Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN DAN HIJAUAN PAKAN


“PENGENALAN JENIS TANAMAN RUMPUT”

OLEH :
FAFA CHRISNANDY
D1A019085

LABORATORIUM AGROSTOLOGI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hijauan adalah semua jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
paka. Bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai sumber pakan pada umunya
adalah dedauannya. Terdapat empat golongan pakan yang secara umum telah
dikenal sebagai sumber pakan ternak ruminansia., yakni jenis rerumputan,
kekacangan, ramban dan hijauan limbah pertanian.
Guna praktikum ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa
tentang hijauan pakan. Studi lapangan dilaksanakan dilihat dari apa yang dipelajari
mahasiswa. Studi lapangan juga dapat mengasah skill mahasiswa.
Salah satu hijauan yang paling dominan digunakan sebagai pakan adalah
rerumputan. Beragamnya tanaman di Indonesia membuat jenis rumput juga
beragam. Praktikum ini akan memperkenalkan kepada mahasiswa tentang jenis-
jenis rerumputan dan cara pemberiannya kepada ternak sebagai pakan ternak.
I.2 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis rerumputan.
2. Mengetahui contoh dari masing-masing jenis rumput.
3. Mengetahui contoh rumput untuk pakan ternak.
4. Mengetahui cara pemberian masing-masing rumput kepada ternak.
I.3 Waktu Pelaksanaan
Praktikum Ilmu Tanaman dan Hijauan Pakan dilaksanakan pada hari Selasa, 24
Maret 2020 pukul 16.00 s/d selesai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Makanan hijauan ialah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman
dalam bentuk daun-daunan (AAK, 1983). Peranan pakan dalam pemeliharaan
ternak sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan mutu seekor hewan ternak.
Melalui pakan juga seorang peternak dapat mengontrol kualitas hewan ternak yang
mereka punya.
Ternak ruminansia (pemamah biak) yang meliputi sapi, kerbau, domba, dan
kambing, mempunyai peran sangat strategis bagi kehidupan ekonomi petani di
pedesaan (Rukmana, 2005). Pengenalan mengenai pakan harus dipertimbangkan
kepada peternak, sehingga penjaminan kualitas seekor ternak dapat berperan bagi
kehidupan peternak dan petani. Pengenalan hijauan adalah salah satu cabang ilmu
hijauan pakan ternak, dimana didalamnya salah satunya adalah pengenalan pakan
rumput.
Rumput juga memiliki banyak jenis dan sangat bervariasi bentuk serta ciri
visualnya, sehingga perlu pengklasifikasian untuk mengetahui ilmu tentang
rerumputan. Variasi rumput juga dikelompokkan berdasarkan dari asal muasalnya,
menurut Rukmana (2005) rumput tanam yang sering disebut hijauan atau rumput
unggul, adalah rumput yang sengaja dibudidayakan atau ditanam. Peranan
peternak yang mengetahui jenis-jenis rumput akan dapat dirasakan apabila sudah
memasuki masa pemanfaatan dari hewan ternak itu sendiri.
III. MATERI
III.1 Alat
1. Kaca pembesar
2. Meteran
3. Alat tulis
III.2 Bahan
1. Lahan
2. Rumput gajah
3. Rumput raja
4. Rumput setaria
5. Rumput brachiaria
6. Rumput shorgum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Tabel Hasil Contoh Rerumputan
 Nama : Rumput Gajah
 Nama Latin : Pennisetum
purpureum.
 Karakteristik : akar serabut,
tumbuh tegak lurus, merumpun
lebat, tinggi mencapai 7 m,
berbatang tebal dan keras, daun
panjang daun lebih halus

Rumput Gajah dibandingkan raja.


 Nama : Rumput Raja
 Nama Latin : Pennisetum
purpupoides.
 Karakteristik : Tumbuh
membentuk rumpun dan warna
daun hijau tua dengan bagian
dalam permukaan daun kasar,
tulang daun lebih putih daripada
rumput gajah.
Rumput Raja
 Nama : Rumput odot
 Nama Latin : Napier Grass
 Karakteristik : Karakteristik
Daun dan batang halus tidak
berbulu, batang lunak mudah
dimakan ternak.
Rumput Odot

 Nama : Rumput Setaria


 Nama Latin :Setaria spachelata
 Karakteristik : Karakteristik dari
rumput setaria yaitu daunnya lebar
berwarna hijau gelap, berbatang
lunak dengan warna merah agak
ungu, pelepah daun pada pangkal
batang tersusun seperti kipas.

Rumput Setaria
 Nama : Rumput Bachiaria atau
Rumput Bede
 Nama Latin : Brachiaria
decumbens
 Karakteristik : Tinggi sekitar 30-
45 cm, daun kaku dan pendek,
ujung daun runcing, mudah
berbunga dan bunga berbentuk
Rumput Bachiaria seperti bendera.
 Nama : Sorgum
 Nama Latin : Sorgum Bicolor (L.)
Moench
 Karakteristik : Akar lateral,
jumlah daun 7-24 helai tiap
tanaman, daun awalnya tegak
kemudian melengkung, warna hijau
kekuningan.
Sorgum

IV.2
IV.3 Pembahasan
Bahan dasar dari hijauan yaitu dedauan yang bearsal dari rumput dan tanaman
biji-bijian. Rumput-rumputan yang paling banyak digunakan yaitu rumput gajah,
kacang-kacangan yang sering digunakan yaitu jenis daun lamtoro, serta tanaman
lainnya (AAK, 1983). Jenis rumput terdiri dari jenis rumput bentuk kasar, medium
dan halus.Tiga kelompok jenis rerumputan, selain memiliki perbedaa ukuran fisik
juga memiliki perbedaan potensi hijaun yang sangat nyata.
Jenis-jenis rumput yang umum diberikan sebagai hijauan pakan ternak antara lain:
Rumput gajah, rumput gajah memiliki nama latin Pennisetum purpureum.
Karakteristik rumput gajah adalah akar serabut, tumbuh tegak lurus, merumpun
lebat, tinggi mencapai 7 m, berbatang tebal dan keras, daun panjang daun lebih
halus dibandingkan raja. Kandungan zat gizi rumput gajah terdiri atas: 19,9% bahan
kering (BK); 10,2% protein kasar; 1,6% lemak; 34,2% serat kasar; 11,7% abu; dan
42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Rumput gajah mempunyai beberap
varietas, antara lain varietas Afrika dan Hawai. Panen pertama rumput gajah
dilakukan pada umur 90 hari setelah tanam. Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali
pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi pemotongan dari
permukaan tanah antara 10 – 15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100 –
200 ton rumput segar/ hektar/tahun. Peremajaan (pembongkaran) tanaman tua
dilakukan setelah 4 – 6 tahun untuk diganti dengan tanaman yang baru (Rukmana,
2005). Rumput gajah dapat diberikan secara langsung sebagai hijauan segar pada
ternak atau dapat diberikan dalam bentuk silase. Silase adalah pakan dari hijauan
segar yang diawetkan dengan cara fermentasi anaerob dalam kondisi kadar air
tinggi (40 sampai 70%), sehingga hasilnya bisa disimpan tanpa merusak zat gizi di
dalamnya.Silase merupakan suatu teknologi yang tepat yang bertujuan untuk
penyimpanan pakan tanpa merusak bahan pakan itu sendiri (Kojo, dkk., 2015).

Rumput raja, rumput raja memiliki nama latin Pennisetum purpupoides.


Karakteristik rumput raja adalah tumbuh membentuk rumpun dan warna daun
hijau tua dengan bagian dalam permukaan daun kasar, tulang daun lebih putih
daripada rumput gajah. Rumput raja adalah hasil persilangan antara Pennisetum
purpereum (rumput gajah) dengan Pennisetum tydoides. Rumput raja mempunyai
kandungan serat kasar 26,20% (Handayanta, 2001) dan protein kasar 13,50%, TDN 57,00%,
Ca 0,37%, P 0,39% dan NDF 59,7%. Rumput raja dapat diberikan pada ternak dalam

bentuk hijauan segar. Rumput raja dicacah (chopper) terlebih dahulu dengan
ukuran kurang lebih 5 cm ( Siswant, dkk., 2016).

umput odot memiliki nama latin Napier Grass. Karakteristik rumput odot adalah
karakteristik Daun dan batang halus tidak berbulu, batang lunak mudah dimakan
ternak. Rumput odot merupakan rumput merumpun tropis tahunan yang memiliki
produktivitas cukup tinggi yakni mencapai 52-57 ton/ha produksi segar. Rumput ini
memiliki kandungan Water Soluble Carbohydrate (WSC) yang rendah yakni 4,1%. Oleh
karena itu penambahan bahan aditif perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas silase.
Kandung nutrien rumput odot adalah 9,57% BK; 81,91% BO; 13,16%; 30,64% SK; 2,35% LK;
18,09% abu. Pemberian rumput odot dapat berupa hijauan segar atau dapat dibuat
menjadi silase dan ditambahkan bahan aditif seperti pollard dan bekatul yang dapat
meningkatkan kualitas silase dilihat dari kecernaannya ( Fajri, dkk., 2018)

Rumput setaria, rumput setaria memiliki nama latin Setaria spachelata.


Karakteristik dari rumput setaria yaitu daunnya lebar berwarna hijau gelap,
berbatang lunak dengan warna merah agak ungu, pelepah daun pada pangkal
batang tersusun seperti kipas. Kandungan nutrisi setaria adalah 44,42% BK, 12,20%
PK, 27,77% SK, 2,29% LK. Rumput Setaria sebagai hijauan pakan dapat diberikan dalam
bentuk rumput potongan dan rumput padang pengembalaan. Rumput Setaria juga
dimanfaatkan sebagai mulsa tanah, selain bermanfaat bagi ternak Rumput Setaria juga
digunakan sebagai pencegah terjadinya erosi. Apabila dalam jumlah yang melimpah,
Rumput Setaria juga dapat dibuat hay dan silase (Hartono, 2011).

Rumput Brachiaria, rumput brachiaria memiliki nama latin Brachiaria decumbens.


Karakteristik rumput ini adalah tinggi sekitar 30-45 cm, daun kaku dan pendek,
ujung daun runcing, mudah berbunga dan bunga berbentuk seperti bendera.
kandungan nutrien rumput Brachiaria yaitu BK 81%; PK 7%; abu 6,5%; SK 35,1% dan BETN
49,2%. rumput Brachiaria merupakan rumput yang palatabel dan dapat digunakan sebagai
rumput potongan atau sebagai rumput untuk penggembalaan ternak ruminansia (Rusdiana
dan Sutedi, 2014).
Sorgum, sorgum memiliki nama latin Sorgum Bicolor (L.) Moench. Karakteristik
sorgum adalah akar lateral, jumlah daun 7-24 helai tiap tanaman, daun awalnya
tegak kemudian melengkung, warna hijau kekuningan. Kandungan nutrisi pada biji
sorgum terdiri atas karbohidrat 70-80%, protein 11-13%, lemak 2-5%, serat 1-3%
dan abu 1-2%. Batang dan dau sorgum dapat dijadikan pakan ruminansia,
sedangkan bijinya dijadikan pakan unggas. Namun pemanfaatan sorgum untuk
pakan ternak masih terdapat perbedaan pendapat terkait dengan kandungan tanin
yang dalam jumlah tertentu dapat menghambat pertumbuhan ternak (Sumarno,
2013)
V. PENUTUP

V.1 Kesimpulan
1. Jenis tanaman rumput terdiri dari jenis rumput bentuk kasar, medium dan
halus.
2. Contoh dari rerumputan bentuk kasar yaitu, Pennisetum purpureum, Panicum
maximum, Pennisetum purpuroides, Euclaena Mexicana. Contoh dari
rerumputan bentuk fisik medium yaitu, Setaria sphacelata, Setaria splendida,
Cenhrus siliaris, Digitaria decumbens, Panicum muticum. Contoh dari
rerumputan bentuk halus yaitu, Axonopus compressus, Brachiaria decumbens,
Brachiaria brizantah,
3. Rumput gajah, rumput raja, rumput odot, rumput setaria, rumput shorgum,
dan rumput bede adalah contoh rumput yang digunakan untuk pakan ternak.
4. Rumput gajah, rumput odot, rumput bede dan rumput raja dapat diberikan
dalam bentuk hijauan segar atau silase, sedangkan rumput setaria diberikan
dalam bentuk potongan atau silase, serta rumput shorgum diberikan dalam
bentuk hay atau hijauan kering.
5.2 Saran
1. Praktikan harus lebih teliti dalam pemahaman karakteristik rumput.
2. Penjelasan mengenai rerumputan harus detail karena memiliki ciri fisik yang
hampir sama satu sama lain.
3. Praktikan harus mengikuti prosedur praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1983. Hijauan Makanan Ternak. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fajri,A,I., Hartutik, Irsyammawati,A. 2018. Pengaruh Penambahan Pollard dan


Bekatul Dalam Pembuatan Silase Rumput Odot ( Pennisetum pupureum, Cv. Mott )
Terhadap Kecernaan dan Produksi Gas Secara In Vitro. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis.
1(1): 9 -17.
Hartono,B. 2011. Produksi dan Kandungan Nutrisi Rumput Setaria ( Setaria
spachelata ) Pada Pemotongan Pertama Yang Diberi Pupuk Kandang Feses Kambing
Dengan Dosis Berbeda. Jurnal Pertanian dan Peternakan. 1(1). 22-25.
Rukmana,H,R.2005. Rumput Unggul. Penerbit Kanisius. Yogykarta.
Rusdiana,S., Sutedi,E. 2014. Analisis Produksi Rumput Brachiaria Dalam
Pengembangan Usaha Ternak Kambing. Jurnal Peternakan. 11(2): 69-77.

Siswanto,D., Tulung,B., Maaruf,K., Waani,M,R,. Tindnge,M,M. 2016. Pengaruh


Pemberian Rumput Raja ( Pennisetum purpupoides) dan Tebon Jagung Terhadap
Kecernaan NDF dan ADF Pada Sapi PO Pedet Jantan. Jurnal Zootek. 36(2): 379 – 386.
Sumarno, Damardjati,D,S., Syam,M., Hermanto. 2013. Sorgum : Inovasi Teknologi dan
Pengembangan. Badan Penelitian dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai