Anda di halaman 1dari 10

1

HANDOUT FILSAFAT IPA (2 SKS)

I. PENDAHULUAN
 Penjelasan SAP
 Rambu – Rambu Perkuliahan
 Metode, evaluasi dan referensi
 Maksud dan tujuan filsafat ilmu

II. PENGERTIAN FILSAFAT, CABANG – CABANG FILSAFAT


 Perbedaan dan persamaan filsafat, pengetahuan, ilmu
pengetahuan
 Logika yang digunakan
 Lingkup pembahasan secara :
- Ontologis, Epistemologis, Aksiologis

III. MANUSIA DAN BERPIKIR


 Berpikir, penalaran, logika berpikir
 Proses berpikir, kebenaran ilmiah
 Kriteria kebenaran, teori kebenaran
 Kreatifitas berpikir

IV&V PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA


 Sarana penunjang ilmu pengetahuan = Matematika dan Statistika
 Filsafat Ilmu Pengetahuan = Science
- Cara mendapatkannya , Sifatnya, Nilai – nilai dalam science dan
komponen ilmu pengetahuan alam

VI METODE ILMIAH
 Logika yang digunakan
 Implementasi Metode Ilmiah

VII KONSEP DIRI DAN ETIKA AKADEMIK

VIII DISKUSI
 Perkembangan IPA dan komponen - komponennya
 Bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah
 Matematika dan statistika sebagai sarana perkembangan ilmu
pengetahuan alam
 Perkembangan ilmu dan masyarakat
 Science, teknologi dan masyarakat
 Teknokrat, Birokrat dan masyarakat

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


2

PENGERTIAN FILSAFAT, CABANG – CABANG FILSAFAT

FILSAFAT IPA merupakan pemikiran sedalam – dalamnya untuk


memperoleh kebenaran, makna, tujuan, serta nilai – nilai IPA untuk
kehidupan manusia

PENGETAHUAN segala sesuatu yang diketahui dan tidak ada /


mempersalahkan kebenarannya

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang


obyeknya alam semesta berserta isinya.
 menurut Nash : IPA dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk
dapat mengamati sesuatu yaitu alam semesta.
 Menurut JD. Bernal : Untuk memahami IPA harus melalui pemahaman
dari berbagai aspek. Aspek tersebut adalah : IPA sebagai institusi, IPA
sebagai metode, IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA merupakan
suatu faktor utama dalam memelihara dan mengembangkan produksi, IPA
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepercayan dan
sikap manusia terhadap alam semesta dan manusia.

Fungsi Ilmu Pengetahuan


1. Menjelaskan (Explanatif) : Ilmu pengetahuan digunakan untuk
menguraikan dan menerangkan gejala alam
2. Meramalkan (Prediktif) : Ilmu pengetahuan untuk mengamalkan kejadian
di masa mendatang
3. Mengendalikan gejala alam : Ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu
keperluan yang bermanfaat

Bidang telaah filsafat meliputi : Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi

Pengetahuan dapat ditinjau dari ;


1. Prosesnya, yaitu cara mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut
2. Keluarannya, yaitu hasil proses ( Kumpulan Ilmu Pengetahuan)

Ilmu Pengetahuan >< Pengetahuan

Ciri – ciri Ilmu Pengetahuan : Obyektif, Metodik, Sistematik, Universal

Berdasarkan hakekat pengembangannya, ilmu pengetahuan memiliki sifat :


1. Logis 4. Andal
2. Obyektif 5. Dirancang dan direncanakan
3. Sistematis 6. Kumulatif

Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam karena adanya :


1. Alam
2. Manusia
3. Pola berpikir manusia

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


3

LOGIKA BERPIKIR manusia meliputi :


- Logika Deduktif
- Mempunyai 2 premis dan 1 kesimpulan : Premis Mayor dan
Premis Minor
- Proses berfikir : Dari proses berpikir umum ke khusus
- Sarana berfikir : Menggunakan Matematika
- Jenis Kebenaran : Koherensi

- Logika Induktif
- Proses berfikir : Dari proses berfikir khusus ke umum
- Sarana berfikir : Menggunakan Statistika
- Jenis Kebenaran : Korespondensi

KRITERIA KEBENARAN dalam ilmu pengetahuan


KRITERIA
JENIS KEBENARAN LOGIKA BENAR SALAH
Koherensi Deduktif Bila konsisten dengan Tidak konsisten dengan
pernyataan sebelumnya pernyatan sebelumnya
Korespondensi Induktif Bila sesuai dengan Bila tidak sesuai
obyek empiris yang dengan obyek empiris
ditujunya yang ditujunya
Pragmatisme Pragmatis Bila secara operasional Bila tidak mempunyai
mempunyai kegunaan kegunaan efektif
efektif

CABANG – CABANG FILSAFAT dalam kaitannya dengan ilmu


pengetahuan:
 Logika  Kosmologia  Estetika
 Etika  Antropologia

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


4

MANUSIA DAN BERPIKIR

Berpikir merupakan kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan

BERPIKIR DAN PENALARAN :


 Proses berpikir meliputi berpikir teratur dan berpikir tidak teratur. Berpikir
teratur memiliki alur – alur pikir tertentu yang disebut dengan penalaran.
Proses penalaran memakai proses berpikir logis dan analitis. Sedangkan
proses berpikir tidak teratur bercampur dengan perasaan dan intuisi.
 Berpikir Teratur : Berpikir dengan menggunakan aturan main atau alur
perpikir tertentu yang dinamakan logika. Alur pikir selalu menempuh
langkah – langkah teratur yang disebut analitis. Dengan demikian
penalaran merupakan proses berpikir logis dan analitis
 Berpikir tidak teratur : Kegiatan berpikir yang non analitik dan tidak
berdasarkan pada suatu pola pikir tertentu. Sangat bersifat personal dan
tidak dapat diandalkan sehingga tidak dapat digunakan untuk menyusun
pengetahuan yang teratur.
 Hakikat Penalaran : Merupakan suatu proses berpikir dalam menarik
suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Sedangkan manusia pada
hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, bersikap dan bertindak.
Sikap dan tindakannya bersumber pada pengetahuan yang didapatkan
malalui kegiatan merasa dan berpikir. Dengan kata lain penalaran
menghasilkan pengetahuan yang dikaitakan dengan kegiatan berpikir,
bukan dengan perasaan.

Kegiatan Berpikir melibatkan proses : Sensasi, persepsi, dan memori yang


ada pada diri seseorang.

FUNGSI BERPIKIR. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam :


 Pengambilan keputusan  Sikap yang salah
 Pemecahan masalah  Kebiasaan
 Motivasi  Emosi

Manusia dapat mengembangkan pengetahuan karena :


 Manusia mempunyai rasa ingin tahu untuk menjawab dan mengetahui
serta menjelaskan yang ingin diketahui.
 Manusia mampu berpikir melalui suatu alur tertentu.
 Manusia sebagai makhluk yang berpikir, merasa, mempunyai
keingintahuan dan mampu mengindera yang saling berkaitan dan saling
berpengaruh dalam mekanisme kerjanya yang menghasilkan
pengetahuan.

MITOS timbul disebabkan oleh karena keterbatasan indera manusia yang


meliputi : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan perasa.

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


5

MODEL BERPIKIR :
1. Berpikir Obyektif 4. Berpikir Kreatif
2. Berpikir Kritis 5. Berpikir Intuitif
3. Berpikir Positive 6. Berpikir tentang model

KREATIFITAS dalam berpikir. Konsep kreatif dipengaruhi oleh :


1. Kondisi kesadaran yang diperoleh dari ketidaksadaran = intuisi
2. Kondisi berpikir rasional, terukurkan = berpikir
3. Kondisi perasaan dampak emosional yang menuntut kesadaran diru untuk
aktualisasi diri = perasaan
4. Kondisi cipta talen dapat menghasilkan produk baru dan dapat diperoleh
dari orang lain serta menuntut suatu keterampilan yang tinggi yaitu
dengan pengindraan.

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


6

PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA

PENGETAHUAN yang dimiliki manusia :


1. Pengetahuan biasa / Common sense
2. Pengetahuan Ilmu (dari Science)
3. Pengetahuan Filsafat
4. Pengatahuan Religi (agama)

SCIENCE / SAINS terdiri dari :


1. Formal Science
2. Empirical Science : Physical science dan Social science

Sains yang seimbang merupakan keterkaitan antara berbagai faktor yaitu :


1. Pengetahuan dan pengertian sains
2. Penerapan dan implikasi ekonomi sosial dan teknologi dari sains
3. Penelitian sains dan pemikiran mengenai hakikat dan keterbatasan sains.
4. Keterampilan dalam penanganan informasi, komunikasi dan interpretasi.

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


7

METODE ILMIAH

Pada hakikatnya metode ilmiah adalah gabungan antara logika deduktif dan
logika induktif

Langkah – langkah metode Ilmiah :


1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka berpikir
3. Hipotesis
4. Metodologi penelitian
5. Pengujian hipotesis
6. Kesimpulan

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


8

KONSEP DIRI DAN ETIKA AKADEMIK

KONSEP DIRI adalah sikap dan pandangan individu terhadap seluruh


keadaan dirinya

KOMPONEN konsep diri adalah :


1. Komponen Kognitif (Self picture & Self image)
2. Komponen Afektif (Self Acceptance & Self esteem)

Pribadi yang dewasa dan sehat :


 Menurut E.H. Erickson adalah :
1. Seseorang yang memiliki organisasi usaha yang efektif untuk
mencapai tujuan hidupnya
2. Dapat menerima realita dunia secara tepat
3. Memiliki integritas karakter dalam pengertian yang etis, seriud,
bertanggung jawab, toleran dan mandiri
4. Memiliki hubungan inter personal dan intra personal yang baik

 Menurut Harlock adalah :


Kepribadian yang stabil dan terintegerasi

 Menurut G.W. Allport adalah memiliki ciri – ciri :


1. Pemekaran diri (Extention of the self). Dapat merasakan bahwa orang
lain adalah bagian dari dirinya dan sebaliknya
2. Kemampuan untuk menilai diri sendiri secara obyektif (Self
Objectification). Mengetahui kelemahan dan kelebihan dirinya sendiri.
3. Memiliki “Satu Filsafat Hidup” (Unifying Philisophy of Life). Suatu
pandangan tentang posisi dirinya dalam menghadapi orang, benda –
benda serta aturan – aturan yang ada di dunia.

ETIKA AKADEMIK harus dimiliki oleh setiap mahasiswa, sehingga harus


dipahami perbedaan antara etika akademik dengan etika moral.
Pemahaman yang baik dan benar tentang etika akademik serta pengertian
mengenai konsep diri, pada akhirnya diharapkan akan terjadi perubahan
sikap dari mahasiswa.

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


9

DISKUSI

Perkembangan IPA dan komponen – komponennya


 Perkembangan IPA berkaitan erat dengan perkembangan pola pikir
manusia
 Dalam perkembangan IPA memerlukan Komponen – komponen yang
harus ada yaitu : Postulat, aksioma, teori, hukum, dalil, azas

Bahasa sebagai sarana komunikasi Ilmiah


 Bahasa mengkomunikasikan 3 hal yaitu : Pikiran, perasaan dan sikap
 Fungsi : Untuk mengkomunikasikan hasil penalaran manusia
 Pada dasarnya bahasa mempunyai 3 fungsi, yaitu : Simbolik, emotif dan
afektif. Dalam komunikasi keilmuan, fungsi simbolik lebih mendominasi
antara lain dengan adanya penggunaan tata istilah yang khas dan
spesifik
 Bahasa keilmuan harus memenuhi sayarat – syarat keilmuan dengan ciri
logis, tidak kontradiktif dan empiris.
 Ciri – ciri bahasa ilmiah : Harus sesuai dengan ilmu itu sendiri, tepat dan
obyektif ; Bahasanya harus komunikatif, informatif, jelas, konsisten,
sederhana, dan baku untuk peristilahan dan kalimat.

Matematika dan statistika sebagai sarana perkembangan ilmu


pengetahuan alam
 Matematika menggunakan logika deduktif sebagai sarana berpikir. Logika
deduktif tersebut digunakan dalam pembuatan hipotesis suatu penelitian.
 Statistika menggunakan logika induktif sebagai sarana berpikir. Logika
induktif tersebut digunakan dalam analisis data suatu penelitian

Dra. Tri Murtiati, M.Kes


10

REFERENSI

1. Filsafat Ilmu ; Prof DR. Jujun. S. Suriasumantri.


2. Ilmu dalam Perspektif, sebuah karangan tentang hakekat ilmu ; Prof. DR.
Jujun S. Suriasumantri ; Yayasan Obor Indonesia dan Leknas LIPI
3. Berfilsafat dari konteks ; Franz Magnis-Suseno ; PT Gramedia Pustaka
4. Etika dasar: Franz Magnis-Suseno ; Pustaka Filsafat
5. History of Biology ;
6. Dimensi Kreatif Filsafat ilmu ; Prof. DR Cony Semiawan
7. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia ; DR Sabarti
Akhadiah, dra Maidar Arsjad, dra. Sakura Ridwan
8. The nature of natural science ; Nash
9. Identitas dan siklus hidup manusia ; Erik H Erikson : PT Gramedia Pustaka
10. Berpikir positive ; Norman Vincent Peale, alih bahasa drs F.X Budiyanto ;
Binarupa Aksara
11. Pengantar Filsafat ; drs. H. Burhanudin salam; PT. Bumi aksara
12. Filsafat Ilmu Pengetuan Alam ; Norman Campble

Dra. Tri Murtiati, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai