Anda di halaman 1dari 12

JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi DOI: 10.17844/jphpi.2015.18.3.250

PROFIL ASAM LEMAK, ASAM AMINO, TOTAL KAROTENOID, DAN α-


TOKOFEROL TELUR IKAN TERBANG

Profile of Fatty Acids, Amino Acids, Carotenoid Total, and α-Tocopherol from Flying
Fish Eggs

Aulia Azka*, Nurjanah, Agoes Mardiono Jacoeb


Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor. Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga-Bogor 16680
Telepon +622518622915; Faks. +622518622916
*Korespodensi: aul_azka@yahoo.com
Diterima: 24 Agustus 2015 / Disetujui: 22 Desember 2015

Abstrak
Ikan terbang banyak ditemukan di perairan timur Indonesia yang sampai saat ini informasi
mengenai gizinya belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam
lemak, asam amino, total karotenoid, dan α-tokoferol telur ikan terbang (Hyrundicthys sp.). Kadar
asam lemak diuji dengan gas kromatografi (GC), sedangkan asam amino, total karotenoid, dan
α-tokoferol menggunakan High Performanced Liquid Chromatography (HPLC). Telur ikan terbang
mengandung 22 jenis asam lemak, yang terdiri atas asam lemak jenuh 29,71%, asam lemak tidak
jenuh tunggal 7,86%, dan asam lemak tidak jenuh majemuk 13,64%. Hasil identifikasi asam amino
telur ikan terbang menunjukkan adanya 17 asam amino, yang terdiri atas asam amino essensial
14,96%, dan asam amino non-essensial 20,27%. Total karotenoid telur ikan terbang yaitu 245,37
ppm. Kadar α-tokoferol telur ikan terbang 1,06 ppm.

Kata kunci: Asam amino, asam lemak, total karotenoid, telur ikan terbang, α-tokoferol

Abstract
Flying fish are found in waters of eastern Indonesia, which until now is still limited information
about nutritional content. The purpose of this research was determine the composition of
fatty acids, amino acids, total carotenoids, α-tocopherol flying fish eggs (Hyrundicthys sp.).
The composition of fatty acid was measured by gas chromatography (GC), while amino acids,
total carotenoids, α-tocopherol was measured by High performanced Liquid Chromatography
(HPLC). Egg contained 22 fatty acids such as saturated fatty acid 29.71%, monounsaturated fatty
acid 7.86%, and polysaturated fatty acid 13.64%. The result showed that eggs flying fish contained
17 amino acids, such as essential amino acid 14.96% and non-essential amino acids 20.27%. Eggs
contained a total carotenoid of 245.37 ppm. α-tocopherol content of flying fish eggs by 1.06 ppm.

Keywords: Amino acids, carotenoid total, fatty acid, flying fish egg, α-tocopherol

Pendahuluan ikan terbang tahun 2012 yakni 12.332 ton


Ikan terbang (Hyrundicthys sp.) (KKP 2012). Ikan terbang telah dikenal
merupakan ikan pelagis yang hidup di dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat
perairan tropis dan subtropis dengan Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
kondisi perairan yang jernih. Ikan terbang Ikan ini dikenal dengan berbagai nama
banyak ditemukan di perairan timur lokal dan di beberapa daerah disebut ikan
Indonesia, antara lain di Selat Makasar, tuing-tuing (Makassar), torani (Bugis)
Laut Flores, Laut Natuna, Laut Arafura dan tourani (Mandar).
Papua, dan Sulawesi Utara. Produksi Telur ikan terbang “tobiko” banyak

250 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

dimanfaatkan sebagai bahan pangan, BAHAN DAN METODE


komoditas ini juga diekspor ke negara- Bahan dan Alat
negara Amerika Serikat, Belanda, China, Bahan utama yang digunakan
Jepang, Hongkong, Taiwan, Korea, adalah telur ikan terbang kering
Ukraina, Kanada, Thailand, Rusia, dan (Hyrundicthys sp.). Bahan untuk analisis
Vietnam. Volume ekspor telur ikan proksimat, asam lemak, asam amino,
terbang tahun 2013 di Sulawesi Selatan total karotenoid, dan α-tokoferol meliputi
sebesar 614,61 ton (BPS 2013). Harga akuades, kjeltab jenis selenium, larutan
telur ikan terbang berkisar Rp. 300.000 H2SO4 pekat (merck), NaOH (merck),
- Rp. 350.000 /kg. Permintaan telur ikan H3BO3 (merck), larutan HCl 0,1 N (sigma),
terbang meningkat setiap tahunnya, HCl 6N (sigma), H3BO4 2% (merck),
namun informasi tentang komponen gizi buffer natrium karbonat (merck), ethanol-
telur ikan terbang belum diketahui. ascorbic acid 0,1 %, KOH (merck), standar
Telur ikan memiliki kadar asam tokoferol, standar β-karoten, larutan
lemak dan asam amino yang tinggi. aseton-heksana 3:7, larutan aseton 9%
Moriya et al. (2007) menyatakan bahwa dalam heksana, larutan heksana, kapas
lipid telur ikan mengandung senyawa bebas lemak, natrium sulfat anhidrat
bioaktif seperti α-tokoferol, karotenoid, (Na2SO4) serbuk, pasir laut, dan alumina
dan koenzim Q10 yang penting untuk aktif.
perkembangan embrio ikan dan Alat yang digunakan antara lain
bermanfaat untuk kesehatan manusia. timbangan analitik Sartonius tipe
Hasil penelitian Garner et al. (2010) TE15025, oven Yamato tipe DV-41,
menunjukkan kadar total karotenoid desikator (analisis kadar air); pemanas
telur ikan salmon chinook (Oncorhynchus Sibata tipe SB-6 (analisis kadar lemak);
tshawytscha) sebesar 17,9 ppm. Bekhit tabung Kjeldahl, destilator, buret (analisis
et al. (2009) menyatakan bahwa telur ikan kadar protein); tanur Yamato tipe FM 38
salmon memiliki kadar tokoferol sebesar dan desikator (analisis kadar abu). Alat
85 mg/100g oil. Tokoferol khususnya yang digunakan untuk analisis asam
α-tokoferol merupakan antioksidan alami amino dan α-tokoferol adalah membran
yang bertindak sebagai pengikat radikal millipore 0,45 mikron dan perangkat
peroxyl dengan menghentikan reaksi HPLC merk Shimadzu LC-10 AD kolom
berantai di dalam membran dan partikel ODS. Analisis asam lemak menggunakan
lipoprotein. perangkat Gas Chromatography (GC)
Pemahaman tentang karakteristik merk Shimadzu. Analisis total karotenoid
kimia dari telur ikan terbang sangat dilakukan dengan ultrasonik (power sonic
penting. Penelitian telur ikan yang telah 405) dan spektrofotometer UV-VIS-6500.
dilakukan sebelumnya menjadi dasar
untuk penelitian karakteristik kimia telur METODE
ikan terbang. Informasi mengenai kadar Analisis meliputi analisis proksimat
asam lemak, asam amino, total karotenoid, yang meliputi analisis kadar air, abu,
dan α-tokoferol telur ikan terbang belum lemak, protein, dan kabohidrat (AOAC
dilakukan. Penelitian ini diharapkan 2005). Analisis asam amino dan
dapat membantu pemanfaatan komoditas α-tokoferol dengan metode HPLC.
tersebut secara optimal. Tujuan penelitian Analisis asam lemak dengan metode Gas
ini adalah untuk menentukan kadar asam Chromatography (GC). Analisis total
lemak, asam amino, total karotenoid, dan karotenoid menggunakan metode HPLC
α-tokoferol telur ikan terbang. (Apriyantono et al. 1989).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 251


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

Analisis Asam Lemak (AOAC Analisis Asam Amino (AOAC 2005)


2005) Analisis asam amino dengan
Analisis asam lemak dilakukan melalui menggunakan HPLC terdiri dari empat
tahap ekstraksi, metilasi, dan identifikasi tahap, yaitu: tahap pembuatan hidrolisat
dengan kromatografi gas, dengan tahapan protein, pengeringan, derivatisasi dan
sebagai berikut: injeksi serta analisis asam amino.
a. Ekstraksi asam lemak a. Pembuatan Hidrolisat Protein
Tahap pertama dilakukan ekstraksi Sampel ditimbang sebanyak 0,1 gram
sokhlet untuk asam lemak, dan ditimbang dan dihancurkan. Sampel yang telah
sebanyak 20-30 mg lemak dalam bentuk hancur ditambahkan HCl 6 N sebanyak
minyak. 10 mL yang kemudian dipanaskan dalam
b. Pembentukan metil ester (metilasi) oven pada suhu 100oC selama 24 jam.
Lemak atau minyak ditimbang Pemanasan dilakukan untuk mempercepat
sebanyak 20-40 mg NaOH 0,5 N dalam reaksi hidrolisis.
metanol dan dipanaskan dalam penangas b. Pengeringan Sampel
air selama 20 menit, sebanyak 2 mL Penyaringan bertujuan agar larutan
BF3 20% selama 20 menit setelah itu yang dihasilkan benar-benar bersih,
didinginkan dan ditambahkan 2 mL NaCl terpisah dari padatan. Hasil saringan
jenuh dan 1 mL heksana lalu dikocok diambil sebanyak 30 µL dan ditambahkan
sampai homogen. Lapisan heksana dengan 30 µL larutan pengering. Larutan
dipindahkan dengan pipet tetes ke dalam pengering dibuat dari campuran metanol,
tabung yang berisi 0,1 g Na2SO4 anhidrat, pikotiosianat dan trietilamin dengan
dibiarkan 15 menit. Fase cair dipisahkan perbandingan 4:4:3.
dan selanjutnya diinjeksinkan ke GC. c. Derivatisasi
c. Identifikasi asam lemak Larutan derivatisasi sebanyak 30 µL
Identifikasi asam lemak dilakukan ditambahkan pada hasil pengeringan,
dengan menginjeksi metil ester pada larutan derivatisasi dibuat dari campuran
alat kromatografi gas dengan kondisi metanol, natrium asetat dan trietilamin
sebagai berikut: standar asam lemak dengan perbandingan 3:3:4. Proses
yang digunakan adalah SupelcoTM derivatisasi dilakukan agar detektor
37 component FAME Mix. Gas yang mudah untuk mendeteksi senyawa yang
digunakan sebagai fase bergerak adalah ada pada sampel, selanjutnya dilakukan
nitrogen dengan aliran bertekanan 20 mL/ pengenceran dengan cara menambahkan
menit dan sebagai gas pembakar adalah 20 mL asetonitril 60% atau buffer natrium
hidrogen dengan aliran 30 mL/menit. asetat 1 M, lalu dibiarkan selama 20 menit.
Kolom yang digunakan adalah kolom d. Injeksi ke HPLC
kapiler Quadrex fused silica capillary Hasil saringan diambil sebanyak 40
column 007 cyanoprophyl methyl sil yang µL untuk diinjeksikan ke dalam HPLC.
panjangnya 60 m dengan diameter dalam Perhitungan konsentrasi asam amino
0,25 mm. Temperatur yang digunakan yang ada pada bahan dilakukan dengan
adalah 125°C, kemudian suhu dinaikkan pembuatan kromatogram standar dengan
5°C per menit hingga suhu akhir 225°C. menggunakan asam amino yang telah siap
Suhu injektor 220oC dan suhu detektor pakai yang mengalami perlakuan yang
240oC. sama dengan sampel. Kadar asam amino

252 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

dalam bahan dapat dihitung dengan oksida 8-9 cm. Kolom selalu dibasahi
rumus: dengan n-heksana. Konsentrat karoten
dipindahkan secara kuantitatif ke dalam
luas area sampel x C x Fp x BM
% Asam amino =
luas area standar x bobot sampel
x 100% kolom dengan bantuan pipet tetes. Wadah
konsentrat dicuci dengan n-heksana,
Keterangan: lalu cucian dimasukkan ke dalam kolom.
C = Konsentrasi standar asam amino Elusi dilakukan dengan n-heksana sampai
(µg/mL) seluruh karoten yang berwarna kuning-
FP = Faktor pengenceran oranye keluar dari kolom. Elusi diakhiri
BM = Bobot molekul dari masing-masing apabila eluen yang keluar dari kolom sudah
asam amino (g/mol) tidak berwarna lagi. Absorbansi larutan
uji diukur dengan spektrofotometer pada
Analisis Total Karotenoid panjang gelombang 452 nm. Blanko
(Apriyantono et al. 1989) yang digunakan yaitu aseton 9% dalam
Larutan telur ikan terbang yang n-heksana. Standar yang digunakan yaitu
homogen sebanyak 1 gram dimasukkan standar β-karoten. Kadar karoten dihitung
ke dalam labu erlenmeyer, kemudian dengan rumus:
ditambahkan 100 mL aseton-heksana
absorbansi sampel − b
3:7. Campuran dikocok menggunakan ( )
Kadar karoten = a x vol x fp
ultrasonik 30 menit, kemudian bobot sampel
didiamkan semalam dengan penutup Keterangan:
plastik hitam dalam suhu ruang. Sampel fp = faktor pengenceran
dihomogenisasi kembali menggunakan vol = volume akhir
ultrasonik 30 menit. Ultrasonik berfungsi a = didapat dari kurva standar
untuk memudahkan proses ekstraksi b = didapat dari kurva standar
agar memperoleh rendemen banyak
dan menghomogenkan ekstrak. Larutan Analisis α-Tokoferol (AOAC 2005)
sampel disentrifugasi untuk memisahkan Sampel sebanyak 2 gram dimasukkan
emulsi aseton-heksana-air dengan corong ke dalam tabung sentrifuse 50 mL,
pisah. Fase cair kemudian dibuang dan ditambah 5 mL larutan ethanol-ascorbic
ekstrak aseton-heksana disaring pada acid 0,1 % dan 2 mL KOH 50 %.
kolom kromatografi yang berisi kapas Selanjutnya dipanaskan pada suhu 70oC
bebas lemak, natrium sulfat anhidrat selama 30 menit, divortex tiap 10 menit
(Na2SO4) serbuk, alumina aktif, dan silika. dan didinginkan hingga suhu ruang.
Kolom ini berfungsi untuk mendapatkan Larutan ini ditambah 7 mL dd H2O, 5 mL
karotenoid murni. Filtrat yang diperoleh n-heksana lalu dikocok selama 5 menit
disebut ekstrak sampel. dan didiamkan sampai terpisah. Lapisan
Pemisahan karoten dengan n-heksana yang telah terpisah kemudian
kromatografi kolom yakni dengan alat diuapkan sampai kering. Selanjutnya
kolom kromatografi. Silika dimasukkan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
ke dalam kolom sampai setinggi 0,5 cm. dan ditera dengan metanol HPLC grade,
Suspensi dituang perlahan-lahan ke dalam setelah itu disaring dengan penyaring
kolom dan kolomnya ditepuk-tepuk ukuran 0,45 μm. Larutan fase gerak
sehingga partikel terdistribusi merata ke menggunakan metanol gradien grade,
seluruh kolom, hal tersebut dilakukan larutan disaring dengan penyaring 0,45
sampai tinggi lapisan aluminium μm lalu dilakukan ultrasonik selama 15

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 253


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

menit. Perhitungan kadar tokoferol: Majewska et al. (2009) menyatakan bahwa


Asp Vsp suatu spesies yang sudah matang gonad
Csp = x Cst x akan mengalami peningkatan kadar
Ast Wsp
mineral dalam tubuhnya.
Keterangan : Kadar lemak telur yakni 0,66% dan
Csp : konsentrasi sampel (ppm) serabut 3,12%. Nilai ini lebih kecil dari
Cst : konsentrasi standar (ppm) telur ikan sturgeon. Hasil penelitian Gong
Asp : area contoh et al. (2013) menunjukkan kadar lemak
Ast : area standar dari 3 jenis telur sturgeon berkisar 14,23%
Vsp : volume pelarutan sampel (mL) -16,22%. Spesies, makanan, habitat,
ukuran, dan tingkat kematangan gonad
HASIL DAN PEMBAHASAN akan mempengaruhi kadar lemak dalam
Proksimat Telur Ikan Terbang suatu bahan biologis. Lemak adalah bentuk
Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar energi berlebih yang disimpan oleh hewan
air telur ikan terbang kering 17,39% dan sehingga jumlah lemak dalam hewan yang
serabut 16,60%. Nilai kadar ini sesuai dijadikan bahan pangan ditentukan oleh
dengan syarat kadar air ikan terbang keseimbangan energi hewan tersebut.
menurut SNI (2010) yang menyatakan Lemak juga dapat digunakan sebagai
bahwa kadar air telur ikan terbang kering sumber asam lemak esensial dan vitamin
<20%. Pengeringan telur ikan terbang (vitamin A, D, E dan K) (Belitz et al. 2009).
bertujuan untuk mencegah bahan dari Kadar protein telur yakni 47,95% dan
kerusakan oleh jamur dan mikroba serabut 59,69%. Kadar protein telur ikan
pembusuk lainnya. Air merupakan Acipenser ruthenus yang diteliti oleh Park
komponen yang penting dalam bahan et al. (2015) menunjukkan kadar protein
makanan, karena air dapat memberikan lebih rendah yakni 25,43%. Protein
pengaruh pada penampakan, tekstur serta berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk
cita rasa. sel-sel dan jaringan tubuh. Parkash et al.
Kadar abu telur yakni 6,62% dan (2013) menyatakan bahwa lipoprotein
serabut 5,89%. Kadar abu mullet caviar pada telur ikan Channa punctatus
yang diteliti oleh Celik et al. (2012) berfungsi untuk menyediakan energi dan
menunjukkan nilai rendah. Abu adalah nutrisi bagi perkembangan embrio.
zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu Hasil perhitungan kadar karbohidrat
bahan organik. Kadar abu menunjukkan dengan metode by difference menunjukkan
kadar mineral yang terdapat dalam suatu bahwa telur mengandung karbohidrat
bahan. Proses metabolisme berperan sebesar 23,78% dan serabut 14,70%.
dalam pembentukan mineral tubuh. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan

Tabel 1 Komposisi kima dan logam berat daging teripang gamma


Telur ikan Serabut telur ikan
Kadar proksimat Mullet caviar (%)*
terbang (%) terbang (%)
Kadar air 17,39 16,60 26,30
Abu 6,62 5,89 4,68
Lemak 0,66 3,12 13,30
Protein 47,95 59,69 41,80
Karbohidrat 27,38 14,70 14,00
Keterangan: *Celik et al. (2012)

254 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

karbohidrat mullet caviar sebesar 14% Asam Lemak


(Celik et al. 2012). Kadar karbohidrat yang Analisis kualitatif asam lemak pada
terhitung ini diduga berupa glikogen. telur menghasilkan 22 jenis asam lemak

Tabel 2 Komposisi asam lemak telur dan serabut


%w/w
Asam lemak
Telur Serabut
Asam lemak jenuh (SFA )
Asam laurat C12:0 - 0,03±0,00
Asam miristat C14:0 0,83±0,00 0,64±0,06
Asam pentadekanoat C15:0 0,73±0,01 0,54±0,04
Asam palmitat C16:0 20,18±0,10 15,59±0,06
Asam heptadekanoat C17:0 1,00±0,06 1,34±0,01
Asam stearat C18:0 6,56±0,01 6,17±0,13
Asam arakidat C20:0 0,14±0,04 0,54±0,03
Asam behenat C22:0 0,14±0,00 0,82±0,01
Asam trikosanoat C23:0 0,05±0,00 0,13±0,00
Asam lignoserat C24:0 0,08±0,01 0,33±0,01
Total SFA 29,71 26,13
Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA)
Asam palmitoleat C16:1 1,09±0,08 1,00±0,02
Asam heptadekanoat C17:1 0,27±0,04 0,25±0,06
Asam eikosanoat C20:1 0,02±0,00 0,03±0,00
Asam elaidat C18:1n9t 0,06±0,03 0,05±0,01
Asam oleat C18:1n9c 6,42±0,11 6,89±0,24
Total MUFA 7,86 8,22
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA)
Asam eikosadienoat C20:2 0,12±0,01 0,16±0,02
Asam linoleat C18:2n6c 0,48±0,03 0,93±0,06
Asam linolenat C18:3n3 0,27±0,03 0,30±0,01
Asam eikosatrienoat C20:3n3 0,06±0,01 0,10±0,00
Cis-8,11,14-Eicosetrienoic Acid C20:3n6 0,05±0,00 0,06±0,01
Asam arakidonat C20:4n6 1,40±0,01 1,53±0,08
Asam eikosapentanoat C20:5n3 1,84±0,01 2,17±0,12
Asam dokodaheksanoat C22:6n3 9,42±0,13 12,76±0,11
Total PUFA 13,64 18,01
Total asam lemak 51,21 52,36
Jumlah n3 11,57 15,33
Jumlah n6 1,95 2,52
PUFA/SFA 0,46 0,67
n-3/n-6 5,93 6,08

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 255


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

dan serabut menghasilkan 23 jenis asam Asam lemak tidak jenuh ganda jenis
lemak. Asam lemak jenuh (SFA) memiliki PUFA pada telur dan serabut didominasi
nilai tertinggi dibandingkan dengan asam oleh DHA yakni 9,42% dan 12,76. Park et
lemak lainnya. Kadar SFA tinggi karena al. (2015) menyatakan bahwa telur ikan
SFA dibutuhkan sebagai energi. Asam Acipenser ruthenus memiliki kadar DHA
palmitat merupakan golongan SFA yang 11,39%. Ikan air laut banyak mengandung
memiliki nilai tertinggi pada telur yakni omega-3, hal ini dikarenakan banyaknya
20,18% dan serabut yakni 15,59 %. Asam sumber makanan yakni plankton-
palmitat dominan terdapat pada finfish plankton yang beromega-3 tinggi. Lim dan
egg. Kadar asam palmitat pada lumpfish, Suzuki (2000) menyatakan bahwa DHA
salmon, trout, herring, dan mullet roe dapat meningkatkan kemampuan belajar
secara berturut-turut yakni 14,3%; 12,3%; dan fungsi kognitif otak anak. Menurut
12,1%; 13,7%; dan 15,7% (Kalogeropoulos Leblanc et al. (2008) menyatakan bahwa
et al. 2012). Komposisi asam lemak dalam EPA dan DHA mempunyai beberapa
telur dan serabut dapat dilihat pada manfaat yaitu dapat mencerdaskan otak,
Tabel 2. membantu masa pertumbuhan dan
Asam stearat merupakan asam lemak menurunkan kadar trigliserida.
jenuh kedua yang memiliki jumlah Telur dan serabut memiliki rasio
tertinggi pada telur 6,56% dan serabut PUFA/ SFA 0,46 dan 0,67, serta rasio asam
6,17%. Penelitian Intarasirisawat et al. lemak n-3/n-6 telur ikan 5,93 dan serabut
(2011) menyatakan bahwa kadar asam 6,08. Rasio ini masih sesuai dengan
stearat telur ikan tuna skipjack, tongkol, rekomendasi HMSO (1994) yaitu rasio
dan bonito secara berturut-turut yakni PUFA/SFA minimum adalah 0,45 dan rasio
5,70%; 6,15%; dan 7,34%. Moini et al. n-3/n-6 minimum adalah 0,25. Nilai rasio
(2012) menyatakan bahwa spesis dan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
musim berperan penting dalam kadar nilai rasio yang direkomendasikan dapat
asam lemak. Lama penyimpanan telur menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
juga mempengaruhi kadar asam lemak Domiszewski et al. (2011) menyatakan
telur ikan. bahwa rasio PUFA/SFA maupun n-3/n-6
Asam oleat merupakan asam lemak yang tidak seimbang dapat menyebabkan
essential yang memiliki sifat lebih penyakit kanker dan jantung.
stabil dibandingkan PUFA. Kadar asam
oleat telur 6,42% dan serabut 6,89%. Asam Amino
Kalogeropoulos et al. (2012) menyatakan Hasil identifikasi asam amino telur
bahwa kadar asam oleat pada finfish egg dan serabut menunjukkan adanya 17 asam
berkisar antara 7,8% - 18,3%. Perbedaan amino. Hasil analisis asam amino telur
kadar asam lemak dapat disebabkan dan serabut disajikan pada Tabel 3.
oleh perbedaan ukuran, umur, tingkat Kadar asam amino essensial tertinggi
kematangan gonad. Penelitian Bekhit et pada telur yakni valina 3,35%, sedangkan
al. (2009) menunjukan bahwa tingkat serabut yakni histidina 3,51%. FAO/
kematangan mempengaruhi kadar asam WHO (1985) menyatakan kebutuhan
lemak chinnok salmon roe. Fungsi asam tubuh akan valina 0,55% dan histidina
oleat di dalam tubuh manusia sebagai 0,26%. Valina merupakan salah satu dari
sumber energi, sebagai zat antioksidan tiga asam amino rantai cabang (yang
untuk menghambat kanker, menurunkan lain adalah leusin dan isoleusin) yang
kadar kolesterol dan media pelarut meningkatkan energi, meningkatkan daya
vitamin A, D, E, K. tahan tubuh, menurunkan kadar gula

256 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

Tabel 3 Komposisi asam amino telur dan serabut


%w/w
Asam amino
Telur Serabut
Esensial
Histidina 0,89±0,00 3,51±0,09
Threonina 1,00±0,01 1,90±0,01
Arginina 1,42±0,13 2,56±0,08
Metionina 1,59±0,00 1,13±0,03
Valina 3,35±0,06 2,83±0,08
Fenilalanina 1,21±0,03 1,30±0,09
I-leusina 1,65±0,,01 1,63±0,02
Leusina 2,87±0,,07 2,52±0,16
Lisina 0,98±0,00 2,32±0,11
Total 14,96 19,70
Non Esensial
Asam aspartat 2,55±0,02 3,36±0,02
Asam glutamat 5,38±0,07 7,43±0,17
Serina 2,71±0,07 2,50±0,00
Glisina 1,67±0,03 2,25±0,15
Alanina 2,94±0,10 3,21±0,17
Tirosina 0,89±0,02 1,71±0,04
Sistina 1,01±0,07 0,94±0,02
Prolina 3,12±0,18 1,33±0,00
Total 20,27 22,73

darah, dan meningkatkan pertumbuhan Asam glutamat merupakan asam


(Han et al. 2014). amino non-essensial yang memiliki
Histidina di dalam tubuh diperlukan kadar tertinggi pada telur sebesar 5,38%
untuk pertumbuhan dan perbaikan dan serabut 7,43%. Penelitian Gong et
dari semua jenis jaringan. Histidinaa al. (2013) menunjukkan bahwa kadar
berperan penting dalam pemeliharaan asam glutamat dari 3 jenis telur sturgeon
dan pembuatan glial sel saraf yang berkisar antara 7,29%-7,69%. Asam
disebut oligo-dendrocytes (selendang atau glutamat mengandung ion glutamat yang
pembungkus) dan mencegah kerusakan dapat merangsang beberapa tipe syaraf
otak dan jaringan saraf dalam tulang yang ada pada lidah manusia. Asam
punggung. Histidina merupakan suatu glutamat dan asam aspartat memberikan
prekusor asam amino non esensial, yang cita rasa pada seafood, namun dalam
mana histidina akan membentuk sistem bentuk garam sodium sama dengan MSG
imun sebagai respon terhadap suatu akan memberikan rasa umami (Uju et al.
reaksi alergi. Ramadhan dan Salihi (2011) 2009). Asam glutamat bermanfaat untuk
menyatakan histidina memiliki aktivitas mempercepat penyembuhan luka pada
anti-inflamasi dan penahan rasa nyeri usus, meningkatkan kesehatan mental dan
(antinociceptif). meredam depresi. Kekurangan glutamat

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 257


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

mempunyai efek negatif terhadap integritas (2008) menyatakan bahwa karoten dapat
fungsional dari usus dan menyebabkan membantu dalam kesuksesan penetasan
immunosupresi (Arifin 2009). telur dan pertahanan juvenil terhadap
Kadar alanina telur yakni 2,94% penyakit dan stres oksidatif Ada korelasi
dan serabut 3,21%. Telur ikan Acipenser positif antara kualitas betina dengan
ruthenus memiliki kadar alanina yang kadar karoten pada telur, semakin tinggi
lebih tinggi yakni 7% (Park et al. 2015). kadar karotenoid pada telur semakin
Bekhit et al. (2009) menyatakan bahwa bagus kualitasnya. Jaringan tubuh induk
perbedaan kadar alanina disebabkan betina dan konsentrasi karotenoid pada
perbedaan tingkat kematangan gonad telur merupakan cerminan asupan
telur ikan. Alanina merupakan sebuah makanan karotenoid oleh induk betina
sumber penting energi untuk jaringan (Garner et al. 2010).
otot, otak dan sistem saraf pusat,
memperkuat sistem kekebalan tubuh α-Tokoferol
dengan memproduksi antibodi, dan, Tokoferol dikenal sebagai vitamin E.
membantu dalam metabolisme gula. Tokoferol banyak terdapat dalam minyak
Asam amino non esensial yang banyak tumbuhan diantaranya gandum, kacang,
ditemui pada jaringan otot hewan adalah jagung dan kedelai (Gliszczynska-Swiglo
alanin, glisin, dan asam glutamat (Krug et et al. 2004). Sumber tokoferol lainnya
al. 2009) adalah daging, hati, ikan, telur, dan
ayam. Selain itu tokoferol juga banyak
Total Karotenoid terdapat dalam alpukat dan tauge.
Karoten merupakan kelompok Tokoferol biasanya terdapat dalam bentuk
pigmen yang berwarna kuning, oranye, α-tokoferol, γ-tokoferol, dan sejumlah
merah oranye, serta larut dalam minyak kecil δ-tokoferol (Burry et al. 2003).
(lipida). Karotenoid juga merupakan α-Tokoferol menunjukkan aktivitas
senyawa provitamin A. Karotenoid vitamin E paling tinggi sehingga biasanya
banyak ditemukan pada bunga dan dianggap paling penting. Pada penelitian
tanaman hijau, jamur, kapang, bakteri, ini kadar α-tokoferol telur ikan terbang
dan mikroorganisme lainnya, serta pada 1,06 ppm, sedangkan pada serabut tidak
kulit, cangkang, dan kerangka luar hewan terdeteksi. Kadar α-tokoferol telur ikan
laut misalnya moluska, krustasea, dan salmon yakni 85 mg/100g minyak (Bekhit
beberapa jenis ikan. et al. 2009). Rendahnya kadar α-tokoferol
Total karotenoid telur yakni 245,37 telur ikan terbang dikarenakan kadar
ppm dan serabut 37,92 ppm. Hasil lemak yang rendah. Ikan yang berada di
penelitian Rakcejeva et al. (2012) perariran tropis memiliki kadar lemak
menunjukkan bahwa kadar total yang rendah.
karotenoid wortel dari berbagai tipe Golongan senyawa ini mempunyai
hibrid berkisar dari 60,21±0,66 hingga peranan penting terutama dikaitkan
79,47±0,42 ppm. Hasil penelitian Garner dengan sifatnya sebagai antioksidan.
et al. (2010) menunjukkan kadar total Traber dan Atkinson (2007) menyatakan
karotenoid telur ikan salmon chinook bahwa tokoferol terutama α-tokoferol
(Oncorhynchus tshawytscha) 17,9 ppm. merupakan lipid yang paling efektif
Kadar karotenoid dalam suatu bahan sebagai antioksidan alami. α-tokoferol
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, bertindak sebagai pemulung radikal
suhu, musim, asupan makanan, dan peroxyl yang menghentikan reaksi
tingkat kematangan. Tyndale et al. berantai dalam membran dan lipoprotein.

258 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

α-tokoferol pada ikan juga berfungsi untuk maturity on the physicochemical and
meningkatkan pertumbuhan, ketahanan biochemical properties of chinook
terhadap stres dan penyakit, serta untuk salmon roe. Food Chemistry 117:318-
kelangsungan hidup ikan (Vismara 325.
et al. 2003). Kekurangan α-tokoferol Belitz HD, Grosch W, Schieberle P. 2009.
mempengaruhi kinerja reproduksi, Food Chemistry. Ed rev ke-4. Verlag:
tingkat penetasan telur dan kelangsungan Springer.
hidup rendah (Palace dan Werner 2006). Burry BJ, Dopler-Nelosn M, Neidllinger
TR. 2003. Measurument of the Mayor
KESIMPULAN Isoforms of Vitamin A and E and
Telur dan serabut telur ikan terbang Carotenoids in the Blood of People
berpotensi dikembangkan sebagai pangan with Spinal-Cord Injures. Journal of
fungsional. Kadar asam lemak dan asam Chromatography A 987:359-366.
amino serabut lebih tinggi dibandingkan Celik U, Altunelataman C, Dincer T,
telur ikan terbang. Asam palmitat telur Acarh D. 2012. Comparison of
dan serabut telur ikan terbang memiliki fresh and dried flathead grey mullet
nilai tertinggi. Asam glutamat merupakan (Mugil cephalus, Linnaeus 1758) caviar
asam amino yang memiliki kadar tertinggi by means of proximate composition
pada telur dan serabut telur ikan terbang. and quality changes during refrigrated
Telur dan serabut telur ikan terbang storage at 4±2oC. Turkish Journal of
memiliki kadar total karotenoid yang Fisheries and Aquatic Sciences 12:1-5.
tinggi, namun kadar α-tokoferol rendah. Domiszewski Z, Bienkiewicz G, Plust
D. 2011. Effects of different heat
DAFTAR PUSTAKA treatments on lipid quality of striped
Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari catfish (Pangasius hypophthalmus).
NL, Sedarnawati, Budiyanto S. 1989. Acta Scientiarum Polonorum
Analisis Pangan. Bogor: IPB Press. Technologia Alimentaria 10(3):359-
[AOAC] Association of Official Analytical 373.
Chemist. 2005. Official Method of FAO/WHO. 1985. Energy and Protein
Analysis of the Association of Official Requirement. Geneva: Expert
Analytical of Chemist. Arlington: Consultation.
The Association of Official Analytical Garner SR, Neff BD, Bernards MA.
Chemist, Inc. 2010. Dietary carotenoid levels
Arifin H. 2009. Peran glutamine pada affect carotenoid and retinoid
neonatus dan bayi sakit kritis. Majalah allocation in female chinook salmon
Kedokteran Nusantara 42(1):66-71. Onchorhynchus tshawytscha. Fish
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Volume Biology Journal 76:1474-1490.
dan Nilai Ekspor Dirinci Menurut Gliszczynska-Zwiglo A, Sikorska E.
Jenis Komoditi di Provinsi Sulawesi 2004. Simple Reversed-Phase
Selatan. www.sulsel.bps.go.id [18 Liquid Chromatography Method
November 2015]. for Determination of Tocopherols
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2010. an Edible Plant Oil. Journal of
Telur Ikan Terbang Kering SNI 2720- Chromatography A 1048:195-198.
3-2010. Jakarta: Badan Standarisasi Gong Y, Huang Y, Gao I, Lu J, Hu y, Xia
Nasional. L, Huang H. 2013. Nutriotional
Bekhit A,Morton JD, Dawson CO, composition of caviar from three
Zhao JH, Lee HYY. 2009. Impact of commercially farmed sturgeon

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 259


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al.

species in China. Journal of Food and Majewska D, Jakubowska M, Ligoci M,


Nutrition Research 1(5):108-112. Tarasewicz Z, Szcerbin D, Karamucki
Han Y, Han R, Koshio S, Ishikawa M, T, Sales J. 2009. Physicochemical
Yokoyamam S, Gao J. 2014. Interactive characteristics, proximate analysis
effects of dieatry valine and leucine and mineral composition of ostrich
on two size of Japanese founder. meat as influenced by muscle. Food
Paralichthys olivaceus. Journal Chemistry 117:207-211.
Aquaculture doi: 10.1016/2014.05.004. Moini S, Khoshkhoo Z, Matin RH. 2012.
[HMSO] Her Majesty’s Stationery The Iranian (Acipenser persicus) and
Office. 1994. Nutritional aspects of Russian (Acipenser gueldenstadtii)
cardiovascular disease (report on strugeon’s fatty acids changes during
health and social subjects No. 46). cold storage. Global Veterinaria
London. HMSO. 9(1):38-41.
Intarasirisawat R, Benjakul S, Visessanguan Moriya H, Hosokawa M, Miyashita K.
W. 2011. Chemical composition of the 2007. Combination effect of herring
roes from skipjack, tongol, and bonito. roe lipids and proteins on plasma lipids
Food Chemistry 124:1328-1334. and abdominal fat weight of mouse.
Kalogeropoulos N, Mikellidi A, Nomikos Journal of Food Science 72(5):231-234.
T, Chiou A. 2012. Screening of macro- Palace VP, Werner J. (2006). Vitamins A
and bioactive microconstituents of and E in the maternal diet influence
commercial finfish and sea urchin egg quality and early life stage
eggs. Food Science and Technology development in fish: A review. Scientia
46:525-531. Marina 70:41–57.
[KKP] Kementrian Kelautan dan Park KS, Kang KH, Bae EY, Baek KA,
Perikananan. 2012. Volume Produksi Shin MH, Kim DU, Kang HK, Kim
Perikanan Tangkap di Laut Menurut BJ, Choi YJ, Im JS. 2015. General and
Jenis Ikan. www.statistik.kkp.go.id biochemical composition of caviar
[18 November 2015]. from sturgeon (Acipenser ruthenus)
Krug PJ, Riff ell JA, Zimmer RK. 2009. farmed in Korea. International Food
Endogeneos signaling pathway Research Journal 22(2):777-781.
dan chemical communication Parkash O, Sehgal N, Rani KV, Aggarwal
between sperm and egg. The Journal N. 2013. Isolation, purification, and
Experimental Biology 212(2):1092 characterization off the egg-yolk
1100. proteins from the oocytes of the
Leblanc J, Sirot V, Oseredezuk, Bemrah N. Indian freshwater murrel, Channa
2008. Lipid and fatty acid composition punctatus (Bloch). Indian Journal of
of fish and seafood consumed in Experimantal Biology 51:411-420.
France: CALIPSO study. Journal of Rakcejeva T, Augspole I, Dukalska L,
Food Composition and Analysis 21:8- Dimins F. 2012. Chemical composition
16. of Variety nante hybrid carrots
Lim S Y dan Suzuki H. 2000. Effect cultivated in Latvia. World Academy
of dietary docosahexaenoic acid of Science Enginering and Technology
and phosphatidylcholine on maze 64:1120-1126.
behavior and fatty acid composition Ramadhan UH, Salihi NJ. 2011. The study
of plasma and brain lipids in mice. of the effect of histidine derivatives
International Journal for Vitamin and as a novel antinociceptive and anti-
Nutrition Research 70:251–259. inflammatory activity. E. Journal of

260 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profil Asam Lemak, Asam Amino, Azka et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3

Chemistry 8(4):1832-1842. Uju, Nurhayati T, Ibrahim B, Trilaksani


Traber MG & Atkinson J. 2007. Vitamin W, Siburian M. 2009. Karakterisasi
E, antioxidant and nothing more. Free dan recovery protein dari air cucian
Radical Biology and Medicine 43:4-15. minced fish dengan membrane
Tyndale ST, Letcher RJ, Heath JW, Heath resrved osmosis. Jurnal Pengolahan
DD. 2008. Why are salmon eggs red? Hasil Perikanan 12(2):115-127.
egg carotenoids and early life survival Vismara R, Vestri S, Kusmic C, Brarsanti
of Chinook salmon (Oncorhynchus L, Gualtieri P. 2003. Natural vitamin
tshawytscha). Evolutionary ecology enrichment of Artemia salina fed
research 10:1187-1199. freshwater and marine microalgae.
Jornal of Applied Phycology 15: 75-80.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 261

Anda mungkin juga menyukai