Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEMBERIAN PAITAN (Tithonia

diversifolia)
PADA MASA AWAL TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN PADI (Oryza sativa)

Oleh :

Moh. Fathur Rizqi


155040201111221

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2018
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Indonesia adalah Negara agraris dengan kekayaan dalam bidang pertanian yang
melimpah. Komoditas utama pertanian yang sangat potensial di Indonesia adalah beras.
Hal tersebut dikarenakan kebanyakan warga Indonesia menjadikan beras sebagai
makanan pokok mereka.

Walaupun demikian, ironisnya produksi beras nasional hingga saat ini masih
belum mengalami kemajuan yang signifikan. Petani sebagai titik tumpu penghasil beras
nasional masih belum merasakan kebijakan pemerintah yang dapat membantu mereka
secara konsisten. Kebijakan-kebijakan yang diaplikasikan untuk sektor pertanian
seperti subsidi benih, kredit istimewa, subsidi pupuk, dan lain-lain tidak berjalan
dengan semestinya dan kerap mengalami kerugian

Sesungguhnya terdapat banyak sumber nutrisi bagi tanaman yang tersedia di


alam itu sendiri, namun sayangnya masih jarang orang yang dapat memanfaatkan hal
itu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Misalnya saja tanaman paitan
(Tithonia diversifolia) tanaman ini dapat mensuplay unsur nitrogen bagi tanaman.

Tanaman paitan berupa tumbuhan perdu dengan tinggi mencapai 5 m, batang


tegak, bulat,berkayu, dan berwarna hijau. Daun tunggal berseling dengan panjang 26-
32 cm, lebar 15-25 cm, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, dan berwarna
hijau. Buahnya berbentuk kotak, bulat, buah muda berwarna hijau dan buah tua
berwarna cokelat. Biji berbentuk bulat, keras, dan berwarna cokelat. Tanaman ini
berakar tunggang dan berwarna putih kotor (Hutapea 1994).

Tumbuhan paitan terdapat banyak jumlahnya di alam. Tanaman ini termasuk


tanaman liar yang dimana jarang ada yang membudidayakan tanaman ini. Taaman ini
biasanya banyak tumbuh di daerah dekat sungai

Dengan pertumbuhan cepatnya, biomasa mencapai 5-8 ton/ha/tahun (dari 2x


pangkasan), pangkasan paitan potensial sebagai pupuk hijau di Negara Kenya. Hasil
penelitian Purwani (2011) paitan mengandung (2.7-3.59% N, 0.14-0.47% P, 0.25-
4.10% K) sehingga aplikasinya mampu mengurangi sebagian penggunaan pupuk dari
luar.
1.2 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfat tanaman
paitan (Tithonia diversifolia) sebagai suplay unsur N bagi pertumbuhan padi

1.3 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh nyata
dalam pemberian paitan pada masa awal tanam sebagai suplay unsur N
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Padi


Divisio : Spermatophyta , Sub divisi: Angiospermae, Kelas: Monocotyledoneae,
Ordo : Poales, Famili : Graminae , Genus : Oryza Linn ,Species : Oryza sativa L.
2.2 Syarat tumbuh padi
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan rata-rata 200
mm/bulan atau curah hujan yang dikehendaki 1500-2000 mm/tahun. Tanaman padi
dapat tumbuh dengan baik pada temperatur 150-300 Dengan Kelembabapan berkisar
40-60 %. Ketersediaan air cukup tinggi. Ketersediaan sinar matahari memadai. Tanah
bervariasi tergantung iklim, mulai berpasir, lempung dan berdebu. Mengandung bahan
organik, unsur hara dan memiliki jenis tanah seperti grumosol, latosol, andosol dan
padsolik Subur, gembur, dan tidak dalam terserang hama. Memiliki pH 4-7. Ketinggian
tanaman padi yang baik adalah 0-1500 m dpl (diatas permukaan laut).
2.3 Klasifikasi paitan

Divisi : Spermatophyta,Sub Divisi: Angiospermae,Kelas: Dicotyledonae,Ordo:


Asterales,Famili: Asteracea,Genus : Tithonia,Spesies: Tithonia diversifolia.

2.4 Manfaat paitan

Penggunaan paitan sebagai pupuk organik mempunyai beberapa keunggulan,


ditinjau dari beberapa aspek:

1. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai mulsa, disebarkan di permukaan tanah


sebagai penutup tanah mampu mengendalikan gulma, di samping fungsi utamanya
mengurangi penguapan air tanah dan mengurangi fluktuasi suhu tanah. Mulsa
paitan cepat mengalami dekomposisi dan haranya terdaur ulang, sehingga
menambah kesuburan tanah.

2. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai bahan kompos. Pemberian kompos penting


bagi perbaikan sifat fisik, kesuburan kimiawi (peningkatan kadar N, P, K, dan Mg
tanah) dan peningkatan kehidupan biota tanah, sehingga meningkatkan kualitas
tanah.

3. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai pupuk hijau dan substitusi pupuk anorganik.
Tumbuhan paitan dapat menghasilkan biomass yang tinggi, yaitu 1,75- 2,0 kg/m2
/tahun (Cong 2000). Menurut penelitian Purwani (2011), paitan mengandung 2,7-
3,59% N; 0,14-0,47% P; dan 0,25-4,10% K, sehingga pemberian kompos paitan
dapat mengurangi penggunaan dosis pupuk anorganik.

4. Daun paitan kering mengandung N 3,50-4,00%, P 0,35-0,38%, K 3,50-4,10%, Ca


0,59%, dan Mg 0,27%. Pupuk hijau dari paitan juga dapat mensubstitusi pupuk KCl
(Hartatik 2007). Kandungan hara daun dan batang paitan lebih tinggi dibandingkan
dengan sumber pupuk organik lainnya, seperti kotoran ayam atau jerami padi.

Kandungan hara paitan juga lebih baik dibandingkan dengan pupuk hijau
lainnya seperti Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides, dan
Chromolaena odorata. Oleh karena itu, paitan dapat digunakan sebagai pupuk
organik ramah lingkungan.
3. Metodologi

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan magang dilakukan pada awal bulan juni tepatnya tanggal 1 juni 2018
s/d selesai. Magang dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan didesa
kencong kabupaten jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Cangkul

Traktor

Sabit

3.2.2 Bahan

Benih padi

Tanaman Paitan

3.3 Metode Penelitian

Percobaan ini dirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan


variabel pengamatan pengaruh paitan terhadap pertumbuhan tanaman

3.4 Pelaksanaa

Pelaksanaan dari praktek magang ini akan diawali dengan pengolahan lahan,
selanjutnya pemberian paitan pada lahan, selanjutnya penanaman padi, selanjutnya
perawatan padi, dan di akhiri dengan pemanenan padi tersebut.

3.5 Parameter Pengamatan

Adapun parameter yang akan kami amati dari penggunaan tanaman paitan
diawal tanam komoditas padi adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bulir, dan
hasil panen.

3.6 Analisa Data

Analisi data dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan variabel


pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bulir, dan hasil panen. Selanjutnya
dilakukan uji lanjut untuk mengetahui pengaruh paitan pada tanaman padi.

Anda mungkin juga menyukai