Kacang dan Umbi.
Diterjemahkan oleh Tohari.Gadja Momograf Balikabi No.13
Mada University Press.Yogyakarta.
Swatika, D.K.S., 2016. Pusat Sosial
Heddy, S., 2010. Penentuan Dosis Ekonomi dan Kebijakan
Tidung. Vol X No.2. Pupuk Pertanian. Monograf Balitkabi
Nitrogen, Pospor dan Kalium pada No.13.
Tanaman Kacang Tanah di Kawasan
sentra Produksi Tanaman Pangan. Taufiq, A dan A. Kristiono, 2016. Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang
dan Umbi.Monograf Balitkabi
No.13.

JURNAL AGROTEKDA Volume 3 Nomor 2, 2019 ( September) ; 74-83 83

Anda mungkin juga menyukai