Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN


SEL

Dosen Pengampu : 1. Dr. Rusdi, M. Biomed.

2. Eka Putri Azrai, S.Pd.,M.Si

Asisten : 1. Muhammad Rifan

2. Mia

3. Susi

Nama :Annisa Marheliyana

No. Reg : 1304617060

Kelas : Pendidikan Biologi A

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017
I. Judul
Cara menggunakan mikroskop dan pengamatan sel

II. Tujuan
1. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah
mikroskop.
2. Memperkenalkan bagian-bagian dari mikroskop cahaya dan cara
penggunanannya.
3. Mengamati sel hidup dan sel mati.
4. Mengamati bentuk-bentuk sel
5. Mengamati perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

III. Teori Dasar


Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas, terutama
dalam mengamati objek dan gerakan organisme yang sangat kecil dan halus. Salah
satu alat bantu yang sering digunakan untuk mengamati benda-benda tersebut adalah
mikroskop.
Mikroskop merupakan alat utama untuk pengamatan dan penelitian dalam
bidang Biologi. Dikenal dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya (optik) dan
mikroskop elektron. Keduanya mempunyai prinsip dasar berbeda.
Ada beberapa macam mikroskop cahaya, diantaranya mikroskop medan-
terang. Mikroskop ini digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan,
dimana objek yang diamati diterangi dengan menggunakan cahaya matahari atau
lampu, sehingga objek tampak lebih terang daripada latar belakangnya. Jika objek
yang diamati tebal, harus dibuat sayatan setipis mungkin. Objek yang diamati
diletakkan diatas kaca objek (objectglass), kemudian ditetesi air dan ditutup dengan
kaca penutup yang tipis (coverglass).
Sebuah mikroskop memiliki perbesaran pada objektif dan okuler. Perbesaran
pada objektif umumnya 4x, 10x, 40x, 100x, sedangkan perbesaran pada okuler
umumnya 10x dan 15x. Dengan demikian perbesaran total adalah perbesaran objektif
x perbesaran okuler. Objektif dengan perbesaran 100x harus menggunakan minyak
emersi dan cara penggunannya harus dipeljari secara khusus. Dengan perbesaran
maksimum 1500x, hanya beberapa organel yang tampak pada mikroskop ini.
Mikroskop cahaya jenis ini sudah dimiliki oleh sebagian besar sekolah menengah.
Mikroskop elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari
mikroskop cahaya, sehingga memungkinkan dicapainya daya pisah beberapa ratus
lebih besar dari mikroskop cahaya. Mikroskop elektron dapat menghasilkan
perbesaran hingga 160.000 kali, sehingga mampu melihat objek yang sangat kecil,
seperti virus, dan dapat mempelajari struktur hingga Taraf molekul. Mikroskop
elektron umumnya digunakan di lembaga penelitian, perusahaan farmasi, dan rumah
sakit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop, yaitu :
1. Peganglah mikroskop dengan erat pada lengannya dengan menggunakan satu
tangan sedangkan satu tangan lainnya untuk menyangga mikroskop.
2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda.
3. Letakkan mikroskop di atas meja yang kokoh,  jangan diletakkan di atas buku atau
tumpukan kertas.
4. Meja objek harus tetap horizontal untuk mencegah agar preparat tidak jatuh.
5. Bersihkan lensa hanya dengan kertas lensa.
6. Jika mikroskop menggunakan lampu, jangan menggerakkan dan meninggalkan
mikroskop dalam keadaan lampu menyala, dan simpan mikroskop setelah dingin.
7. Biasakan kedua mata Anda terbuka ketika mengamati preparat di mikroskop dan
hindari memejamkan satu mata, Anda akan segera belajar untuk tidak peduli pada
bayangan meja dan sisi mikroskop.
Seperti telah diketahui bahwa mikroskop digunakan untuk mempelajari
struktur dari benda-benda yang sangat kecil, misalnya sel. Sel mati dan sel hidup, baik
sel tumbuhan dan sel hewan, dapat dilihat perbedaannya secara struktural melalui
pengamatan secara mikroskopis. Pada sel tumbuhan yang mati akan terlihat ruang-
ruang kosong di tengahnya, sedangkan pada sel tumbuhan yang hidup, senantiasa
mengandung protoplasma, karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan
tidak mencakup dinding sel.
 Pada hakikatnya sebuah sel tumbuhan mempunyai dua bagian penting, yaitu
protoplas dan dinding sel. Protoplas adalah seluruh isi sel yang terdiri atas  : (1)
protoplasma, yaitu bagian isi sel yang hidup, yang mencakup sitoplasma yang berisi
organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum
endoplasma, diktiosom, dan mikrobodi. (2) non protoplasma, yaitu bagian isi sel yang
bersifat tidak hidup, seperti vakuola, lemak dan minyak, minyak atsiri dan damar,
kristal, butir aleuron, dan butir Pati (amilum). Diagram sel secara umum dapat diamati
sebagai berikut :
IV. Teori Tambahan
a. Mikroskop
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indera manusia
berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi
maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat
tersebut selama tahun 1600-an. Mikroskop masih menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari pengamatan dan penelitian sel.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium
biologi. Dapat dipastikan bahwa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan laboratorium
yang berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata kuliah Biologi memerlukan
mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya.
Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan non-optik. Bagian optik
meliputi lensa-lensa, baik itu objektif dan okuler. Bagian non-optik meliputi antara
lain kaki, pemutar/pengatur, dan meja preparat.
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk
keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan
penelitian. Ciri utama dari keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler
(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler (binokuler)
atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar (menggunakan
lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera pada mikroskop trinokuler dan
dapat disambung ke monitor TV.
Dikenal dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian
melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata.
Dua parameter penting dalam mikroskopi adalah perbesaran dan daya resolusi
(atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra objek
dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum
yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik.

b. Sel
Sel merupakan unit struktural, fungsional dan hereditas yang terkecil. Sel
terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karakteristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus
maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, badan golgi, dan lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik tersebut,
sedangkan pada sel prokariotik tidak. (Nelson, 2004)
Hampir setiap sel mengandung sedikit-dikitnya satu nukeleus. Nukleus sel
hidup biasanya sukar dilihat dibawah mikroskop, tetapi mudah dilihat setelah
diwarnai. Bahan nukleus bereaksi lain terhadap zat warna, atau banyaknya zat warna
yang diserapnya berbeda jika dibandingkan dengan bagian-bagian sel lainnya. Hal ini
menyebabkan adanya suatu kontras antara nukleus dan bagian-bagian sel
disekelilingnya. Sayang sekali bahwa kebanyakan zat warna juga mematikan sel.

V. Hasil Pengamatan
1. Potongan kertas bertuliskan ‘A+’
Huruf A+ diamati pada perbesaran lensa objektif 4x dan lensa okuler 10 kali,
jadi total perbensaran lensa 40x. Setelah diamati, huruf A+ tersebut berubah
posisi dan ukuran. Yang aslinya tegak dan berukuran sangat kecil, bayangan
A+ berubah posisi menjadi terbalik dan lebih besar. Hal tersebut berkaitan
dengan sifat mikroskop, yaitu maya, terbalik, dan diperbesar.

2. Kulit bawang merah (Allium cepa)


Nukleus

Dinding sel

Sitoplasma

Sel bawang merah (Allium cepa) diamati dengan perbesaran 100x. Dimana
bagian sel yang terlihat ada nukleus (inti sel), dinding sel, dan sitoplasma.
Susunan sel sangat berjajar rapi membentuk banyak persegi panjang.

3. Daun adam dan eva (Rhoeo discolor)

Dinding sel

Stomata

Sitoplasma

Nukleus

Pengamatan terhadap sel tumbuhan daun adam dan eva (Rhoeo discolor)
dilakukan dengan menggunakan perbesaran 100x. Bagian-bagian sel yang
terlihat yaitu nukleus, sitoplasma, dinding sel, dan stomata. Susunan sel
berbentuk segi enam yang sangat rapi dan beraturan. Pengamatan ini
menggunakan cairan eosin.

4. Daun Hydrilla (Hydrilla verticilata)


Sitoplasma

Nukleus

Dinding sel

Daun hydrilla diamati dengan menggunakan perbesaran 100x. Bagian -bagian


sel yang terlihat yaitu nukleus, sitoplasma dan dinding sel. Susunan selnya
sangat rapi membentuk persegi panjang. Pengamatan ini menggunakan cairan
eosin.

5. Epitel mukosa pipi

Nukleus

Sitoplasma

Membran sel

Epitel mukosa pipi diamati dengan menggunakan perbesaran 100x. Bagian


-bagian sel yang terlihat yaitu nukleus, sitoplasma dan membran sel. Susunan
selnya tidak beraturan. Sel tidak berwarna atau transparan. Pengamatan ini
menggunakan cairan eosin.

6. Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)

Inti sel

Sitoplasma

Stomata
Daun cocor bebek diamati dengan menggunakan perbesaran 100x. Bagian
-bagian sel yang terlihat yaitu nukleus, sitoplasma dan dinding sel. Susunan
selnya sangat rapi. Pengamatan ini menggunakan cairan eosin.

VI. Analisa dan Pembahasan


A. Latihan menggunakan mikroskop “Huruf A+”
Pengamatan yang dilakukan pada huruf “A+” menghasilkan letak bayangan
yang maya, diperbesar, dan terbalik. Bayangan dari kertas berukuran kecil bisa
tampak lebih besar, tegak, dan posisinya terbalik. Ketika objek digeser ke arah
kanan, maka bayangan akan bergeser ke kiri, begitupun sebaliknya. Dan, jika
objek digeser kearah depan, maka bayangan akan bergeser ke belakang,
begitupun sebaliknya.
B. Mengamati sel mati pada tumbuhan (bawang merah (Allium cepa))
Pengamatan yang dilakuakn pada sel epidermis bawang merah didapatkan
susunan sel yang sangat rapat dan berjajar rapi berbentuk persegi panjang
seperti susunan batu bata. Di setiap sel, terdapat inti sel (nukleus) dan
sitoplasma. Terdapat pula dinding sel yang berfungsi sebagai pelindung sel,
dan penyusunan dinding sel tumbuhan yaitu selulosa.
C. Mengamati preparat segar sel tumbuhan
1) Daun adam dan eva (Rhoeo discolor)
Pengamatan sel pada daun adam dan eva menggunakan perbesaran
100x dan terlihat bentuk sel nya berbentuk segi enam yang berjajar
rapi dan sangat rapat tanpa ada celah. Bagian-bagian sel yang terlihat
dari pengamatan yaitu adanya nuleus, sitoplasma, dinding sel, dan
stomata. Stomata mempunyai fungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya O2 dan CO2 dari udara, dan sebagai jalan transipasi serta
respirasi.
2) Daun hydrilla (Hydrilla verticilata)
Pengamatan pada sel daun hydrilla dengan perbesaran 100x, dapat
dilihat bahwa susunan sel sangat rapat dan berjajar rapi membentuk
persegi panjang seperti susunan batu bata. Dan terlihat bagian-bagian
dari sel tersebut yaitu adanya nukleus, dinding sel, sitoplasma, dan
stomata.
3) Daun cocor bebek (Kalanchoe pinata)
Pengamatan terhadap daun cocor bebek menggunakan perbesaran 100x
dan terlihat bentuk sel yang agak membulat dan tersusun rapi serta
teratur.
D. Mengamati preparat segar sel hewan (epitel mukosa pipi)
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan perbesaran 100x dan terlihat
bentuk sel yang tidak teratur, karena sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Hasil pengamatan memperlihatkan adanya nukleus, sitoplasma, dan membran
sel. Salah satu fungsi dari membran sel yaitu sebagai pengokoh bentuk sel.
 Penggunaan eosin pada pengamatan diatas yaitu agar pada saat sel
diamati akan berwarna, dan agar objek yang diamati dapat terlihat
jelas.

VII. Pertanyaan
Kegiatan 1. Latihan menggunakan mikroskop
1. Bandingkan letak bayangan dengan letak objek yang diamati. apabila letak
bayangan sama atau terbalik, apakah bayangan tersebut merupakan bayangan
cermin?
 Jawab : Letak bayangan terbalik. Bayangan tersebut merupakan
bayangan dari cermin cembung.
2. Sambil melihat pada lensa okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan, kearah
mana bayangan bergeser? Selanjutnya, ke arah mana pula bayangan akan
bergeser jika preparat digerakkan ke depan?
 Jawab : Bayangan bergeser dari kanan ke kiri. Bayangan bergeser ke
depan.
3. Putarlah objektif lemah ke objektif kuat. Apakah pergantian tersebut
mengubah bidang pandang menjadi luas atau sempit? Apakah pergantian
tersebut mengubah kedudukan bayangan dan apakah bayangan terlihat lebih
gelap atau lebih terang?
 Jawab : Bidang pandang menjadi luas. Pergantian tersebut mengubah
kedudukan bayangan, dan bayangan terlihat lebih gelap.

VIII. Kesimpulan
 Mikroskop merupakan alat yang sangat penting penggunannya dalam
mengamati objek yang kecil.
 Lensa okuler merupakan lensa yang dekat dengan mata yang mempunyai
perbesaran 10x dan 15x.
 Lensa objektif merupakan lensa yang dekat dengan objek pengamatan,
mempunyai perbesaran 4x, 10x,40x, 100x.
 Bayngan yang dihasilkan oleh mikroskop menggunakan prinsip lensa
cembung.
 Sifat dari mikroskop yaitu maya, diperbesar, dan terbalik.
 Sel merupakan unit terkecil struktural dan fungsional makhluk hidup.
 Sel tumbuhan yang mati akan terlihat ruang-ruang kosong pada
protoplasmanya. Sel mati pada percobaan tersebut terdapat pada sel kulit
bawang merah.
 Pengamatan sel tumbuhan seperti daun adam dan eva, daun hydrilla, dan daun
cocor bebek didapatkan bentuk sel yang teratur dan tersusun rapi yang dibatasi
oleh dinding sel.
 Pengamatan sel hewan, epitel mukosa pipi, didapatkan bentuk sel yang tidak
beraturan, karena tidak memiliki dinding sel.
IX. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta:Erlangga
Kimball, Jhon W. 1998. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Jakarta:Erlangga
Soemarwoto, Idjah. 1985. Biologi Umum II. Jakarta:PT Gramedia
Sutarno, Nono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Universitas Terbuka:Jakarta
Wirjosoemarto, Koesmadji. 2004.Common textbook (Edisi Revisi) Teknik
Laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai