(Term Of Reference)
OLEH
ALEXIUS DUSANDRO
NIM : 1405030197
PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Bahan Pakan T0 T1 T2 T3
Jagung kuning 30 32 31 30
Pollard 50 49 51 53
Konsentrat KGP 709 20 19 18 17
Temulawak 0 0,5 0,75 1
Jumlah 100 100,5 100,75 100,1
Kandungan Nutrisi Hasil Perhitungan
Protein Kasar (%) 18,53 18,18 18,07 17,96
Energi Metabolisme
(kkal/kg) 3707 3706 3730 3755
Serat Kasar(%) 6,36 6,41 6,39 6,40
Calsium(%) 0,884 1,157342 0,80715 0,7703
Keterangan : komposisi dan kandungan nutrisi dihitung berdasarkan tabel 1
Alat:
Peralatan yang digunakan saat penelitian adalah: timbangan merek
three goats berkapasitas 50 kilogram dengan kepekaan 0,5 kilogram untuk
menimbang ternak babi, timbangan merek lion star berkapasitas 2 kilogram
dengan kepekaan 10 gram untuk menimbang ransum, termometer untuk
mengukur suhu kandang dan juga peralatan lainnya seperti, mesin
penggiling, ember, skop, gayung dan sapu lidi.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan
atau metode eksperimental. Selanjutnya rancangan percobaan yang
digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan.
Ransum Perlakuan yang diuji adalah sebagai berikut:
T0: 100% ransum tanpa tepung temulawak (kontrol)
T1: Ransum dengan 0,50% tepung temulawak
T2: Ransum dengan 0,75% tepung temulawak
T3: Ransum dengan 1,00% tepung temulawak
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Prosedur Pembuatan Tepung Temulawak
2. Temulawak segar hasil panen dipisahkan dari serabut akar
3. Temulawak yang sudah dipisahakan dari serabut akar kemudian
diiris tipis - tipis lalu dijemur selama beberapa hari sampai kering
4. Temulawak kering digiling sampai halus
5. Hasil gilingan diayak sampai mendapatkan tepung.
Prosedur Pencampuran Ransum
Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum masing-masing
dihaluskan dengan cara penggilingan hingga menjadi tepung. Bahan pakan
tersebut ditimbang sesuai takaran yang tertera pada Tabel 2. Setelah selesai
penimbangan, maka bahan pakan dicampur mulai dari komposisi terbanyak
sampai komposisi sedikit sehingga ransum tercampur merata. Penambahan
tepung temulawak sebanyak 0,50%, 0,75%, 1,00% pada ransum perlakuan
T1, T2, dan T3 dicampur bersamaan dengan bahan penyusun ransum yang
jumlahnya sedikit.
Pengacakan Ternak terhadap Ransum Penelitian
Sebelum pengacakan dimulai, terlebih dahulu penimbangan ternak babi
untuk mendapatkan variasi berat badan awal kemudian dilakukan pemberian
nomor pada kandang (nomor 1−12). Selanjutnya pengelompokan ternak
babi menurut berat badan terendah sampai yang tertinggi dan dibagi dalam 3
kelompok terdiri atas 4 ekor ternak dan masing-masing ternak dalam satu
kelompok akan mendapat satu dari 4 macam ransum penelitian.
Pemberian Ransum dan Air Minum
Ransum ditimbang terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan perhari yakni
5% dari bobot badan dan ransum tersebut diberikan dua kali dalam sehari
yaitu pada pagi hari dan pada sore hari sedangkan air minum diberikan ad
libitum dan apabila air minum telah habis atau kotor diganti atau
ditambahkan dengan air yang bersih. Pembersihan kandang dan
memandikan ternak dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore
hari.
Variabel Penelitian
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:
1. Konsumsi Ransum
Jumlah konsumsi ransum diperoleh dengan cara jumlah pemberian
dikurangi dengan jumlah sisa pada keesokan harinya untuk setiap
ekor ternak babi.
2. Pertambahan Bobot Badan
Pertambahan bobot badan dihitung dengan jalan mengurangi bobot
badan pada penimbangan akhir dengan bobot awal setiap minggu
selama periode penelitian (kg/ekor/minggu). Angka pertambahan
bobot badan setiap minggu dibagi dengan jumlah hari dalam
seminggu, sehingga diperoleh pertambahan bobot badan harian
(g/ekor/hari).
3. Konversi Ransum
Konversi ransum dihitung dari jumlah konsumsi pakan dibagi
pertambahan bobot badan (F/G). Konsumsi ransum mingguan
dihitung dari jumlah ransum dikonsumsi tiap minggu dibagi
tambahan bobot badan tiap minggu. Angka konversi perhari
diperoleh dengan membagi rataan konsumsi ransum harian dengan
rataan pertambahan bobot badan harian.
4. Konsumsi protein kasar
Konsumsi protein kasar adalah jumlah ransum yang dikonsumsi
dikalikan dengan % bahan kering ransum dan dikalikan % protein
kasar ransum.
Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan prosedur Analysis Of
Variance (ANOVA) Rancangan Acak Kelompok 4 perlakuan dan 3
kelompok, sementara untuk menguji perbedaan antara perlakuan digunakan
uji jarak berganda Duncan menurut petunjuk Gaspersz (1991). Adapun
model linear Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah :
Yij = µ + βj + τi + ∑ij
Dimana :
Yij = Nilai pengamatan kelompok ke- j yang mendapatkan perlakuan n ke- i
µ = Nilai rata-rata sebenarnya atau nilai tenggah umum
βj = Pengaruh kelompok ke – j
τi = Pengaruh perlakuan ke – i
∑ij = Pengaruh acak pada peta ke – j dari perlakuan ke – i atau galat
percobaan pada perlakuan ke – i kelompok ke – j
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, E., dan Tim Lentera. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak
Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Jayaprakasha GK, Rao LJM, Sakariah KK. 2002. Improved HPLC method
for determination of curcumin, demethoxycurcumin, and
bisdemethoxycurcumin. J. Agric. Food Chem, 50:3668-3672.
Ly.J., L.C. Toha, Y.R.M. Simarmata and N.Kalau. 2009. A brief review on
pig managements among pig holders in NTT. Case study in 4
Kabupatens, Selves Funded Project.
Sihombing, D.T.H. 2006. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press
Yogyakarta. Hal. 151-152, 401-404, 438-446, 499, 511-512, 557-558.