Anda di halaman 1dari 7

Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....

Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF CRUDE EKSTRAK BUNGA LAWANG


(Illicium verum) DAN UJI ANTIMIKROBIA PEMBUSUK
DARI DAGING AYAM BROILER
Identification of Active Compounds in Crude Extracts Star Anise (Illicium verum) and
Antimicrobial Activity for Microbe from The Broiler Chicken Meat

Sri Winarsih1)*, Rena Enik Vamelia1), Nia Nurlaily1), Merdha Gustifa Tanzila1)
1)
Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Peternakan,
Universitas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya TlogomasNo.246 Malang
*E-mail: sriwinarsih26@gmail.com
-
-
ABSTRACT

Star anise is an important spicepart for human needs, commonly used as an enhancer of taste,
color and aroma of the food.The purpose of this study were to identify the active compounds
contained in crude extract star anise and its antimicrobial activity. In this study identified component
of extract star anisewas extracted using maceration method for 24 hours. The result showed that the
crude extract of star anise had 6 compounds as active compound by UPLC method i.e Orthidine E,
Adriadysiolide, 8-Decene-4,6-diyne-1,2,10-triol, Chrysogedone A, Egomaketone, Lepalone. Crude
extract of star anise also determined amount of total phenolic content and flavonoid content.
Ethanolic extract contained 81.46 ppm of phenolic compound and 16.97 ppm of flavonoid. The
crude extract of star anise about 6% concentration had highest antimicrobial activity with inhibition
zone around 1.5 cm for the microbe isolated from the spoilage of broiler chicken meat.

Keywords: active component, antimicrobe activity, crude extract, Illium verum

PENDAHULUAN setiap folikel buah yang pecah tadi


Rempah-rempah di Indonesia terdapat biji berwarna coklat, mengkilap
berlimpah, berbagai jenis rempah dapat dan tidak berbulu (Ali et al., 2010).
ditumbuhkan salah satunya adalah bunga Menurut Yazdani et al. (2009),
lawang yang biasa dikenal sebagai pekak, bunga lawang berfungsi sebagai antifungal
bunga lawang memiliki bau yang khas dan (anti jamur), antimikrobia (Borghin, et al.
kuat.Umumnya digunakan sebagai bahan 2016), antioksidan (Yang et al., 2012),
perisa dalam minuman, juga penambah berpotensi sebagai anticancer (Bhadra et
cita rasa masakan. Tanaman ini merupakan al., 2011) dan juga efektif mencegah
jenis pohon-pohonan atau perdu, dengan dermatitis (Rudzki and Grzywa, 1976).
tinggi mencapai 4-6 m dan memiliki daun Manfaat bunga lawang yang telah
tunggal, berbintik dengan ujung runcing. dibuktikan oleh para peneliti membuktikan
Bunganya berwarna kuning kehijau- bahwa dalam bunga lawang terkandung
hijauan. Buah terdiri atas 6-8 folikel, berbagai komponen bioaktif. Menurut
masing-masing folikel berisi 1 biji Fardeau et al. (2013) bunga lawang
(Tjitrosoepomo, 2005). Buah berdiameter mengandung poliphenols, flavonols
2,5-4,5 cm. Buah ini tergolong rempah- (quercetin dan kaempferol),
rempah dan terlihat seperti bintang antosianin, tanins dan asam fenolik seperti
berkepala empat simetris (Ong, 2008). shikimac dan asam galat.
Buah masak berwarna coklat dan akan Penggunaan bunga lawang yang
pecah pada bagian tengahnya yang masih terbatas pada perisa minuman dan
bentuknya menyerupai bintang. Pada penyedap makanan dirasa perlu

196
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

dikembangkan lagi sesuai dengan Tahapan Penelitian


komponen aktif yang terkandung Penyiapan Crude Ekstrak
didalamnya. Potensi yang bisa Bunga lawang dicuci dan
dikembangkan adalah sebagai pengawet dikeringanginkan selama 6 jam untuk
alami untuk komoditi yang mudah hingga kering. Bunga lawang kemudian
mengalami kerusakan. Bahan pengawet dihancurkan menggunakan blender dan
alami dapat diperoleh dengan diayak menggunakan ayakan berukuran 60
cukupmudah, untu memudahkan proses mesh. Serbuk bunga lawang yang telah
aplikasi sebagai pengawet, maka bunga dihasilkan ditambah pelarut etanol
lawang perlu diubah dalam bentuk ekstrak, perbandingan 1:5. Proses ekstraksi
yang perlu diuji aktivitasnya dalam produk dilakukan pada suhu ruang dan digojog
yang ingin diawetkan. menggunakan shaker dengan kecepatan 75
Ayam boiler merupakan komoditi rpm selama 24 jam pada suhu ruang
hasil peternakan yang mudah mengalami (37oC). Ekstrak yang diperoleh akan di
kerusakan. Kerusakan dapat disebabkan saring menggunakan kertas Saring
oleh benturan fisik, perubahan kimia dan Whatman No. 1, dan filtrat yang
aktivitas mikroba (Suparno, 2005). Oleh dihasilkan akan diperkatkan menggunakan
karena itu, perlu dilakukan cara untuk evaporator wakum bersuhu 50oC hingga
mengatasi kerusakan (pembusukan) yang mencapai volume ¼ dari volume semula.
disebabkan oleh aktivitas mikroba. Tujuan Sisa etanol pada ekstrak pekat dihilangkan
penelitian ini adalah untuk dengan cara dikeringkan menggunakan gas
mengidentifikasi senyawa aktif yang Nitrogen.
terdapat dalam crude ekstrak bunga
lawang dan menguji aktivitas Analisis Total Fenol, Total Flavonoid
antimikrobianya terhadap mikroba (Khatiwora et al., 2010)
pembusuk dari daging ayam boiler. Ekstrak bunga lawang ditimbang
sebanyak 100 mg kemudian dilarutkan
METODE PENELITIAN sampai 10 mL dengan aquades sehingga
diperoleh konsentrasi 10 mg/mL. Dari
Alat dan Bahan konsentrasi 10 mg/mL dipipet 1 mL
Alat yang digunakan untuk analisis dan diencerkan dengan aquades hingga
para meter uji pada penelitian ini adalah 10 mL dan diperoleh konsentrasi
mesin Ultra Perfomance Liquid ekstrak 1 mg/mL. Larutan konsentrasi 1
Chromatography (UPLC) dengan detector mg/mL dipipet sebanyak 0,2 mL
Time of Flight-Mass Spectometry (TOF- ekstrak kemudian ditambahkan 15,8 mL
MS), Spektrofotomer UV–Vis, inkubator, aquades. Larutan ini 1 mL reagen Folin–
dan lampu UV. Bahan utama yang Ciocalteu lalu dikocok. Didiamkan selama
digunakan untuk penelitian ini adalah 8 menit kemudian ditambahkan 3 mL
daging ayam boiler yang disembelih Na2CO3 10% ke dalam campuran. Larutan
langsung, bunga lawang kering dan etanol didiamkan selama 2 jam pada suhu kamar,
pro analisis, sedangkan bahan yang kemudian sampel diukur serapannya
digunakan untuk analisis adalah reagen dengan spektrofotometer UV-Vis pada
Folin–Ciocalteu, Na2CO3, asam galat, panjang gelombang serapan maksimum
aquades, etanol 70%, media nutrient agar 765 nm. Dilakukan 3 (tiga) kali
(NA) sebagai media pertumbuhan pengulangan sehingga kadar fenol yang
mikroba. diperoleh hasilnya didapat sebagai mg
ekuivalen asam galat/g sampel segar.

197
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

Analisis Senyawa Aktif Bunga Lawang HASIL DAN PEMBAHASAN


menggunakan Ultra Perfomance Liquid
Chromatography (UPLC) (Solikhah, 2016) Senyawa Aktif Bunga Lawang
Pemisahan senyawa menggunakan Identifikasi senyawa yang terdapat
UPLC bertujuan untuk identifikasi dalam crude ekstrak etanol bunga lawang
kualitatif senyawa dengan mendasarkan diuji menggunakan UPLC with Ultra High
pada parameter waktu retensi. Pengujian Resolution Time of Flight-Mass
ini dilakukan untuk mengetahui senyawa Spectometry detector (TOF-MS)
aktif yang terkandung dalam ekstrak sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.
bunga lawang yang diinjeksikan dalam Sesuai dengan hasil uji ini, dapat diketahui
mesin TOF-LCMS dan akan dideteksi bahwa ekstrak bunga lawang mengandung
dengan Flight-Mass Spectometry detector. senyawa fenolik.
Deteksi senyawa aktif pada bunga Lawang Senyawa fenolik adalah senyawa
ekstrak Etanol menggunakan fasa diam yang memiliki satu atau lebih gugus
berupa kolom Sunfire C18. Kolom C18 hidroksil yang menempel pada cincin
merupakan kolom dengan fasa terbalik aromatis. Senyawa fenolik yang
dimana fasa diam C18 bersifat non polar teridentifikasi adalah orthidine E.Senyawa
dan fasa gerak bersifat polar. Kolom lain yang teridentifikasi adalah
pengaman atau pra-kolom (guard column) Adriadysiolide merupakan senyawa
yang digunakan berukuran 1,7 um dengan terpenoid,8-Decene-4,6-diyne-1,2,10-
diameter 2,1 x 50 mm. Fase gerak yang triol,chrysogedone A, Egomaketone/perilla
digunakan dalam penelitian ini berupa 2 ketone dan Lepalone/5-(3-Furyl)-2-
campuran yakni air (H2O) dengan 0,1 % methyl-1-penten-3-one.
asam format (HCOOH), asetonitril
(CH3CN) dengan 0,1 % asam format Total Fenol dan Flavonoid
(HCOOH). Dalam crude ekstrak bunga lawang
terdapat senyawa fenolik sebesar 81,46
Aktifitas Antimikrobia (Metode Difusi ppm. Penetapan kadar fenolik dalam
Dengan Modifikasi (NCCLS, 1993) ekstrak ditentukan dengan metode
Aktivitas antimikrobia diuji spektrofotometri dengan asam galat
menggunakan metode difusi cawan, yaitu sebagai larutan standar.
dengan cara menuangkan 30 ml media Serapan maksimum asam galat
nutriet agar (NA) pada cawan petri, diperoleh padapanjang gelombang 765
menunggu media agar mengeras. Setelah nmkonsentrasi ekstrak sebagai sampel uji
media agar mengeras, inokulum mikrobia ditetapkan sebesar 1 mg/mm. Kandungan
yang diisolasi dari daging ayam broiler flavonoid pada crude ekstrak sebesar
yang rusak ditebarkan di permukaan media 16,97ppm sesuai dengan pernyataan
nutrient agar (NA) dengan menggunakan Fardeau et al. (2013) bahwa bunga lawang
mikropipet dan disebarkan merata dan juga mengandung flavonoid. Total fenol
diamkan selama 10 menit. Kemudian dan flavonoid ekstrak kasar bunga lawang
meletakkan kertas saring steril berdiameter ditunjukkan pada Tabel 2.
6 mm yang mengandung 50 μl sampel
diatas permukaan media agar. Kemudian Tabel 2. Kadar fenol dan flavonoid ekstrak bunga
media diinkubasi pada suhu 37oC selama lawang konsentrasi 1 mg/ml
24 jam. Setiap sampel diulang sebanyak 3 Komponen Jumlah (ppm)
kali. Fenolik 81,46
Flavonoid 16,97

198
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

Tabel 1. Senyawa aktif ekstrak kasar bunga lawang


Room
Prediksi nama
temperature Rumus molekul Struktur molekul
senyawa
(oC)
5,37 C18H22N6O4 Orthidine E

5,96 C10H12O31 Adriadysiolide

C10H12O31 8-Decene-4,6-diyne-
1,2,10-triol

6,49 C10H15NO2 Chrysogedone A

8,15 C10H12O2 Egomaketone/


Perilla ketone

C10H12O2 Lepalone/5-(3-Furyl)-
2-methyl-1-penten-3-
one

Flavonoid termasuk ke dalam menunjukkan kandungan flavonoid dalam


golongan senyawa fenolik. Flavonoid ekstrak kasar bunga lawang dengan
secara luas terdapat dalam tanaman, konsentrasi 1 mg/ml sebesar 16,97 ppm,
peranan senyawa ini beragam yaitu kandungan flavonoid dianalisis
sebagai pemroduksi pigmen berwarna menggunakan spektrofotometri dengan
kuning, merah atau biru pada bunga, standar kuersetin. Menurut Fardeau et al.
hingga sebagai penangkal terhadap (2013) jenis senyawa flavonoid yang
mikroba dan insekta. Tabel 2 terkandung dalam bunga lawang adalah

199
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

golongan flavonol yaitu kuercetin dan Tabel 3 menunjukkan bahwa ekstrak


kaempferol, sedangkan dari hasil kasar bunga lawang yang diencerkan
identifikasi TOF-MS. menggunakan aquades dengan konsentrasi
1-6% b/v mampu menghambat mikroba
Aktivitas Antimikrobia Bunga Lawang pembusuk pada daging ayam broiler.
Aktivitas antimikrobia merupakan Aktivitas antimikroba tertinggi terdapat
parameter untuk mengetahui kemampuan pada konsentrasi 6% ekstrak kasar ditandai
suatu zat atau senyawa dalam dengan 1,5 cm zona hambat. Diduga
meminimalkan atau menghambat mikroba pembusuk yang dihambat
pertumbuhan mikrobia. Aktivitas pertumbuhannya adalah B. thermosphacta,
antimikrobia ditetapkan menggunakan Enterobacteriaceae dan Pseudomonas spp.
metode difusi cakram. Inokulum mikrobia sesuai dengan bakteri yang ada pada
pembusuk yang digunakan memiliki daging ayam broiler yang sudah rusak
kepadatan sel 109 cfu/g. (Rouger et al., 2017).
Bhorgin et al. (2016) membuktikan Aktivitas antimikrobia dari ekstrak
bahwa ekstrak bunga lawang dalam dipengaruhi oleh adanya senyawa fenolik
methanol mampu menghambat dan berbagai senyawa metabolit sekunder
pertumbuhan mikrobia patogen yaitu yang belum teridentifikasi dari UPLC with
Escherichia coli, Staphylococcus aureus Ultra High Resolution Time of Flight-
dan Candida albicans, secara berturut- Mass Spectometry detector (TOF-MS)
turut 7,45±0,52 mm, 5,84±0,40 mm, dan dalam ekstrak. Menurut Bhorgin et al.
5,62±0,39 mm pada konsentrasi ekstrak (2016) aktivitas anti-mikrobia juga
1 mg/ml. Pada daging ayam broiler yang dipengaruhi oleh gugus hydroksil dalam
sudah rusak (busuk) ditemukan beberapa gugus aktif dalam metabolit sekunder,
mikroba coliform antara lain B. karena kemampuan komponen ini untuk
thermosphacta, Enterobacteriaceae dan berikatan dengan bakteri dan akhirnya
Pseudomonas spp. yang menyebabkan menganggu kinerja reseptor pada
rusaknya jaringan daging ayam dan bau permukaan bakteri. Menurut Bluma et al.
busuk (Rouger et al., 2017). (2008) komponen fenolik dalam bunga
Inokulum mikrobia yang dihambat lawang berperan dalam pembentukan
dengan ekstrak kasar bunga lawang adalah dinding penghalang (building block) dalam
mikrobia pembusuk yang diambil dari struktur dinding sel yang akan berperan
daging ayam broiler yang telah rusak sebagai penghalang terhadap terinfeksinya
(busuk). Diameter zona hambat mikrobia mikrobia pathogen.
pembusuk daging ayam broiler terdapat Penggunaan inokulum mikrobia dari
pada Tabel 3. daging ayam bertujuan untuk mengetahui
secara langsung berapa besar kemampuan
Tabel 3. Diameter zona hambat ekstrak bunga ekstrak kasar bunga lawang dalam
lawang menghambat pertumbuhan mikrobia
Konsentrasi (%) Diameter (cm) pembusuk dari daging ayam broiler. Data
1 0,73 tersebut selanjutnya digunakan sebagai
dasar penggunaan ekstrak bunga lawang
2 1,1
sebagai pengawet alami daging ayam
3 1,23 broiler.
4 1,33
6 1,5
KESIMPULAN
Ekstrak kasar bunga lawang
mengandung senyawa Orthidine E,
Adriadysiolide, 8-Decene-4,6-diyne-

200
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

1,2,10-triol, Chrysogedone A, Bhorgin Lourdu Mary A. J., and Perumal,


Egomaketone, dan Lepalone. Ekstrak U.M. 2016. Characterization and anti
kasar (crude) bunga lawang dapat microbial effect of methanolic extract of
menghambat mikrobia yang teridentifikasi Illucium verum on pathogenic
sebagai coliform yang diisolasi dari daging bacteria. World Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Science., 5 (9):
ayam broiler yang rusak. Konsentrasi 2040-2054.
ekstrak bunga lawang 6% b/v
menghasilkan antimikrobia tertinggi Fardeau, M. L., Benmalek, Y., Yahia, O. A.,
terhadap mikroba pembusuk daging ayam and Belkebir, A. 2013. Anti-microbial
broiler yang dibuktikan dengan adanya and anti-oxidant activities of Illicium
verum, Crataegus oxyacantha ssp
zona hambat sebesar 1,5 cm.
Monogyna and Allium
cepa red and white varieties.
UCAPAN TERIMA KASIH Bioengineered Journal, 4 (4): 244–248.
Ucapan terima kasih kepada
Kemenristekdikti yang telah mendanai NCCLS. 1993. National Committee for
penelitian ini melalui Program Kreatifitas Clinical Laboratory Standards.
Mahasiswa tahun 2017 dan pendanaan Performance standards for
Block Grant Fakultas Pertanian Peternakan antimicrobial disc susceptibility
Universitas Muhammadiyah Malang tahun tests. PA: NCCLS Publications, 2-5.
2017. Nazrul, M., Daud, H., AbdullahN., and
Ahmad, R. 2018. Bioassay-guided
DAFTAR PUSTAKA Fractionation of Artocarpus
Ali, K., Sutaryo, Purwanto, I., Mulatsih, heterophyllus L. J33 variety fruit waste
Supriyadi, E., 2010. Yogyakarta extract and identification of its
pediatric cancer registry: An antioxidant constituents by TOF-LCMS.
International collaborative project of J. Food Chemistry, 266: 200-214.
University Gadjah Mada, University of Rouger, A., O. Tresse, M. Zagorec. 2017.
Saskatchewan, and the Saskatchewan Bacterial contaminants of poultry meat:
Cancer Agency.Asian Pasific Journal of Sources, species, and dynamics
Cancer Prevention, 11: 131-136. Microorganisms Journal, 5 (50): 2-
Awoyinka, O., Balogun , I. O., Ogunnowo, A. 16.
A., 2007. Phytochemical screening and Rudzki, E., and Grzywa. Z. 1976.
in-vitro bioactivity of Cnidoscolus
Sensitizing and irritating properties
aconitifolius (Euphorbiaceae). J. Med.
Plant Res., 1(3): 63-65. of star anise oil.
Contact Dermatitis, 2 (6): 305-8.
Bhadra, S., Mukherjee, P.K., Kumar, N.S., and
Bandyopadhyay, A. (2011) Suparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging.
Anticholinesterase activity of Edisi Keempat. Gadjah Mada
standardized extract of Illicium verum University Press, Yogyakarta.
Hook.f. fruits. Fitoterapia,82(3): 342- Sholikhah, R.M. 2016. “Identifikasi Senyawa
346. Triterpenoid dari Fraksin-Heksana
Bluma, R. V., and Etcheverry, M. V.2008. Ekstrak Rumput Bambu (Lophatherum
Application of essential oils in maize gracile Brongn) dengan Metode UPLC-
grain: impact on Aspergillus section MS”. Skripsi. Univ. Maulana Malik
Flavi growth parameters and aflatoxin Ibrahim, Malang.
accumulation. Food Microbiol., 25 (2): Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi
324–334. Tumbuhan (Spermatophyta). UGM-
Press, Yogyakarta.

201
Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang dan....
Jurnal Agroteknologi Vol. 12 No. 02 (2018)

Ong, H.C., Bunga Lawang. In H.C., Ong


(Ed.). 2008. Rempah-Ratus: Khasiat
Makanan & Ubatan. Utusan
Publication & Distributors Sdn. Bhd
94., Malaysia.
Yang, J.F., Yang, C.H., Chang, H.W., Yang,
C.S., Wang, S.M., Hsieh, M.C., and
Chuang, L.Y. 2010. Chemical
composition and antibacterial
activities of Illicium verum against
antibiotic-resistant pathogens. J. Med.
Food, 13: 1-9.
Yazdani, D., Rezazadeh, S., Amin, G., Zainal,
A., Shahnazi S., and Jamalifar H. 2009.
Antifungal activity of dried extracts
of anise (Pimpinella anisum L.)
and star anise (Illicium verum Hook.
f.) against dermatophyte and
saprophyte fungi. Journal of Medicinal
Plants, 8 (5): 24-29.

202

Anda mungkin juga menyukai