Anda di halaman 1dari 10

JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1 Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al.

PERUBAHAN KOMPOSISI KIMIA, ASAM AMINO, DAN


KANDUNGAN TAURIN IKAN GLODOK
(Periopthalmodon schlosseri)
The Changing of Chemical Composition, Amino Acids, and Taurine
Content at Glodok Fish (Periopthalmodon schlosseri)

Sri Puwaningsih*, Ella Salamah, Riviani


Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB
*Korespondensi: Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga-Bogor 16680. Tlp./Fax. (0251) 8622915/(0251)
8622916. E-mail: sripurwa65@yahoo.com; sripurwa65@gmail.com
Diterima 3 April 2012/Disetujui 10 Juni 2013

Abstract
Glodok fish has been believed by the community as supplement energy. Therefore it can be consumed
by most pregnant women, but there is very view scientific report. This research was carried out to study the
effect of processing to chemical composition, amino acids, and taurine content. The processing treatments
applied were: boiling, steaming, and boiling using salt (3%). The results showed that the treatments had
a significant effect (=0.05) on the composition of fat, protein, moisture, ash, and carbohydrate contents
of fish. The boiling, steaming, and boiling using salt (3%) reduced amino acid content 6.84%, 4.68%, and
5.22%, respectively. Steaming was the best treatment. The taurine content of glodok fish decreased 62,3%
after steaming treatment.

Keywords: : amino acid, glodok fish, Periophthalmodon schlosseri, processing, taurine

Abstrak
Ikan glodok selama ini dipercaya oleh masyarakat untuk menambah tenaga sehingga sering dikonsumsi
oleh ibu hamil, tetapi sangat jarang kajian ilmiah yang mempelajari tentang hal ini. Tujuan penelitian
adalah mempelajari pengaruh pengolahan ikan glodok (Periophthalmodon schlosseri) terhadap perubahan
komposisi kimia dan kandungan asam amino serta perubahan kandungan taurin pada metode pengolahan
terbaik. Metode pengolahan yang dilakukan adalah perebusan, pengukusan, dan perebusan menggunakan
garam (3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan memberikan pengaruh (=0,05) pada kadar
lemak, protein, air, abu, dan karbohidrat. Pengukusan menurunkan asam amino sebesar 4,68%, perebusan
menggunakan garam (3%) sebesar 5,22%, dan perebusan sebesar 6,84%. Metode pengolahan terbaik adalah
pengukusan. Kandungan taurin pada ikan glodok mengalami penurunan 62,3% setelah dikukus.

Kata kunci: asam amino, ikan glodok (Periophthalmodon schlosseri), pengolahan, taurin

PENDAHULUAN torpedo, sementara sirip ekornya membulat.


Ikan Glodok/belodok/belodog atau Panjang tubuh bervariasi mulai dari beberapa
blodog adalah ikan dari marga dalam anak sentimeter hingga mendekati 30 cm.
suku Oxudercinae. Ikan-ikan ini sering Ikan glodok dapat memanjat akar-akar
melompat-lompat ke daratan, terutama di daerah pohon bakau, melompat jauh, dan berjalan
berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan di atas lumpur. Pangkal sirip dadanya berotot
bakau ketika air surut. Kekhasan bentuk ikan kuat sehingga sirip ini dapat ditekuk dan
ini adalah kedua matanya menonjol di atas berfungsi seperti lengan untuk merayap,
kepala seperti mata kodok, bentuk kepala merangkak dan melompat, selain itu ikan
depak, dengan sirip-sirip punggung yang glodok juga menyimpan sejumlah air di rongga
terkembang. Badannya bulat panjang seperti insang yang berfungsi menjaga kelembaban

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 12


Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1

insang selagi ikan berada di daratan. Ikan digital, desikator, tanur, tabung Kjeldahl,
glodok hidup di wilayah pasang surut, dan rotary evaporator, HPLC Shimadzu model
biasanya menggali lubang di lumpur yang LC-6A.
lunak untuk sarangnya (Polgar et al. 2009).
Wilson et al. (2000) menyatakan bahwa Metode Penelitian
ikan glodok memiliki toleransi terhadap kadar Penelitian dibagi dalam dua tahap. Tahap
amonia tinggi. Ikan glodok menggunakan pertama, pengukuran kandungan proksimat
asam amino bebas dan sistem sintesis ikan segar (AOAC 2005) dan penentuan
glutamin dalam mendetoksifikasi amonia di konsentrasi garam secara organoleptik (uji
dalam otaknya. hedonik berdasarkan SNI 01-234-2006). Tahap
Ikan glodok selama ini dipercaya oleh kedua, perlakuan metode pengolahan daging
masyarakat bisa menambah tenaga sehingga ikan meliputi perebusan, perebusan dengan
sering dikonsumsi oleh ibu-ibu yang sedang larutan garam terpilih, dan pengukusan.
hamil. Sampai saat ini belum ada informasi Proses pengolahan yang dilakukan sampai
tentang kandungan kimia dan asam amino daging ikan matang. Proses perebusan ikan
serta taurin dari ikan tersebut. dilakukan pada suhu 100oC selama 10 menit.
Taurin adalah asam organik dengan Proses perebusan ikan dengan perlakuan
nama kimia asam 2-amino etane sulfonik. penambahan garam (1,5%, 2%, 2,5%, dan 3%)
Taurin terbentuk secara alami dalam dilakukan pada suhu 100oC selama 10 menit.
makanan, terutama dalam makanan laut dan Pengukusan ikan dilakukan pada suhu 100oC
daging (Okuzumi dan Fujii 2000). Taurin selama 12 menit. Daging ikan yang telah
di dalam tubuh manusia banyak dijumpai diolah kemudian dianalisis kandungan kimia
pada jaringan otot, otak, dan jantung yang (proksimatnya) (AOAC 2005), asam amino
berperan untuk membuat jaringan-jaringan (AOAC 2005 modifikasi ULFC Shimadzu).
tersebut berfungsi dengan prima. Taurin Daging ikan yang mengalami penurunan
merupakan sumber tenaga bagi tubuh. Hal asam amino terendah dilanjutkan dengan
inilah yang menyebabkan taurin dikenal pengujian kandungan taurin (AOAC 1999).
sebagai peningkat vitalitas (BPOM 2009). Data hasil uji organoleptik dianalisis
Tujuan penelitian adalah mempelajari uji Kruskall Wallis dan uji lanjut Multiple
pengaruh pengolahan ikan glodok Comparison. Data hasil penelitian diuji
(Periophthalmodon schlosseri) terhadap kenormalannya menggunakan uji Anderson-
perubahan komposisi kimia, kandungan asam darling, kemudian dianalis menggunakan
amino dan taurin sehingga bisa menentukan ANOVA dan uji lanjut Duncan (Steel dan
metode pengolahan terbaik. Torrie 1993).

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN


Bahan dan Alat Hasil Hedonik dan Komposisi Kimia
Bahan-bahan yang digunakan yaitu Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa
ikan glodok (P. schlosseri) dan bahan untuk konsentrasi garam memberikan pengaruh nyata
analisis, yaitu katalis selenium, H2SO4, NaOH pada rasa daging ikan. Hasil uji lanjut dengan
40%, H3BO3, HCl 0,09 N, HCl 6 N, metanol, Multiple Comparison menunjukkan bahwa nilai
N2, OPA (Ortoftalaldehida), merkapteotanol, rata-rata organoleptik untuk konsentrasi garam
brij-30 30%, bufer borat 1 M, HCl 0,01 3% berbeda dengan konsentrasi garam 1,5%,
N, bufer kalium borat, pereaksi Carrez 1, 2%, dan 2,5%. Nilai tertinggi dari komponen
pereaksi Carrez 2, bufer Na2CO3, larutan rasa secara organoleptik adalah konsentrasi
dansil klorida, dan metilamin hidroklorida. garam 3%, maka konsentrasi garam tersebut
Alat-alat yang digunakan adalah timbangan digunakan untuk penelitian tahap dua.

13 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1 Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al.

Hasil analisis kimia (bk) ikan glodok Hasil analisis ragam kadar abu pada
segar maupun setelah mengalami berbagai tingkat kepercayaan 95% menunjukkan
metode pengolahan disajikan pada Tabel 1. bahwa pengolahan memberikan pengaruh
Air sangat berpengaruh terhadap mutu pada kadar abu ikan glodok. Hasil uji lanjut
bahan pangan dan merupakan salah satu Duncan menunjukkan pengolahan perebusan
sebab bahwa di dalam pengolahan pangan, dan segar berbeda dengan perebusan
air dikeluarkan atau dikurangi dengan cara menggunakan garam (3%) dan pengukusan.
pengeringan. Kandungan air dalam bahan Perebusan menggunakan garam (3%) memiliki
makanan ikut menentukan daya terima, kadar abu tertinggi sebesar 8,78%, hal ini
kesegaran dan daya simpan. Hasil analisis ragam disebabkan adanya NaCl. Pemberian garam
pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan menyebabkan pertambahan jumlah mineral
bahwa pengolahan memberikan pengaruh (natrium) di dalam daging ikan sehingga
terhadap kadar air ikan glodok. Hasil uji lanjut kadar abu juga meningkat. Rahmani et al.
Duncan menunjukkan metode perebusan (2007) menyatakan bahwa peningkatan kadar
menggunakan garam (3%) dan pengukusan abu erat kaitannya dengan faktor penambahan
berbeda dengan metode perebusan dan segar. garam sebagai senyawa anorganik. Hal ini
Penurunan kadar air pada pengolahan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
perebusan menggunakan garam 9,16%, nlsayn et al. (2010) menunjukkan bahwa
perebusan 8,11%, dan pengukusan sebesar kadar abu udang Penaeus semisulcatus segar
9,49%. Daging ikan yang direbus memiliki (7,63% bk) meningkat setelah dilakukan
penurunan kadar air terendah, hal ini perebusan garam (9,40% bk).
disebabkan oleh media air yang digunakan Penggunaan metode pengolahan lain
dalam perebusan memberikan tekanan pada mengakibatkan penurunan kadar abu. Hal
bahan sehingga air dalam bahan mengalami ini sesuai dengan penelitian Mubarak (2004)
sedikit penurunan kadar air. Hal ini sesuai bahwa kandungan mineral K dan Fe pada
dengan penelitian Weber et al. (2008) yang kacang hijau baru mengalami penurunan
menyatakan bahwa pengolahan dengan sebesar 24% dan 8% setelah direbus pada
panas menurunkan kadar air fillet ikan lele suhu 100oC selama 90 menit. Penelitian lain
silver dan perlakuan perebusan memiliki yang mendukung hasil tersebut dilakukan
persentase penurunan kadar air paling kecil. oleh Purwaningsih et al. (2011) menunjukkan
Penurunan kadar air tertinggi pada metode bahwa metode pengolahan mengakibatkan
pengolahan ikan glodok adalah pengukusan penurunan kadar mineral makro dan
(9,49%). Zaelanie dan Kartikaningsih (2008) mikro pada keong matah merah (Cerithidea
menyatakan bahwa kadar air dari ikan layang obtusa). Penurunan kandungan mineral
(Decapterus spp.) menurun 33,6% setelah karena metode pengolahan juga terjadi
dilakukan pengukusan. pada kerang hijau (Perna viridis) yang
Tabel 1 Hasil analisis proksimat ikan glodok (P. schlosseri)
Kadar air Kadar abu Kadar protein Kadar lemak Karbohidrat
Sampel
% (bb) % (bk) % (bk) % (bk) % (bk)
Segar a a 58,77 a
4,71a 29,55a
83,28 5,80
Rebus Garam 75,65c 8,78b 52,07b 2,04b 36,97b
Rebus 76,53b 4,86a 53,42b 2,54b 39,20c
Kukus 75,38c 3,22c 57,92c 1,61c 37,25b
Ket: - bb = basis basah; bk = basis kering
- Angka dalam satu baris yang diikuti superscript berbeda (a,b,c,d) menunjukkan beda nyata
(p<0,05)

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 14


Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1

dilakukan oleh Purwaningsih et al. (2011). pengolahan suhu panas menyebabkan


Menurut Charles et al. (2005), masing- terjadinya denaturasi protein. Zaelanie dan
masing organisme memiliki kemampuan Kartikaningsih (2008) menyatakan bahwa
yang berbeda-beda dalam meregulasikan kadar protein ikan layang (Decapterus
dan mengabsorpsi logam berdasarkan cara spp.) menurun 16,7% setelah dilakukan
makan suatu organisme, hal ini nantinya akan pengukusan. Menurut Selcuk et al. (2010),
mempengaruhi kadar abu dalam bahan. kadar protein ikan baik dalam basis basah
Hasil analisis ragam pada tingkat maupun basis kering dapat berubah
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa bergantung kepada jenis spesies dan metode
pengolahan memberikan pengaruh terhadap pengolahannya.
kadar lemak ikan glodok. Hasil uji lanjut Pemanasan dapat menyebabkan protein
Duncan menunjukkan bahwa perebusan terkoagulasi sehingga makanan yang dimasak
dan pengukusan berbeda dengan perebusan akan menjadi keras dan padat. Hal ini sesuai
menggunakan garam (3%) dan segar. dengan hasil penelitian Sugiran (2007) bahwa
Penurunan kadar lemak pada pengolahan pemanasan yang dilakukan secara berlebihan
perebusan menggunakan garam (3%) adalah atau waktu yang lama tanpa penambahan
56,68%, perebusan 46,07%, dan pengukusan karbohidrat, dapat mengakibatkan nilai gizi
sebesar 65,81%. Menurut hasil penelitian protein akan berkurang karena terbentuknya
Weber et al. (2008), terjadi penurunan kadar ikatan silang dalam protein.
lemak pada silver catfish (Rhamdia quelen) Menurut Erkan dan Ozden (2011), panas
sebesar 0,06% akibat proses perebusan, menyebabkan sebagian protein ikut hilang
sedangkan menurut penelitian yang dilakukan bersama-sama dengan air yang keluar dari
oleh Bakar et al. (2010) menunjukkan terjadi daging. Contoh protein yang larut dalam air
penurunan kadar lemak pada king mackerel antara lain protamin, histon, pepton, proteosa,
(Scomberomorous guttatus) sebesar 0,05% dan lain-lain.
akibat proses pengukusan. Perhitungan kandungan karbohidrat
Penurunan yang terjadi dipengaruhi dilakukan dengan cara perhitungan kasar atau
oleh suhu pengolahan. Menurut Indarti juga disebut carbohydrate by difference. Hasil
(2007), suhu pemanasan akan menyebabkan analisis ragam pada tingkat kepercayaan 95%
lemak menjadi cair dan viskositas lemak akan menunjukkan bahwa pengolahan memberikan
berkurang sehingga lemak lebih mudah keluar pengaruh terhadap kadar karbohidrat ikan
dari matriks sel. Lemak mulai mencair pada glodok. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan
kisaran suhu 30-35oC. pengolahan perebusan menggunakan garam
Analisis protein dilakukan untuk (3%) dan pengukusan berbeda dengan
mengetahui kandungan protein kasar pada perebusan dan segar.
suatu bahan. Hasil analisis ragam pada
tingkat kepercayaan 95% menunjukkan Komposisi Asam Amino
bahwa pengolahan memberikan pengaruh Senyawa organik yang berperan sebagai
terhadap kadar protein ikan glodok. Hasil uji komponen penyusun protein adalah asam
lanjut Duncan menunjukkan bahwa metode amino. Asam amino memiliki beberapa fungsi
perebusan dan perebusan menggunakan diantaranya yaitu sebagai penyusun protein,
garam (3%) berbeda dengan pengukusan dan termasuk enzim dan sebagai kerangka
segar. dasar sejumlah senyawa penting dalam
Penurunan kadar protein pada perebusan metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan
menggunakan garam (3%) sebesar 11,4%, asam nukleat). Asam amino sangat penting
perebusan sebesar 9,10%, dan pengukusan sebagai pembangun dasar seluruh jaringan
sebesar 1,45%. Ikan dengan perlakuan tubuh, terutama neurotransmitter. Asam amino

15 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1 Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al.

terdiri dari asam amino esensial, asam amino Pengukusan merupakan metode
semi esensial, dan non esensial. Hasil analisis pengolahan yang mengalami penurunan asam
asam amino ikan glodok (P. schlosseri) segar amino terendah sebesar 3,92%. Perebusan
dan hasil dari berbagai metode pengolahan menggunakan garam (3%) mengakibatkan
disajikan pada Tabel 2. penurunan asam amino sebesar 6,10%
Asam amino yang dapat terdeteksi dan perebusan sebesar 6,85%. Ikram dan
sebanyak 15 jenis asam amino dengan Ismail (2004) menyatakan bahwa perebusan
menggunakan HPLC Shimadzu model LC-6A. menyebabkan protein terlarut dalam
Sampel yang digunakan pada analisis HPLC media perebusan. Erkan dan Ozden (2011)
berupa hidrolisat asam. Asam amino yang menyatakan bahwa contoh protein yang
dianalisis terdiri dari asam amino esensial, larut dalam air, antara lain protamin, histon,
asam amino semi esensial, dan asam amino pepton, proteosa, dan lain-lain.
non esensial. Asam amino esensial ada 7 jenis, Kandungan asam amino esensial yang
yaitu treonina, valina, metionina, isoleusina, tertinggi pada ikan glodok adalah lisina.
fenilalanina, lisina, dan leusina. Asam amino Hasil analisis ragam lisina pada tingkat
semi esensial ada 5 jenis, yaitu histidina, kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
arginina, tirosina, glisina, dan serina. Asam pengolahan memberikan pengaruh terhadap
amino non esensial ada 3 jenis, yaitu asam lisin pada ikan glodok. Hasil uji lanjut Duncan
aspartat, asam glutamat, dan alanina. menunjukkan bahwa pengolahan perebusan,

Tabel 2 Hasil analisis asam amino (% terhadap total protein) ikan glodok (P. schlosseri)
Perebusan garam Perebusan Pengukusan
Asam amino Segar % (bb)
% (bk) % (bk) % (bk)
Esensial:
Treonina 4,26 4,17 4,21 4,23
Metionina 3,25 3,20 3,04 3,24
Valina 4,97 4,79 4,78 4,80
Fenilalanina 4,24 4,10 4,12 4,16
Isoleusina 4,77 4,56 4,52 4,57
Leusina 8,22 7,24 7,12 7,68
a b c
Lisina 9,37 8,58 7,93 8,98d
Semi esensial:
Histidina 2,35 2,21 2,22 2,26
Arginina 6,37a 6,24b 6,25b 6,36a
Tirosina 3,62 3,58 3,54 3,62
Glisina 4,02 3,46 3,38 3,56
Serina 4,10 3,91 4,07 4,08
Non esensial:
Aspartat 10,71 10,06 10,02 10,13
Glutamat 16,92a 16,12b 15,99c 16,30d
Alanina 6,04 5,52 5,63 5,64
Total 93,21 87,55 86,83 89,60
Ket: - bb = basis basah; bk = basis kering
- Angka dalam satu baris yang diikuti superscript berbeda (a,b,c,d) menunjukkan beda nyata
(p<0,05)

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 16


Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1

perebusan menggunakan garam (3%), dan dan perebusan menggunakan garam


pengukusan memberikan pengaruh yang (3%) berbeda nyata dengan pengukusan.
berbeda terhadap asam amino lisina pada ikan Perlakuan metode pengolahan pada ikan
glodok. Ikan segar mengandung lisina sebesar glodok menurunkan kandungan arginina
9,37%. Pengolahan terhadap ikan glodok akan kecuali pada perlakuan pengukusan. Perebusan
menurunkan kandungan lisina. Perebusan menggunakan garam (3%) menyebabkan
menggunakan garam (3%) menurunkan penurunan sebesar 2,04%, perebusan sebesar
sebesar 8,43%, perebusan sebesar 15,37%, 1,89%, dan pengukusan sebesar 0,16%.
dan pengukusan sebesar 4,16%. Ikan yang Oluwaniyi et al. (2010) menyatakan perebusan
dikukus mengalami penurunan lisina akan menurunkan arginin pada atlantic
terendah. Oluwaniyi et al. (2010) meyatakan mackerel (S. scombrus) sebesar 1,13%, horse
bahwa perebusan akan menurunkan lisin pada mackerel (T. trachurus) sebesar 3,39%, dan
atlantic mackerel (S. scombrus) sebesar 1,74%, white hake (U. tenuis) sebesar 1,41%. Arginin
horse mackerel (T. trachurus) sebesar 2,34%, juga dapat membantu dalam detoksifikasi
dan white hake (U. tenuis) sebesar 8,02%. hati pada sirosis hati dan fatty liver. Arginina
Asam amino jenis lisina sangat dapat menghambat pertumbuhan sel tumor
bermanfaat bagi tubuh manusia, karena dan kanker serta membantu dalam pelepasan
merupakan bahan dasar antibodi hormon pertumbuhan (Harli 2008). Asam
darah. Lisina juga dapat memperkuat amino arginina pada ikan glodok 6,37% lebih
sistem sirkulasi darah, mempertahankan rendah dibandingkan dengan telur dan daging
pertumbuhan sel-sel normal prolina dan sapi. Conrat et al. (2010) menyatakan bahwa
vitamin C akan membentuk jaringan asam amino arginina pada putih telur 7,6%
kolagen, dan menurunkan kadar trigliserida dan pada kuning telur 8,4%. Schweigert et al.
darah yang berlebih. Kekurangan lisina dapat (2010) menyatakan asam amino arginina pada
menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, daging sapi sebesar 6,72%. Rosa dan Nunes
rambut rontok, anemia, pertumbuhan (2004) menyatakan asam amino arginina,
terhambat dan kelainan reproduksi. Rosa lisina, dan leusina adalah asam amino esensial
dan Nunes (2004) menyatakan bahwa asam yang penting dari hewan perairan, oleh karena
amino arginina, lisina, dan leusina adalah itu dikenal sebagai sumber tinggi protein.
asam amino esensial yang penting dari hewan Asam amino non esensial pada ikan
perairan, oleh karena itu dikenal sebagai glodok segar paling tinggi adalah asam
sumber tinggi protein. Kandungan lisina glutamat. Hasil analisis ragam pada tingkat
pada ikan glodok sebesar 9,37% masih lebih kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
rendah dibandingkan dengan telur. Conrat pengolahan memberikan pengaruh terhadap
et al. (2010) menyatakan asam amino lisina asam glutamat ikan glodok. Hasil uji lanjut
pada putih telur 10% dan pada kuning telur Duncan menunjukkan pengolahan perebusan,
6,9%. Ikan glodok memiliki asam amino perebusan menggunakan garam (3%), dan
lisina lebih besar dibandingkan daging sapi. pengukusan memberikan pengaruh yang
Schweigert et al. (2010) menyatakan bahwa berbeda terhadap asam glutamat pada ikan
asam amino lisina pada daging sebesar 8,52%. glodok. Metode pengolahan menurunkan
Kandungan asam amino semi esensial kandungan glutamat ikan glodok. Perebusan
yang tertinggi pada ikan glodok adalah menggunakan garam (3%) mengakibatkan
arginina. Hasil analisis ragam arginina pada penurunan sebesar 4,73%, perebusan sebesar
tingkat kepercayaan 95% menunjukkan 5,49%, dan pengukusan sebesar 3,67%.
bahwa pengolahan memberikan pengaruh Ion glutamat merangsang beberapa tipe
terhadap arginin ikan glodok. Hasil uji lanjut syaraf yang ada di lidah manusia. Glutamat
Duncan menunjukkan bahwa perebusan sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia

17 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1 Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al.

maupun Asia Timur lainnya sebagai penyedap. amino esensial yang terdapat dalam makanan
Kandungan asam glutamat pada ikan glodok yang dikonsumsi dibandingkan dengan
16,92% lebih tinggi dibandingkan dengan pola kecukupan asam amino. Skor asam
telur dan daging sapi. Menurut Conrat et al. amino suatu konsumsi pangan, ditetapkan
(2010), asam amino glutamat pada putih telur berdasarkan nilai intake terkecil dan jenis
11,9% dan pada kuning telur 11%. Schweigert asam aminonya disebut sebagai asam amino
et al. (2010) menyatakan bahwa asam amino pembatas. Skor asam amino ikan glodok
glutamat pada daging sapi sebesar 14,88%. disajikan pada Tabel 3.
Menurut Oladapa et al. (1984), asam glutamat Skor asam amino esensial ikan glodok
dan asam aspartat penting karena menciptakan memiliki asam amino pembatas berupa
karakteristik aroma dan rasa pada makanan. histidina pada ikan glodok segar sebesar
Pengukusan menyebabkan penurunan 15,67%. Selcuk et al. (2010) menyatakan
asam amino sebesar 4,68%, perebusan dengan histidina berfungsi dalam pertumbuhan dan
perebusan menggunakan garam (3%) sebesar perbaikan jaringan tubuh serta memproduksi
5,22%, dan perebusan sebesar 6,84%. Daging sel darah merah. Penelitian lain yang dilakukan
ikan yang diolah dengan metode pengukusan oleh Razei et al. (2004) menunjukkan bahwa
memiliki penurunan asam amino terendah. asam amino pembatas pada unggas adalah
Tapotubun et al. (2008) menyatakan bahwa lisina, metionina, dan triptofan.
tingginya kandungan asam amino pada Metode pengolahan menurunkan
daging ikan kukus berbanding lurus dengan skor asam amino (Tabel 3). Perebusan
kandungan proteinnya yang lebih tinggi menggunakan garam (3%) mengalami
dibanding dengan metode pengolahan yang penurunan sebesar 5,9%; perebusan sebesar
lainnya. Ekop (2008) menyatakan bahwa 5,5%; dan pengukusan sebesar 3,8%. Metode
penurunan asam amino lebih dari 10% pengolahan dengan pengukusan mengalami
akan memberikan pengaruh yang signifikan penurunan asam amino histidina yang lebih
terhadap mutu bahan pangan tersebut. rendah dibandingkan dengan pengolahan
Penentuan metode pengolahan terbaik yang lainnya, maka metode pengolahan
menggunakan asam amino pembatas dengan dengan pegukusan merupakan pengolahan
skor. Skor asam amino merupakan nilai terbaik, sehingga dilanjutkan dengan analisis
tingkat kecukupan asam amino terkecil kandungan taurin.
yang diperhitungkan dari kandungan asam

Tabel 3 Skor asam amino esensial ikan glodok (P. schlosseri)


Referensi FAO/
WHO/UNU Perebusan Perebusan Pengukusan
Asam amino Segar
(1983) (mg/g garam
protein)
Histidina* 15 15,67 14,73 14,80 15,07
Treonina 11 38,72 37,91 38,27 38,45
Metionina 20 16,25 16,00 15,2 16,20
Valina 15 33,13 31,93 31,86 32,00
Fenilalanina 21 20,19 19,52 19,61 19,80
Isoleusina 15 31,80 30,40 30,13 30,47
Leusina 21 39,14 33,23 33,90 34,47
Alanina 18 52,06 49,89 44,06 51,00
Ket: *Asam amino pembatas

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 18


Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1

Komposisi Taurin DAFTAR PUSTAKA


Kandungan taurin ikan glodok segar [AOAC] Association Of Official Analytical
(2.732 mg/100 g) lebih tinggi dibanding Chemyst. 2005. Official Method of
pengukusan (1.030 mg/100 g). Proses Analysis of AOAC 18th Edition. Maryland,
pengukusan pada ikan menyebabkan USA: AOAC international.
penurunan taurin sebesar 62,3%. Dragnes et al. [AOAC] Associaton of Official Analytical
(2009) menyatakan bahwa taurin merupakan Chemist. 1999. Official Method
jenis asam amino yang larut dalam air. of Analysis of the Association of Official
Pemasakan dengan suhu tinggi menyebabkan Analitycal of Chemist. Arlington, Virginia,
taurin terlepas dari bahan pangan kemudian USA: Published by The Association of
larut dalam air dan ikut keluar terbawa oleh Official Analytical Chemist, Inc.
uap air sehingga kandungannya berkurang. Bakar J, Rahimabadi EZ, Man YBC. 2008.
Menurut Elvevoll et al. (2006), taurin disintesis Lipid characteristics in cooked, chill-
dari asam amino esensial metionin melalui reheated fillets of Indo-Pacific King
sistein. Konversi metionin menjadi sistein Mackerel (Scomberomorous guttatus).
dan selanjutnya menjadi taurin membutuhkan Journal of Food Science Technology 41:
vitamin B6. Daging ikan glodok segar pada 2144-2150.
penelitian ini memiliki kandungan taurin [BPOM] Badan Pengawasan Obat dan
lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi Makanan. 2009. Jurnal Natura Kosmetik
48 mg/100g, cakalang 3 mg/100g, scallop 4(10).
669 mg/100g, gurita 871 mg/100g, oyster Charles LA, Sriroth K, Huang T. 2004.
1.178 mg/100g (Okuzumi dan Fujii 2000). Proximate composition, mineral
contents, hydrogen cyanide and phytic
KESIMPULAN acid of 5 cassava genotypes. Journal of
Metode pengolahan (rebus, rebus dengan Food Chemistry 92: 615620.
konsentrasi garam 3% dan kukus) daging Conrat HF, Hirschmann DJ, Snell NS, Lewis
ikan glodok mengakibatkan penurunan JC. 2010. Amino acid compotition of
kadar air, protein, lemak, dan abu, kecuali egg protein. Journal of Food Sciences and
pada metode perebusan dengan konsentrasi Nutrition 60(5): 121-134.
garam 3% meningkatkan kadar abu sebesar Dragnes BT, Larsen R, Emhsen MH, Elvevoli
33,9%. Kandungan asam amino daging EO. 2009. Impact of processing on the
ikan glodok mengalami penurunan setelah taurine content in processed seafood and
pengolahan. Pengukusan menyebabkan their corresponding unprocessed raw
penurunan asam amino sebesar 4,68%, materials. Journal of Food Sciences and
perebusan menggunakan garam (3%) sebesar Agriculuture 60(2): 143-152.
5,22%, dan perebusan sebesar 6,84%. Asam Ekop A S. 2008. Changes in amino acid
amino esensial tertinggi pada daging ikan composition of African yam beans
glodok segar adalah lisin, asam amino semi (Sphenostylis stenocarpas) and African
esensial tertinggi adalah arginin, sedangkan locust beans (Parkia filicoida) on
kandungan asam amino non esensial cooking. Pakistan Journal of Nutrition
tertinggi baik pada daging ikan glodok segar 5(3): 254-256.
maupun setelah pengolahan adalah asam Elvevoll EO, Dragnes BT, Stormo SK, Larsen
glutamat. Histidin merupakan asam amino R. 2006. Losses of taurine, creatin, glycine
pembatas pada ikan glodok. Taurin pada and alanine from cod (Gadus morhua L.)
ikan glodok mengalami penurunan 62,3% fillet during processing. Journal of Food
setelah dikukus. Composition and Analysis 20: 396-402.

19 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1 Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al.

Erkan N, Ozden O. 2011. A preliminary Purwaningsih S, Salamah E, dan Mirlina N.


study of amino acid and mineral profiles 2011. Pengaruh Pengolahan terhadap
of important and estimable 21 seafood Kandungan Mineral Keong Matah Merah
species. British Food Journal 4(113): (Cerithidea obtusa). Prosiding Seminar
457-569. Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
Harli M. 2008. Asam amino esensial. http:// Ke-3. Masyarakat Pengolahan Hasil
www.supamas.com. [6 September 2012]. Perikanan Indonesia. 2011. Peningkatan
Ikram EHK, Ismail A. 2004. Effects of cooking Peran Pengolahan Hasil Perikanan
practices (boiling and frying) on the dalam Mengantisipasi Lojakan Produksi
protein and amino acids contents of four Perikanan Nasional. MPHPI, FPIK, KKP.
selected fishes. Journal of Food Sciences Bogor. 6-7 Okt 2011.
and Nutrition 34(2): 54-59. Rahmani, Yunianta, Martati E. 2007. Pengaruh
Indarti E. 2007. Efek pemanasan terhadap metode penggaraman basah terhadap
rendemen lemak pada proses pengepresan karakteristik produk ikan asin gabus
biji kakao. Jurnal Rekayasa Kimia dan (Ophtocephalus striatus). Jurnal Teknologi
Lingkungan 6(2): 50-54. Pertanian 8(3): 142-151.
Mubarak AE. 2004. Nutritional composition Razei MH, Nassiri MJ, Pour R, Kermanshahi
and antinutritional factors of mung bean H. 2004. The effect of dietary protein
seeds (Phaseolus aureus) as affected by and lysine levels on broiler perfomance,
some home traditional processes. Journal carcass characteristic and N excretion.
Food Chemistry 89: 489-495. Journal Poultry Science 3(2): 148-152.
Oladapa A. Akin MAS, Olusegun LO. 1984. Rosa R, Nunes ML. 2004. Nutritional quality
Quality changes of Nigerian traditionally of red shrimp (Aristeus antennatus), pink
processed freshwater fish species. Journal shrimp (Parapenaeus longirostris), and
of Food Technology 19: 341-348. Norway lobster (Nephrops norvegicus).
Oluwaniyi O, Dosumu O, Awolola GV. 2010. Journal of Food Sciences and Agriculture
Effect of local processing methods 94: 84-89.
(boiling, frying and roasting) on the Schweigert BS, Kraybill HR, Greenwood
amino acids composition of four marine DA. 2010. Amino acid compotition
fishes commonly consumed in Nigeria. of fresh and cooked beef cuts. Journal
Food Chemistry 123: 1000-1006. Doi: of Food Sciences and Nutrittion 56(2):
10.1016/j.foodchem.2010.05.01. 1524-1531.
Okuzumi M, Fujii T. 2000. Nutritional and Selcuk A, Ozden O, Erkan N. 2010. Effect of
Functional Properties of Squid and frying, grilling, and steaming on amino
Cuttlefish. Jepang: Tokyo University of acid composition of marine fishes. Journal
Fisheries. of Medicinal Food 13(6): 1524-1531.
Polgar, Gianluca, Crosa, Giuseppe. 2009. Steel RGD, Torie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur
Multivate characterisation of the habitats Statistika Suatu Pendekatan Biometrik.
of seven species of Malayan mudskipers Ed Ke-3. Sumantri B, penerjemah.
(Gobidaee: Oxudercinae). Journal of Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marine Biology 1475-1486. Doi: 10.1007/ Terjemahan dari: Principle and Procedure
s00227-009-1187-0. of Statistic.
Purwaningsih S, Salamah E, Dewi MK. 2011. Sugiran G. 2007. Efek pengolahan
Penurunan kandungan gizi mikro kerang terhadap zat gizi pangan. http//:www.
hijau (Perna viridis) akibat metode jurnalmahasiswa.blogspot.com/2007/
pemasakan yang berbeda. Jurnal Aquatik, efek-pengolahan-terhadap-zat-gizi.html
Jurnal Sumberdaya Perairan 5(2): 18-21. [17 Juli 2012].

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20


Perubahan komposisi kimia, asam amino, Purwaningsih S, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 1

Tapotubun AM, Nanlohy E, Louhenapessy 10.1016/j.foodchem.2007.05.052.


J. 2008. Efek pemanasan terhadap mutu Wilson JM, Randall DJ, Donowitz M, Vogl W,
presto beberapa jenis ikan. Ichthyos 7(2): dan Ip AK. 2000. Immunolocalization
65-70. of ion-tranport proteins to branchial
nlsayn M, Erdilal R, Gm B, Glyavuz epithelium mitochondria-rich cells in
H. 2010. The effects of salt-boiling on the mudskipper (Periophthalmodon
protein loss of Penaeus semisulcatus. schlosseri). Journal of Experimental
Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Biology 203: 2297-2310.
Sciences 10:75-79. Zaelanie K, Kartikaningsih H. 2008. Pengaruh
Weber J, Viviane CB, Christiane PR, Andre pengukusan dan penggorengan kadar
MV, Tatiana E. 2008. Effect of different formalin ikan layang (Decapterus spp)
cooking methods on the oxidation, berformalin. Jurnal Penelitian Perikanan
proximate, and fatty acid composition 11(1): 37-41.
of silver catfish (Rhamdia quelen) fillets.
Food Chemistry 106: 140-146. Doi:

21 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai