Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

Ilmu Tanaman & Hijauan Pakan Ternak

“Manajemen Tanaman Pakan”

Oleh :
Nama : Daniel Akhdan Izdihar
NIM : D1A020108
Kelompok : 2C
Asisten : Muhammad Ghulam Azizul Hakim

LABORATORIUM AGROSTOLOGI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN
PURWOKERTO
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hijauan merupakan sumber makanan utama ternak ruminansia. Di Indonesia


ketersediaan hijuan sangat berfluktuasi tergantung musim, sehingga menjadi
kendala dalam pengembangan usaha peternakan. Jenis hijauan di daerah tropis
sangat beraneka ragam dengan kandungan nutrisi, produksi, ketahanan tumbuh
dan budidaya yang berbeda, sehingga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan
hijauan.

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas


maupun kontinuitasnya merupakan faktor yang penting dalam menentukan
keberhasilan usaha peternakan ternak ruminansia. Hal ini disebabkan hampir 90%
pakan ternak ruminansia berasal dari hijauan dengan konsumsi segar perhari 10 -
15% dari berat badan, sedangkan sisanya adalah konsentrat dan pakan tambahan
(feed supplement).

Hijauan pakan ternak seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum),


rumput raja (P. purpureophoides) dan lain-lain telah banyak dikenal namun belum
banyak diusahakan secara intensif. Karena petani masih mementingkan tanaman
pangan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari daripada tanaman pakan,
sehingga ditanam pada luasan lahan terbatas, maka dari itu ternak sering
mengalami kekurangan pakan. Rumput gajah merupakan rumput unggul yang
disukai ternak dengan produksi tinggi dan telah dikenal petani, dan mempunyai
perakaran yang dalam dan menyebar bahkan mempunyai kernampuan menahan
erosi tanah.

Beberapa keunggulan rumput gajah diantaranya adalah produksi biomas


tinggi, biaya pemeliharaan tidak banyak, sesuai untuk lahan marjinal, mampu
menyerap karbon tinggi sebab memiliki akar rhizome, potensi erosi rendah, cepat
panen, selain pakan ternak juga dapat digunakan untuk biofuel (Singh et al., 2013).
Rumput ini dapat tumbuh 3 - 4,5 m bahkan bisa mencapai 7 m, akar dapat
mencapai 4,5 m. Berkembang dengan rhizom yang dapat mencapai 1 m, panjang
daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm (Reksohadiprodjo, 1994).
1.2 Tujuan

Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa pada kesuburan tanah yang berbeda akan
memberikan respon yang berbeda terhadap produksi tanaman pakan.

1.3 Waktu dan Tempat

Acara praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 24 Maret 2021 pukul 10.40 sampai dengan pukul 14.45. Acara
praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan melalui Google Classrom
dan Whatsapp Group.
II. PEMBAHASAN

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan


oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara bekerja sama
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Manajemen tanaman pakan adalah
suatu metode atau urutan yang di gunakan untukvmembudidayakan tanaman
pakan tanaman dengan tujuan mendapatkan hasil tanaman yang baik. Tujuh
komponen manajemen tanaman pakan adalah Land Clearing, Penggaruan tanah,
Bendengan, irigasi, penanaman, pemupukkan, pemanenan.

Pengelolaan tanah bertujuan untuk mempersiaokan media tumbuh yang


optimal bagi tanaman. Pengelolaan tanah meliputu pembajakan dan penggarukan,
atau penggemburan. Untuk tanah berstruktur ringan cukup dibajak sekali,
sedangkan untuk tanah berstruktur padat, pembajakan dilakukan dua kali dengan
selang antara kedua bajakan sekitar dua minggu. Untuk lahan yang sering tergenang
air perlu dibuatkan saluran agar air tidak tergenang. Khusus untuk lahan miring,
misalnya di pegunungan, tak perlu diolah tapi tergenang. Khusus untuk lahan
miring, misalnya di pegunungan, tak perlu diolah cukup dibuat lubang – lubang
tanam mengikuti kontur tanahnya sehingga bisa sekaligus mencegah erosi. Pada
umumnya untuk tanah tanpa irigasi, pengelolaan tanah dilakukan pada akhir musim
kemarau, dengan maksud agar penanaman bisa dilakukan pada musim penghujan.

Tahap Berikutnya adalah penanaman. Penanaman rumput gajah dilakukan


dengan menggunakan stek yang telah dipersiapkan 1 hari sebelum tanam. Stek
berasal dari tanaman rumput gajah yang tidak terlalu tua namun juga tidak terlalu
muda. Panjang stek adalah sekitar 25 cm atau yang memiliki 2-3 ruas dan diameter
kurang lebih 4 cm. Stek rumput gajah yang akan ditanam sebaiknya berumur sekitar
3 bulan, daun dipisahkan namun pelepah tidak dibuang, panjang 20-25 cm atau
mengandung 2 buku, batang tidak pecah, dan bagian yang akan ditanam runcing
dengan sudut sekitar 45 derajat (Syaiful, 2017).

Tahap selanjutnya adalah pemupukkan. Pemupukan dilakukan apabila


tanaman terlihat kurus dan pertumbuhannya mulai melambat menggunakan pupuk
urea dan diberikan dengan cara ditebar sekitar tanaman. Tujuan utama pemupukan
dengan urea adalah menambah unsur hara tanah. Pemupukan secara tidak
langsung dapat menghasilkan panjang daun, jumlah daun, dan tinggi tanaman yang
lebih baik dibandingkan tanpa perlakuan sama sekali (Rellam et al., 2017).

Selanjutnya adalah Pemanenan. Penyiangan pertama dilakukan saat umur


sekitar 3 bulan dengan cara dipotong namun masih tetap menyisakan sebagian
batangnya ditanah agar dapat tumbuh anakan baru lagi. Pemotongan rumput gajah
varietas besar dilakukan setinggi 15 cm di atas permukaan tanah namun untuk
rumput gajah mini adalah 5 cm (Santos et al., 2013). Pemotongan yang terlalu tinggi
(lebih 15 cm) diatas permukaan tanah menyebabkan banyak sisa batang yang
mengayu (keras) atau terlalu pendek (kurang 10 cm) akan mengurangi tunas muda
untuk tumbuh sehingga dapat menurunkan reproduksi (Lugiyo dan Sumarto, 2000).
Defoliasi rumput gajah dapat di lakukan kembali setelah berumur 30, 45, dan 60
hari, semakin bertambah umur produksi hijauan segar, bahan kering, produksi
nitrogen, serat kasar, serta persentase batang juga semakin meningkat namun
produksi daun turun.
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari acara ini adalah pentingnya memanajemen hijauan


pakan ternak untuk ruminansia. Setiap orang harus bisa memanajemen hasil
hijauan untuk bisa memperoleh hasil yang terbaik. Hal ini disebabkan hampir 90%
pakan ternak ruminansia berasal dari hijauan dengan konsumsi segar perhari 10 -
15% dari berat badan, sedangkan sisanya adalah konsentrat dan pakan tambahan
(feed supplement).

3.2 Saran

Seluruh Acara sudah baik, namun untuk asisten dosen tolong jangan terlalu
cepat dalam menjelaskan materi agar para praktikkan dapat mengikuti alur dan
mencatat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Lugiyo, S. 2000. Teknik Budidaya Rumput Gajah Cv Hawaii (Pennisetum purpureum).


Temu Teknis Fungsional Non Peneliti.

Reksohadiprodjo, S. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.


B.P.F.E. University Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rellam, C.R., Anis, S., Rumambi, A., Rustandi. 2017. Pengaruh Naungan Dan
Pemupukan Nitrogen Terhadap Karakteristik Morfologis Rumput Gajah
Dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott). J Zootek, 37:179- 185.

Santos, R.J.C., Lira, M.A., Guim, A., Santos, M.V.F., Dubeux-Jr, J.C.B., Mello, A.C.L.
2013. Elephant Grass Clones for Silage Production. Sci Agric, 70:6-11.

Singh, B.P., Hari, P.S., Eric, O. 2013. Elephantgrass. ©CAB International 2013. Biofuel
Crops: Production, Physiology and Genetics. Chapter 13, page 271-291

Sitorus, T. F. 2016. Budidaya Hijauan Makanan Ternak Unggul Pakan Ternak


Ruminansi. Program Pengabdian Masyrakat Universitas HKBP, Samosir.

Syaiful, F.L. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Sapi Potong


Terintegrasi Sawit Dan Penanaman Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum
Schaum) Sebagai Bahan Pakan Ternak Di Nagari Kinali Kabupaten Pasaman
Barat. UNES Journal of Community Service, 2(2)
LAPORAN PRAKTIKUM
Ilmu Tanaman & Hijauan Pakan Ternak

“Pengenalan Jenis Pupuk”

Oleh :
Nama : Daniel Akhdan Izdihar
NIM : D1A020108
Kelompok : 2C
Asisten : Muhammad Ghulam Azizul Hakim

LABORATORIUM AGROSTOLOGI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN
PURWOKERTO
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mendapatkan hasil dan mutu yang baik perlu adanya pemberian
pupuk pada tanah, yang mana penambahan pupuk ini bertujuan untuk
memperbaiki sifat-sifat dari tanah, baik sifat fisika, kimia dan biologis. Sebagai
medium tempat tumbuhnya tanaman, tanaman atau tumbuhan juga memerlukan
asupan yang bagus baik organik maupun zat anorganik. Asupan organik berasal dari
penyerapan karbondioksida dan melepaskan uap air. Sedangkan asupan anorganik
didapatkan dari penyerapan yang dilakukan oleh tanah melalui bagian tubuhan
(akar) dalam bentuk ion-ion.

Ada dua macam pupuk, yaitu ada alami juga buatan dimana pengaruh
pemberian pupuk alami pada tanah dapat memperbaiki kealamian tanah seperti
mineral dan unsur hara. Sedangkan yang buatan adalah pupuk yang dibuat oleh
manusia dalam industri, yang mengandung kandungan tertentu seperti unsur-unsur
hara. Ada dua pupuk buatan yakni pupuk tunggal yang hanya mengandung satu
unsur hara yang berfungsi sebagai penambah kesuburan, dan sebaliknya untuk
pupuk majemuk.

Unsur – unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanamanunsur dasar penyusun


senyawa organik dalam tumbuhan antara lain Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
peristiwa tumbuhan menyerap unsur-unsur ini adalah peristiwa fotosintesis.
Sebelum diberikanya pupuk pada tanah, terlebih dahulu melakukan pengolahan
tanah, pengelolahan tanah ini dilakukan dengan cara mengemburkan tanah
tersebut, ini bertujuan agar pupuk yang diberikan kepada tanah dapat merata
keseluruh bagian tanah, agar fungsi dari pupuk tersebut yang memberi nutrisi pada
tanah dan dapat diresap oleh tanah dengan baik, sehingga tanaman yang tumbuh di
atasnya dapat tumbuh dengan baik (Pangaribuan, 2017).

1.2 Tujuan

Mahasiswa dapat mengenali berbagai jenis pupuk secara visual, kandungan hara
mineral serta aplikasinya.
1.3 Waktu dan Tempat

Acara praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 24 Maret 2021 pukul 10.40 sampai dengan pukul 14.45. Acara
praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan melalui Google Classrom
dan Whatsapp Group.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. HASIL

2.1.1. Pupuk Berdasarkan Asal Terjadinya

No Nama Gambar

1. Pupuk Pabrik

2. Pupuk Alami cth


Pupuk Kandang

2.1.2 Berdasarkan Unsur Hara yang dikandungnya

No Nama Gambar
1. Pupuk Organik

Berasal dari jasad


hewan atau
tumbuhan

2. Pupuk Anorganik

Tsp

2.1.3 Tingkat Kecepatan Terurai

No Nama Gambar

1. Pupuk
terurai
lambat

Pupuk
kandang
2. Terurai
cepat

za

2.1.4 Unsur Hara yang Dikandung

No Nama Gambar

1. Pupuk tunggal

Hanya 1 unsur

Urea
2. Pupuk majemuk

Mengandung lebih
dari 2 unsur hara

2.2 Pembahasan

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman.
Berdasarkan proses terjadinya ada dua jenis pupuk yaitu: pupuk organik (alami) dan
pupuk anorganik (buatan) seperti yang kita ketahui pupuk alami adalah pupuk yang
tidak dibuat oleh tangan manusia, pupuk ini secara langsung terbentuk akibat
penguraian dari alam. Sedangkan pupuk buatan pastinya ada campur tangan
manusia dan tambahan zat kimia lainya. Dimana kegunaan nya tidak jauh berbeda
dengan pupuk organik.

Pupuk organic banyak manfaat nya di bidang petanian, karena kualitas dari
pupuk organik yang telah dipercayai atau telah di akui oleh masyarakat Indonesia
dalam manfaatnya memperbaiki struktur tanah, bak dari sifat kimia fisika maupun
biologis tanah. Oleh karena itu banyak memakai pupuk organik untuk
perkebunannya, karna tidak ada efek samping yang dihasilkan, tidak merusak
lingkungan dan juga harganya murah dan serta mudah didapatkan tanpa perlu di
kelola dengan susah terlebih dahulu, atau tanpa campur tangam manusia, karna
kebanyakan pupuk organik alam lah yang telah membuatnya. Pada umumnya
pupuk organik juga dapat memberikan efek samping terhadap linkungan atau pun
masyaraka, jikalau diberikan dalam jumlah yang berlebihan, dampak bagi
masyarakat seperti pupuk kandang yang bau nya menyebar ke pemukiman warga
dan lain sebagainya oeh sebab itu penggunannan pupuk organik ini digunanakan
secukupya tidak berlebih, agar hasil yang didapatkan pun dapat lebih baik (Saleh,
2016)

Pupuk anorganik adalah pupuk yang di sintesis oleh tangan manusia dan
membutuhkan peralatan yang canggih, pupuk organik dibuat karena kemajuan
zaman yang merubah pola pikir manusia ke lebih baik, atau ke lebih modern, oleh
karena itu pupuk anorganik atau pupuk buatan di buat manusia melalui campuran
bahan-bahan kimia dengan peralatan yang super canggih, bertujuan sama dengan
pupuk organik atau pupuk alami untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanaman
yang tumbuh di atas tanah tersebut dapat tumbuh dengan baik, dan menghasilkan
hasil yang bagus. Perbedaan nya antara pupuk organik dengan pupuk anorganik ini
adalah, bahwa kita tahu pupuk anoganik ini dibuat dari campuran bahan kimia yang
bisa dikatan cukup berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan serta juga
berdampak bagi lingkugan, maka pemberian pupuk anorganik pada pertanian atau
lain sebagainya harus dalam jumlah yang sesuai/terkontrol, jikalau tidak ini dapat
sangat merugikan, misalnya petani memberikan pupuk anorganik ke kebunya dalam
jumlah yang berlebihan, ini dapat berdampak pada tanah pertanianya terlebih
dahulu, dan akhirnya tanaman yang tumbuh di atas tanah pertaniannya itu tidak
dapat tumbuh dengan baik, karena tanaman menngambil sumber mdapatan dari
dalam tanah, bagaimana dapat baik tanaman tersebut kalau tanahnya pun tidak
mendapat unsur-unsur hara yang diperlukannya (Hayati dkk, 2011)

Menurut Nazarrudin (2003) pupuk anorganik dapat menimbulkan


ketergantungan dan dapat membawa dampak kurang baik misalnya tanah menjadi
rusak akibat penggunaan yang berlebihan dan terus-menerus akan menyebabkan
tanah menjadi keras, air tercemar dan keseimbangan alam akan terganggu.
Menurut Sarief (1986) bahwa ketersediaan nutrisi yang cukup yang dapat diserap
untuk pertumbuhan tanaman merupakan salah satu factor yang dapat
mempengaruhi hasil. Ketersediaan hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh
adanya bahan organic. Hakim et al (1986) menyatakan bahwa bahan organik
merupakan bahan penting dalam kesuburan tanah. Secara garis besar bahan
organik memperbaiki sifat-sifat tanah meliputi sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah pupuk organic merupakan
pupuk yang banyak digunakan oleh orang orang karna lebih ramah lingkungan dan
tidak mengandung banyak zat kimia seperti pupuk anorganik.

3.2 Saran

Seluruh Acara sudah baik, namun untuk asisten dosen tolong jangan terlalu
cepat dalam menjelaskan materi agar para praktikkan dapat mengikuti alur dan
mencatat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim.N, Y.Nyakpa, Lubis, Nugroho.S.G, Diha.A, Go Ban Hong, Bailey, 1986. Dasar-
Dasar Ilmu Tanah. Unila Pres

Hayati, M., Hayati, E., & Denni, D. (2011). Pengaruh pupuk organik dan anorganik
terhadap pertumbuhan beberapa varietas jagung manis di lahan tsunami.
Jurnal Floratek, 6(1), 74-83.

Nazaruddin, 2003. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah,


Penebar Swadaya. Jakarta

Pangaribuan, D. H. (2017). Pengurangan Pemakaian Pupuk Anorganik dengan


Penambahan Bokashi Serasah Tanaman pada Budidaya Tanaman Tomat.
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 39(3)

Saleh, M. S. (2016). Pertumbuhan Kecambah Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr)


dari Pohon Induk Berbeda Ketinggian dengan Pemberian Pupuk Organik.
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 39(1).

Sarief. 1988. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.


LAPORAN PRAKTIKUM
Ilmu Tanaman & Hijauan Pakan Ternak

“Pengenalan Jenis Pupuk”

Oleh :
Nama : Daniel Akhdan Izdihar
NIM : D1A020108
Kelompok : 2C
Asisten : Muhammad Ghulam Azizul Hakim

LABORATORIUM AGROSTOLOGI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN
PURWOKERTO
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan sumber daya alam yang sebagian besar menduduki


permukaan bumi. Manusia yang hidup di bumi sangat bergantung pada tanah
karena sebagian besar kehidupan dan keperluannya memerlukan tanah. Fungsi
tanah yang paling utama adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Tanah harus
dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan sumberdaya yang bermanfaat dan
dapat digunakan secara berkesinambungan. Tanah merupakan hasil transformasi
dari zat-zat mineral dan bahan organic yang ada di bumi. Meningkatkan kesuburan
tanaman yang paling efektif dilakukan dengan pemberian pupuk

Pupuk diperlukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, yang


pada kondisi tertentu tidak disediakan oleh tanah dalam jumlah yang memadai.
Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur
hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk
merupakan substansi pendukung yang memungkinkan tanaman memperoleh unsur
hara yang dibutuhkan dalam pertumbuhannya. Dengan penggunaan pupuk, maka
produktivitas lahan pertanian dalam menghasilkan komoditas pertanian akan
meningkat secara signifikan

Pupuk dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman ditambah dengan input
kimia lain, perbaikan irigasi, perbaikan varietas tanaman dan kebijakan pertanian
yang tepat telah mendorong terjadinya revolusi pertanian di berbagai negara (Allen,
2004). Penggunaan pupuk kimia (anorganik) telah menjadi pendorong utama
produktivitas lahan pertanian meningkat dengan pesat. Peran pupuk yang besar
dalam meningkatkan hasil pertanian sudah banyak dibuktikan dan dirasakan para
penggunanya.

1.2 Tujuan

mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan pemupukan yang sesuai dengan


kebutuhan dan pertumbuhan tanaman

1.3 Waktu dan Tempat


Acara praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 24 Maret 2021 pukul 10.40 sampai dengan pukul 14.45. Acara
praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan melalui Google Classrom
dan Whatsapp Group.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

No Nama Gambar

1. Pemupukkan

2.2 Pembahasan

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh


tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi
untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal (Salikin, 2003). Selama ini
petani cenderung menggunakan pupuk anorganik secara terus menerus. Pemakaian
pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat menyebabkan dampak
negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan
pertanian. Kondisi tersebut menimbulkan pemikiran untuk kembali menggunakan
bahan organik sebagai sumber pupuk organik. Penggunaan pupuk organik mampu
menjaga keseimbangan lahan dan meningkatkan produktivitas lahan serta
mengurangi dampak lingkungan tanah.

Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesuburan dan bahan organik tanah. Pupuk organik mempunyai
manfaat antara lain mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro,
meningkatkan aerasi tanah, memperbaiki drainase tanah, meningkatkan
kemampuan tanah menyimpan air, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan KTK
tanah, meningkatkan aktifitas mikroorganisme tanah serta pada tanah masam
dapat membantu meningkatkan pH tanah. Keadaan tersebut dapat menjadikan
pupuk Urea, TSP dan KCl yang diberikan menjadi lebih efisien (Fristy, dkk, 2015).
Penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi pemakaian
pupuk anorganik yang berlebihan. Namun kelemahan pupuk organik pada
umumnya adalah kandungan unsur hara yang rendah dan lambat tersedia bagi
tanaman. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair (Cik Zulia, dkk, 2017).

Hara nitrogen (N) merupakan hara makro yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman, hara N dapat diperoleh dari hara N seperti urea [CO(NH2)2], ZA
[NH4)2SO4], ammonium 3 cloride (NH4Cl), natrium nitrat (NaNO3), dan pupuk
majemuk NPK. Pupuk urea merupakan pupuk tunggal yang hanya mengandung satu
unsur hara primer yaitu 42% - 46% N. Proporsi dan waktu pemberian N berinteraksi
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seperti panjang tanaman, diameter
batang, banyak buah dan produksi. (Sebayang, 2004).

Unsur N, P dan K diserap oleh tanaman dan digunakan dalam proses


metabolisme tanaman. Suplai hara yang cukup membantu terjadinya proses
fotosintesis dan menghasilkan senyawa organik yang akan diubah dalam bentuk
ATP pada saat berlangsungnya proses respirasi, selanjutnya ATP digunakan untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Selama pertumbuhan reproduktif akan terjadi
pemacuan pembentukan bunga, polong serta biji kedelai (Nurhayati et al., 2014).
Sebaliknya bila pemberian hara N yang berlebihan akan memperpanjang fase
vegetatif tanaman. Selain itu, unsur Nitrogen yang diberikan dalam jumlah
minimum dapat memaksimalkan penambatan N oleh Rhizobium (Mulyadi, 2012)

Ada beberapa metode pemupukan yang dapat dilakukan yaitu :

 Ditabur : Pemupukan dengan cara disebar dilakukan apabila jarak tanam


rapat dan teratur dalam barisan
 Disemprot : disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot
biasa (hand sprayer).
 Ditanamkan : pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut, setelah itu
ditutup dengan tanah. 
 Udara : Pada lahan yang luas dapat menggunakan pesawat terbang.
 Injeksi ke dalam tanah : Pemberian pupuk langsung ke dalam tanahnya.
 Sprinkler irrigation : menyemburkan air dari bawah ke atas sehingga mampu
menyirami seluruh tanaman yang ada di lahan secara merata dalam waktu
singkat.
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh


tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi
untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal.

3.2 Saran

Seluruh Acara sudah baik, namun untuk asisten dosen tolong jangan terlalu
cepat dalam menjelaskan materi agar para praktikkan dapat mengikuti alur dan
mencatat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Allen, R.C. 2004.The Nitrogen Hypothesis and the English Agricultural Revolution : A
Biological Analysis. Nuffield College, Oxford.

Mulyadi, A. 2012. Pengaruh Pemberian Legin, Pupuk NPK (15:15:15) Dan Urea Pada
Tanah Gambut Terhadap Kandungan N, P Total Pucuk Dan Bintil Akar Kedelai
(Glycine max (L.) Merr.). Jurnal Kaunia, 8 (1) : 21-29.

Novira, F., Husnaeti dan Sri Y. 2015. PEMBERIAN PUPUK LIMBAH CAIR BIOGAS DAN
UREA, TSP, KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
JAGUNG MANIS(Zea mays saccharata Sturt.). Jom Faperta, 2(1) : 2.

Nurhayati, Razali., dan Zuraida. 2014. Peranan Berbagai Jenis Bahan Pembenah
Tanah Terhadap Status Hara P Dan Perkembangan Akar Kedelai Pada Tanah
Gambut Asal Ajamu Smumatera Utara. Jurnal Floratek, 9: 29 – 38.

Salikin, K. A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius, Yogyakarta

Sebayang H.T. 2004. Pengaruh Pengolahan Tanah dan Penempatan Urea Tablet
Serta Proporsi dan Waktu Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays. L). Balai Penelitian Tanaman Jagung
dan Serealia Lain, Maros.

Zulia, C., Deddy W. P. dan Harmi D. I. 2017. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA
DAN PUPUK ORGANIK CAIR SAMPAH KOTA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.). Jurnal Penelitian Pertanian
BERNAS, 13(3) : 2-3.

Anda mungkin juga menyukai