2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Euphorbia merupakan salah satu famili Euphorbiaceae yang memiliki lebih dari 2000
spesies. Euphorbiaceae banyak ditemukan di wilayah tropis, mulai dari dataran rendah
hingga dataran tinggi. Tanaman yang tergolong sukulen dan menyerupai kaktus ini
bersifat fotosensitif, sehingga akan dipenuhi dengan bunga yang semarak apabila
diletakkan di wilayah terbuka dengan sinar matahari yang melimpah. (Kumala, 2010)
Euphorbia milii berupa tanaman semak yang tumbuh tegak di atas tanah. Euphorbia
milii dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 40 –180 cm. Euphorbia milii
merupakan tanaman tahunan. Euphorbia termasuk kedalam tanaman semi-hidrofobik,
lebih menyukai berada di wilayah dengan intensitas sinar matahari yang tinggi.
Euphorbia milii merupakan tanaman sukulen berkayu tahunan. Batangnya berkayu
dengan warna coklat keabuan. Batangnya bercabang dengan duri di seluruh
permukaannya, tumbuh hingga 1,2 m. daunnya berwarna hijau dengan bentuk bulat telur,
tersusun spiral. Bunga betina berukuran kecil dengan dikelilingi oleh bunga jantan dalam
rangkaian braktea berbentuk menyerupai cangkir yang disebut cyathium. Diapit oleh
sepasang braktea seperti kelopak yang mencolok, dengan variasi warna diantaranya
merah, merah muda, putih, dengan lebar mencapai 12 mm (Huxley A., 1999).
Suku Euphorbiaceae termasuk dalam Kelas Magnoliopsida. Menurut Fahn (1989)
Kelas Magnoliopsida umumnya memiliki stomata berbentuk ginjal. Stomata dikelilingi
oleh sel penutup dengan jumlah dan kedudukan terhadap porus stomata dapat berbeda.
Demikian halnya dengan sel-sel epidermis (sel tetangga) dapat memiliki bentuk sel yang
bervariasi.
Euphorbia milii merupakan tanaman dengan getah pada batangnya, sehingga penelitian
ini dilakukan untuk melihat dan menganalisis struktur anatomi pada sel epidermis, batang
dan daun pada Euphorbia milii.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1.2.1. Bagaimana struktur anatomi batang dari Euphorbia milii?
1.2.2. Apakah tanaman Euphorbia milii mengalami pertumbuhan sekunder yang
anomali?
empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling
a. Epidermis
b. Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel
cadangan makanan.
c. Endodermis
bagian yang berbentuk seperti pita yang di sebut pita kaspari. Pita
d. Silinder pusat
(xylem dan floem). Antara xylem dan floem terdapat cambium yang
berfungsi membentuk floem yang baru ke luar dan xylem yang baru
kearh dalam.
silinder pusat.
Gambar 2. Struktur Anatomi Batang
a. Epidermis
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan
bawah. Epidermis dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus oleh
Pada epidermis daun terdapat celah-celah yang diapit oleh dua sel
berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar
Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis sel yang memanjang
dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah
sebagai jaringan spons karena sel-selnya tersusun tidak rapat sehingga terdapat
d. Jaringan Pengangkut
seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak di antara
jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang, tulang daun
3.3.Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode deskriptif.
Pengumpulan data berupa gambar struktur anatomi hasil pengamatan mikroskop dan
kemudian data gambar dianalisis lalu dibandingkan dengan teori dari referensi yang ada.
3.4.Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambil batang tanaman Euphorbia milii, lalu di sayat secara melintang.
3. Lalu hasil sayatan diletakkan pada object glass, dan ditutup dengan cover glass.
4. Amati dengan menggunakan mikroskop.