Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol.

23 No12 Mei 2020 :104-113


eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Kandungan nutrisi ampas tahu yang difermentasi dengan Trichoderma


viride,Saccaromyces cerevisiae dan kombinasinya.
(The nutritional content of tofu pulp fermented with Trichoderma viride,
Saccaromyces cerevisiae and its combination)
Nurhayati, Berliana, Nelwida
Staf PengajarProdi Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Jambi, 36361

Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi ampas tahu yang difermentasi dengan
Trichoderma viride, Saccaromyces cerevisae dan kombinasinya. Materi yang digunakan adalah ampas tahu,
dedak padi Trichoderma viride, dan Sacharomyces cerevisieae. Penelitian ini didisain menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh perlakuan; P0=
ampas tahu tanpa fermentasi (kontrol), P1= ampas tahu difermentasi dengan 5% Trichoderma viride,
P2=ampas tahu difermentasi dengan 2% Sacharomyces cerevisieae dan P3= ampas tahu difermentasi
dengan 5% Trichoderma + 2% Sacharomyses. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah bahan
kering, protein kasar, serat kasar, bahan organik dan karbohidrat. Data yang diperoleh akan dianalisa
sesuai rancangan yang digunakan dan jika terdapat pengaruh yang nyata akan dilanjutkan dengan Uji
Duncan (Steel dan Torrie, 1993). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi
berpengaruh tidak nyata terhadap kadar bahan kering ampas tahu, tetapi berpengaruh nyata (P<0.05)
terhadap kadar protein kasar, serat kasar, bahan organik dan karbohidrat. Uji Duncan menunjukkan
bahwa penggunaan Trichoderma viride dan Sacharomyces cerevisiae berpengaruh nyata (P<0.05)
menghasilkan kandungan protein tertinggi dibanding dengan kombinasi dan kontrol. Trichoderma viride
memberikan pengaruh nyata (P<0.05) menghasilkan kadar serat kasar ampas tahu yang paling rendah.
Kadar bahan organik dan karbohidrat untuk semua perlakuan nyata (P<0.05) lebih rendah dibanding
dengan kontrol. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah fermentasi menggunakan Trichoderma
viridedan Sacharomyces cerevisiae lebih mampu meningkatkan kandungan protein kasar ampas tahu,
sedangkan untuk menurunkan kadar serat kasar dapat dilakukan menggunakan Trichoderma viride.

Kata Kunci: Ampas tahu, Trichoderma viride, Sacharomyces cerevisiae. Fermentasi, kualitas nutrisi

Abstract
This study aims to determine the nutritional content of tofu pulp which is fermented with Trichoderma
viride Saccaromyces cerevisae and its combination. The material used is tofu waste, rice bran
Trichoderma viride, and Sacharomyces cerevisieae. This study was designed using a completely
randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, so that treatment was obtained; P0= tofu
dregs without fermentation (control), P1= tofu dregs fermented with 5% Trichoderma viride 5%, P2= tofu
dregs fermented with 2% Sacharomyces cerevisieae and P3= tofu dregs fermented with 5% Trichoderma
+ 2% Sacharomyses. The variables observed in this study were dry matter, crude protein, crude fiber,
organic matter and carbohydrates. The data obtained will be analyzed according to the design used and if
there is a real influence will be followed by the Duncan Test (Steel and Torrie, 1993). The results of the
analysis of variance showed that the fermentation treatment did not significantly affect the level of dry
matter tofu pulp, but it had a significant effect (P <0.05) on the levels of crude protein, crude fiber,
organic matter and carbohydrate tofu waste. Duncan's test showed that the use of Trichoderma viride
and Sacharomyces cerevisiae had a significant effect (P <0.05) resulting in the highest protein content
compared to combination and control. Trichoderma viride had a significant effect (P <0.05) resulting in
the lowest levels of tofu crude fiber. The levels of organic matter and carbohydrates for all treatments
were also significantly (P <0.05) lower compared to controls. The conclusion that can be obtained is
fermentation using Trichoderma viride and Sacharomyces cerevisiae able to increase the content of crude
protein of tofu waste but to reduce levels of crude fiber can be fermented using Trichoderma viride.
Keywords: Tofu pulp, Trichoderma viride, Saccharomyces cerevisiae. Fermentation, nutritional quality

104
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

(2000) juga menyatakan bahwa bahan


Pendahuluan yang telah mengalami fermentasi dapat
Ampas tahu merupakan limbah meningkatkan asam amino dan vitamin
dari industri tahu yang umumnya dapat serta meningkatkan kecernaan nutrisi.
mencemari lingkungan disebabkan kar Menurut Oboh danElusiyan (2007) sela
ena dapat menimbulkan aroma yang ma proses fermentasi terjadi biosintesis
tidak sedap, namun dilihat dari kand vitamin,asam amino esensialdan protein
ungan nutrisinya ampas tahumempun yang dapat mpeningkatkan kandungan
yai potensi sebagai bahan pakan alter nutrisi sehingga terjadi peningkatan
natif untuk ternak ayam. Sejalan dengan kualitas dan daya cerna protein. Selain
Kaswinarni (2007) yang menyatakan itu menurut Suprihatin (2010) adanya
bahwa ampas tahu dapat dimanfaatkan aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
sebagai bahan penyusun ransum tern mikro organisme selama proses ferm
ak. Ampas tahu merupakan sumber pro entasi berlangsung menyebabkan terjadi
tein karena masih mengandung 27.55% perubahan kimia pada substratorganik,
protein kasar, 4.93% lemak, 7.11% serat sejalan dengan Bidura et al., (2008) yang
kasar dan 44.50% BETN, selain itu harga menyatakan bahwa enzim-enzim yang
ampas tahu cukup murah sehingga dap diproduksi oleh mikrobadalamproses
at mengurangi biaya produksi (Nuraini fermentasi dapat meningkatkan kualitas
et al.,2009). Didukung Mahfudz (2006) dari bahan ransum, terutama bahan
yang menyatakan bahwa limbah ini ma yang mengandung serat kasar dan
sih mengandung nutrisi yang cukup antinutrisi yang tinggi melalui penye
tinggi terutama asam amini lysin, derhanaan zat-zatyang terkandung dal
metionindan kalsium, namun tingginya am bahan sehingga terjadi peningkatan
kandungan hemiselulosa arabinoxylan kecernaan. Trichoderma Spp dan Sacca
menyebabkan penggunaan ampas tahu romyces cerevisae. merupakan mikroor
menjadi terbatas. Arabinoxylan dapat me ganisme cellulotic yangdapat mengu
ningkatkan kekentalan cairan usus raikan kandungan serat kasar pada
(viskositas digesta) sehingga mengakibat limbah agroindustri Menurut Perezet
kan penyerapan lemak dan energi terha al.,(2002) Trichoderma dan Saccaromyces
mbat (Adams, 2000), memiliki dua tipe sistem kerja enzim
Umumnya teknologi yang terkait ekstraseluler, yaitu: (1) Sistem hidrolitik,
denganpemanfaatan bahan berserat yaitu dengan cara menghasilkan enzim
untuk unggas sudahbanyak dilakukan hidrolase yang bekerja merombak selu
antara lain dengan fermentasi (Mahesh losa dan hemiselulosa, dan (2) Sistem
andMohini 2013; Wang et al., 2016) oksidatif dan sekresi lignase ekstr
Menurut Van Soest (2006), fermentasi m aseluler dengan cara depolimerisasi
erupakan metode biologis yang paling lignin.
sering digunakan. Fermentasi meru Saccharomyces sp. Juga mampu ber
pakan carauntuk meningkatkan nilai peran sebagai agensia probiotik dalam
nutrisi yang mudah serta hasilnya ber saluran pencernaan unggas (Bidura,
sifat palatable (Liu et al.,2015). Suwarni 2012). Sejalan dengan pendapat Mah

105
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

fudz (2006) yang menyatakan bahwa Penelitian ini dilaksanakan di Lab


peran Saccharomyces sp. selainsebagai oratorium terpadu Universitas Jambi
pendegradasi serat kasar ampas tahu dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan
juga dapat digunakan sebagaiinokulan Ternak Fakultas Peternakan Universitas
juga dapat digunakan sebagai sumber Jambi.
probiotik. Menurut Saferi et al.,(2005)
enzim yang dihasilkan oleh Saccaro Materi Penelitian
myces cerevisiaedapat memecah karbohi Materi yang digunakan adalah
drat kompleks seperti selulosa, hemi ampas tahu yang diperoleh dari pabrik
sulolsa dan lignin.Ampas tahu yang tahu yang ada di Jambi, kapang Trich
difermentasi dengan khamir Sacchar oderma viride, khamir Sacharomyces cerev
omyces sp. dapat meningkatkan keterse isieae dan dedak padi.
diaan asam amino lisin (Sari et al., 2016). Metode Penelitian
Trichoderma viride termasukjenis Ampas tahu yang diperoleh dari
fungi selulolitik yang dapat menghasi pabrik tahu sebanyak 8000 gram
lkan enzim selulase yang mampu mem dicampur dengan dedak padi sebanyak
ecah selulosa sertadapat melarutkan 2000 gram (8:2), diaduk sampai rata
bagian selulosa yang terikat kuat den dan ditiriskan selama 12 jam, kemudian
gan ikatan hydrogen (Umrah, 2009). dikukus pada air mendidih selama 45
Sejalan dengan Iskandar (2009) yang menit dan dinginkan hingga suhu 25-30
menyatakan bahwa Trichoderma selain 0C, selanjutnya dibagi menjadi 4 bagian
dapat meningkatkan protein kasar dap dan masing-masing difermentasi sesuai
at menurunkan kadar serat. Trichoderma perlakuan yaitu;
spp. Juga dapat meningkatkan kualitas P0=ampas tahu tanpa fermentasi (kon
bahan dan memecah komponen polisa trol)
karida (Nsereko et al., 2002). Menurut P1=ampas tahu difermentasi dengan 5%
Tribak et al., (2002) Trichoderma viride Trichoderma viride
memiliki kelebihan yaitu dapat meng P2=ampas tahu difermentasi dengan 2%
hasilkan enzim pemecah xylan (xylog Sacharomyces cerevisieae
lukanolitik), sehingga akan semakin mem P3=ampas tahu difermentasi dengan 5%
permudah kerja enzim selulolitik dalam Trichoderma + 2% Sacharomyses
memecah selulosa. Menurut Palupi dan
Insya (2011), Trichoderma viride dapat Cara kerja
meningkatkan kadar protein limbah 1.Ampas tahu yang telah dingin,
udang menjadi 41,27% dengan daya keringkan dioven pada suhu 600C, lalu
cerna protein sebesar 81,24%. dianalisa proksimat (P0)
Penelitian ini bertujuan untuk 2.Fermentasi menggunakan Trichoderma
mengetahui kandungan nutrisis ampas 5% dilakukan secara semi aerob sela
tahu yang difermentasi dengan ma 3 hari, lalu dikeringkan di oven
Trichoderma viride, Saccaromyces cerevisae dengan suhu 600C selama 24 jam, dan
dan kombinasinya. dianalisa proksimat (P1)
3.Fermentasi menggunakan Sacharomy
.Metode Penelitian ces 2% dilakukan secara semi aerob

106
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

selama 7 hari, lalu dikeringkan di oven Peubah yang diamati dalam pen
dengan suhu 600C selama 24 jam, elitian ini adalah bahan kering, protein
selanjutnya dianalisis proksimat (P2) kasar, serat kasar, bahan organik dan
4.Fermentasi menggunakan Trichoderma karbohidrat. Semua peubah di analisa
5% dilakukan secara semi aerob sela sesuai petunjuk AOAC (2005).
ma 7 hari, lalu kukus lagi, dinginkan
dan tambah 2% sacharomyces lalu dife Analisis Data
rmentasi lagi secara semi aerob selama Data yang diperoleh akan diana
3 hari, selanjutnya dikeringkan di oven lisa sesuai rancangan yang digunakan
dengan suhu 600C selama 24 jam, sela dan jika terdapat pengaruh yang nyata
njutnya dianalisis proksimat (P3). akan dilanjutkan dengan Uji Duncan
(Steel dan Torrie, 1993.
Rancangan Penelitian
Penelitian didisain menggunakan Hasil Dan Pembahasan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) deng Rataan semua peubah yang dia
an 4 perlakuan dan 3 ulangan. mati dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1 berikut
Peubah yang Diamati
Tabel 1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, Serat
, Bahan Organik dan Karbohidrat Ampas Tahu
Peubah Perlakuan
P0 P1 P2 P3
Bahan Kering 15.66±0.57 15.10±0.47 15.35±0.81 15.93±0.84
Protein Kasar 20.13±0.84c 23.21±0.71a 23.31±0.54a 22.14±0.21b
Serat Kasar 19.80±0.92a 17.21±0.71b 20.31±0.81a 20.14±0.21a
B. Organik 87.54±0.17a 86.51±0.17a 85.08±0.99b 84.47±0.17b
Karbohidrat 57.26±0.51a 54.30±1.13b 50.81±2.31c 53.60±0.28bc
Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata
(P<0.05)

Pengaruh Perlakuan terhadap Bahan selama proses fermentasi sehungga


Kering terjadi peningkatan kadar air dalam
Hasil analisis ragam menunjukkan bahan. Selain itu terjadinya penurunan
bahwa perlakuan berpengaruh tidak bahan kering juga disebabkan karena
nyata (P>0.05) terhadap bahan kering adanya penggunaan nutrien dari
ampas tahu hasil fermentasi. Dari angka substrat oleh mikroba sebagai sumber
rataan terlihat adanya penurunan bahan karbon, nitrogen, dan mineral, serta
kering pada ampas tahu. Keadaan ini dilepaskannya CO2 dan energi dalam
disebabkan karenaadanya upaya peme bentuk panas yang menguap bersama
nuhan kebutuhan energi untuk pertum partikel air (Maliantiet al., 2019). Sesuai
buhan dan pembentukan sel-sel baru dengan Ramachandran et al., (2008)yang
dari mikroorganisme, sehingga terjadi juga menyatakan bahwaselama proses
perombakan dan penguraian bahan fermentasi berlangsung, mikroorganis
kering substrat, aktivitas ini terjadi me akanmenggunakan karbohidrat dari

107
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

substrat sebagai sumber energi dan kan bahwa tingginya pertumbuhan mik
menghasilkan O2 dan CO2.Keadaanini roorganisme akan memberikan sumban
menunjukkan adanya perkembangbia gan protein yang cukup tinggi hal ini
kan mikroba yang semakin meningkat mengakibatkan terjadinyapeningkatan
yang menyebabkan molekul air yang protein kasar pada substrat.
dihasilkan juga meningkat sehingga Kemungkinanlain disebabkan oleh
terjadi penurunan bahan keringpada menurunnya kandungan zat-zat maka
ampas tahu. Menurut Zumael (2009) nan lain karena digunakan oleh mikroba
molekul air terbentuk dari proses katab untuk tumbuh sehingga semakin ban
olisme yang merombak senyawa kom yak pertumbuhan mikroba maka prot
plek menjadi lebih sederhana. Tingg ein substrat akan bertambah. Krishna et
inya kadar air pada ampas tahudisebab al., (2005) juga menyatakan bahwa sela
kan karena proses fermentasi menghasil ma pertumbuhan mikroba akan diha
kan air metabolisme yang merupakan silkan produk protein sel tunggal (PST)
indikator terjadinya proses fermentasi. atau biomassa selyang mengandung
Menurut Gervais (2008) terjadinya peru protein, hal ini berarti peningkatan pro
bahan bahan kering disebabkankarena tein kasar pada substrat terjadi karena
pertumbuhan bakteri dan perubahan adanya penambahanprotein yang disum
kadar air. Perubahan kadar air terjadi bangkan oleh sel mikroba.Menurut
akibat hidrolisissubstrat atau produksi Winarno (2010) fermentasi merupakan
air metabolik. suatu proses perubahan substrat baik
secara fisik atau kimiawi oleh aktivitas
Pengaruh Perlakuan terhadap Protein enzim yang dihasilkan oleh mikroba
Kasar dengan tujuan meningkatkan nilai nutr
Hasil analisis ragam menunjukkan isi, tekstur dan palatabilitas serta pered
bahwa perlakuan fermentasi berpeng uksian faktor antinutrisi.Peningkatan pr
aruh nyata (P<0.05) terhadap kandu otein kasar ampas tahu dalam penelitian
ngan protein kasar ampas tahu. Uji ini berkisar antara 9.99 – 15.80%. Hasil
Duncan menunjukkan bahwa penggu ini sejalan dengan penelitian Akbar et
naan sacharomycescerevisiae dan trichoder al., (2014) yang menyatakan bahwa peng
maviride serta kombinasi keduanya mam gunaan Saccharomyces cerevisiae dan Tric
pu meningkatkan kandungan protein ka hoderma viride dalam fermentasi ampas
sar dibanding kontrol. Peningkatan tahu dapat meningkatkan kandungan
kandungan protein kasar diduga karena protein kasar. Didukung Volk (2004)
selama proses fermentasi mikroba tum yang menyatakan bahwa Trichoderma
buh dan berkembang sehingga akan viride berfungsi menghasilkan enzim
meningkatkan massa mikrobial yang selulase lengkap yang dibutuhkan unt
kaya protein. Peningkatan jumlah sel-sel uk menghidrolisis selulosa dan juga
mikrobial secara signifikan juga akan dapat menghasilkan protein yang ting
meningkatkan kandungan protein am gi. Menurut Muhsafaat et al., (2015)
pas tahu. karena protein kasar berasal Trichoderma dapat mensekresikan enzim
dari protein mikroorganisme. Sejalan protease untuk menguraikan protein
dengan Nuraini (2007) yang menyata menjadi asam amino yang digunakan

108
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

untuk pertumbuhan. Sejalan dengan akan mendegradasi selulosa menjadi


pendapat Agustono et al., (2010) yang gula.Sejalan dengan Akbar et al.,(2014)
menyatakan bahawa mikroba yang yang melaporkan bahwa penggunaan
mempunyai kemampuan menghasilkan Trichoderma viride dalam fermentasi
enzim protease akan merombak protein. ampas tahu dapat menurunkan kadar
Protein dirombak menjadi polipeptida, serat kasar.
kemudian menjadi peptida sederhana
yang akhirnya mengalami perombakan Pengaruh Perlakuan terhadap Bahan
lebih lanjut menjadi asam-asam amino, Organik
yang akan dimanfaatkan oleh mikroba Hasil analisis ragam menunjukkan
untuk memperbanyak diri. Peningkatan bahwa perlakuan fermentasi berpenga
jumlah koloni mikroba yang merupakan ruh nyata (P<0.05) terhadap bahan org
protein sel tunggal selama proses ferm anik ampas tahu. Uji Duncan menunj
entasi secara tidak langsung mening ukkan bahwa perlakuan fermentasi
katkan kandungan protein kasar. dengan Sacharomycescerevisiae dan kom
binasi keduanya nyata (P<0.05) dapat
Pengaruh Perlakuan terhadap Serat menurunkan kandungan bahan organik
Kasar ampas tahu dibanding kontrol. Rendah
Hasil analisis ragam menunjukkan nya kadar karbohidrat pada ampas tahu
bahwa perlakuan fermentasi berpen yang difermentasi dengan Saccharomyces
garuh nyata (P<0.05) terhadap serat cerevisiae dan kombinasi keduanya dise
kasar ampas tahu. Uji Duncan menunju babkan karena Saccharomyces cerevisiae
kkan bahwa fermentasi dengan Tricho mampumendegradasi lemak kasar unt
dermaviride nyata (P<0.05) menurunkan uk energi pertumbuhannya, sehingga
kandungan serat kasar ampas tahu hing kandungan bahan organik mengalami
ga 13.08% dibanding kontrol. Akbar et penurunan. Sejalan dengan pendapat
al., (2014) menyatakan bahwa Tricho Akbar et al., (2014) yang menyatakan
derma viride memiliki kemampuan bahwa karbohidrat dalam subtrat akan
menghasilkan enzim selulase yang lebih didegradasi dan digunakan oleh mikroo
cepat dan lebih banyak dibandingkan rganisme sebagai energi untuk pertum
Saccharomyces cerevisiae. Kelebihan dari buhan, yang mengakibatkan proporsi
Trichoderma viride selain menghasilkan karbohidrat akan menurunsedangkan
enzim selulolitik yang lengkap, juga proporsi protein meningkat.
menghasilkan enzim xyloglukanolitik, Juliando (2010) menyatakan bahwa
Keberadaan enzim ini akan semakin besarnya kandungan bahan organik
mempermudah enzim selulolitik dalam ditunjukkan oleh kadar abu dan mineral
memecah selulosa.Selain itu waktu dalam bahan. Kadar abu dalam suatu
fermentasi yang lebih lama memberi bahan berbanding terbalik dengan
kesempatan Trichoderma viride dalam kandungan bahan organiknya, apabila
mendegradasi serat kasar sehingga terjadi peningkatan kadar abu maka
kadar serat kasar ampas tahu menurun. kadar bahan organik nya akan menurun
Menurut Suryana (2011) enzim selulase (Sutirih, 2014). Menurut Haddadinet al.,
yang dikeluarkan oleh Trichoderma viride (2009) bahwa perubahankandungan abu

109
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

pada substrat selamaproses fermentasi mpuan mikroba untukmemproduksi en


disebabkan olehperubahan bahan orga zim amilolitik. Fermentasi ampas tahu
nik selama proses bio konversi. Penu menggunakan Sacharomyces serevisiae
runan bahan organik karena adanya karena memiliki aktivitas enzim amilo
penggunaan glukosa (sumber karbon) litik yang tinggi sehingga dapat mengu
hasil hidrolisis enzimatik yang digu bah karbohidrat menjadisumber energi
nakan untuk memenuhi kebutuhan ene dibandingkan denganTrichoderma viride.
rgi bagi pertumbuhan mikroba melalui
jalur glikolisis. Bahan organik merup Kesimpulan
akan sumber nutrisi bagi mikroba dan Dari hasil dan pembahasan yang
penggunaannya sangat dipengaruhi ol telah dilakukan dapat disimpulkan
eh kemampuan metabolisme serta daya bahwa Sacharomyces cerevisiae dan
larut unsur nutrisi tersebut. Trichoderma viride dapat meningkatkan
kandungan protein ampas tahu sedang
Pengaruh Perlakuan terhadap Karbo untuk penurunan serat kasar ampas
hidrat tahu yang terbaik terdapat pada
Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan fermentasi menggunakan
bahwa perlakuan fermentasi berpen Trichoderma viride.
garuh nyata (P<0.05) terhadap kadar
karbohidrat ampas tahu. Uji Duncan
menunjukkan bahwa fermentasi meng
Daftar Pustaka
gunakan Sacharomyces cerevisiae dan Tri
Adams, C. A., 2000. Enzim Komponen
chodermaviride serta kombinasi kedua
Penting dalam pakan Bebas An
nya nyata (P<0.05) dapat menurunkan
tibiotika.Feed Mix Special. http
kadar karbohdrat ampas tahu. Hal ini
://www. alabio.cbn.net. (20 Juli
diduga karena kedua mikro-organisme
2020).
tersebut baik secara sendiri maupun
Agustono, A.S., Widodo dan W. Para
kombinasi keduanya mampu mende
mita. 2010. Kandungan protein
gradasi karbohidrat dalam ampas tahu
kasar dan serat kasar pada daun
yang digunakan sebagai energi untuk
kangkung air (Ipomoea Aquatica)
pertumbuhan, dengan demikian prop
yang difermentasi. Jurnal Ilmiah
orsi karbohidrat menurun. Selama pro
Perikanan dan Kelautan. 2 (1) ;
ses fermentasi Trichoderma viride dan Sac
37- 43.
charomyces cerevisiae akan menghasilkan
Akbar, R.T.M., Y. Suryani dan I. Herna
enzim yang mampu mendegradasi karb
man. 2014. Peningkatan nu trisi
ohidrat dalam substrat. Jenis mikroba
limbah produksi bioetanol dari
yang digunakandalam fermentasi san
singkong melalui fermentasi oleh
gat mempengaruhikandungan karbohi
konsorsium Saccharomyces cerevi
darat ampas tahu setelah fermentasi.
seae dan Trichoderma viride. Jurnal
Hal inidisebabkan karena terjadinya pe
Istek, 8(2);1-15. ISSN 1979-8911
rombakan sebagian karbohidrat selama
AOAC. 2005. Official Methods of Ana
fermentasi oleh mikroba (Nurhayati,
lysis of The Association of Offic
2005) dan sangat dipengaruhi oleh kema

110
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

ial Analytical Chemist. AOAC Gani, R.K. 2013. Kecernaan In Vitro


Inc., Washington. Bahan Kering dan Bahan Organik
Bidura, I. G. N. G. 2007. Aplikasi Jerami Jagung (Zea mays) yang
Produk Bioteknologi Pakan Ter Diinokulasi dengan Trichoderma
nak. UPT penerbit Universitas sp pada Lama Inkubasi yang
Udayana, Denpasar. Berbeda. fakultas eternakan
Bidura, I.G.N. G., N.L.G. Sumardani, T.I. Universitas Hasanudin, Makasar.
Putri, dan I.B.G. Partama. 2008. Gervais P. 2008. Water relations in solid
Pengaruh pemberian ransum ter state fermentation. In: Pandey A.,
fermentasi terhadap pertamba C.R. Soccol, C. Larroche, editor.
han berat badan, karkas, dan jum Current Developments in Solid-
lah lemak abdomen pada itik State Fermentation. Asiatech Pub
bali. JPPT. 33 (4): 274-281 lisher Inc. New Delhi.
Bidura, I.G.N.G.2012. Isolasi, identifikasi Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis
dan uji kemampuan khamir Sacc Pengolahan Limbah Padat dan
haromyces cerevisiae yang diiso Cair Industri Tahu. Program
lasidari ragi tape sebagai agensia Pasca Sarjana Uuniversitas Dipon
probiotik dan peningkatan produ egoro. Semarang.
ktivitas itik Bali. Program Pasca Krishna, S.B.N and K.L. Devi. 2005.
sarjana, Universitas Udayana, Optimization of thermostable alk
Denpasar. aline protease production from
Haddadin, M.S.Y., J. Haddadin, O.I. species of Bacillus using Groun
Arabiyat dan B. Hattar. 2009. dnutcake. African J.Biotechnol. 4
Biological conversion of olive (7), 724726.
pomace into compost by using Liu, J., X. Liu, J. Ren, H. Zhao,X.
Trichoderma harzanum and Phaner Yuan,X.Wang, Z. M. S. Abdel
ochaete chrysosporium. Biore sour. fattah and Z, Cui.2015.The effects
Technol. 100:4773-4782. of fermentation and adsorption
Iskandar, B. 2009. KajianPerbedaan Aras using lactic acidbacteriaculture
dan Lama Pemeraman Ampas broth on the feed quality of rice
Tebu dengan Trichoderma rzianum straw. Journal ofIntegrative Ag
Terhadap Kandungan Protein riculture14(3):503-513. https://do
Kasar dan Serat Kasar. Seminar i.org/10.1016/S2095-19(14)60831-
Nasional Peternakan Universitas 5
di Ponegoro. . Mahesh, M.S., and M. Mohini. 2013.
Juliando, S. 2010. Pengaruh Delignifikasi Biological treatment of crop resi
Menggunakan Phanerocheatechry duesfor ruminant feeding: A reie
sosporium dan Hidrolisis oleh Kap w. Afr. J. Biotechnol. 12(27): 4221-
ang Selulotik Terhadap Kualitas 4231.DOI:10.5897/AJB 2012. 2940
Tongkol Jagung Sebagai Pakan Mahfudz, L. D. 2006. Ampas tahu
Ternak. Institut Pertanian Bogor. fermentasi sebagai bahan pakan
Bogor. ayam pedaging. Caraka Tani,
JIIP. 21 (1): 39-45

111
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Malianti, L., E. Sulistiyowati &Y. Palupi, R., Insya, A. 2011. Pemanfaatan


Fenita.2019.Profil asam amino Kapang Trichoderma viride dalam
dan nutrien limbah bijidurian Proses Fermentasi Untuk Menin
(Durio zibethinus Murr) yang gkatkan Kualitas dan Daya Cerna
difermentasi dengan ragi tape Protein Limbah Udang sebagai
(Saccharomyces cerevisiae dan Pakan Ternak Unggas. Prosiding
ragi tempe (Rhizopus oligosporus). Seminar Nasional Teknologi Pet
Naturalis.8(1); 59-66. P-ISSN: ernakan dan Veteriner. Bogor
2302- 6715, E-ISSN: 2654- 7732 . 7–8 Juni 2011. Puslitbang Petern
Muhsafaat, L.O., A.S. Heri dan Sury akan. Hal : 672 – 675.
ahadi. 2015. Kualitas protein dan Perez, J., J. Munoz-Dorado, T. de la
komposisi asam amino ampas Rubia and J. Martinez. 2002. Bio
sagu hasil fermentasi Aspergillus degradation and biological treat
niger dengan penambahan urea ments of cellulose, hemicellulose
dan zeolite. JIPI.20(2);124-130 and lignin: An Overview. Int.
Nsereko, V.L., K.A. Beauchemin, D.P. Microbiol. 5:53-63.
Morgavi, L.M. Rode, A.F. Ramachandran, S., P. Fontanille, A.
Furtado, T.A.McAllister, A.D. Pandey and C. Larroche. 2008.
Iwaassa, W.Z. Yang and Y. Wang. Fed-batch Production of gluconic
2002. Effect of Fibrolytic enzyme acid by terpenetreated Aspergillus
preparation from Tricoderma niger spores. Applied Biochem.
longibracchiatum on the rumen Biotech. 151 : 413-423.
microbial population of dairy Saferi, S., A.A.G. Emtiaz, S. Hajrasullha,
cows. Can. J. Micobiol 48 : 14-20 and H. Shariatmadari. 2005. Bio
Nuraini, S.A. Latif dan Sabrina. 2007. degradation of some agricul tural
Peningkatan kualitas limbah Agr Residues by Fungi in Agit ated
oindustri dengan kapang urospora Submerged Cultures. Afr. J.
crasa sebagai pakan ternak ung Biotech. 4(10) 1058 -1061
gas.Universitas Andalas, Padang. Sari, N. M. L P., I.G.N.G. Bidura dan
Nurhayati. 2005. Evaluasi nutrisi camp N.W Siti. 2016. Pengaruh ransum
uran bungkil inti sawit danong yang mengandung ampas tahu
gok yang difermentasi men difermentasi dengan khamir Sacc
ggunakan Aspergillus nigersebagai haromyces sp. terhadap komposisi
bahan pakan alternatif. Fakultas fisik karkas broiler umur 6
Peternakan. Universitas Brawija minggu. Peternakan Tropika, 4(1)
ya. Malang. : 170 -183.
Oboh, G., &C.A. Elusiyan.2007. Changes Steel, R.D.G and Torrie, J.H. 1993.
in the nutrient and antinutrient Principle and Procedures of stati
content of microfungi fermented stics. Mc. Graw-Hill Book Comp
cassava flour produced from low- any, Inc. NewYork.
and medium cyanide variety of Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi.
cassava tuber. African J. Biotech. UNESA Press. Surabaya
6(18): 2150-2157.

112
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 23 No12 Mei 2020 :104-113
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Suryana, U. Atmomarsono dan E. Volk, T.J. 2004. Trichoderma spp.http:


Supriyatna. 2011. Peningkatan Ni //www.doctorfungus.org/thefu
lai Kecernaan Protein Kasar ngi/Trichoderma.htm (30 Mei
Dan Lemak Kasar Produk Ferme 2020).
ntasi Campuran Bungkil Inti Wang, Y.S., W. Shi, L.T. Huang, C.L.
Sawit Dan Dedak Padi Pada Ding&C.C. Dai.2016. The effect
Broiler.J. Peternakan. 3. Universi oflactic acid bacterial starter cul
tas Diponegoro. Semarang. ture and chemical additives on
Sutirih, 2014. Penambahan Isolat wilted ricestraw silage. Anim. Sci.
Trichoderma viride, Trichoderma J. l8 (4): 525- 535. doi: 10.1111/asj
harzianum Serta Urea pada Jerami .12449
Batang Sorgum untuk Bahan Winarno, F. G. 2010. Enzim Pangan (ed
Baku Bioetanol dan Pakan Terna isi revisi). M-Brio Press. Jakarta.
k. Universitas Islam Negeri Syarif Zumael, Z. 2009. The Nutrient Enrich
Hidayatullah. Jakarta. ment of Biological Processing.
Suwarni, F.S. 2000. Pengaruh Pengg Agricmed, Warsaw
unaan Dedak Fermentasi dalam
Ransum Terhadap Bobot Badan
Akhir, Bobot Karkas serta Perba
ndingan Daging dan Tulang Kar
kas Itik Tegal Jantan. Fakultas
Peternakan Universitas Diponeg
oro, Semarang
Tribak, M., J.A. Ocampo &I. Garcia-
Romera. 2002. Production of xyl
oglucanolytic enzymesby Tricho
derma viride, Paecilomyces farino
sus, Wardomyces inflatus & Pleuro
tusostreatus.J. Mycologia, 94(3);
404-410.
Umrah., T. Anggraeni, R.R. Esyanti dan
I.N.P. Aryantha. 2009. Antagon
isitas dan efektivitas Trichoderma
sp dalam menekan perkemban
gan Phytophthora palmivora pada
buah kako. J. Agroland. 16 (1);9-
16.
Van Soest, P.J. 2006. Rice straw, the role
ofsilica andtreatments to improve
quality.Anim Feed Sci Technol
130 (3-4):137-171. https:// doi.org
/10.1016/j.anifeedsci.2006.01.023

113

Anda mungkin juga menyukai