Cara sitasi: Abdullah A, Nurjanah, Reyhan M. 2017. Karakterisasi dan identifikasi senyawa aktif ekstrak
pigmen telur keong mas. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 286-295.
Abstrak
Keong mas (Pomacea canaliculata) diketahui menjadi hama bagi tanaman padi karena kemampuan
adaptasi dan daya reproduksi yang tinggi. Salah satu upaya untuk memberantas hama keong mas dengan
memanfaatkan telur keong mas untuk bahan baku produk dalam bidang industri pangan maupun kesehatan.
Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak pigmen telur
keong mas. Metode penelitian yang digunakan meliputi ekstraksi pigmen menggunakan aseton dan
metanol, analisis metabolit sekunder, dan penentuan senyawa aktif secara semi kuantitatif dengan LC-MS/
MS. Rendemen ekstrak pigmrn telur keong mas yaitu 33,80% pada pelarut aseton dan 36,10% pada pelarut
metanol. Hasil identifikasi pada ekstrak metanol pigmen telur keong mas menunjukkan adanya senyawa
aktif berupa pigmen yaitu 11 pigmen karotenoid golongan xantofil, 2 pigmen karotenoid golongan karoten,
dan 2 senyawa aktif berupa non pigmen, sedangkan pada ekstrak aseton menghasilkan 11 pigmen karotenid
golongan xantofil dan 2 senyawa aktif berupa non pigmen.
Abstract
Golden apple snail (Pomacea canaliculata) has been known as a pest for rice plant due to high
adaptability and reproductive power. Utilization of Pomacea canaliculata’s eggs as raw materials in the
food and health industry is one of the efforts to eradicate the pest snail. This study was aimed to identify
the active compounds contained in the extract pigments of Pomacea canaliculata’s eggs. The methods of
this study were an extraction of pigments using acetone and methanol, analyzing the active compound
(secondary metabolite) qualitatively, TLC to determine pigment components and LC-MS/MS to identify
active compounds semi quantitatively. The yield of Pomacea canaliculata’s eggs pigment extracts is 33,80%
in acetone solvent and 36,10% in methanol solvent. The results showed that active compounds in the
methanol extract contain 11 carotenoid pigments of a xanthophyl group, two carotenoid pigments of
carotene group, and 2 active compounds in non-pigmented form, whereas the acetone extract contains 11
pigment carotenoids of a xanthophyl group and 2 compounds active in non-pigment form.
memberantas hama keong mas salah satunya polifenol. Perbawani (2017) melaporkan
yaitu dengan memanfaatkan telor keong mas bahwa telur keong mas memiliki aktivitas
untuk bahan baku produk dalam bidang antioksidan dengan nilai IC50 542 ppm.
industri pangan maupun bidang kesehatan Aktivitas antioksidan yang berada pada telur
yang bermanfaat bagi masyarakat. Telur keong keong mas diduga karena adanya kandungan
mas selama ini telah dimanfaatkan secara komponen aktif berupa pigmen karotenoid.
empiris sebagai pupuk ZPT (Zat Perangsang Karotenoid sebagai pigmen alami dapat
Tumbuh) organik, kerupuk dan minuman digunakan sebagai bahan pewarna alami di
sehat (Ameliawati 2013). berbagai bidang yaitu sebagai bahan baku
Pigmen atau bahan pewarna sekarang ini berbagai produk farmaseutika, nutraseutika,
sangat dibutuhkan di bidang industri pangan dan pangan fungsional di bidang industri.
sebagai pewarna makanan maupun produk Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu
kesehatan. Pigmen di bidang kesehatan identifikasi senyawa aktif yang terkandung
dapat dimanfaatkan sebagai antitumor, dalam ekstrak pigmen telur keong mas.
antiinflamasi, meningkatkan kemampuan
otak serta sebagai antioksidan. Jenis pigmen BAHAN DAN METODE
alami yang memiliki potensi besar salah Bahan dan Alat
satunya adalah karotenoid (Nugraheni 2010). Bahan yang digunakan dalam
Karotenoid merupakan kelompok pigmen penelitian ini adalah telur keong mas
yang berwarna kuning, jingga, merah, (Pomacea canaliculata) yang diperoleh dari
serta larut dalam minyak, dan merupakan area kolam Percobaan Budidaya, Departemen
senyawa provitamin A (Desiana 2000). Fasset Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
dan Coombes (2011) melaporkan bahwa Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
karotenoid diklasifikasikan berdasarkan Bahan lain yang digunakan untuk ekstraksi
struktur kimianya, menjadi karoten dan yaitu pelarut aseton p.a, metanol p.a, Dimethyl
xantofil. Karoten tersusun atas unsur atom Sulfoxide (DMSO) 10%, pereaksi dragendorff,
C dan H, contohnya yaitu β-karoten dan pereaksi wagner, pereaksi Meyer, serbuk
lycopene, sedangkan xantofil yang tersusun magnesium, HCl 37%, etanol 70%, dan FeCl3
atas unsur atom C, H, dan O, contohnya 5%, plat KLT silika G60 F254, n-heksana p.a,
yaitu lutein, canthaxanthin, zeaxanthin, etil asetat p.a, H2O dan asetonitril HPLC grade.
violaxanthin, capsorubin dan astaxanthin. Bahan tersebut produksi Merck, Germany.
Pigmen karotenoid dapat ditemukan Alat yang digunakan meliputi timbangan
dalam tumbuhan, beberapa jenis hewan, alga, analitik (Sartorius TE64, Jerman), oven
bakteri, jamur dan banyak ditemukan pada (Yamato DV-41), UV 254, vacuum rotary
kulit, cangkang dan kerangka luar hewan air evaporator, kulkas (LG MA53LHJG),
misalya moluska, krustacea dan ikan (Gupta Orbital shaker (Wisd SHO-1D), Liquid
dan Jha 2006). Telur keong mas memiliki Chromatography tandem Mass Spectrometry
warna merah muda diduga menunjukkan (LC-MS/MS): Ultrahigh Performnce Liquid
adanya kandungan komponen aktif berupa Chromatography (UPLC) (Waters Acquity
pigmen alami yaitu karotenoid. Kandungan ACCQ-Tag Ultra C18), Mass spectrometry
total pigmen karotenoid telur keong (MS) (Xevo G2-S QTof) dan kolom Acquity
mas tergolong tinggi yaitu 313,48±19,73 UPLC (HSS C18 1,8 µm (2,1 x 150 mm)).
ppm (Ameliawati 2013), dibandingkan
dengan telur ikan salmon chinok Metode Penelitian
(Oncorhynchus tshawytscha) yaitu 17,9 ppm Tahap penelitian meliputi preparasi
(Garner et al. 2010) dan telur ikan terbang dan karakterisasi telur keong mas, ekstraksi
yaitu 245,37±0,08 ppm (Azka et al. 2015). dan preparasi, serta karakterisasi telur
Oroian dan Escriche (2015) melaporkan keong mas. Preparasi dilakukan dengan cara
bahwa senyawa yang memiliki aktivitas membersihkan kotoran yang menempel
antioksidan antara lain: vitamin C dan menggunakan air yang mengalir. Telur keong
E, karotenoid (karoten dan xantofil) dan mas yang diperoleh dilakukan pengukuran
morfometrik meliputi panjang, lebar, tinggi, MS. Perhitungan rendemen ekstrak pigmen
dan bobot perkelompok telur. Telur keong telur keong mas ditentukan dengan rumus:
mas kemudian dicacah dan dikeringkan
dengan oven selama 24 jam dengan suhu
50 oC. Telur keong mas yang telah kering
dihaluskan menggunakan mortar, sehingga Analisis fitokimia
diperoleh bentuk serbuk halus.Serbuk telur Sampel ekstrak pigmen telur keong
keong mas dianalisis kadar air mengacu mas pelarut aseton dan metanol dilakukan
pada 934.01 AOAC (2005). Tahap pertama analisis kualitatif berupa metabolit sekunder
yang dilakukan untuk menganalisis kadar dengan analisis fitokimia menurut metode
air adalah mengeringkan cawan porselen Harborne (1987). Metabolit sekunder yang
dalam oven pada suhu 105 oC selama 1 jam. ditentukan meliputi alkaloid, triterpenoid dan
Cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator steroid, saponin, fenol, flavanoid, dan tanin.
(kurang lebih 15 menit) dan dibiarkan sampai
dingin kemudian ditimbang hingga beratnya Identifikasi komponen pigmen LC-
konstan. Sampel sebanyak 5 g dimasukkan MS/MS
ke dalam cawan, kemudian dikeringkan Identifikasi komponen pigmen dengan
dengan oven pada suhu 105 oC selama 5 LC-MS/MS mengacu pada Najafian dan
jam, kemudian cawan dimasukkan ke dalam Babji (2014). Ekstrak pigmen telur keong
desikator sampai dingin dan selanjutnya mas dilarutkan dengan asetonitril, kemudian
ditimbang kembali. Perhitungan kadar air disaring menggunakan milipore filter unit
ditentukan dengan rumus: dengan ukuran 0,54 µ. Sebanyak 5 µL filtrat
sampel diinjeksikan ke dalam sistem instrumen
LC-ESI-QTOF. Analisis LC-MS/MS dilakukan
dengan UPLC-MS yang dilengkapi dengan
pompa biner. LC dihubungkan spectrometer
Ekstraksi pigmen massa Quadrupole Time-of-Flight (QTOF)
Ekstraksi pigmen mengacu pada metode dilengkapi dengan sumber ionisasi Electro-
Seely et al. (1972) yang dimodifikasi. Sampel spray Ionization (ESI). Mass spectrometri (MS)
kering sebanyak 12,5 g dengan kadar air 6,77% yang digunakan, yaitu sistem QTOF dengan
direndam dalam pelarut DMSO 10% dengan mode ionisasi positif. Parameter ESI yang
perbandingan 1:4 (w/v) sambil diaduk dengan digunakan meliputi suhu kapiler 120oC dan gas
sudip selama 10 menit. Hasil perendaman pengabut 500 L/jam, sumber tegangan 3 kV.
ditambahkan pelarut aseton p.a dan metanol Modus full scan dari m/z 100-5000 dilakukan
p.a masing-masing dengan perbandingan 1:8 dengan suhu sumber 110oC. Kolom UPLC
(w/v), kemudian ekstraksi dilakukan dengan yang digunakan Acquity UPLC HSS C18 1.8
metode maserasi menggunakan orbital shaker µm (2,1×150 mm). Eluen yang digunakan
selama 50 menit, 150 rpm. Hasil ekstraksi adalah H2O (A) dan asetonitril p.a (B). Eluen
disaring dengan kertas saring, kemudian diatur pada laju aliran total 0.3 mL/menit.
dievaporasi menggunakan vacuum rotary Sistem elusi dijalankan isokratik pada menit
evaporator dengan suhu 30 oC, sehingga ke 0-1 perbandingan 95:5, menit ke-0 elusi
didapatkan ekstrak pigmen pekat berupa gradient linier pelarut A dari 95% hingga 5%,
cairan kental berwarna jingga yang terlarut, menit 6-7 elusi isokratik perbandingan 0:100,
kemudian cairan tersebut ditimbang dan menit ke 6-7 elusi gradient linier pelarut A dari
dihitung rendemennya. Ekstrak pigmen pekat 0% hingga 100%, menit 7,5-9 elusi isokratik
dimasukkan dalam botol vial berwarna gelap perbandingan 95:5, menit ke 7,5-9 elusi
(dibungkus dengan alumunium foil) dan gradient linier pelarut A dari 95% hingga 5%.
disimpan pada suhu 4-10 oC (maksimum 48 Interpretasi data LC-MS/MS mengacu metode
jam) untuk dilakukan analisis lanjutan yang Castillo et al. (2011). Data kromatogram yang
meliputi: analisis metabolit sekunder, dan dihasilkan dikonversi menjadi format NetCDF
identifikasi senyawa bioaktif dengan LC-MS/ untuk mempermudah dalam mengolah data
akan semakin rendah karena telah bercampur karakteristik ekstrak pigmen telur keong mas
dengan air sampel dan sebaliknya. Perubahan berwarna jingga dalam bentuk pasta. Metanol
konsentrasi suatu pelarut akan mengubah diduga dapat mengekstraksi sebanyak
kepolaran dari pelarut tersebut sehingga mungkin senyawa.
akan berpengaruh pada hasil ekstraksi. Metanol memiliki kemampuan untuk
Kadar air sampel juga perlu diketahui untuk meningkatkan permeabilitas dinding sel,
meningkatkan daya simpan sampel, hal ini mempermudah efisiensi ekstraksi dari
berkaitan dengan aktivitas mikrobiologi senyawa yang bersifat polar dan medium ke
dalam sampel. Kadar air yang tinggi akan polaritas rendah (Walker 2006). Aseton dipilih
menyebabkan sampel memiliki kelembaban karena karotenoid secara umum memiliki
yang lebih tinggi, sehingga sampel mudah kelarutan yang baik dalam aseton atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, campuran aseton:metanol. Karotenoid pada
tumbuh jamur dan penguraian oleh enzim. umumnya diekstraksi dari sampel biologis
Puspita (2011) menjelaskan bahwa kestabilan menggunakan pelarut yang bercampur
optimum bahan dapat tercapai dan dengan air. Aseton dan metanol selama dapat
pertumbuhan mikroba dalam sampel dapat bercampur dengan air, pelarut ini sering kali
berkurang jika suatu sampel memiliki kadar digunakan untuk mengekstraksi karotenoid
air kurang dari 11%. Hasil analisis kadar air dari sampel biologi yang mengandung air
sampel kering telur keong mas yaitu sebesar Ryckebosch et al. (2014); Heffernan et al.
6,77%, sehingga diduga pertumbuhan jamur (2016).
dan degradasi oleh mikroorganise dapat Maserasi dipilih untuk mencegah
dihambat, serta kestabilan optimum sampel kerusakan sampel karena cocok untuk
dapat tercapai. senyawa-senyawa aktif yang tidak tahan panas
(Tiwari et al. 2011). Pemilihan pelarut untuk
Ekstrak Pigmen proses maserasi akan memberikan efektivitas
Proses ekstraksi pigmen pada penelitian yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan
ini menggunakan metanol dan aseton. senyawa bahan dalam pelarut tersebut
Perendaman dengan DMSO bertujuan untuk (Indrayani et al. 2006). Pelarut yang bersifat
mendenaturasi protein, menembus dinding polar mampu mengekstraksi senyawa alkaloid
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang kuartener, komponen fenolik, karotenoid,
mengandung senyawa aktif, sehingga adanya tanin, gula, asam amino dan glikosida. Pelarut
perbedaan konsentrasi antara larutan senyawa semi polar mampu mengekstraksi senyawa
aktif di dalam sel dengan di luar sel, larutan fenol, terpenoid, alkaloid, aglikon dan
yang pekat di dalam sel dapat didesak keluar. glikosida. Pelarut non polar mudah menguap
Ekstraksi merupakan proses penarikan atau dan dapat mengekstraksi senyawa kimia yaitu
pemisahan senyawa aktif menggunakan lilin, lipid dan minyak.
pelarut tertentu. Proses ekstraksi bertujuan
untuk mendapatkan senyawa-senyawa aktif Komponen Aktif
suatu bahan. Hasil rendemen ekstrak metanol Hasil uji kualitatif komponen aktif telur
pigmen telur keong mas yang didapat sebesar keong mas disajikan pada Tabel 2. Analisis
36,10% dan ekstrak aseton 33,80% dengan kualitatif metabolit sekunder bertujuan untuk
Tabel 3 Dugaan senyawa pada ekstrak metanol pigmen telur keong mas
Waktu retensi Massa molekul Massa molekul*
No. Nama Senyawa Formula
(Rt (min)) (m/z) [M+H]+ (m/z)
1 Fucoxanthin C42H58O6 9,65 659,4343 658,4233
2 Zeaxanthin C40H56O2 11,85 569,3419 568,4280
3 2-Ketospirilloxanthin C42H58O3 13,71 611,3563 610,4386
4 Eschscholtzxanthin C40H54O2 13,79 567,3290 566,4124
5 Lycopene C40H56 13.97 537,3748 536,4382
6 meso-Astaxanthin C40H52O4 13,97 597,3835 536,2866
7 Astaxanthin C40H52O4 14,12 597,3885 596,3866
8 Chlorobactene C40H52 14,44 533,3461 532,4069
9 Lycoxanthin C40H56O 14,77 553,3955 552,4331
10 Canthaxanthin C40H52O2 14,77 565,3653 564,3967
11 Caloxanthin sulfat C40H56O6S 14,77 665,4588 664,3798
12 Echinenone C40H54O 14,81 551,3905 550,4175
13 Rhodoxanthin C40H50O2 14,99 563,3489 562,3811
Senyawa aktif non pigmen
14 Taurine C2H7NO3S 0,99 125,9866 125,0147
15 Emodepside C60H90N6O14 7,21 1119,5857 1118,6515
Keterangan: *sumber online database (www.kegg.jphttp://www.lipidmaps.org)
suatu senyawa dalam suatu sampel. MZmine monoester (ASX-Me) dan astaxanthin diester
mengolah kromatogram LC-MS/MS menjadi (ASX-De) yang termasuk kedalam golongan
bentuk mass array. Mass array adalah xantofil. Senyawa aktif non pigmen yang
matriks data tiga dimensi yang mengandung terdeteksi dan teridentifikasi pada ekstrak
informasi massa akurat dari puncak terdeteksi, metanol dan aseton pigmen telur keong
waktu retensi, dan intensitas puncak mas yaitu taurin dan ethionamide. Taurin
(Tanaka et al. 2011). Pendugaan identifikasi memiliki banyak peran biologis fundamental
metabolit dilakukan dengan membandingkan salah satunya sebagai antioksidan
nilai massa akurat puncak terdeteksi hasil (Gurer et al. 2001).
mass array dengan nilai massa akurat
senyawa pigmen yang terdapat pada Kyoto KESIMPULAN
Encyclopedia of Genes and Genomes (KEGG) Komponen aktif pada ekstrak aseton
(www.kegg.jphttp://www.lipidmaps.org). pigmen telur keong mas mengandung alkaloid,
Halket (2005) melaporkan bahwa analisis flavonoid, steroid, triterpenoid, sedangkan
LC-MS/MS dengan teknik ionisasi umumnya pada ekstrak metanol mengandung alkaloid
menghasilkan ion molekuler ([M+H]+ atau dan saponin. Senyawa aktif ekstrak metanol
[M+H]-) bergantung pada beberapa faktor pigmen telur keong mas terdapat 11 pigmen
seperti sifat kimia analat, polaritas tegangan karotenoid golongan xantofil, 2 pigmen
ESI, sifat matriks, dan komposisi pelarut karotenoid golongan karoten, dan 2 senyawa
sehingga tidak mudah untuk memprediksi aktif berupa non pigmen, sedangkan pada
muatan ion yang dihasilkan dalam perlakuan. ekstrak aseton terdapat 11 pigmen karotenid
Hasil identifikasi LC-MS/MS secara golongan xantofil dan 2 senyawa aktif berupa
semi kuantitatif ekstrak metanol dan aseton non pigmen.
pigmen telur keong mas menunjukkan
adanya senyawa-senyawa aktif berupa DAFTAR PUSTAKA
pigmen dan non pigmen. Komponen pigmen Ameliawati MA. 2013. Kandungan mineral
pada ekstrak metanol meliputi pigmen makro-mikro dan total karotenoid telur
karotenoid golongan karoten yaitu lycopene keong mas (Pomacea canaliculata) dari
dan chlorobactene, karotenoid golongan kolam budidaya FPIK IPB [skripsi].
xantofil yaitu fucoxanthin, zeaxanthin, Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
2-ketospirilloxanthin, eschscholtzxanthin, [AOAC] Association of Official Analytical
meso-astaxanthin, astaxanthin, canthaxanthin, Chemist. 2005. Official Method of
lycoxanthin, caloxanthin sulfat, echinenone, Analysis of the Association of Official
dan rhodoxanthin, sedangkan pada ekstrak Analytical Chemist. Arlington (US):
aseton komponen pigmen yang terdeteksi The Association of Official Analytical
dan teridentifikasi merupakan karotenoid Chemist Inc.
golongan xantofil yaitu capsorubin, Apri R. 2014. Kandungan senyawa aktif dan
violaxanthin, meso-astaxanthin, astaxanthin, uji fitokimia sinularia sp. dan lobophytum
spirilloxanthin, bixindial, echinenone, sp. dari perairan Pulau Pongok Bangka
caloxanthin sulfat, phoenicopterone, Selatan [tesis]. Bogor (ID): Institut
canthaxanthin, dan hydroxychlorobactene. Pertanian Bogor.
Komponen pigmen yang terdeteksi dan Azka A, Nurjanah, Jacoeb AM. 2015. Profil
teridentifikasi pada ekstrak metanol pigmen asam lemak, asam amino, total karotenoid,
telur keong mas lebih banyak dibandingkan dan α-tokoferol telur ikan terbang. Jurnal
pada ekstrak aseton. Komponen pigmen Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
karotenoid golongan xantofil lebih dominan 18(3): 250-261.
dibandingkan dengan golongan karoten Azmir J, Zaidul ISM, Rahman M M, Sharif,
(Tabel 4 dan Tabel 5). Pasquevich et al. K M, Mohamed A, Sahena F & Omar
(2014) melaporkan bahwa karotenoid pada AKM. 2013. Techniques for extraction
telur keong mas telah diidentifikasi yaitu of bioactive compounds from plant
astaxhantin dalam bentuk bebas, astaxanthin materials: a review. Journal of Food