Anda di halaman 1dari 10

Buletin Peternakan Vol.

40 (1): 1-10, Februari 2016 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-876X

PENGGUNAAN KOMBINASI TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica) DAN JAHE (Zingiber


officinale) BENTUK ENKAPSULASI DAN TANPA ENKAPSULASI TERHADAP
KARAKTERISTIK USUS DAN MIKROFLORA USUS AYAM PEDAGING

USE OF CURCUMA (Curcuma domestica) AND GINGER (Zingiber officinale) MEAL


COMBINATION WITH ENCAPSULATION AND NON-ENCAPSULATION ON INTESTINAL
CHARACTERISTIC, AND INTESTINAL MICROFLORAS IN BROILER

Muhammad Halim Natsir*1, Eko Widodo1 dan Muharlien2


1Department of Animal Nutrition, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University
Malang, 65145
2Department of Animal Production, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang, 65145

Submitted: 5 January 2016, Accepted: 5 February 2016

INTISARI

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh suplementasi campuran tepung kunyit
(Curcuma domestica) dan tepung jahe (Zingiber officinale) dalam bentuk tanpa enkapsulasi dan bentuk
enkapsulasi terhadap karakteristik usus dan mikroflora usus ayam pedaging. Materi penelitian yang
digunakan 180 ekor ayam pedaging umur 1 hari dan campuran tepung kunyit dan jahe (tanpa enkapsulasi
dan terenkapsulasi) serta enkapsulan. Enkapsulan yang digunakan adalah campuran maltodekstrin-
casein (75%:25%) sebanyak 10% dari campuran tepung kunyit dan jahe yang dikapsul, dan ditambah
BHT 0,075%. Metode penelitian adalah percobaan in vivo dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap pola searah dengan 9 perlakuan (P0 = pakan kontrol), 2 group berdasarkan bentuk (tanpa
enkapsulasi dan enkapsulasi) dengan 4 level (0,2; 0,4; 0,6 and 0,8%). Hasil menunjukkan bahwa
campuran tepung kunyit dan jahe dalam bentuk tanpa enkapsulasi dan dengan enkapsulasi menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pH, viskositas digesta usus dan jumlah villi, tetapi tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi villi dan jumlah bakteri asam laktat, Lactobacillus sp.,
E. coli dan Salmonella sp.). Kesimpulan penelitian penggunaan campuran kunyit dan jahe bentuk
enkapsulasi menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa enkapsulasi dengan level optimum
0,8%. Disarankan penggunaan campuran kunyit dan jahe sebesar 0,8% dalam pakan ayam pedaging.

(Kata kunci: Ayam pedaging, Enkapsulasi, Histologi usus, Jahe, Kunyit, Mikroflora)

ABSTRACT

The purpose of this research was to examine the use of curcuma (Curcuma domestica) and ginger
(Zingiber officinale) combination with encapsulated or without encapsulated on intestinal histological and
intestinal microflora in broiler. Materials used in this research were 180 day-old broiler chicks and
encapsulated or non-capsulated turmeric and ginger meal mixture. Encapsulants that used was the
mixture of maltodextrin-casein (75%:25%) which was added BHT 0.075%; 10% of turmeric and ginger
meal mixture. The birds were allocated in a Completely Randomized Design with 9 treatments (P0 =
control diet), without encapsulation P1, P2, P3, P4 (0.2; 0.4; 0.6 and 0.8%) and encapsulation P5, P6, P7,
P8 (0.2; 0.4; 0.6 and 0.8%). The results showed that use of turmeric and ginger mixture in the form of
non-encapsulation and encapsulation significantly improved (P<0.01) pH, viscosity of digesta and the
number of villi, but did not affect villi height and number of bacteria (Lactobacillus sp., E. coli and
Salmonella sp.). It might be concluded that the use of turmeric and ginger mixture of capsulated form
provided better results than that of non-capsulated with the optimum level of 0.8%. Therefore using
encapsulated form in 0.8% of the combined turmeric and ginger in broiler diet is recommended.

(Key words: Broiler chickens, Encapsulation, Ginger, Histological, Microflora, Turmeric)

_________________________________
* Korespondensi (corresponding author):
Telp. +62 812 524 0280
E-mail: emhanatsir@yahoo.com

1
Muhammad Halim Natsir et al. Penggunaan Kombinasi Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe

Pendahuluan pengeringan tanpa merusak zat aktif yang


ada di kunyit dan jahe, salah satunya dengan
Masih tingginya angka morbidilitas dan menggunakan teknologi enkapsulasi. Proses
mortalitas serta banyaknya jenis penyakit enkapsulasi ada penambahan enkapsulan
yang menyerang peternakan unggas me- yaitu kasein yang berfungsi untuk melindungi
nyebabkan peternak selalu menggantungkan protein. Maltodextrin berfungsi melindungi
pada antibiotik sintetik yang relatif mahal. Di karbohidrat serta sebagai bahan antioksidan
samping itu, efek lain yang ditimbulkan akibat yang dapat menghambat oksidasi lemak,
penggunaan antibotik sintetik adalah mem- sehingga dalam proses enkapsulasi zat aktif
bahayakan kesehatan manusia yang meng- dalam kunyit dan jahe dapat dilindungi dari
konsumsi akibat residu kimia yang di- kerusakan.
tinggalkan. Salah satu usaha yang perlu
dilakukan adalah mencari pengganti Materi dan Metode
antibiotik yang bersumber dari tanaman.
Potensi tanaman obat di Indonesia sangat Materi
besar, seperti kunyit (Curcuma domestica) Ayam pedaging yang digunakan
dan jahe (Zingiber officinale). Kunyit dan jahe adalah strains Loghman MB Platinum umur 1
dapat digunakan sebagai antibiotik alami hari dengan rerata bobot badan 45,15±3,96 g
karena mempunyai kemampuan dalam sebanyak 180 ekor dan dipelihara selama 35
menekan mikroba patogen, memberikan hari. Aditif pakan yang digunakan adalah
kekebalan dan daya tahan tubuh, mem- campuran antara kunyit dan jahe dalam
perbaiki penampilan produksi dan sebagai bentuk tepung dan enkapsulasi. Material
appetizer. Bahkan kunyit dilaporkan dapat enkapsulasi yang digunakan adalah
digunakan untuk menangkal virus flu burung maltodekstrin dan kasein dengan
(Chen et al., 2010). Kunyit mengandung zat perbandingan 75%:25% sebanyak 10% dari
kurkumin yang mempunyai khasiat sebagai berat campuran kunyit dan jahe. Butyrate
antibakteri dan dapat merangsang dinding Hydroxyl Toluene (BHT) ditambahkan dalam
kantung empedu untuk mengeluarkan cairan proses enkapsulasi dengan menggunakan
empedu sehingga dapat memperlancar spray dryer sebanyak 0,075% dari campuran
metabolisme lemak. Jahe selain kunyit dan jahe. Pakan dan air minum
mengandung minyak atsiri juga mengandung diberikan secara ad libitum. Komposisi dan
dua enzim pencernaan yang sangat penting, kandungan nutrien pakan basal ayam
yaitu protease dan lipase. Protease berfungsi pedaging periode starter dan finisher dapat
memecah protein dan lipase berfungsi dilihat pada Tabel 1.
memecah lemak.
Senyawa aktif yang terdapat dalam Metode
jahe dan kunyit seperti minyak atsiri, Metode penelitian yang digunakan
kurkumin dan oleoresin rentan hilang, adalah percobaan dengan Rancangan Acak
berkurang atau bahkan rusak akibat Lengkap pola searah. Perlakuan yang
penggilingan dan pemanasan (Natsir et al., digunakan dalam penelitian ini adalah
2013). Oleh karena itu perlu teknologi sembilan perlakuan yang terbagi menjadi 3

Table 1. Komposisi dan kandungan nutrien pakan basal starter dan finisher
(composistion and nutrient content of basal diet of stater and finisher)

Bahan pakan (feed ingridients) Starter (%) Finisher (%)


Jagung (corn) 60,00 60,00
Konsentrat (consentrate) 40,00 30,00
Bekatul (rice brand) - 10,00
Kandungan nutrien (nutrient content)*
Energi metabolis (kcal/kg) (metabolic energy (kcal/kg)) 3.161 3.203
Protein kasar (%) (crude protein (%)) 24,05 19,29
Lemak kasar (%) (crude fat (%)) 4,77 5,63
Serat kasar (%) (crude fiber (%)) 3,74 3,64
Abu (%) (ash (%)) 7,27 5,34
* berdasarkan analisis proksimat dan uji energi metabolis di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya Malang (based on proximate analysis and metabolic energy test in Laboratory of
Feed And Animal Nutrition, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang).

2
Buletin Peternakan Vol. 40 (1): 1-10, Februari 2016 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-876X

kelompok yaitu: pakan basal tanpa Pengukuran variabel dengan cara


penambahan aditif, empat macam pakan memotong ayam setiap unit perlakuan 1 ekor
yang dibedakan atas tingkat penggunaan sehingga total ayam yang dipotong sebanyak
antibiotik alami tanpa proteksi (penambahan 36 ekor. Usus halus dipotong mulai dari 3 cm
kunyit dan jahe digiling dan dikeringkan) dari ileocaecal junction ke arah ileum
sebesar 0,2, 0,4, 0,6 dan 0,8% sedangkan sepanjang 4 cm, kemudian kedua ujung
empat macam pakan perlakuan yang lain diikat menggunakan benang jahit di-
dibedakan atas tingkat penggunaan antibiotik masukkan ke dalam kotak steroform yang
alami terproteksi (penambahan kunyit dan berisi es batu, setelah sampai di laboratorium
jahe terenkapsulasi) sebesar 0,2, 0,4, 0,6 digesta dikeluarkan sebanyak 1 g untuk uji
dan 0,8%. Setiap perlakuan diulang 4 kali jumlah bakteri, 1 g uji pH dan 1 g uji
dan setiap ulangan digunakan 5 ekor ayam. viskositas. Potongan 4 cm ileum selanjutnya
Pakan perlakuan selengkapnya adalah: P0= dikeluarkan digestanya dengan cara mem-
pakan tanpa penambahan campuran kunyit bersihkan dengan larutan NaCl fisiologis
dan jahe (pakan kontrol), P1= pakan dengan menggunakan spuit secara perlahan-lahan.
penambahan campuran kunyit dan jahe Sampel usus yang sudah dikeluarkan
giling 0,2%, P2= pakan dengan penambahan digestanya dimasukkan dalam botol yang
campuran kunyit dan jahe giling 0,4%, P3= berisi larutan formalin 10% untuk diuji jumlah
pakan dengan penambahan campuran kunyit dan tinggi villi.
dan jahe giling 0,6%, P4= pakan dengan Data yang diperoleh dalam penelitian
penambahan campuran kunyit dan jahe ini ditabulasi dan dianalisis variansi
giling 0,8%, P5= pakan dengan penambahan menggunakan Rancangan Acak Lengkap.
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi Data yang berbeda nyata diuji lanjut
0,2%, P6= pakan dengan penambahan menggunakan uji kontras ortogonal seperti
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi tertera pada Tabel 2 (Steel dan Torrie, 1991).
0,4%, P7= pakan dengan penambahan
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi Hasil dan Pembahasan
0,6%, P8= pakan dengan penambahan
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi Pengaruh penambahan kunyit dan jahe
0,8%. terhadap karakteristik usus ayam
Variabel yang diukur meliputi 1) pH pedaging
usus halus dan viskositas digesta usus: Pengaruh penggunaan bentuk
diukur pada daerah ileum ayam yang baru campuran kunyit dan jahe yaitu bentuk
dipotong (Van der Klis et al., 1995), 2) tepung dan enkapsulasi dalam pakan
Jumlah dan tinggi villi diukur dan dihitung terhadap karakteristik usus halus (pH,
pada daerah jejenum-ileum ayam yang baru viskositas, jumlah villi, dan tinggi villi) selama
dipotong menggunakan metode intestinal penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
mucosa histology (light microscopy) Hasil analisis variansi perlakuan
(Pelicano et al., 2005), 3) Jumlah bakteri penggunaan aditif pakan berupa campuran
patogen (Escherichia coli dan Salmonella kunyit dan jahe dalam pakan yang diberikan
sp.) dan bakteri non patogen (Lactobacillus dalam 2 bentuk yaitu tepung dan enkapsulasi
sp. dan bakteri asam laktat) (Garriga et al., menunjukkan adanya perbedaan yang
1998). sangat nyata (P<0,01) terhadap terhadap

Tabel 2. Set kontras untuk analisis hasil penelitian


(contrast set for analysis of results)

Set kontras (contrast sets)


No Kontras (contrast) P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 P0 vs P1-P8 -8 +1 +1 +1 +1 +1 +1 +1 +1
2 P1-P4 vs P5-P8 0 -1 -1 -1 -1 +1 +1 +1 +1
3 P1 vs P2-P4 0 -3 +1 +1 +1 0 0 0 0
4 P2 vs P3-P4 0 0 -2 +1 +1 0 0 0 0
5 P3 vs P4 0 0 0 -1 +1 0 0 0 0
6 P5 vs P6-P8 0 0 0 0 0 -3 +1 +1 +1
7 P6 vs P7-P8 0 0 0 0 0 0 -2 +1 +1
8 P7 vs P8 0 0 0 0 0 0 0 -1 +1

3
Muhammad Halim Natsir et al. Penggunaan Kombinasi Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe

pH isi usus halus, viskositas isi usus halus cenderung mengalami peningkatan di-
dan jumlah villi, tetapi memberikan pengaruh bandingkan diberikan dalam bentuk tepung.
yang tidak nyata terhadap tinggi villi. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan
Uji antar kelompok perlakuan dengan campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi
uji kontras menunjukkan bahwa perlakuan mempunyai efek di dalam meningkatkan pH
penambahan campuran kunyit dan jahe usus halus didalam saluran pencernaan ayam
menunjukkan adanya perbedaan yang dibandingkan pemberian bentuk tepung.
sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan Besarnya rerata viskositas isi usus halus pada
vikositas dibandingkan dengan pakan kontrol pakan dengan penambahan campuran kunyit
(kontras 1). Besarnya rerata pH dan dan jahe bentuk enkapsulasi cenderung lebih
viskositas kelompok perlakuan penambahan dapat menurunkan viskositas isi usus halus
campuran kunyit dan jahe baik tepung di-bandingkan dengan pemberian bentuk
maupun enkapsulasi adalah 6,58 dan 1,93 tepung. Efek negatif jika viskositas isi usus
sedangkan pakan Kontrol 6,41 dan 2,51. halus meningkat adalah mengurangi efisiensi
Penambahan kunyit dan jahe ternyata tidak pencernaan dengan memperlambat laju difusi
mampu menurunkan pH bahkan me- enzim endogenous untuk bereaksi dengan
nyebabkan peningkatan pH ileum. Hal ini substrat dan nutrien serta memampatkan
mungkin disebabkan pakan basal perlakuan penyerapan dalam villi di dinding usus halus.
menggunakan bahan konsentrat pabrik yang Lavinia et al. (2009) melaporkan bahwa
mengandung antibiotik berupa zinc senyawa flavonoid dan minyak atsiri dapat
bacitracin, sehingga semua perlakuan menyebabkan peningkatan mukosa villi,
mengandung antibiotik. Peningkatan pH sehingga dapat menurunkan viskositas usus.
saluran pencernaan dilaporkan oleh Paul et Bird (2006) melaporkan bahwa jumlah bakteri
al. (2007) bahwa penggunaan antibiotik yang tidak seimbang di usus dapat
virginiamycin menyebabkan pH saluran menyebabkan peningkatan viskositas usus.
pencernaan meningkat. Emamzadeh (2010) melaporkan bahwa ada
Perlakuan penambahan campuran hubungan linier terbalik antara nilai viskositas
kunyit dan jahe bentuk tepung dalam pakan dengan besar TMEn.
menunjukkan adanya perbedaan yang sangat Perlakuan antar jenis penambahan
nyata (P<0,01) terhadap pH dan viskositas campuran kunyit dan jahe bentuk tepung
dibandingkan penambahan campuran kunyit menunjukkan adanya perbedaan yang
dan jahe bentuk enkapsulasi (Kontras 2). sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan
Besarnya rerata pH dan viskositas pada viskositas (Kontras 3 - Kontras 5). Demikian
kelompok perlakuan penambahan campuran juga dengan penambahan campuran kunyit
kunyit dan jahe bentuk tepung dan bentuk dan jahe dalam pakan bentuk enkapsulasi
enkapsulasi masing-masing sebesar 6,45 dan dengan berbagai level menunjukkan adanya
2,135 serta bentuk enkapsulasi 6,70 dan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
1,724. Besarnya rerata pH isi usus halus pada terhadap pH dan viskositas (Kontras 6 -
pakan yang diberi bentuk enkapsulasi Kontras 8).

Tabel 3. Rerata nilai pH isi usus halus, viskositas, jumlah villi dan tinggi villi dari pengaruh penambahan
campuran kunyit dan jahe
(average of intestine pH, viscosity, villi numbers and villi height by curcumaand ginger addition)

Perlakuan pH isi usus Viskositas Jumlah villi (per lumen) Tinggi villi (µm)
(treatments) (intestine pH) (viscosity) (villi numbers (per lumen)) (villi height (µm))
P0 6,41bc 2,51bc 164,25a 532,00
P1 6,31b 2,27c 188,50ab 529,58
P2 6,11a 2,15d 180,25ab 472,22
P3 6,68d 2,06bc 178,50ab 630,00
P4 6,71d 2,07a 182,50ab 448,33
P5 6,62cd 2,14b 176,00ab 597,14
P6 6,93e 1,67a 201,75bc 709,17
P7 6,51bcd 1,57a 200,00bc 717,14
P8 6,73de 1,52a 210,00c 574,29

4
Buletin Peternakan Vol. 40 (1): 1-10, Februari 2016 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-876X

Uji antar kelompok perlakuan dengan enkapsulasi tidak menunjukkan adanya


uji kontras menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan yang nyata, namun secara
penambahan campuran kunyit dan jahe numerik jumlah E. coli, dan Salmonella sp.
menunjukkan adanya perbedaan yang pada bentuk enkapsulan menunjukkan data
sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah villi penurunan yaitu E. coli pada kelompok
dibandingkan dengan pakan kontrol (kontras bentuk tepung (P1-P4) rerata sebesar 3,87
1). Besarnya rerata jumlah villi kelompok log cfu/ml sedangkan bentuk enkapsulasi
perlakuan penambahan campuran kunyit dan (P5-P8) rerata sebesar 3,75 log cfu/ml,
jahe baik tepung maupun enkapsulasi adalah selanjutnya jumlah Salmonella sp. pada
189,69 sedangkan pakan kontrol 164,25. kelompok bentuk tepung (P1-P4) rerata
Perlakuan penambahan campuran sebesar 4,18 log cfu/ml sedangkan bentuk
kunyit dan jahe bentuk tepung dalam pakan enkapsulasi (P5-P8) rerata sebesar 4,11 log
menunjukkan adanya perbedaan yang cfu/ml. Garcı´a et al. (2007) melaporkan
sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah villi bahwa pemberian suplementasi asam format
dibandingkan penambahan campuran kunyit sebesar 5.000 dan 10.000 ppm dan
dan jahe bentuk enkapsulasi (Kontras 2). dicampur dengan ekstrak tanaman sebesar
Besarnya rerata jumlah villi pada kelompok 200 ppm memberikan pengaruh yang sama
perlakuan penambahan campuran kunyit dan dengan penggunaan antibiotik (avilamycine),
jahe bentuk tepung dan bentuk enkapsulasi pertumbuhan morfologi mukosa usus dan
masing-masing sebesar 182,44 dan 196,94. kecernaan protein yang lebih baik. Lebih
Besarnya rerata jumlah villi isi usus halus lanjut Natsir et al. (2013) melaporkan bahwa
pada pakan yang diberi bentuk enkapsulasi suplementasi kombinasi bawang putih dan
mengalami penigkatan jumlah villi di- meniran dalam pakan bentuk enkapsulasi
bandingkan diberikan dalam bentuk tepung. memberikan hasil yang lebih baik di-
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan bandingkan tanpa enkapsulasi terhadap
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi jumlah dan tinggi villi pada ayam pedaging.
mempunyai efek meningkatnya jumlah villi di Perlakuan antar jenis penambahan
dalam saluran pencernaan ayam lebih campuran kunyit dan jahe bentuk tepung
banyak dibandingkan pemberian bentuk menunjukkan adanya perbedaan yang
tepung. Peningkatan jumlah villi pada bentuk sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah villi
enkapsulasi disebabkan kandungan zat aktif (Kontras 3 - Kontras 5). Demikian juga
lebih tinggi pada bentuk enkapsulasi dengan penambahan campuran kunyit dan
dibandingkan bentuk tanpa enkapsulasi. jahe dalam pakan bentuk enkapsulasi
Kandungan minyak atsiri, kurkumin dan dengan berbagai level menunjukkan adanya
oleorisin pada bentuk enkapsulasi berturut- perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
turut adalah 0,351, 3,112 dan 0,398%, terhadap jumlah villi (Kontras 6 - Kontras 8).
sedangkan bentuk tepung berturut-turut Malekizadeh et al. (2012) menyatakan
adalah 0,197, 2,356 dan 0,152%. Lebih bahwa suplementasi jahe sebanyak 3%
tingginya kandungan minyak atsiri, kurkumin dalam pakan memberikan hasil yang positif
dan oleorisin pada bentuk enkapsulasi mem- terhadap penampilan produksi dan
buktikan bahwa penambahan enkapsulan karakteristik darah pada ayam petelur
berupa maltodekstrin dan kasein mampu periode layer.
melindungi zat aktif pada kunyit dan jahe Uji antar kelompok perlakuan dengan
terhadap kerusakan selama proses uji kontras menunjukkan bahwa perlakuan
pengeringan menjadi bentuk tepung penambahan campuran kunyit dan jahe
dibandingkan bentuk tepung yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang
pengolahannya hanya dikeringkan tanpa nyata terhadap tinggi villi dibandingkan
adanya enkapsulan. kandungan Kandungan dengan pakan kontrol (kontras 1). Besarnya
zat aktif berupa minyak atsiri, kurkumin dan rerata tinggi villi kelompok perlakuan
oleorisin pada kunyit dan jahe dapat penambahan campuran kunyit dan jahe baik
merangsang sekresi enzim pencernaan dan tepung maupun enkapsulasi adalah 584,73
menghambat pertumbuhan bakteri patogen, µm sedangkan pakan Kontrol 532,00 µm.
sehingga pertumbuhan bakteri non patogen Perlakuan penambahan campuran
lebih optimal yang pada gilirannya dapat kunyit dan jahe bentuk tepung dalam pakan
menjaga kesehatan villi. Pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang
meskipun antara betuk tepung dan sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi villi

5
Muhammad Halim Natsir et al. Penggunaan Kombinasi Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe

dibandingkan penambahan campuran kunyit herbal (turmeric (Curcuma Longa), fenugreek


dan jahe bentuk enkapsulasi (Kontras 2). (Trigonella foenum-graecum L.) dan / atau
Besarnya rerata tinggi villi pada kelompok bioflavonoid (Bio-Guard) untuk pakan ayam
perlakuan penambahan campuran kunyit dan pedaging dapat meningkatkan tinggi dan
jahe bentuk tepung dan bentuk enkapsulasi lebar villi, kedalaman kripta dan luas
masing-masing sebesar 520,03 dan 649,43 permukaan dibandingkan dengan kontrol.
µm. Penigkatan tinggi villi pada pemberian
bentuk enkapsulasi dibandingkan dalam Pengaruh penambahan kunyit dan jahe
bentuk tepung menunjukkan bahwa terhadap jumlah mikroba usus ayam
campuran kunyit dan jahe terenkapsulasi pedaging
mengandung zat aktif yang lebih tinggi Pengaruh penggunaan berbagai
sehingga memberikan efek meningkatnya bentuk campuran kunyit dan jahe bentuk
tinggi villi lebih tinggi didalam saluran tepung dan enkapsulasi dalam pakan
pencernaan ayam dibandingkan pemberian terhadap jumlah mikroba usus halus (E. coli,
bentuk tepung. Saki et al. (2012) me- Salmonella sp., BAL, dan Lactobacillus sp.
nyatakan bahwa penambahan bawang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
merah dalam pakan ayam pedaging mem- Hasil analisis variansi perlakuan
berikan pengaruh nyata meningkatkan tinggi penggunaan aditif pakan berupa campuran
villi yang diukur pada umur 21 hari dan 42 kunyit dan jahe dalam pakan yang diberikan
hari. Lebih lanjut Zhang et al. (2005) dalam 2 bentuk yaitu tepung dan enkapsulasi
menyatakan bahwa penggunaan minyak tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
esensial yang terenkapsulasi 0,1% dalam nyata terhadap jumlah E. coli, Salmonella
pakan dapat menurunkan konversi pakan. sp., BAL, dan Lactobacillus sp. Hasil
Penurunan konversi pakan terjadi karena penelitian ini berbeda dengan hasil beberapa
pakan mampu dimanfaatkan secara optimal penelitian lain tentang antibiotik Khosravifar
untuk produksi dan reproduksi. Peningkatan et al. (2014) melaporkan bahwa
produksi disebabkan penyerapan nutrien suplementasi tepung kunyit 1,5%, lada hitam
yang baik karena proses pencernaan 1,5%, jintan hitam 1,5% dan ketumbar 1 dan
meningkat akibat adanya peningkatan 1,5% dapat menurunkan jumlah bakteri
aktivitas enzim pencernaan seperti amilase, bakteri coliform pada ileum burung puyuh.
protease dan lipase. Kumar et al. (2010) melaporkan bahwa
Perlakuan antar jenis penambahan suplementasi senyawa aktif bawang putih
campuran kunyit dan jahe bentuk tepung sebagai growth promoter (G-PRO naturo)
menunjukkan tidak ada perbedaan yang sebesar 250 ppm dapat menurunkan jumlah
nyata terhadap tinggi villi (Kontras 3 - Salmonella sp. and E. coli di usus ayam
Kontras 5). Demikian juga dengan pedaging, selanjutnya Aksu dan Bozkurt
penambahan campuran kunyit dan jahe (2009) melaporkan bahwa penambahan
dalam pakan bentuk enkapsulasi dengan antibiotik, minyak esensial, dan atau asam
berbagai level tidak menunjukkan adanya humat memberikan pengaruh yang nyata
perbedaan yang nyata terhadap tinggi villi (P<0,05) menurunkan jumlah E. coli usus jika
(Kontras 6 - Kontras 8). Rahman et al. (2014) dibandingkan pakan kontrol. Perbedaan hasil
melaporkan bahwa suplementasi campuran penelitian diduga karena dalam penelitian ini

Tabel 4. Rerata jumlah E. coli, Salmonella sp., BAL dan Lactobacillus sp. di usus halus ayam pedaging
dari pengaruh penambahan campuran kunyit dan jahe
(average of E. coli, Salmonella sp., BAL and Lactobacillus sp. Numbers in broiler intestine as influenced
of curcuma and ginger mixer addition)

Perlakuan E. coli Salmonella sp. BAL Lactobacillus sp.


(treatments) (log cfu/ml) (log cfu/ml) (log cfu/ml) (log cfu/ml)
P0 4,08 4,28 8,01 7,47
P1 3,87 4,22 8,23 7,74
P2 3,88 4,22 8,26 7,99
P3 3,88 4,20 8,23 7,93
P4 3,85 4,07 8,08 6.,96
P5 3,84 4,25 8,10 8,09
P6 3,76 4,24 8,49 8,23
P7 3,78 4,12 8,40 8,35
P8 3,61 3,84 8,44 7,30

6
Buletin Peternakan Vol. 40 (1): 1-10, Februari 2016 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-876X

semua perlakukan pakan mengandung terendah, sehingga jumlah bakteri patogen


antibiotik yang ada dalam konsentrat yang berkurang dalam usus berkurang. Penurunan
digunakan, sehingga efek dari kunyit dan jumlah koloni E. coli dan Salmonella sp. di
jahe tidak terlalu terlihat. ileum diduga karena adanya kandungan
Uji antar kelompok perlakuan dengan minyak atsiri, kurkumin dan oleorisin pada
uji kontras menunjukkan bahwa perlakuan kunyit dan jahe. Ajizah (2004) menyatakan
penambahan campuran kunyit dan jahe tidak bahwa minyak atsiri dapat menghambat
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pertumbuhan dan mematikan bakteri
(P<0,01) terhadap terhadap jumlah E. coli, patogen.
dan Salmonella sp. dibandingkan Uji antar kelompok perlakuan dengan
penambahan campuran kunyit dan jahe uji kontras menunjukkan bahwa perlakuan
bentuk enkapsulasi (Kontras 2). Penggunaan penambahan campuran kunyit dan jahe tidak
pakan basal yang mengandung antibiotik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata
menyebabkan peranan kunyit dan jahe tidak terhadap jumlah BAL dan Lactobacillus sp.
terlihat pengaruh yang nyata dikarenakan dibandingkan dengan pakan kontrol (kontras
antibiotik mempunyai kemampuan menekan 1). Perbedaan yang tidak nyata disebabkan
dan membunuh bakteri. Besarnya rerata ada peranan antibiotik didalam pertumbuhan
jumlah E. coli dan Salmonella sp. usus halus bakteri non patogen selain dari zat aktif pada
pada pakan yang diberi bentuk enkapsulasi kunyit dan jahe. Antibiotik berperanan dalam
meskipun secara statistik tidak menunjukkan membunuh bakteri non patogen sedangkan
perbedaan yang nyata, namun cenderung zat aktif kunyit dan jahe menyebabkan
mengalami penurunan lebih besar di- pertumbuhan bakteri non patogen
bandingkan diberikan dalam bentuk tepung. meningkat. Hasil ini berbeda dengan
Pada pakan kontrol jumlah E. coli dan penelitian Tekeli et al. (2010) menyimpulkan
Salmonella sp. berturut turut adalah 4,08 log bahwa pemberian suplemen ekstrak
cfu/ml dan 4,28 log cfu/ml, sedangkan pada tanaman khususnya jahe meningkatkan
bentuk tepung 3,87 log cfu/ml dan 4,18, pada jumlah bakteri non patogen, demikian juga
bentuk enkapsulasi berturut-turut adalah 3,75 Saki et al. (2012) melaporkan bahwa
log cfu/ml dan 4,11 log cfu/ml. Hal ini penggunaan acidifier dan fitobiotik secara
menunjukkan bahwa penambahan campuran nyata meningkatkan jumlah BAL dan
kunyit dan jahe terenkapsulasi mempunyai menurunkan jumlah Enterobacteriaceae di
efek dalam menekan mikroba patogen lebih ileum dan cecum ayam pedaging. Namun
besar di dalam saluran pencernaan ayam secara numerik data hasil penelitian ini
dibandingkan pemberian bentuk tepung. terjadi peningkatan jumlah BAL dan
Perlakuan antar jenis penambahan Lactobacillus sp. pada usus ayam pedaging
campuran kunyit dan jahe bentuk tepung pada semua level pemberian campuran
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang kunyit dan jahe dibandingkan kontrol.
nyata terhadap jumlah E. coli, dan Perlakuan penambahan campuran
Salmonella sp. (Kontras 3 - Kontras 5). kunyit dan jahe bentuk tepung dalam pakan
Demikian juga dengan penambahan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
campuran kunyit dan jahe dalam pakan nyata terhadap jumlah BAL dan
bentuk enkapsulasi dengan berbagai level Lactobacillus sp. dibandingkan penambahan
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang campuran kunyit dan jahe bentuk
nyata terhadap jumlah E. coli, dan enkapsulasi (Kontras 2). Namun ada
Salmonella sp. (Kontras 6 - Kontras 8). kecenderungan pemberian bentuk
Namun ada kecenderungan semakin enkapsulasi lebih banyak bakteri non
meningkat pemberian level kunyit dan jahe patogen yang tumbuh dibandingkan yang
semakin sedikit jumlah E. coli, dan diberi bentuk tepung. penambahan kunyit
Salmonella sp. Adanya kecenderungan dan jahe bentuk tepung tidak berpengaruh
penurunan jumlah E. coli, dan Salmonella sp. nyata terhadap jumlah koloni Lactobacillus
ini memungkinkan untuk peningkatan level sp. Penambahan kunyit dan jahe pada level
penggunaan kunyit dan jahe dalam pakan 0,4% memberikan hasil terbaik dibandingkan
ayam pedaging. Penambahan kunyit dan dengan level 0, 0,2, 0,6, dan 0,8% karena
jahe 0,8% memberikan pengaruh terbaik pada level 0,4% jumlah koloni Lactobacillus
terhadap jumlah koloni E. coli dan sp. di ileum mencapai angka tertinggi,
Salmonella sp. di ileum mencapai angka

7
Muhammad Halim Natsir et al. Penggunaan Kombinasi Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe

sehingga minyak atsiri pada kunyit dan jahe telur, status kesehatan dan karakteristik
dapat bekerja secara optimal. karkas.
Kondisi pH yang rendah di ileum akan
menekan jumlah bakteri patogen dan Kesimpulan
meningkatkan bakteri non patogen, termasuk
Lactobacillus sp. Minyak atsiri pada jahe dan Kesimpulan penelitian penggunaan
kunyit yang terdegradasi di dalam usus halus campuran kunyit dan jahe bentuk
dapat mempengaruhi keasaman usus enkapsulasi menghasilkan hasil yang lebih
dengan cara menurunkan pH usus dan baik dibandingkan tanpa enkapsulasi
mengakibatkan meningkatnya jumlah koloni dengan level optimum 0,8%. Disarankan
Lactobacillus sp. Lactobacillus sp. memiliki penggunaan campuran kunyit dan jahe
kemampuan untuk menciptakan lingkungan dalam pakan ayam pedaging tidak
asam yang dapat menghalangi pertumbuhan digunakan secara bersamaan dengan
dari banyak jenis bakteri patogen. penggunaan antibiotik agar efek positif kunyit
Dari hasil penelitian ini diketahui dan jahe lebih terlihat.
bahwa pada semua perlakuan jumlah bakteri
non patogen lebih tinggi daripada bakteri Ucapan Terima Kasih
patogen. sehingga keseimbangan mikroba
dalam usus terjaga keseimbangnya. Samadi Penulis mengucapkan terima kasih
(2004) dan Sjofjan et al. (2003) menyatakan atas support dana dari Kementerian
keseimbangan antara bakteri non patogen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
dan patogen dalam saluran pencernaan Indonesia.
mempengaruhi kesehatan ayam. Dominasi
dari bakteri BAL ini karena bakteri Daftar Pustaka
Lactobacillus sp. tersebut menghasilkan
antimikroba (bakteriosin) sehingga dapat Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella
menekan pertumbuhan Salmonella sp. dan typhimurium terhadap ekstrak daun
E. coli. Hasil ini sangat penting karena Psidium Guajava L. Bioscientiae 1:
Salmonella sp. dan E. coli merupakan bakteri 31-38.
yang sangat berbahaya. Wiryawan et al. Aksu, T. and A. S. Bozkurt. 2009. Effect of
(2005) menyatakan bahwa aktivitas dietary essential oils and/or humic
antimikroba terhadap Salmonella sp. sangat acids on broiler performance, microbial
penting peranannya dalam meningkatkan population of intestinal content and
produksi ternak maupun mencegah ter- antibody titres in the summer season.
kontaminasinya produk-produk peternakan Kafkas Univ Vet Fak Derg 15: 185-
oleh Salmonella sp. Salmonella sp. 190.
merupakan bakteri patogen yang berbahaya Bird, J. N. 2006. Performance Improvement
yang dapat menyebabkan diare baik pada Following Enzyme Supplementation of
hewan maupun manusia. Wheat and Barley Poultry Diets. Asia
Perlakuan antar jenis penambahan Pasific Vitamins and Fine Chemical,
campuran kunyit dan jahe bentuk tepung Animal Nutrition and Health.
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang http://www.pjbs.org. Diakses tanggal
nyata terhadap jumlah BAL dan Lactobacillus 12 Januari 2012.
sp. (Kontras 3 - Kontras 5). Demikian juga Chen, D. Y., J. H. Shien, L. Tiley, S. S.
dengan penambahan campuran kunyit dan Chiou, S. Y. Wang, T. J. Chang, Y. J.
jahe dalam pakan bentuk enkapsulasi Lee, K. W. Chan and W. L. Hsu. 2010.
dengan berbagai level tidak menunjukkan Curcumin inhibits influenza virus
adanya perbedaan yang nyata (P<0,01) infection and haemagglutination
terhadap terhadap jumlah BAL dan activity. Food Chem. 119: 1346-1351.
Lactobacillus sp. (Kontras 6 - Kontras 8). Dono, N. D. 2013. Turmeric (Curcuma longa
Hasil penelitian ini berbeda dengan Dono Linn.) supplementation as an
(2013) mengatakan bahwa kunyit (Curcuma alternative to antibiotics in poultry
longa Linn.) meruapakan salah satu tanaman diets. WARTAZOA 23: 41-49.
obat yang dapat digunakan untuk meng- Emamzadeh, A. N. 2010. The relationship
gantikan antibiotik pada ayam petelur between excreta viscosity and TMEn
periode layer dengan memberikan respon in SBM. World Acad. Sci. Engin.
yang baik terhadap pertumbuhan, produksi Technol. 71: 109-111.

8
Buletin Peternakan Vol. 40 (1): 1-10, Februari 2016 ISSN-0126-4400 E-ISSN-2407-876X

Garcı´a, V., P. Catala´-Gregori, F. Pelicano, E. R. L., P. A. Souza, H. B. A.


Herna´ndez, M. D. Megı´as and J. Souza, D. F. Figueiredo, M. M. Boiago
Madrid. 2007. Effect of formic acid and and Carvalho. 2005. Intestinal mucosa
plant extracts on growth, nutrient development in broiler chickens fed
digestibility, intestine mucosa natural growth promoters. Brazilian J.
morphology, and meat yield of broilers. Poult. Sci. 7: 221-229.
J. Appl. Poult. Res. 16: 555-562. Rahman, H. A. A., S. I. Fathallah, M. A.
Garriga, M., M. Pascual, J. M. Monfort and Helal, A. A. Nafeaa and I. S. Zahran.
M. Hugas. 1998. Selection of 2014. Effect of turmeric (Curcuma
lactobacilli for chiken probiotic Longa), fenugreek (Trigonella foenum-
adjuncts. J. Appl. Microbiol. 84: 125- graecum L.) and/or bioflavonoid
132. supplementation to the broiler chicks
Khosravifar, O., Y. Ebrahimnezhad, N. diet and drinking water on the growth
Maheri-Sis, R. S. D. Nobar, J. Ghiasi- performance and intestinal
Galekandi. 2014. Effect of some morphometeric parameters. Global
medicinal plants as feed additive on Veterinaria 12: 627-635.
total coliform count of ileum in Saki, A. A., R. N. Harcini, E. Rahmatnejad
Japanese quails (Coturnix coturnix and J. Salary. 2012. Herbal additives
japonica). Int. J. Biosci. 4: 211-220. and organic acids as antibiotic
Kumar, S., K. C. Sharadamma and P. M. alternatives in broiler chickens diet for
Radhakrishna. 2010. Effects of a garlic organic production. African J. Biotech
active based growth promoter on 11: 2139-2145.
growth performance and specific Samadi. 2004. Feed Qualiy for Food Safety.
pathogenic intestinal microbial counts http://io.ppi-jepang.org/files/inovasi.
of broiler chicks. Int. J. Poult. Sci. 9: Diakses tanggal 24 April 2012.
244-246. Sjofjan, O., Aulani’am, Surisdiarto, A.
Lavinia, S., D. Gabi, D. Drinceanu, D. Stef, Rosdiana, dan Supiati. 2003. Isolasi
M. Daniela, C. Julean, T. Ramano and dan identifikasi Bacillus sp. dari usus
Corcionivoschi. 2009. The effect of ayam petelur sebagai sumber
medicinal plants and plant extracted probiotik. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. 15.
oils on broiler duodenum morphology Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip
and immunological profile. Rom. Soc. dan Prosedur Statistika Suatu
Biol. Sci. 14: 4606-4614. Pendekatan Biometri. Gramedia.
Malekizadeh, M., M. M. Moeini and Sh. Jakarta.
Ghazi. 2012. The Effects of different Tekeli, A., H. R. Kutlu, L. Celik and F. Doran.
levels of ginger (Zingiber officinale 2010. Determination of the effects of Z.
Rosc) and turmeric (Curcuma longa officinale and propolis extracts on
Linn) rhizomes powder on some blood intestinal microbiology and histological
metabolites and production characteristics in broilers. Int. J. Poult.
performance characteristics of laying Sci. 9: 898-906.
hens. J. Agr. Sci. Tech. 14: 127-134. Van der klis, J. D., C. Kwakernaak and W.
Natsir, M. H., Hartutik, O. Sjofjan and E. de Wit. 1995. Effects of endoxylanase
Widodo. 2013. Effect of either powder add ition to wheat-based diets on
or encapsulated form of garlic and physicochemical chyme conditions and
Phyllanthus niruri L. mixture on broiler mineral absorption in broiler. J. Anim.
performances, intestinal characteristics Feed Sci. 51: 15-27.
and intestinal microflora. Int. J. Poult. Wiryawan, K. G., S. Suharti, dan M. Bintang.
Sci. 12: 676-680. 2005. Kajian antibakteri temulawak,
Paul, S. K., G. Samanta, G. Halder and P. jahe dan bawang putih terhadap
Biswas. 2007. Effect of a Combination Salmonella typhimurium serta
of Organic Acid salts as Antibiotic pengaruh bawang putih terhadap
Replacer on the Performance and Gut performans dan respon imun ayam
Health of Broiler Chickens. LRRRD. pedaging. Media Peternakan 28: 52-
19. 62.

9
Muhammad Halim Natsir et al. Penggunaan Kombinasi Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe

Zhang, K. Y.. F. Yan, C. A. Keen and P. W.


Waldroup. 2005. Evaluation of
Microencapsulated Essential Oils and
Organic Acids in Diets For Broiler
Chickens. Poultry Science
Departement. University of Arkansas,
Fayetteville.

10

Anda mungkin juga menyukai