Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN : 2829-1417 Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan 2

Tema “Stategi Sub Sektor Peternakan untuk Menghadapi Isu Resesi Global Tahun 2023” Kediri, 8 Februari 2023

Kandungan Tepung Biji Pala ( Myristica fragrans houtt) Sumber Antioxidant Dalam Pakan

Jein Rinny Leke1*, Jet Mandey2, Jacquelien Laihad3, Hetty Wungow4, Voony Rawung5, dan
Hengki Kiroh6

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi


Jl.Kampus Bahu Manado Sulawesi Utara
email: rinileke@unsrat.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kandungan tepung biji pala ( Myristica fragrans
houtt) sumber antioxidant dalam pakan. Kandungan bahan aktif seperti asam bebas, mineral, vitamin
C dan B, asam folat, riboflavin, niasin, vitamin A, flavonoid, anti-oksidan serta kandungan minyak
atsirinya . Kandungan antioxidant dari buah pala berfungsi menghambat bakteri e-coli . Metode yang
digunakan analisis proksimat dan energi metabolism tepung biji pala menggunakan Kalorimeter di
lakukan pada laboratorium biokimia dan nutrisi.Universitas Gadja Mada. Hasil analisa bahan kering
90,15 %, Abu 2,13 %, Protein kasar 6,90 %, lemak kasar 25,17 %, serat kasar 24,79 %, calcium 0,022
%, fosfor 0,039 %, energy metabolism 5315,12 Kcal/kg. Simpulan tepung biji pala dapat digunakan
sebagai sumber bahan pakan ayam petelur Kandungan biji pala minyak atsiri, flavonoid, antibakteri dan
antiosidan komponen alami.

Kata Kunci: Ayam petelur, Biji Pala

ABSTRACT

This study aims to study the content of nutmeg flour (Myristica fragrans houtt) as an antioxidant
source in feed. The content of active ingredients such as free acids, minerals, vitamins C and B, folic
acid, riboflavin, niacin, vitamin A, flavonoids, antioxidants and essential oil content. The antioxidant
content of nutmeg functions to inhibit e-coli bacteria. The method used is proximate analysis and energy
metabolism using a calorimeter in the biochemistry and nutrition laboratory, Gadja Mada University. Dry
matter analysis results 90.15%, ash 2.13%, crude protein 6.90%, crude fat 25.17%, crude fiber 24.79%,
calcium 0.022%, phosphorus 0.039%, energy metabolism 5315.12 Kcal /kg. Conclusion, nutmeg
powder can be used as a source of feed ingredients for laying hens. The content of nutmeg seed
essential oil, flavonoids, antibacterial and antioxidant natural components.

Key words: laying hens, nutmeg flour

PENDAHULUAN (2007);Mancha dan Fuentes (2008),


pemanfaatan minyak pala sebagai bahan baku
Pala (Myristica fragrans Houtt) aromaterapi bersifat menghilangkan stres
rempah-rempah produksi terbanyak di karena komponen myristicin.
Indonesia. Hermawan, (2015) dan Buah pala dibagi dalam bagian daging,
Hafif.B.(2021). Data produksi pala tahun 2017 biji dan fuli. Bagian dalam buah pala dikeliling
sampai 2021 yaitu : 32.842 ton, 44.100 ton, oleh lapisan cangkang keras disebut biji, fuli
40.689 ton, 40.585 ton, dan 40.803 ton. mengelilingi biji. Lapisan terluar yang menutupi
(Direktorat Jenderal Perkebunan. 2021). Buah fuli dan biji adalah daging. Fuli dan biji pala
pala merupakan obat tradisional banyak banyak digunakan sebagai rempah-rempah
mengadung fitobiotik dari spesies tanaman dalam produk makanan dan dalam pengobatan
termasuk dalam famili Myristaceae kandungan tradisional sebagai obat sakit perut, analgestik,
bahan aktif seperti asam bebas, mineral, stimulan dan sebagai salah satu bahan dalam
vitamin C dan B, asam folat, riboflavin, niasin, pengobatan ayurvedic. Minyak pala digunakan
vitamin A, dan banyak flavanoid anti-oksidan. untuk pengobatan radang kandung kemih,
Daging buah pala kering kandungan minyak halitosis, dispepsia, perut kembung, impotensi,
atsirinya 8,5%. Minyak atsiri terdiri dari insomnia dan penyakit kulit. Pala memiliki
komponen senyawa aktif adalah myristicin dan aktivitas biologis sebagai obat dan pangan
monoterpan. Myristicin mengurangi rasa sakit fungsional. Assa et al. (2014) mengemukakan
(analgesik), memperlancar peredaran darah, bahwa biji, fuli dan daging pala berpotensi
sedatif dan anti depresan. Drazat, sebagai antioksidan dengan nilai

176
e-ISSN : 2829-1417 Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan 2
Tema “Stategi Sub Sektor Peternakan untuk Menghadapi Isu Resesi Global Tahun 2023” Kediri, 8 Februari 2023

penghambatan masing-masing sebesar elektron (reduktan). Senyawa ini mampu


154,55; 201,97; 1372,91 (IC50=μg/ml) dengan menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi
menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1- dengan cara mencegah terbentuknya radikal
pikrilhidrazil). Antibakteri merupakan produk bebas yang menyerang komponen
metabolik yang dihasilkan oleh suatu makromolekul seperti protein, membran lipid
organisme tertentu, berfungsi merusak atau dan DNA penyebab penyakit seperti kanker,
menghambat mikroorganisme lain. Senyawa diabetes melitus dan inflamasi (Ngo et al.,
antibakteri dapat menghambat pertumbuhan 2012). Penghambatan radikal bebas oleh
dan reproduksi dari suatu bakteri serta dapat antioksidan yaitu dengan cara bereaksi dengan
mengendalikan radikal bebas, termasuk anion superoksida,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui radikal peroksil, dan radikal hidroksil. Katalinic
bahwa ekstrak fuli dan biji pala memiliki et al.,(2006) dengan pembanding butil hidroksil
kemampuan menghambat pertumbuhan toluen (BHT), asam askorbat dan α-tokoferol.
bakteri gram negatif dan positif. Salah satu Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak
bakteri yang dapat dihambat pertumbuhannya atsiri biji pala mempunyai sifat antioksidan yang
oleh ekstrak fuli dan biji pala ialah Escherichia kuat. Aktivitas antioksidan tersebut disebabkan
coli. Arrizqiyani et al.,(2017) memperlihatkan sinergisme di antara komponen-komponen
zona hambat yang terbentuk diduga minyak atsiri tersebut. Senyawa yang
disebabkan oleh adanya zat antibakteri dari terkandung pada ekstrak biji pala
ekstrak metanol biji pala yaitu fenol, terpenoid, menggunakan n-heksana mengandung
flavonoid dan alkaloid dengan konsentrasi senyawa 5-Octadecanoic acid, myristicin,
optimum yaitu 55%. Adapun fuli pala memiliki phenol, terpineol, dan 9-octadecenoic dengan
zat antimikroba yang dapat melisiskan dinding jumlah masing-masing sebesar 29,54%,
sel, sehingga mempengaruhi aktifitas sel pada 14,83%, 12,40%, 8,56%, dan 3,84% (Ginting et
bakteri. Palawi, (2014). Zat antibakteri pada fuli al,. 2017). Ekstrak dari biji pala juga
pala meliputi flavonoid, fenol, saponin dan mempunyai aktivitas antioksidan dari golongan
tannin yang mampu menghambat alkaloid dan vitamin C. Senyawa-senyawa ini
pertumbuhan bakteri. Fuli pala memiliki memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
konsentrasi optimum penghambatan bakteri Adanya gugus -OH dari masing-masing
yaitu 25% (Arrizqiyani et al., (2017). senyawa tersebut diduga menyumbang
Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri aktivitas antioksidan dan bekerja secara
ialah membentuk senyawa kompleks dengan sinergis. Mekanisme kerja penghambatan
protein ekstraseluler untuk merusak membran radikal bebas 2,2-diphenyl-1picrylhydrazyl
sel bakteri. Flavonoid juga berperan dalam (DPPH) yaitu radikal -H dari senyawa metabolit
menghambat metabolisme energi. Senyawa sekunder lebih mudah putus karena terikat
akan mengganggu metabolisme energi, dengan atom oksigen yang bersifat lebih
dimana dibutuhkan energi yang cukup untuk elektronegatif sehingga -H dapat mengikat
penyerapan berbagai metabolit dan untuk radikal bebas dari 2,2-diphenyl-1picrylhydrazyl
biosintesis makromolekul (Cushnie and Lamb, (DPPH). Koh et al. (2019) bahwa mekanisme
2005). Utami S.,(2012) tentang penggunaan penghambatan radikal bebas dengan
daging buah pala sebanyak 2 % terhadap mendonorkan atom H pada radikal 2,2-
kinerja ayam broiler pada kepadatan kandang. diphenyl1picrylhydrazyl (berwarna ungu)
Terdapat interaksi antara luas kandang dengan menjadi hydrazine 2,2-diphenyl-1-
level aditif terhadap konsumsi ransum ayam picrylhydrazyl (berwarna kuning).
broiler. Penggunaan level aditif tepung daging Tujuan penulisan ini untuk
buah pala level 2 % pada luas kandang 0,10 m2 mempelajari kandungan tepung biji pala (
/ekor dapat meningkatkan pertambahan bobot Myristica fragrans houtt) sumber antioxidan
badan, dan efiensi pakan. Selain pada fuli dan dalam pakan.
biji pala, daging buah pala juga mengandung
senyawa fenolik dan antioksidan yang MATERI DAN METODE
berpotensi sebagai antimikroba. Shan et al.,
(2007) menunjukkan bahwa senyawa fenolik Materi
dan antioksidan yang diisolasi dari buah pala Proses Pengolahan buah pala terbagi
menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dalam bagian daging buah (Pericarp) dan biji
Senyawa tersebut memiliki mekanisme yang terdiri dari fuli, tempurung dan daging biji
menguraikan dinding lipopolisakarida dari pala. Fuli adalah serat tipis (Areolus),
bakteri E.coli. Selain itu, minyak atsiri dan tempurung dan daging biji pala. Fuli adalah
saponin yang terkandung pada daging buah serat tipis (areolus) berwarna merah atau
pala juga merupakan zat antibakteri. kuning muda, terdapat antara daging buah dan
Antioksidan merupakan senyawa pendonor biji pala. Buah pala segar memliki persentase :

177
e-ISSN : 2829-1417 Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan 2
Tema “Stategi Sub Sektor Peternakan untuk Menghadapi Isu Resesi Global Tahun 2023” Kediri, 8 Februari 2023

daging buah 83,3 %, Fuli 3,22 %, Tempurung 3.Analisis Kadar Protein.


biji 3,94 % dan daging buah 9,54%. Bagian Analisis kadar protein menurut Sudarmadji et al
buah pala yang dipetik kemudian dipisahkan (2010), dapat diketahui di bawah ini yaitu:
daging buah, biji dan fulinya. Biji pala dikering
selama 6 hari, kemudian dipecahkan kulit %𝑁 = 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑜𝑙/ 𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ×1000 × 𝑁
bagian luar yang berwarna coklat, selanjutnya 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 14,008 × 100%...........(3)
di lakukan pengeringan daging biji pala yang
dijemur dengan menggunakan terpal plastik. %𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝐹𝐾 × %N.
Fuli pala yang berwarna merah setelah terpisah Keterangan:
dengan daging biji pala saat dijemur disinar FK: Faktor Koreksi; Titrasi formol: julmah
matahari. Kemudian biji pala dijemur kembali titrasi sampel – jumlah titrasi blanko;
sampai kadar air 10 %, dengan jangka waktu G bahan: berat bahan; N NaOH:
pengeringan 3-4 hari suhu 600 C. Konsentrasi NaOH .

Metode Penelitian 4.Analisis Kadar Lemak


Metode penelitian yang digunakan Analisis kadar lemak menurut AOAC (2005),
pengambilan sampel biji pala dan metode dapat diketahui di bawah ini yaitu:
analisis di laboratorium menggunakan %𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 =
Proksimat analisis. Pengamatan laboratorium (𝑎−𝑏) 𝑐 × 100%............................(4)
Analisa Laboratorium Biokimia dan Nutrisi Keterangan:
Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak. b: berat kertas saring + tali;
Univeristas Gadjah Mada. a: berat lemak setelah diekstraksi;
Analisis kadar air menurut AOAC (1995), dapat c: berat sampel
diketahui di bawah ini yaitu: 5.Analisis Kadar Serat.
Analisis kadar serat menurut Sudarmadji et al
1.Analisis Kadar Air (2010), dapat diketahui di bawah ini yaitu:
% Kadar Air = (a-b)- (c-b) / d x 100 %...(1) %𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 = (𝑏 − 𝑎) × 100%.............................(6)
Keterangan : Keterangan:
a: berat sebelum pengeringan (Sampel + a: berat serat;
cawa); b: berat sampel
b: berat cawan;
c: berat sesudah pengeringan (sampel Anilisis Data
+cawan); Analisis Data dilakukan berdasarkan rata rata
hasil proksimat dari tepung biji pala yang
2.Analisis Kadar Abu ditampilkan dalam bentuk tabel.
Analisis kadar abu menurut SNI 01-2891
(1992), dapat diketahui di bawah ini yaitu:
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 = (𝑎−𝑏)−(𝑐−𝑏)/ 𝑑 × HASIL DAN PEMBAHASAN
100%.............(2)
Keterangan Komposisi kandungan tepung biji pala
a: berat sebelum pengeringan (Sampel + ( Myristica fragrans houtt) sumber antioxidan
cawa); dalam pakan dapat dilihat dalam Tabel 1.
b: berat cawan;
c: berat sesudah pengeringan (sampel
+cawan);
d: berat sampel

Tabel 1. Komposisi Kandungan Tepung Biji Pala ( Myristica fragrans houtt)


Bahan Bahan Persentase Berdasarkan Bahan kering (%)
Kering Abu Protein Lemak Serat Kalsium Phospor Energi
(%) kasar Kasar Kasar Metabolisme
(Kcal/kg)
Biji Pala 90,15 2,13 6,90 25,17 24,79 0,00221 0,039 5315,12
Keterangan : Hasil Analisa Laboratorium Biokimia dan Nutrisi Departemen Nutrisi dan Makanan
Ternak. UGM.
Berdasarkan hasil analisa proksimat serat kasar 24,79 %, kalsium 0,00221, phopor
tepung biji pala yaitu bahan kering 90,15 %, abu 0,039 %, Energi metabolisme 5315,12 Kcal/kg.
2,13, protein kasar 6,90, lemak kasar 25,17, Hasil komposisi tepung biji pala kandungan

178
e-ISSN : 2829-1417 Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan 2
Tema “Stategi Sub Sektor Peternakan untuk Menghadapi Isu Resesi Global Tahun 2023” Kediri, 8 Februari 2023

lemak sebesar 25,17 % . Kandungan lemak ini Optimalisasi Potensi Tanaman Pala
berasal dari kandungan lemak nabati. Sebagai Antibakteri Escherichia Coli
Kandunga lemak diperlukan sebagai Menggunakan Metode Ekstraksi.
pemanfaatam energi dan meninggkatkan Prosiding Seminar Nasional,
efisiensi protein untuk pertumbuhan. September, 375–382.2017.
Kandungan protein sebesar 6,90 % . Association of Official Analytical Chemist.
Rismunandar(2007) menunjukkan bahwa (AOAC). 1995. Official Methods of
kandungan biji pala kering kadar air 12,9 % dan Analysis of Association of Official
lemak 34,4 %, minyak atsiri 2,5 %. Arrizqiyani Analytical Chemist. AOAC
et al., (2017) berdasarkan uji fitokimia ekstrak International. Virginia USA.
fuli dan biji pala mengandung senyawa alkaloid, Association of Official Analytical Chemist
Flavonoid, fenol, Saponin, dan Tanin. AOAC. (2005). Official Methods of
Hal ini dapat menunjukkan bahwa Analysis of the Association of Official
tepung biji pala sebagai sumber feed additive Analytical Chemists. Published by the
dengan memiliki senyawa antioksidan. Rajih, Association of Official Analytical
(2015) mengemukakan bahwa senyawa Chemist
monoterpen , flavonoid , alkaloid berfungsi Association of Official Analytical
sebagai antifungi. Tuasikal (2016) biji pala Chemist.(AOAC). 1995. Official
mengandung senayawa flavonoid, saponin dan Methods of Analysis of Association of
alkaloid berperan sebagai antifungi .Biji pala Official Analytical Chemist. AOAC
berperan sebagai antioksidan dan International. Virginia USA.
antiinflamasi dimana memiliki aktivitas Assa, J. R., Widjanarko, SB., Kusnadi, J.and
antihiperglikemik dan antidilipidemik . (Winarti Berhimpon, S. 2014. Antioxidant
dan Nurdjanah, 2018). Potential of Flesh, Seed and Mace of
Fidriany et al. (2004) kadar kandungan Nutmeg (Myristica fragrans Houtt).
tanin dalam daging buah pala berkisar antara International Journal of ChemTech
12,34-15,30 %. Kandungan biji pala terdapat Research, Vol 6.No. 4.2460–
kandungan tanin , namun berfungsi sebagai 2468.2014.
antioksidan biologis. Tanin terdiri dari senyawa Direktorat Jenderal.2021. Statistika
fenolik dari tannin terhidrolisis dan tannin Perkebunan.
terkondensasi. widyawati et al., (2020) dalam https://ditjenbun.pertanian.go.id
penelitian potensi ekstrak daun pala (M Cushnie, TPT.and Lamb, AJ. 2005.
fragnanS Houtt) terhadap uji organoleptic Antimicrobial Activity of Flavonoids.
(warna,bau, tekstur), nilai pH, dan total plate International Journal of Antimicrobial
count (TPC) daging ayam broiler. Hal ini dapat Agents, 26(5), 343–356.2005.
meningkatkan uji organoleptic (warna, baud an https://doi.org/10.1016/j.ijantimicag.20
tekstur),nilai pH, total plate count (TPC) daging 05. 09.00
ayam broiler. Drazat. 2007. Meraup Laba dari Pala. Penerbit
Utami et al., (2012) Penggunaan level Agro Media Pustaka. Jakarta.
aditif tepung daging buah pala pada luas Fidriany, Ruslan, dan Ibrahim. 2004.
kandang yang berbeda ayam broiler Karakteristik Simplisia dan Ekstrak
berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, Daging Buah Pala (Myristica frangrans
pertambahan bobot badan, konversi pakan, Houtt). Acta Pharmaceutica Indonesia,
jumlah leukosit, glikogen daging dan asam Vol 29, No. 1. 2004
laktat daging broiler. Kandungan proksimat Ginting, B., Mustanir, M., Helwati, H., Desiyana,
dan senyawa antioksidan dari buah pala, biji LS., Eralisa, E.and Mujahid, R. 2017.
pala dan daun pala dapat digunakan dan telah Antioxidant Activity of N-Hexane
diuji cobakan dalam penelitian unggas. Extract of Nutmeg Plants from South
Aceh Province. Jurnal Natural, Vol
KESIMPULAN 17.No.1: 39.
2017.https://doi.org/10.24815/jn.v17i1.
Tepung biji pala dapat digunakan 6969.
sebagai sumber bahan pakan ayam Hafif.B.2021.Strategi Mempertahankan
petelur.Kandungan biji pala minyak atsiri, Indonesia Sebagai Produsen Utama
flavonoid, antibakteri dan antiosidan komponen Pala Dunia. Jurnal Penelitian dan
alami. Pengembangan Pertanian.Vol 40.No
1.58-70.2021.
DAFTAR PUSTAKA http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v40n1.2
021.p58-70 .
Arrizqiyani, T., Sonjaya, N.and Asty, A. 2017. Hagerman, A. E.2022. Tannin Handbook.

179
e-ISSN : 2829-1417 Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan 2
Tema “Stategi Sub Sektor Peternakan untuk Menghadapi Isu Resesi Global Tahun 2023” Kediri, 8 Februari 2023

Department of Chemistry and Tuasikal, M. 2016. Daya Hambat Infusa Daging


Biochemistry, Miami University. Buah Pala (Myristica fragrans Houtt)
Hermawan, I. 2015. Daya Saing Rempah terhadap Pertumbuhan Candida
Indonesia di Pasar Asean Periode Pra Albicans Penyebab Sariawan. Skripsi.
dan Pasca Krisis Ekonomi Semarang: Universitas
Global.Buletin Ilmiah Litbang Muhammadiyah Semarang.
Perdagangan. Vol 9.No.2:153.2015. Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi.
Katalinic, V., Milos, M., Kulisic, T.and Jukic, M. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2006. Screening of 70 Medicinal Plant Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangand an Gizi.
Extracts for Antioxidant Capacity and Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Total Phenols. Food Chemistry, 94(4): Winarti, C., dan Nurdjanah, N. 2005. Peluang
550–557. Tanaman Rempah dan Obat Sebagai
2006.https://doi.org/10.1016/j.foodche Sumber Pangan Fungsional. Jurnal
m.2004.1 2.004 Litbang Pertanian. Vol 24.No 2. 47-
Mancha A. and J. Fuentes. 2008. Evaluation of 55.2005.
The Health Beneficial Properties of the Widyawati R, N.Hidayah, W.L.D Kusuma,
Aromatic Ether Myristicin – Nov9 – M.I.Nuwa. 2020. Potensi Ekstrak Daun
330PM. Ppt – Amerika Serikat. Pala ( Myristica Fragrans Houtt)
Ngo, DH., Vo, TS., Ngo, DN., Wijesekara, I.and Sebagai Pengawet Alami Terhadap
Kim, SK. 2012. Biological Activities and Kualitas Daging Ayam Broiler. Jurnal
Potential Health Benefits of Bioactive ilmiah Filia Cedekia. Vol 5.No 2. 48 -
Peptides Derived From Marine 53.2020.
Organisms. International Journal of Utami S, Zuprizal, dan Supadmo.2012.
Biological Macromolecules, 51(4): Pengaruh Level Penggunaan Tepung
378–383.2012. Daging Buah Pala dalam Pakan
https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2012. Terhadap Kinerja Ayam Broiler Pada
06. 001 Tingkat Kepadatan Kandang Yang
Nurdjannah, N. 2007. Teknologi Pengolahan Berbeda. Buletin Peternakan Vol.
Pala. Badan Penelitian Dan 36.No 1.5-13.2012.
Pengembangan Pertanian. Balai Besar
Penelitian Dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian, Vol
1.No.54.2007.
Rismunandar, 1990. Budidaya dan Tataniaga
Pala. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Cetakan kedua.
Rajih, M. F. 2015. Aktivitas Antifungi Ekstrak
Etanol Biji Pala (Myristica Fragrans
Houtt.) terhadap Candida
Albicans.Skripsi. Bandung: Universitas
Islam Bandung
SNI 01-2891. 1992. Cara Uji Makanan dan
Minuman. Badan StandarisasiNasional
Shan, B., Cai, YZ., Brooks, JD.and Corke, H.
2007. The in Vitro Antibacterial Activity
of Dietary Spice and Medicinal Herb
Extracts. International Journal of Food
Microbiology, Vol 117.No.1. 112–
119.2007.
https://doi.org/10.1016/j.ijfoodmicro.20
07. 03.00
Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 2010.
Prosedur Analisa Untuk Bahan
Makanan. Yogyakarta: LIBERTY
YOGYAKARTA.

180

Anda mungkin juga menyukai