Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA ENERGI

METABOLIS PADA UNGGAS


Disusun oleh Kelompok F1 1.

2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelaesaikan tugas makalah
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia dengan judul "Energi Mtabolis
pada Unggas" dan ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen
pembimbing Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia mata kuliah yang selama ini
sudah mengajari dan membimbing kami. Dalam menyusun makalah ini, kami
banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
memberikan kontribusinya dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kebaikan kami. Terima kasih dan semoga makalah ini bermanfat dan
dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua. Malang, 22 Desember
2014 Penyusun

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
BAB I
..............................................................................................................
.... 1 PENDAHULUAN
............................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang
......................................................................................... 1 1.2 Tujuan
...................................................................................................... 2 1.3
Manfaat
.................................................................................................... 2 1.4
Rumusan Masalah .................................................................................... 2 BAB II
..............................................................................................................
... 3 PEMBAHASAN
.................................................................................................. 3 2.1
Energi Metabolis pada Unggas ................................................................. 3 2.2
Metode Penentuan Energi Metabolis .......................................................... 5 2.2.1.
Metode Konvensional ......................................................................... 7 2.2.2.
Metode Cepat Penentuan AME. .......................................................... 8 2.2.3.
Metode Dual Semi Quick. ................................................................... 8 BAB
III..........................................................................................................
.... 10 PENUTUP
......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan
............................................................................................ 10 3.2
Saran
...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan oleh ternak merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup, produksi, dan
merupakan faktor penting untuk menentukan keberhasilan suatu usaha
peternakan ayam pedaging. Salah satu syarat untuk memenuhi kebutuhan zat
makanan dalam ransum unggas adalah protein hewani. Protein hewani yang
sering digunakan dalam penyusunan ransum unggas adalah bersumber dari
tepung ikan. Namun tepung ikan yang sering digunakan saat ini berasal dari
import, seperti kita ketahui bahwa harganya sangat mahal, yang selanjutnya
akan mempengaruhi biaya produksi, 60% -70% dari komponen biaya produksi
adalah biaya ransum. Kendala lainnya adalah tepung ikan produk lokal masih
banyak pemalsuan. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan
ransum adalah kandungan energi. Energi membuat hewan sanggup untuk
melakukan suatu pekerjaan dan proses-proses produksi lainnya (Anggorodi,
1994). Nilai energi metabolis dari bahan-bahan pakan adalah paling aplikatif
digunakan pada unggas sebagai salah satu dasar penyusunan ransum..
Penentuan nilai kandungan energi metabolis suatu ransum dapat ditentukan
melalui selisih antara banyaknya energi bruto ekskreta yang dikeluarkan ayam
pedaging dengan energi bruto ransum yang dikonsumsi.
1.2 Tujuan
1) Mengetahui Pengertian Energi Metabolis 2) Mengetahui Metode penentuan
Energi Metabolis
1.3 Rumusan Masalah
1) Pengertian Energi Metabolis

2) Metode penentuan Energi Metabolis

5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Eneri Metabolis pada Unggas
Pada dasarnya ternak unggas membutuhkan pakan sebagai sumber nutrisinya.
Pakan unggas merupakan pakan yang terdiri dari berbagai jenis komposisi
nutrisi seperti energi, protein, lemak, serat dan abu. Nilai nutrisi dari bahan
pakan salah satunya tergantung dari kandungan energinya. Dalam pengertian
yang sederhana, energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan
merupakan zat gizi yang banyak dibutuhkan ternak setelah air. Makanan yang
dikonsumsi pertama kali berfungsi sebagai sumber energi yang diperlukan
tubuh untuk mempertahankan kehidupan dan melakukan aktivitas lainnya
karena ternak adalah hewan homeoterm atau hewan yang mengatur temperatur
tubuhnya sendiri. Panas yang keluar dari tubuh ternak diperlukan untuk
memelihara temperatur tubuhnya dari cekaman dingin lingkungan. Dalam hal
ini, panas yang timbul akibat proses metabolisme digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya. Pengukuran energi yang tepat pada ternak unggas adalah
menggunakan energi metabolis (
metabolizable energy
). Energi metabolis adalah energi yang tersedia untuk proses anabolisme
(membangun jaringan tubuh, susu atau telur) dan proses katabolisme (produksi
panas tubuh). Energi metabolis didapat dari jumlah seluruh energi dalam pakan
dikurangi energi yang hilang melalui feses dan dikurangi dengan energi hasil
pencernaan berupa gas. Bagi burung dan mamalia berlambung satu, hasil
pencernaan yang berupa gas tidak perlu diperhatikan. Energi diperoleh dari
konsumsi makanan, pencernaan dan metabolis untuk pelepasan energi. Energi
Metabolis merupakan energi

6
makanan dikurangi energi yang hilang dalam feses, pembakaran gas-gas dan
urin. Adapun gas-gas yang dihasilkan unggas dapat berupa uap air, gasamoniak
(NH3), asam sulfide. Untuk unggas dan monogastrik gas-gas hasil proses
pencernaan dapat diabaikan. Energi metabolis memperlihatkan nilai suatu
bahan makanan untuk memelihara suhu tubuh. Ayam mengkonsumsi ransum
untuk memenuhi kebutuhan energinya dan akan berhenti makan apabila
kebutuhan energi telah terpenuhi. Namun, energi dalam ransum tidak dapat
dipergunakan seluruhnya oleh ayam, karena sebagian akan dibuang melalui
feses dan urin. Tingkat energi dalam ransum menentukan banyaknya makanan
yang dikonsumsi. Konsumsi ransum umumnya meningkat jika ransum yang
diberikan mengandung nilai energi yang rendah. Energi metabolis diperoleh
dari pengurangan antara energi yang terkandung pada pakan yang dikonsumsi
oleh unggas dikurangi dengan energi yang terkandung di dalam ekskreta.
Energi metabolis dibagi menjadi dua bentuk yaitu “Apparent Metabolizable
Energy” atau yang disingkat AME dan “True Metabolizable Energy” atau TME.
Nilai AME dih
itung dari jumlah energi bruto bahan yang dimakan dikurangi dengan jumlah
energi dari feses dan urine yang dikeluarkan serta energi yang hilang dalam
bentuk gas. Energi yang hilang dalam bentuk gas pada ternak unggas kecil
sekali sehingga diabaikan nilainya. Sebenarnya energi dalam feses dan urine
tidak seluruhnya berasal dari bahan yang dikonsumsi pada waktu itu, tetapi
sebagian berasal dari tubuh. Bahan-bahan tersebut adalah reruntuhan sel-sel
epitel mukosa usus, sisa garam empedu yang tidak terserap kembali, getah
lambung, dan sisa proses katabolisme dalam sel jaringan. Bahan-bahan tersebut
juga mengandung energi yang disebut energi endogen.

Anda mungkin juga menyukai