A. ABSTAK
Jurnal yang berjudul “Amino Acid and Taurine Changes of Indian
Mackarel Due to Frying Process” ini berisi tentang proses pemasakan Indian
mackerel (Rastrelliger kanagurta) yang merupakan sumber protein yang
sering dikonsumsi masyarakat Indonesia dengan cara digoreng. Terkait
dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan
asam amino dan taurin pada ikan tersebut karena poses penggorengan .
Makarel India yang digoreng pada suhu 180 ° C selama 5 menit masih bagus
untuk dikonsumsi jika dilihat dari kandungan asam aminonya. Indian
Makarel mengalami penurunan asam amino menjadi 8,86%, Namun proses
penggorengan membuat kehilangan konten taurine menjadi 69,87%.
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan
3. Tujuan
Seperti yang sudah dijelaskan di dalam abstak, tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis perubahan asam amino dan taurine pada ikan
makarel akibat dari proses penggorengan.
C. METODE PENELITIAN
1. Bahan
Bahan baku yang digunakan adalah mackerel jantan dan komersial minyak
goreng. Bahan yang digunakan dalam pengujian dan asam amino taurin, antara
lain, OPA (ortoftalalaldehyde), metanol, merkaptoetanol, Brij, Carrez reagen,
buffer, natrium klorida, buffer borat, larutan danzil klorida, dan methylamine
hydrochloride.
2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam analisis asam amino dan taurin adalah oven,
syringe, pipet mikro, analitis keseimbangan, Millipore kertas saring 0,45 mikron,
dan High Performance Liquid Chromatrography (HPLC) dengan tipe ICI dan
ODS.
3. Metode penelitian
Sampel disiapkan untuk menghasilkan kulit fillet. Fillet ikan segar digoreng dan
dihaluskan hingga homogen. Ukuran fillet daging sapi goring dengan panjang
rata-rata 8,50 cm, 2,50 cm lebar dan tebal 0,8 cm. Proses penggorengan dilakukan
dengan minyak goring sebanyak 4 liter dan dipanaskan 180 ° C. Goreng ikan
selama 5 menit, lalu didinginkan di shuhu kamar. Ikan segar dan daging goreng
akan teranalisa kandungan asam amino dan taurinnya. Dan komposisi asam amino
taurine ditentukan dengan metode HPLC (shimadzu) yang mengacu pada standar
AOAC (2005).
Asam amino pada makarell jantan yang berkurang setelah digoreng adalah
alanin dan lisin. Kedua asam amino berperan reaktif dalam pembentukan
reaksi Maillard yang merupakan reaksi yang terbentuk antara gula pereduksi
dan kelompok asam amino yang menyebabkan warna coklat pada makanan
yang digoreng (Winarno 2008). Asam glutamat adalah asam amino yang
paling melimpah pada makarel jantan. Asam glutenamat ikan tengiri segar
10.88 g/ 100 g dan makarel jantan goreng adalah 9,82 g / 100 g. Glutamat
adalah asam amino yang paling melimpah di metabolisme di dalam tubuh.
Ikan Makarel jantan segar mengandung taurine 444 mg / 100 g dan mackerel
goreng 134 mg / 100 g (bk). Isi taurin turun sebesar 69,82%. Penurunan ini
disebabkan oleh proses penggorengan. Dragnes dkk. (2009) menjelaskan
bahwa taurin adalah asam amino yang larut dalam air. Materi taurine terpisah
dan larut dalam air, terbawa oleh uap air ketika material diproses
menggunakan suhu tinggi sehingga isinya berkurang.
E. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA